Yogyakarta (28 September 2019) Program Studi DIII Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Kuliah Umum Pakar dan Dosen Praktisi dengan topik “Analisis Forensik dan Psikotropika”. Kuliah Umum tersebut disampaikan oleh Kombes Pol Sodiq Pratomo, M.Si selaku Kabid Narkobafor dari Laboratorium Forensik Mabes Polri dan diikuti oleh seluruh para dosen dan staff serta mahasiswa aktif DIII Analisis Kimia angkatan 2017-2019. Narasumber menyampaikan bahwa analisis forensik dan narkotika-psikotropika saat ini sudah menjadi analisis rutin dalam pengungkapan sebuah kasus kriminal yang menjerat banyak kalangan. Pengungkapan beberapa kasus forensik dan narkotika-psikotropika dapat melalaui beberapa raw materials seperti pada urine, darah, dan saat ini sudah dikembangkan melalui rambut.

Materi yang disampaikan oleh Bapak Kombes Pol Sodiq Pratomo, M.Si. sangat lengkap dimulai dari klasifikasi narkotika sampai dengan metode analisis yang sudah umum digunakan di laboratorium forensik. Namun, secara umum pemateri menekankan bahwa bahaya ketergantungan obat-obat terlarang seperti narkotika bagi kesehatan pengguna karena akan menyebabkan sifat ketergantungan. Tetapi secara khusus, Pak Sodiq menjelaskan bahwa peranan laboratorium forensik dalam memonitoring pengedaran dan penyalahgunaan obat-obat tersebut sangatlah penting khususnya dalam analisis kimia. Sebagai contoh, pengungkapan kasus penggunaan narkotika dapat diketahui melalui barang bukti yang tersedia dan hasil metabolisme pengguna. Tantangan dan peranan keahlian analisis kimia dalam dunia forensik cukuplah penting karena beberapa hasil analisis yang dilaporkan harusnya berupa hasil analisis yang valid. Oleh karena itu, sebelum digunakan sebagai metode umum, metode-metode tersebut harus divalidasi terlebih dahulu. Beliau menyampaikan bahwa beberapa instrument yang sudah dipakai untuk analisis rutin seperti GC-MS, GC, HPLC, FTIR, dan beberapa instrument lainnya.

Kegiatan ini nampak diikuti dengan antusias oleh para mahasiswa Program Studi DIII Analisis Kimia dengan terlihatnya diskusi aktif antara mahasiswa yang bertanya dengan narasumber yaitu Pak Sodiq. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pengalaman bagi mahasiswa khususnya yang akan bekerja dalam dunia forensik karena narasumber juga menjelaskan terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang analis di laboratorium forensick. Selain untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa di bidang analisis forensic dan narkotika-psikotropika, kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mencapai cita-cita mereka menjadi seorang ahli tenaga laboratorium analis kimia yang berkarakter luhur dan menjunjung nilai integrase.

Keterangan: (Kiri ke kanan) Mutia Suciningsih, Ayu Annisa, Devina Puri dan Eka Nurdina

3 tim mahasiswa dari Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia telah berhasil meraih juara di ajang 8th International Invention, Innovation, and Design Competition (INDES 2019) di Casuarina Hotel, Ipoh-Perak, Malaysia. Kompetensi ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya dengan peserta dari berbagai dunia. Menurut Eka yang merupakan salah satu finalis yang berhasil merebut medali perak dalam kompetensi ini, “kegiatan INDES 2019 ini diikuti oleh 147 tim dari berbagai penjuru dunia seperti Indonesia, Malaysia, China, India, Canada, Bangladesh, dan beberapa negara lainnya”.

Ke-3 tim mahasiswa Prodi DIII Analisis Kimia tersebut telah berhasil merebut penghargaan 1 emas dan 2 silver pada ajang tersebut pada kategori Social Science and Enterpreneurship. Ke-3 tim tersebut diwakilkan oleh Ayu Annisa dengan judul paper “Herlina Te: Herbal Tea form Pineapple Peel Waste”, Mutia Suciningsih dengan judul “Noni Ice Cream”, Devina Putri dan Eka Nurdina dengan judul “Akualin: Minyak Kulit Durian”. Menurut Devina.”Ajang kompetisi seperti ini dapat menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan mengasah kemampuan soft skills karena mahasiswa dituntut untuk bisa mempresentasikan paper dan produk mereka dalam Bahasa Inggris kepada dewan juri”. Para pemenang ini berharap bahwa, kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi diri mereka sendiri untuk lebih berprestasi kedepannya baik diajang yang sama maupun jenis kompetisi lainnya.

