Prodi DIII Analisis Kimia mengirimkan empat stafnya untuk kunjungan kerja supervisi Praktik Kerja Lapangan di dua industri yang berlokasi di Sulawesi. Supervisi yang diketuai Tri Esti Purbaningtias, dilaksanakan pada Selasa, 30 April 2019. Kunjungan supervisi ini dapat dikatakan istimewa karena merupakan program magang pertama yang dilaksanakan selama enam bulan, dimana program magang normalnya hanya dilaksanakan selama 2 bulan. Selain itu, mahasiswa yang magang sebelumnya telah lolos dalam seleksi langsung di kampus FMIPA UII pada bulan November 2018.

Tiba di Palu pada Senin, 29 April 2019 rombongan kemudian dibagi dua yaitu Tri Esti Purbaningtias dan Reni Banowati Istiningrum menuju ke PT. Tanjung Sarana Lestari yang berlokasi di Pasangkayu, Mamuju, Sulawesi Barat sedangkan Bayu Wiyantoko dan Rizal Arrosyid menuju PT. Cipta Agro Nusantara di Donggala Sulawesi Tengah.

Adalah Aisyah Ika Arintiana dan Salwa Syiana Aulia, mahasiswa yang berkesempatan mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya khususnya dalam bidang Quality Qontrol produk minyak kelapa sawit di PT. TSL untuk kemudian dieksport ke berbagai negara. Dibawah bimbingan Ali Imran, S,T kedua mahasiswa ini selain mengerjakan proyek analisis rutin juga membantu melakukan verifikasi metode pengujian yang sudah rutin dilaksanakan di laboratorium. Selain itu, mahasiswa juga diperbantukan untuk menyusun dokumen persyaratan pengajuan lisensi ISO 17025. Tak jauh berbeda, di PT CAN yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, dua mahasiswa yaitu Ridwan Nurhuda dan Al-Chaliq Muhammad Ramadhan Thalib juga dipercaya untuk mengembangkan metode pengujian sehingga harapannya akan diperoleh metode baru yang lebih efisien namun tetap valid.

“Program supervisi ini selain untuk kontrol akademik, juga sebagai tahap inisiasi kerjasama dengan industri khususnya dalam bidang pengajaran maupun penelitian. Harapannya, nantinya dapat dikembangkan model pembelajaran industrial base learning sehingga meminimalkan gap antara industri dan instansi pendidikan”, tutur Tri Esti selaku Ketua Prodi DIII Analisis Kimia UII. Melalui supervisi ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan bimbingan terkait tugas akhir. “Selain itu magang 6 bulan ini memberikan banyak manfaat yang diterima oleh mahasiswa selain ilmu terapan yaitu mengasah soft skill mahasiswa dan daya survive mahasiswa”, imbuh Tri Esti.

Setiap orang menginginkan untuk sukses di bidang yang mereka tekuni, tetapi untuk menjadi sukses tidak mudah karena memerlukan berbagai aspek seperti pengetahuan, keterampilan, dan etika. Ketrampilan yang diperlukan untuk sukses seiring dengan perkembangan zaman semakin bertambah. Keterampilan tersebut di antaranya keterampilan memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreativitas, mengelola modal insani, berkoordinasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, program studi D III Analisis Kimia UII sebagai lembaga professional yang bercita-cita menghasilkan lulusan yang kompeten dan sukses dalam karirnya harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan tersebut Program Studi D III Analisis Kimia Selasa (9/04/2019) di Auditorium FMIPA UII menyelenggarakan Success Skill Training bagi mahasiswa angkatan 2018. Success Skill Training adalah suatu sesi yang berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa untuk berhasil di perguruan tinggi. Meskipun tidak ada jalan pintas menuju sukses, tujuan dari training ini adalah untuk memberdayakan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan menerapkan kebiasaan akademis dan soft skill melalui pemahaman dan tujuan yang lebih dalam dari mereka.

Terlihat antusiasme mahasiswa dalam mengikuti acara ini. Training yang dipandu oleh  trainer-trainer dan co-trainer dari House of Hope ini berhasil membuat mahasiswa sejenak melepas penat karena tengah menjalani ujian tengah semester. Bahkan, Tri Esti Purbaningtias, M.Si. selaku Kaprodi D III Analisis Kimia mengaku sangat menikmati training ini. Materi yang diberikan oleh para trainer membuat peserta training terus berperan aktif sehingga waktu tujuh jam tidak berasa. Adapun materi training meliputi Inner Journey, Tes Modalitas Belajar dan Jembatan Harapan.

Melalui Inner Journey mahasiswa dapat mengetahui jenis kepribadian yang dimiliki, apakah sanguinis, plegmatis, melankolis atau korelis. Tidak ada kepribadian yang lebih unggul dibanding dengan kepribadian yang lain, kata Irvan Budhi Handaka, M. Pd salah satu trainer. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masin-masing, dengan adanya keberagaman kepribadian dapat dijadikan bahan pelajaran bagi setiap individu untuk menjadi individu yang lebih baik lagi. Tidak berbeda jauh dengan Tes Modalitas Belajar, melalui tes ini mahasiswa dapat mengetahui gaya belajar dominan yang dimiliki. Optimalisasi dalam gaya belajar dapat meningkatkan prestasi yang akan diraih, tutur Agungbudiprabowo, M.Pd. Sesi demi sesi menjadikan mahasiswa lebih mengenal diri, namun kemampuan mengenal diripun tidak cukup untuk meraih sukses.

Kemampuan mengenal dan beradaptasi di lingkungan juga penting dimiliki agar menjadi sukses. Keterampilan ini digali melalui sesi akhir training yaitu pembuatan jembatan harapan yang dilakukan secara berkelompok dengan dipandu oleh Bapak Dody Hartanto, M.Pd. Pembuatan jembatan harapan secara berkelompok ini mengasah keterampilan mahasiswa dalam organisasi, negosiasi, komunikasi, berpikir kritis, kerjasama tim yang baik dan kemampuan menganalisis. Effort yang dimiliki oleh setiap kelompok dalam mengeksekusi dinilai kurang oleh trainer. Hal ini harus diperbaiki, injuring time bukan untuk berleha-leha tetapi saatnya menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk menyelesainya proyek yang telah diberikan. Meskipun demikian secara keseluruhan, partisipasi mahasiswa dalam mengikuti training sudah baik. Semoga harapan dan cita-cita yang tertulis dalam pohon harapan dapat terealisasikan. Jaya terus Analisis Kimia.

UNTUK APA KAU GENGGAM ILMU DITANGANMU ?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ilmu adalah cahaya, ilmu sendiri berasal dari bahasa arab al-‘ilmu yang secara etimologis atau bahasa merupakan bentuk masdas atau kata sifat dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Semua ilmu berasal dari Allah SWT, itulah ilmu yang sesungguhnya. Ilmu yang kita miliki dibandingkan dengan ilmu yang Allah miliki diibaratkan seperti mencelupkan jari kita ke lautan yang luas, kemudian air yang menetes dari jari kita ibarat ilmu yang kita miliki dan ilmu Allah seperti lautan yang sangat luas, artinya ilmu kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ilmu Allah. Ilmu merupakan anugerah yang diberikan Allah untuk kita, maka dari itu ilmu yang kita miliki haruslah  diamalkan dengan cara dibagikan atau diajarkan kepada orang lain, tidak hanya digenggam untuk diri kita sendiri. Ilmu yang berada digenggaman diibaratkan seperti menggenggam bara api, semakin kita pegang dengan erat ilmu tersebut tanpa diamalkan maka akan semakin menyakitkan diri kita. Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Kita harus bisa menjadi sebuah pohon, dan untuk menjadi sebuah pohon yang utuh kita harus melalui serangkaian proses yaitu bagaimana pohon bertumbuh dari akar, yang diibaratkan kuatnya agama yaitu aqidah. Selanjutnya dari akar membentuk batang, batang akan menjulang yaitu menjulangkan inovasi yang kemudian berdaun lebat dan menghasilkan buah. Usia muda sebaiknya kita manfaatkan untuk terus belajar karena belajar diwaktu muda diibaratkan seperti melukis di atas batu yang artinya ilmu tersebut masih mudah terserap oleh otak kita, sedangkan belajar diwaktu tua bagaikan melukis di atas air maksudnya adalah otak kita mulai kesulitan untuk mencerna ilmu. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara (yaitu): Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shalih.”(HR. Muslim no.1631)

Dari sabda Rasulullah SAW tersebut sangat jelas bahwa dari ilmu yang kita manfaatkan dengan cara disebarluaskan kepada orang lain, maka ilmu tersebut tak akan pernah terputus amalnya walaupun kita telah meninggal dunia.