Hastag: #UII #AnalisisKimia #GoInternational #Students #Competition

7-8 September 2019, Himpunan Mahasiswa Analisis Kimia, Universitas Islam Indonesia (HMAK UII) telah melaksanakan kegiatan Radiasi’19 (Keakraban dan Diskusi Analisis Kimia 2019) yang dilaksanakan di Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman, DIY.

RADIASI’19 merupakan suatu acara penyambutan mahasiswa/i analisis kimia angkatan 2019 sekaligus sebagai wadah utama untuk memperkenalkan jurusan serta mengakrabkan mahasiswa/i baru analisis kimia, baik dengan teman, kakak tingkat, dosen, serta alumni. “The New Journey With Us” . Harapannya dengan tema tersebut mahasiswa/i analisis kimia dapat mengukir suatu pengalaman sederhana yang indah bersama keluarga besar Analisis Kimia.

Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium yang bersifat reaktif. Harapannya, agar mahasiswa/i analisis kimia dapat merambatkan suatu energi positif kelingkungannya atau individu lain dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta dapat mendobrak pergerakan-pergerakan baru atau gagasan-gagasan yang kreatif.

RADIASI’19 dimulai pada pukul 07.01-07.50 WIB diruang 3.09 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia. Pembukaan yang sekaligus pengesahan acara radiasi secara simbolis dengan pemasangan co-card kepada perwakilan peserta tersebut dihadiri oleh ketua HMAK, LEM FMIPA, DPM FMIPA dan KAPRODI D3 Analisis Kimia UII atau yang mewakili. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan prodi DIII Analisis Kimia oleh Bu Tri Esti Purbaningtyas, M.Si sebagai langkah awal untuk memperkenalkan tentang ruang lingkup yang ada di DIII analisis kimia, baik dalam hal akademik, prospek kerja, lingkungan perkuliahan, dll.

Acara dilanjutkan dengan kumpul bersama DPA yang bertujuan untuk memperkenalkan serta merajut keakraban antar DPA dan mahasiswa/i bimbingannya.

Kemudian acara dilanjut dengan bincang-bincang analis sebagai wadah sharing bersama baik akademik maupun non akademik seperti masalah keseharian, angkatan dan juga organisasi. Hal ini bertujuan untuk menambah semangat dan memotivasi mahasiswa/i analisis kimia angkatan 2019 untuk berperan aktif dalam bersosialisasi, berorganisasi dan yang paling penting adalah dalam hal akademik. Acara ini dilaksakan di Aula Pendopo Desa Wisata Pulesari pada pukul13.01-14.30 WIB.

Tak kenal maka tak akrab, dalam games keakraban mahasiswa/i baru analisis kimia membuat lingkaran besar dan bernyanyi memperkenalkan dirinya, didalam lagu tersebut berlirik tentang nama dan asal dari mahasiswa/i baru tersebut, tujuannya adalah agar mahasiswa/i baru saling mengenal satu dengan yang lainnya.

Acara dilanjutkan dengan pentas seni yang merupakan suatu bentuk apresiasi seni yang diaktualisasikan dalam pertunjukan yang dikemas dalam bentuk suatu acara dimana dilaksanakan sebagai ajang kreativitas mahasiswa/i baru dalam menampilkan suatu potensi dan bakat yang dimiliki. Mahasiswa/i baru analisis kimia sangat antusias dalam menyiapkan pentas seni ini, terbukti dengan kekompakan mereka saat menyiapkan pentas seni di jauh-jauh hari sebelum hari H. Pentas seni pada malam itu berlangsung dengan sangat meriah dan penuh kehangatan karena diiringi oleh hangatnya api unggun dan hangatnya tali persaudaraan antar keluarga DIII Analisis Kimia. Pensi berakhir pada pukul 22.00 WIB.

Pada tanggal 8 September 2019, acara dilanjutkan dengan kegiatan senam pagi yang menyenangkan, menyegarkan dan menyehatkan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan Outbond dalam bentuk kegiatan Fun Games dan susur sungai yang dipandu oleh pihak Desa Wisata Pulesari. Outbond dimulai pada pukul 07.01-09.40 WIB. Outbond ini berfungsi untuk melatih sifat kepemimpinan dan kreativitas serta menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta. Setelah Outbond selesai, mahasiswa/i baru Analisis Kimia disambut dengan Colorfun yang menyenangkan dan penuh warna.