Kesimpulannya :

Janganlah egois terhadap ilmu, sebarkanlah ilmu-ilmu yang kita miliki kepada orang lain.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Himpunan Mahasiswa D3 Analisis Kimia UII pada tanggal 9-10 Maret telah melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk mengakrabkan serta membangun jiwa kekeluargaan dan kepemimpinan mahasiswa/inya dengan kegiatan yang benama TOTALITY 1 (Training Organiziation Analytical Chemistry) dengan mengangkat tema “Kepemimpinan Islam”. Kegiatan TOTALITY 1 ini bersifat wajib untuk semua mahasiswa/i analisis kimia angkatan 2018, karena akan mendapatkan poin SKP (Satuan Kredit Partisipasi). yang merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mahasiswa/i angkatan 2018. TOTALITY 1 ini dilaksanakan di Omah Noto Plankton, Desa Merdikorejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta.

TOTALITY 1 dimulai pada saat kedatangan peserta pada pukul 14.30 WIB. Jumlah peserta yang ikut berjumlah 98 mahasiswa. Tri Esti Purbaningtyas, M.Si selaku Kaprodi D3 Analisis Kimia menyampaikan bahwasannya berorganisasi adalah hal penting dan sangat menunjang dalam dunia pekerjaan nanti. Beliau juga menyampaikan bahwa acara TOTALITY 1 ini sangat membantu mahasiswa/i untuk mendapatkan nilai SKP yang merupakan salah satu persyaratan kelulusan bagi mahasiswa/i analisis kimia angkatan 2018. Kemudian acara dilanjutkan dengan Studium Generale Kepemimpinan Islam yang diisi oleh Bapak Asyharul Muala,S.H.I.,M.H.I pada pukul 16.00 sampai dengan 17.10 dan kemudian acara diisi oleh HMAK. Disini peserta diperkenalkan dengan HMAK baik itu bagian-bagian departemennya dan proker yang ada di HMAK itu sendiri.

Di dalam TOTALITY 1 ini, mahasiswa/I diberikan suatu wadah untuk menyampaikan pendapatnya terhadap suatu kasus tertentu dalam forum group discussion (FGD). Forum ini bertemakan tentang organisasi.  Acara dilanjutkan dengan pensi pada pukul 20.30 WIB, dalam pensi ini dibagi menjadi 6 kelompok dengan konsep pensi yaitun tari, drama musikalisasi dan akustik. Kemudian dipagi harinya, seluruh peserta dan beberapa panitia yang ikut outbond berkumpul dilapangan SD yang dekat dengan homestay dan kemudian acara dilanjutkan outbond yaitu tracking sungai yang dipandu oleh pihak Omah Noto Plankton pada pukul 07.31 sampai pukul 11.30. Kemudian acara dilanjutkan dengan penutupan pada pukul 12.35 s/d 13.10. Penutupan diisi oleh sambutan dari Ketua HMAK. Ia menyatakan harapan agar jalinan silaturahmi serta kekeluargaan mahasiswa/i analisis kimia lebih erat.

Himpunan Mahasiswa D3 Analisis Kimia UII pada tanggal 30 Maret telah melakukan pendelegasian sejumlah 13 orang untuk mengikuti kegiatan Forkahim IKAHIMKI Wilayah 3 (Forum Ketua Himpunan Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia) yang mengusung tema “ Dengan Semangat Kebersamaan, Ciptakan IKAHIMKI yang Berkemajuan”, Kegiatan tersebut bertujuan untuk Mewujudkan program kerja antar ketua himpunan mahasiswa kimia dibawah naungan Ikatan Mahasiswa Kimia (IKAHIMKI) Wilayah 3, terjalin kebersamaan, persatuan dan kesatuan antar ketua dan anggota Himpunan Mahasiswa dengan IKAHIMKI Wilayah 3, dan meningkatkan kualitas anggota himpunan mahasiswa kimia untuk menjadi seorang pemimpin.

Kegiatan Forkahim IKAHIMKI Wilayah 3 ini dilaksanakan di Aula Rumah Sakit Gigi dan Mulut Lantai 3 dan Ruang 306 Kampus 2 FMIPA Universitas Muhammadiyah Semarang. Forkahim dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan peserta yang mengikuti ±200 mahasiswa yang merupakan pengurus dari 14 Himpunan Mahasiswa Kimia Se- Jateng Dan DIY. Acara diawali dengan sambutan acara dari Ngain Kristin selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia UNIMUS dilanjutkan sambutan dari Ibu Fitria Fatichatul Hidayah, S.Si., M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan UNIMUS menyampaikan terima kasih kepada peserta atas partisipasinya dalam kegiatan Forkahim. Lalu sambutan dari Hanan Rizal Wicaksono selaku Koordinator IKAHIMKI Wilayah 3 meyampaikan betapa pentingnya berorganisasi di IKAHIMKI untuk menggalang persatuan dan kerjasama antar himpunan mahasiswa se-Indonesia dalam mengembangkan profesi guna meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan nasional dan tujuan kegiatan Forkahim sebagai wadah terwujudnya program kerja antar himpunan mahasiswa kimia dibawah naungan Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia (IKAHIMKI) Wilayah 3. Kemudian acara dilanjutkan dengan perkenalan anggota delegasi setiap himpunan mahasiswa kimia diselingi dengan pentas seni sampai dengan pukul 12.00 WIB. Setelah istirahat, sholat, dan makan, pada pukul 13.00 sampai dengan 16.30 WIB dilanjukan dengan acara forum antar ketua himpunan mahasiswa kimia yang berada dinaungan IKAHIMKI Wilayah 3, dan untuk anggota delegasi selain ketua himpunan mengikuti acara Leadership yang diisi oleh pemateri yang merupakan alumni anggota IKAHIMKI Wilayah 3. Penutupan diisi oleh Ketua Panitia Forkahim. Ia menyatakan harapan agar tetap terjalin kebersamaan antar ketua dan anggota Himpunan Mahasiswa Kimia dengan Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia (IKAHIMKI) Wilayah 3.

Industri merupakan bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan khususnya untuk program vokasi yang menyiapkan lulusan siap kerja dengan kompetensi tertentu. Para lulusan dari perguruan tinggi harus adaptif dengan bekal hard skill maupun soft skill yang mumpuni agar mampu bersaing dan bekerja secara optimal. Program Studi D III Analisis Kimia UII menyadari sekali bahwasanya sebagai penyelenggara pendidikan vokasi, pemenuhan lulusan yang siap kerja dapat tercapai salah satunya jika ada link and match antara perguruan tinggi dengan industri.

Untuk langkah inisiasi, di tahun 2019 Program Studi D III Analisis Kimia UII melaksanakan kegiatan supervisi Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai bentuk kontrol akademik. Ada dua agenda penting yang hendak disampaikan kepada pihak industri maupun instansi yaitu yang pertaman terkait program magang mahasiswa selama 3-6 bulan. Program magang ini sebagai bagian dari realisasi kurikulum 2018 yang akan diterapkan mulai tahun akademik 2019/2020 sekaligus mendukung program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Program Magang Mahasiswa Bersertifikat. Agenda kedua yaitu program magang dosen di industri sebagai penguatan matakuliah pengembangan prodi agar ada kesesuaian materi yang disampaikan kepada mahasiswa dengan bidang pekerjaanya.

Pada 27 Maret 2019, Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Surabaya adalah instansi pertama yang dikunjungi dalam kegiatan ini. Fithriya Wulandari, SE, MAK dan Ayu Perdana Kusumaningtyas Subandi, S.Si selaku perwakilan dari BPIB menyampaikan bahwa kegiatan PKL sangat membantu pekerjaan analis di laboratorium yang frekuensi pengujiannya sangat banyak untuk produk-produk ekspor dan impor.

Rombongan selanjutnya berangkat menuju kota Gresik untuk mengunjungi PT. Petrokimia sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada produksi pupuk dan bahan kimia skala nasional maupun internasional. Ini merupakan kunjungan kali pertama Program Studi D III Analisis Kimia UII dan mendapat respon yang baik dari perwakilan PT Petrokimia yaitu Bapak Nafi Tridjaja dan Muhammad Danang Tesna Anggara, S.Si. Diskusi hangat berlangsung mendiskusikan agenda magang mahasiswa dan dosen yang selanjutnya akan disampaikan ke departemen terkait yaitu sumber daya manusia.