Acara Colorfun berjalan dengan sangaaaaatttt meriah yang terlihat dari peserta ataupun panitia yang asik bernyanyi dan berjoget bersama dengan taburan bubuk warna warni yang indah.

Setelah acara Colorfun selesai, mahasiswa/i baru diarahkan untuk ISHOMA dan kemudian berlanjut pada acara terakhir yaitu pemilihan calon ketua angkatan. Calon ketua angkatan menyampaikan visi serta misi mereka sebagai ketua angkatan 2019 nantinya. Pukul 15.00 WIB, Alhamdulillah sampai dipenghujung acara yaitu penutupan yang resmi ditutup secara simbolis dengan pelepasan co-card peserta oleh pihak DPM.

 

 

Sumber : PSDA_Himpunan Mahasiswa Analisis Kimia (HMAK) UII

Program Studi D III Analisis Kimia mengadakan program summer school yang terintegrasi dengan program summer school yang diselenggarakan oleh Jurusan Kimia UII. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka internasionalisasi dan implementasi kerjasama UII dengan berbagai mitra di luar negeri. Adanya program summer school ini juga diharapkan dapat mengenalkan tentang pentingnya pengakuan kompetensi dan regulasi sertifikasi yang ada di Indonesia.

Sertifikasi kompetensi merupakan suatu jaminan tertulis mengenai kompetensi kerja tiap personil yang memilikinya. Selain itu, sertifikasi kompetensi merupakan salah satu cara standardisasi unjuk kerja bagi profesional di bidang-bidang tertentu yang bertujuan untuk menjamin pengembangan SDM. Sertifikasi kompetensi ini diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah memiliki lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Peserta summer school yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Prodi D III Analisis Kimia ini diikuti oleh partisipasi dalam dan luar negeri. Partisipan dari luar negeri berasal dari dua Universitas yang ada di Malaysia, yaitu Universiti Teknologi Mara Shah Alam dan Universiti Teknologi Malaysia. Sedangkan peserta dalam negeri berasal dari perguruan tinggi dan instansi yaitu Universitas Islam Negeri Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana dan Institute Atsiri Universitas Brawijaya.

Summer school dilaksanakan dengan dua metode, yaitu metode offline atau tatap muka, dan metode online via google classroom. Kegiatan tatap muka diselenggarakan selama empat hari yang terbagi menjadi tiga bentuk pembelajaran yaitu dua hari pemaparan materi dan diskusi di kelas, satu hari pelatihan di laboratorium, dan satu hari untuk uji kompetensi. Pembelajaran via google classroom digunakan untuk mengatasi keterbatasan waktu dan jarak dalam mematangkan konsep dan penugasan mengenai uji kompetensi.

Penyelenggaraan uji kompetensi dalam program summer school ini melibatkan dua LSP yaitu LSP UII untuk peserta luar negeri dan LSP TELAPI untuk peserta dalam negeri. Skema kompetensi yang akan diujikan oleh LSP UII adalah Validasi untuk Pengujian Spektroskopi, sedangkan skema kompetensi yang diujikan oleh LSP TELAPI adalah Pengujian UV-Vis, AAS, Volumetri dan Gravimetri. Tempat uji kompetensi yang digunakan adalah Lab Kimia Terapan Jurusan Kimia UII.

Sesuai arahan Ketua Jurusan Kimia, Prof. Dr. Is Fatimah, kegiatan summer school ini akan diagendakan rutin di setiap tahunnya. Semoga dengan diselenggarakannya program summer school ini, mampu melebatkan manfaat UII ke skala yang lebih besar dalam hal standardisasi kompetensi kerja khususnya di bidang pengujian kimia.

Ketua Program Studi D III Analisis Kimia UII

Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Si.