Kunjungan terakhir menuju PT. Smelting yang mengolah konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga, asam sulfat, dan gypsum. Ini merupakan kunjungan balasan yang mana PT Smelting pernah mengadakan rekrutmen dan kuliah pakar di FMIPA UII. Kegiatan kuliah pakar dan kunjungan dapat terwujud karena kontribusi alumni yang meniti karir di PT Smelting sebagai team leader di laboratorium pengujian bahan baku dan produk. Banyak hal yang didiskusikan dengan perwakilan PT Smelting dan pihak manajemen akan mempertimbangkan pengajuan program magang bagi mahasiswa dan dosen.

Dua mahasiswa DIII Analisis Kimia atas nama Izky Rahma Safitri dan Nita Perwitasari awal Maret hingga akhir April 2019 melaksanakan magang di Balai Konservasi Candi Borobudur. Mahasiswa melaksanakan pengujian, kajian, dan konservasi terhadap pemeliharaan cagar budaya di Indonesia. Pengujian material silika menjadi topik utama yang dikerjakan mahasiswa, mengingat kebanyakan benda cagar budaya menggunakan batuan sebagai bahan utama. Namun, benda cagar budaya sangatlah beragam seperti benda-benda cagar budaya yang ditemukan di dasar lautan yang dengan bahan utama besi dan perunggu juga menjadi kajian menarik. Kayu dan tekstil menjadi kajian baru dalam melakukan kajian dan pengembangan konversasi benda cagar budaya. Bagunan cagar budaya dengan bahan kayu perlu mendapatkan perlindungan dari ancaman kerusakan seperti dari pengaruh iklim, pencemaran lingkungan, proses pelapukan alamiah dan gangguan jamur dan mikroorganisme lainnya.

Dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh Yuli Rohyami, M.Sc. dan Ganjar Fadhillah, M.Si. pada Rabu, 20 Maret 2019 ditemui oleh Yudi Suhartono, M.A. Kepala Seksi Laboratorium Kimia Balai Konservasi Candi Borobudur menyampaikan bahwa pada bulan November 2019 mendatang Program Studi DIII Analisis Kimia akan mengirimkan mahasiswa magang 6 bulan. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan kajian yang berkaitan dengan penerapan pengujian kimia dalam pengembangan konservasi benda cagar budaya, terutama yang berbasis pada green chemistry. Upaya ini akan segera ditindaklanjuti dengan MoU antara Universitas Islam Indonesia dengan Balai Konservasi Candi Borobudur. Yudi Suhartono, M.A. menuturkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik program tersebut, terutama dalam pengembangan metode uji, validasi metode, dan pengembangan material yang berkaitan dengan konservasi cagar budaya yang berasal dari batuan, logam, kayu, dan tekstil. Yudi juga menuturkan bahwa banyak topik-topik penelitian kerjasama yang berbasis pada paten yang bisa dikembangkan bersama.

Yudi Suhartono juga menuturkan bahwa kehadiran mahasiswa magang sangat membantu Balai Konservasi Candi Borobudur, yang telah lebih dari 14 tahun bekerjasama dalam kegiatan magang. Keunggulan dan kompetensi mahasiswa dalam pengujian kimia, pengendalian dan jaminan mutu, teknik validasi metode, dan sistem manajemen mutu ISO 17025 harus terus dipertahankan, termasuk softksill mahasiswa. Yudi menegaskan bahwa Balai Konservasi Candi Borobudur telah menaruh kepercayaan kepada Program Studi DIII Analisis Kimia. Beliau berpesan kepada mahasiswa magang untuk senantiasa menjunjung tinggi almamater dan Balai Konservasi Candi Borobudur dimanapun mereka berada. Kepercayaan menjadi nilai yang harus dipegang teguh untuk memelihara kesinambungan kerjasama antara institusi pendidikan dan dunia kerja.

Dua mahasiswa DIII Analisis Kimia, Adela Syarifina dan Siti Aminah magang di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Sleman sejak awal Februari hingga awal April 2019. Kedua mahasiswa tersebut melaksanakan penerapan pengujian kimia di bidang pangan dan lingkungan. Disamping melakukan uji di laboratorium mahasiwa dilibatkan dalam kegiatan perencanaan sampling, sampling di lapangan, dan pembuatan dokumen pengambilan sampel.