Universitas Islam Indonesia (UII) di tahun 2019 menjadi perguruan tinggi swasta terbaik di Yogyakarta dan nomor dua secara Nasional menurut Kemenristekdikti dalam klasterisasi perguruan tinggi non-vokasi. Pencapaian ini tentu saja membanggakan sekaligus memotivasi civitas akademika untuk senantiasa meningkatkan pelayanan, daya saing lulusan, serta kompetensi dosen, tenaga kependidikan, maupun peserta didik atau mahasiswa. Seperti diketahui, UII menawarkan berbagai jenjang program pendidikan yang mana salah satunya adalah program studi D III Analisis Kimia. Sebagai program vokasi, pengelola program studi terus berupaya meningkatkan kompetensi lulusan salah satunya dengan membangun jejaring industri melalui program magang mahasiswa dan dosen, pelatihan-pelatihan, serta keterlibatan dalam proses pembelajaran dan penelitian.

Upaya ini tercermin melalui aktivitas workshop penyusunan rancangan pembelajaran semester (RPS) dan penelitian vokasi yang mengundang pihak industri sebagai narasumber pada 20-21 Agustus 2019 di Ruang Sidang Utama FMIPA UII. Aktivitas ini merupakan rangkaian kegiatan hibah PHK-Prioritas 2019 yang pendanaan melalui Direktorat Pengembangan Akademik (DPA) UII. Industri yang diundang adalah PT. Astra Agro Lestari, Tbk dan PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk yang masing-masing bergerak pada bidang hulu dan hilir kelapa sawit serta produksi polietilena dan polipropilena. Masukan sangat diperlukan terkait materi pembelajaran sehingga pengelola program studi mengirimkan RPS kepada pihak industri untuk didiskusikan saat aktivtas workshop.

Chandra Asri Petrochemical, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang merepresentasikan Indonesia dalam bidang industri petrokimia dimana laboratorium sebagai salah satu supporting system untuk monitoring dan kontrol setiap tahapan melalui proses analisis. Hal ini selaras dengan misi Program Studi D III Analisis Kimia yaitu meningkatkan mutu pendidikan bidang analisis kimia untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Narasumber PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk adalah Ibu Ani Octavia Lestari selaku Monomer Laboratory Section Manager dari Central Laboratory Department (CLD). Beliau menyampaikan bahwasanya secara umum konten pembelajaran sudah baik dan mahasiswa perlu dimaksimalkan pemahaman konsep-konsep dasar metode pengujian konvensional maupun instrumentatif. Aktivitas praktikum juga sangat mendukung pemahaman konsep melalui peningkatan kemampuan literasi sehingga bisa menarik link and match teori dengan praktik. Dari sisi penelitian, Ibu Ani Octavia menyampaikan tema riset pengembangan metode-metode uji sesuai untuk dikembangkan berbasis studi kasus karena hal tersebut juga diterapkan di industri. Untuk riset pengembangan produk dirasakan kurang bisa menyamai percepatan di industri atau penerapannya masih sangat minim.

Sementara PT. Astra Agro Lestari, Tbk menghadirkan Bapak Satyoso Harjotedjo dan Bapak Yusuf Hermawan dari Research and Development Laboratory. Konten pembelajaran memiliki kesesuaian untuk memenuhi kompetensi sebagai analis laboratorium yang mendukung pemahaman peralatan kerja, prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta pengolahan data. Bapak Yusuf Hermawan membuat tingkatan atau level kompetensi berdasarkan jabatan dimana profil lulusan analis kimia sebagai supervisi laboratorium yang mampu menjadi problem solver sistem penjaminan mutu laboratorium dimana validasi metode menjadi salah satu tolak ukur. Kompetensi seorang analis kimia juga harus didukung oleh ketekunan bekerja dan integritas karena banyak parameter pengujian kimia dan membutuhkan proses yang cukup panjang.

Riset di PT. Astra Agro Lestari, Tbk berdasarkan evaluasi dan analisa proses bisnis, pengkajian dan studi teknologi baru, serta riset lapangan dan laboratorium. Riset yang menghasilkan luaran berupa produk harus dapat ditingkatkan kapasitasnya (scale up) sesuai dengan aplikasi selanjutnya seperti ketersediaan bahan baku dan keberlanjutan prosesnya. Selain itu hasil riset juga harus dapat dirasakan manfaatnya oleh kedua belah pihak yang diawali dengan komunikasi intensif antara akademisi dan industri. Sejalan dengan pendapat Ibu Ani Octavia, tema riset yang dikembangkan menurut Bapak Satyoso Harjotedjo bisa berupa pengembangan metode analisis kimia seperti membuat metode lebih sederhana, kecepatan proses analisis yang mampu memberikan keuntungan atau profit lebih tinggi. Prodi memiliki peluang kerjasama riset dengan PT. Astra Agro Lestari, Tbk dengan tema peningkatan kualitas dan kuantitas CPO, efisiensi pupuk, pengembangan mikroba, penanggulangan hama/penyakit pada tanaman kelapa sawit.

Workshop yang diselenggarakan selama dua hari memberikan banyak manfaat dan informasi yang konstruktif untuk kedua belah pihak. Narasumber dari kedua industri sepakat bahwasanya keterlibatan industri dalam bentuk kontribusi yang konkrit pada proses pembelajaran maupun riset perlu diinisiasi melalui komunikasi yang intensif sehingga menemukan titik temu dan yang utama adalah keberlanjutan proses kerjasama tersebut. PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk sangat terbuka untuk peluang tersebut.

 

Minggu 16 Juni 2019 bertempat di kompleks Hotel Mambruk Anyer Cilegon telah dilaksanakan kegiatan pelantikan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Prodi D3 Analisis Kimia. Rizky Maulana yang merupakan panitia acara tersebut menjelaskan bahwa pemilihan tempat didasari banyaknya alumni dari D3 Analisis Kimia FMIPA UII yang saat ini bekerja disekitar kawasan Cilegon seperti PT Krakatau Steel, PT Candra Asri dan perusahaan-perusahaan lainnya. Selain itu juga, dengan lokasi di sekitar kawasan wisata Pantai Anyer akan menjadi daya tarik tersendiri bagi alumni untuk hadir di acara tersebut.  Pengurus IKA D3 Analisis Kimia dilantik oleh Totok Purwanto, SH selaku sekretaris yang mewakili Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) IKA UII Yogyakarta. Hadir pada acara pelantikan adalah Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaa dan Alumni (Wadek KKA) FMIPA UII, Direktur Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA), Ketua Program Studi (Ka.Prodi) D3 Analisis Kimia.

Totok Purwanto, SH selaku Sekretaris DPW IKA UII Yogyakarta berharap setelah dilaksanakan pelantikan pengurus IKA D3 Analisis Kimia untuk periode 2019 sampai 2023 selanjutnya perlu dirancang program yang nyata dan dapat diimplementasikan. Totok juga menyampaikan bahwa keberadaan alumni harus mampu memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. “Sudah banyak tokoh-tokoh nasional yang merupakan alumni dari UII”, ungkap alumni Fakultas Hukum UII angkatan 1973 itu.  Abdurahman Al Faqih selaku Direktur DPKA UII menyambut baik kegiatan pelantikan IKA D3 Analisis Kimia sekaligus menegaskan bahwa secara kelembagaan Pengurus IKA di tingkat program studi yang ada di UII termasuk D3 Analisis Kimia merupakan bagian dari DPW IKA UII Yogyakarta. Hal tersebut sebagaimana keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IKA UII beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di Bandung. Oleh karena itu secara organisasi maka pengurus IKA D3 Analisis Kimia terikat langsung dengan DPW IKA UII Yogyakarta. Namun demikian sebagai anggota alumni UII maka dapat bergabung dengan IKA di wilayah lain selain Yogyakarta sesuai dengan domisili saat ini.

Thorikul Huda selaku Wadek KKA yang juga mewakili Dekan FMIPA UII dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus IKA yang dilantik untuk periode 2019 – 2023. Banyak hal yang dapat dilakukan alumni D3 Analisis Kimia termasuk membangun jejaraing antar alumni. Tercatat lebih dari 80% lulusan D3 Analisis Kimia yang bekerja di bagian Quality Control ataupun Quality Assurance (QA/QC) diberbagai perusahaan. Tidak sedikit alumni D3 Analisis Kimia yang bekerja di kawasan perindustrian seperti Jakarta dan Banten baik perusahaan BUMN maupun Swasta. “Alumni dapat memberikan masukan kepada Prodi untuk perbaikan system Pembelajaran”, ungkap Thorik saat memberikan sambutan.

Tri Esti Purbanitias, M.Si. yang juga Kaprodi D3 Analisis Kimia juga menyampaikan rasa bahagianya karena IKA D3 Analisis Kimia akhirnya dapat dilantik untuk pertama kalinya. Alumni dapat menjadi mitra yang strategis bagi universitas, fakultas maupun prodi. “Program yang bisa dikembangkan misalnya melalui program kakak asuh dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari alumni”, tutur Esti. Diakhir acara dilakukan talk show dengan narasumber Kaprodi D3 Analisis Kimia dan Rohiman selaku Ketua IKA D3 Analisis Kimia yang baru saja dilantik. Topic yang mengemuka pada acara talk show adalah pentingnya program sertifikasi bagi alumni untuk memudahkan dalam mengembangkan karirnya. “Kami berharap aka nada sertifikasi lain seperti K3 yang ada di D3 Analisis Kimia UII”, ucap Rohiman.