Menurut Sujarwo Ganjar Priwibowo, S.T., M.PH. Kepala Laboratorium Kimia di UPT Labkesda menuturkan bahwa mahasiswa DIII Analisis Kimia memiliki keunggulan yang berbeda dari perguruan tinggi lain. Mahasiswa betul-betul memiliki kompetensi di bidang pengujian kimia, pengendalian dan jaminan mutu laboratorium, validasi metode, serta sistem manajemen mutu ISO/IEC 17025 yang sangat relevan dengan kebutuhan di dunia kerja. Kehadiran mahasiswa magang dari DIII Analisis Kimia FMIPA UII ini sangat membantu pekerjaan rutin, pengembangan ruang lingkup akreditasi, dan kaji ulang dalam penyiapan asesmen laboratorium. Pihaknya menyatakan bahwa kegiatan magang ini sebaiknya dilakukan paling tidak selama 6 bulan sehingga dapat betul-betul memiliki ketuntasan dalam melakukan magang sekaligus tugas akhir mahasiswa. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Yuli Rohyami, M.Sc. dan Ganjar Fadhillah, M.Si. pada Rabu, 20 Maret 2019 di UPT Labkesda mendapat sambutan dari Kepala Laboratorium Kimia di UPT Labkesda, Sujarwo Ganjar Priwibowo, S.T., M.PH. didampingi oleh analis laboratorium, M.Nururochim, A.Md.Ak. Dalam kunjungan kerja ini dibahas mengenai evaluasi dan monitoring pelaksanaan magang termasuk inisiasi MoU antara UII dengan UPT Labkesda dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Yuli Rohyami menyampaikan bahwa DIII Analisis Kimia UII akan mengirimkan mahasiswa dalam kegiatan magang pada November 2019 hingga April 2020 mendatang. Harapannya, mahasiswa magang dapat mengaplikasikan kompetensi di bidang pengujian kimia, teknik sampling, validasi metode , jaminan pengendalian mutu, serta sistem manajemen mutu lab ISO/IEC 17025 di Labkesda Sleman.

Nururochim, mahasiswa yang melaksanakan magang di UPT Labkesda Sleman betul-betul memiliki keunggulan dalam bidang pengujian dasar dan spektrofotometri, baik spektrofotometri UV-Vis maupun AAS, termasuk dalam verifikasi dan validasi metode. Kemampuan mahasiswa dalam menguasai estimasi ketidakpastian pengukuran betul-betul menjadi keunggulan yang sangat aplikatif dan tidak dimiliki oleh mahasiswa perguruan tinggi lain.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa D3 Analisis Kimia UII dalam menjalankan studinya dan sebagai salah satu tugas akhirnya. Program PKL ini ditempuh oleh mahasiswa pada semester ke-enam selama minimal 2 bulan. Supervisi pertama dilakukan oleh beberapa dosen D3 Analisis Kimia UII yaitu Ibu Puji Kurniawati, S.Pd.Si., M.Sc ; Ibu Kuntari, S.Si.M.Sc dan Bapak Ganjar Fadillah, S.Si., M.Si. ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.

Pada kunjungan ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta pada tanggal 8 Maret 2019, diperoleh informasi bahwa para mahasiswa PKL atas nama Bryan Aurellya M. dan A’isyah Tri Rejeki di bawah bimbingan Bapak Widodo diberikan tema projek penelitian yang khusus dibidang analisis kimia salah satunya adalah validasi metode untuk penentuan Boron dalam sampel tanah. Boron dalam tanah umumnya berupa spesi ion borat hidrat. Spesi ion boron ini sangat diperlukan bagi tanaman sehingga pengujian kandungan boron dalam tanah sangat rutin dilakukan oleh lembaga ini. Sedangkan supervisi berikutnya dilakukan ke Kantor Pusat Pengendalian Pengendalian Pembangunan Ekoregio Jawa. Pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta mahasiswa PKL diberikan tugas khusus terkait analisis mikrobiologi khususnya adalah kualitas air. Namun, mahasiswa tidak hanya melakukan aktivitas pada satu laboratorium. Mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengeksplore segala aktivitas dilaboratorium seperti sampling di lapangan, penyimpanan bahan baku dan beberapa analisis rutin lainya.