Sumber : https://science.uii.ac.id/blog/2019/06/18/pelantikan-ika-d3-analisis-kimia-fmipa-uii/

Minggu, 28 April 2019, Himpunan mahasiswa D3 Analisis Kimia Universitas Islam Indonesia (HMAK UII) melaksanakan kegiatan Green Analyst 2019 (GA2019). Green Analyst 2019 kali ini mengangkat tema “Menjadikan Analis yang Berwawasan Ilmiah dan Edukatif Melalui Aksi Positif Demi Meningkatnya Mutu Sumber Daya.”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa/i D3 Analisis kimia UII mengenai pengaplikasian ilmu kimia dalam proses industry, meningkatkan kesadaran terkait peningkatan kualitas lingkungan dan mempererat tali silaturahmi mahasiswa/i D3 analisis kimia angkatan 2016,2017 dan 2018. Green Analyst 2019 ini dilaksanakan di 2 tempat yaitu Pabrik Minyak Kayu Putih Sendang Mole Dan Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanungsari, Kabupaten Gunung, Kidul Yogyakarta.

Dalam acara ini peserta yg mengikuti berjumlah 86 mahasiswa D3 Analisis kimia UII. Green Analyst 2019 dibuka oleh beberapa tamu undangan yaitu sambutan dari ketua HMAK, LEM FMIPA, DPM FMIPA dan KAPRODI D3 Analisis Kimia UII. Tri Esti Purbaningtyas, M.Si selaku kaprodi D3 Analisis kimia UII menyampaikan bahwa mahasiswa/i D3 Analisis Kimia beberapa waktu kebelakangan ini sudah baik dalam ke aktifan nya, diharapkan ke aktifan mahasiswa/i terus di tingkatkan karena akreditasi program studi tidak hanya di nilai dari staff atau dosen nya saja, tetapi mahasiswa/i nya juga berperan penting dalam penilaian akreditasi prodi. Beliau menambahkan pula, dalam acara green analyst 2019 ini,  jaga lah kebersihan terutama sampah, bawa nama baik UII khusus nya D3 analisis kimia. pemberangkatan peserta green analyst 2019 menggunakan 4 bis yang langsung menuju lokasi Pabrik Kayu Putih Sendang Mole.

Pimpinan pabrik sendang mole bapak Haryadi membuka acara dengan penyampaian profil pabrik terlebih dahulu dan kemudian di lanjutkan dengan tour pabrik yang di dampingi oleh beberapa pekerja pabrik. Tour melewati beberapa bagian atau tahapan produksi. Penutupan dilaksanakan dengan penyerahan pelakat kepada pimpinan pabrik. Perjalanan dilanjutkan ke Pantai Drini, ditengah perjalanan panitia dan peserta melaksanakan sholat dzuhur, istirahat dan makan siang di masjid Ki Ageng. Sesampainya di Pantai Drini panitia dan peserta breafing di bale-bale untuk teknis penanaman bibit pohon dan pemasangan papan slogan kebersihan, selanjutnya penanaman bibit pohon dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan slogan. Peserta istirahat dan sholat ashar sebelum pelaksanaan fun games bersama panitia di bibir pantai. Fun games terdiri dari 3 jenis permainan yaitu games perang naga, games estafet pasir, games estafet sarung. Penyerahan pelakat kepada penjaga pantai Drini adalah sebagai penutup acara tersebut. Perjalanan pulang menuju UII untuk penutupan Green Analyst 2019, di tengah perjalanan berhenti untuk sholat magrib. Pelepasan atribut panitia dan peserta oleh DPM adalah sebagai tanda Green Analyst 2019 telah selesai di laksanakan.