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk persiapan Prodi D3 Analisis Kimia dalam penerapan PKL dikurikulum baru 2019 yaitu PKL menjadi 6 bulan. Selain itu juga, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah relasi dan mitra kerja sama prodi dengan pihak instansi lain khususnya dalam pengembangan riset atau penelitian.

Empat mahasiswa Analisis Kimia UII melakukan kegiatan Magang di Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri Jakarta. Keempat mahasiswa tersebut adalah Monita Larasati, Dhea Monica, Susi Wahyu Widyowati, Aulia Setia Ningrum. Mahasiswa melakukan magang di 3 laboratorium, 1) Laboratorium Narkoba Forensik, 2) Laboratorium Toksikologi, dan 3) Laboratorium Kimia. Dalam kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Yuli Rohyami, M.Sc. dan Puji Kurniawati, M.Sc. pada Jum’at, 15 Maret 2019, Program Studi DIII Analisis Kimia dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan magang sekaligus sebagai upaya inisiasi program magang 6 bulan yang akan dimulai pada November 2019 mendatang. Kegiatan supervisi disambut  Kepala Pusat Narkobafor Puslabfor, Kombespol Sodiq Pratomo, M.Si. beserta jajarannya. Kombespol Sodiq Pratomo, M.Si. menyampaikan bahwa dalam kegiatan magang mahasiswa telah mendapatkan orientasi pengenalan instrumentasi pengujian kimia, standar keselamatan kerja, etika dan komunikasi profesi, dan rekaman/berita acara hasil pengujian. Selain melakukan pengujian kimia terhadap barang bukti berupa narkoba, organ tubuh manusia, dan barang bukti lainya, mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan validasi metode untuk penambahan ruang lingkup akreditasi ISO/IEC 17025.

Keempat mahasiswa tersebut telah memiliki sertifikasi kompetensi pada skema pengujian dasar kimia dan validasi metode spektrometri sehingga dalam melaksanakan pengujian dan validasi metode mahasiswa telah memahami pengendalian dan jaminan mutu hasil pengujian. Aulia Setia Ningrum menuturkan bahwa magang di Puslabfor memberikan pengalaman yang sangat berharga. Berbekal softskill yang telah diasah melalui kegiatan pembelajaran dan organisasi di kampus, sangat membantu dalam menyesuaikan diri di dunia kerja. Disiplin yang ditanamkan melalaui kegiatan praktikum sangat membantu dalam pelaksanaan magang. Monita Larasati juga menuturkan bahwa ketika kegiatan praktikum mahasiswa telah terbiasa disiplin waktu, keselamatan kerja, termasuk menyusun logbook data hasil uji yang dilengkapi dengan aspek pengendalian mutu seperti lineritas, LOD, LOQ, presisi, akuarasi, dan ketidakpastian pengukuran sangat bermanfaat di dunia kerja. Kedua mahasiswa tersebut telah mendapatkan pengalaman kerja dalam pengujian barang bukti narkoba dan validasi metode uji menggunakan GC, HPLC, GC-MS, dan LC-MS.

Pengalaman berharga juga dirasakan oleh Susi Wahyu Widyowati yang ditempatkan di laboratorium kimia. Berbekal pembelajaran di DIII Analisis Kimia UII membuat mahasiswa siap menghadapi dunia kerja. Disiplin dan softskill yang terintegrasi dalam proses pembelajaran membuat mahasiswa mudah beradaptasi di dunia kerja. Berbeda dengan ketiga mahasiswa lainnya, Dhea Monica memiliki pengalaman berharga karena berkesempatan untuk magang di laboratorium toksikologi yang berkecimpung dengan sampel berupa hasil otopsi dari organ tubuh manusia. Dibutuhkan mentalitas baja untuk menghadapi sampel-sampel biologis, mulai dari pengambilan cuplikan, destruksi, pengujian, analisis data, sampai penyiapan berita acara hasil pengujian.

Dalam kegiatan supervise, tim dosen juga mendapatkan umpan balik dalam pengembangan kurikulum dan softskill mahasiswa. Program Studi DIII Analisis Kimia UII yang juga telah menjalin MoU dengan Puslabfor Bareskrim Mabes Polri ini akan terus bekerjasama dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Salah satunya adalah dalam penguatan kurikulum dengan konsentrasi di bidang analisis industri, lingkungan, dan forensik menjadi bukti nyata bahwa analisis kimia memiliki peran yang sangat luas dalam membangun kemajuan bangsa.