Prodi DIII Analisis Kimia mengirimkan empat stafnya untuk kunjungan kerja supervisi Praktik Kerja Lapangan di dua industri yang berlokasi di Sulawesi. Supervisi yang diketuai Tri Esti Purbaningtias, dilaksanakan pada Selasa, 30 April 2019. Kunjungan supervisi ini dapat dikatakan istimewa karena merupakan program magang pertama yang dilaksanakan selama enam bulan, dimana program magang normalnya hanya dilaksanakan selama 2 bulan. Selain itu, mahasiswa yang magang sebelumnya telah lolos dalam seleksi langsung di kampus FMIPA UII pada bulan November 2018.

Tiba di Palu pada Senin, 29 April 2019 rombongan kemudian dibagi dua yaitu Tri Esti Purbaningtias dan Reni Banowati Istiningrum menuju ke PT. Tanjung Sarana Lestari yang berlokasi di Pasangkayu, Mamuju, Sulawesi Barat sedangkan Bayu Wiyantoko dan Rizal Arrosyid menuju PT. Cipta Agro Nusantara di Donggala Sulawesi Tengah.

Adalah Aisyah Ika Arintiana dan Salwa Syiana Aulia, mahasiswa yang berkesempatan mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya khususnya dalam bidang Quality Qontrol produk minyak kelapa sawit di PT. TSL untuk kemudian dieksport ke berbagai negara. Dibawah bimbingan Ali Imran, S,T kedua mahasiswa ini selain mengerjakan proyek analisis rutin juga membantu melakukan verifikasi metode pengujian yang sudah rutin dilaksanakan di laboratorium. Selain itu, mahasiswa juga diperbantukan untuk menyusun dokumen persyaratan pengajuan lisensi ISO 17025. Tak jauh berbeda, di PT CAN yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, dua mahasiswa yaitu Ridwan Nurhuda dan Al-Chaliq Muhammad Ramadhan Thalib juga dipercaya untuk mengembangkan metode pengujian sehingga harapannya akan diperoleh metode baru yang lebih efisien namun tetap valid.

“Program supervisi ini selain untuk kontrol akademik, juga sebagai tahap inisiasi kerjasama dengan industri khususnya dalam bidang pengajaran maupun penelitian. Harapannya, nantinya dapat dikembangkan model pembelajaran industrial base learning sehingga meminimalkan gap antara industri dan instansi pendidikan”, tutur Tri Esti selaku Ketua Prodi DIII Analisis Kimia UII. Melalui supervisi ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan bimbingan terkait tugas akhir. “Selain itu magang 6 bulan ini memberikan banyak manfaat yang diterima oleh mahasiswa selain ilmu terapan yaitu mengasah soft skill mahasiswa dan daya survive mahasiswa”, imbuh Tri Esti.

Setiap orang menginginkan untuk sukses di bidang yang mereka tekuni, tetapi untuk menjadi sukses tidak mudah karena memerlukan berbagai aspek seperti pengetahuan, keterampilan, dan etika. Ketrampilan yang diperlukan untuk sukses seiring dengan perkembangan zaman semakin bertambah. Keterampilan tersebut di antaranya keterampilan memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreativitas, mengelola modal insani, berkoordinasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, program studi D III Analisis Kimia UII sebagai lembaga professional yang bercita-cita menghasilkan lulusan yang kompeten dan sukses dalam karirnya harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan tersebut Program Studi D III Analisis Kimia Selasa (9/04/2019) di Auditorium FMIPA UII menyelenggarakan Success Skill Training bagi mahasiswa angkatan 2018. Success Skill Training adalah suatu sesi yang berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa untuk berhasil di perguruan tinggi. Meskipun tidak ada jalan pintas menuju sukses, tujuan dari training ini adalah untuk memberdayakan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan menerapkan kebiasaan akademis dan soft skill melalui pemahaman dan tujuan yang lebih dalam dari mereka.

Terlihat antusiasme mahasiswa dalam mengikuti acara ini. Training yang dipandu oleh  trainer-trainer dan co-trainer dari House of Hope ini berhasil membuat mahasiswa sejenak melepas penat karena tengah menjalani ujian tengah semester. Bahkan, Tri Esti Purbaningtias, M.Si. selaku Kaprodi D III Analisis Kimia mengaku sangat menikmati training ini. Materi yang diberikan oleh para trainer membuat peserta training terus berperan aktif sehingga waktu tujuh jam tidak berasa. Adapun materi training meliputi Inner Journey, Tes Modalitas Belajar dan Jembatan Harapan.

Melalui Inner Journey mahasiswa dapat mengetahui jenis kepribadian yang dimiliki, apakah sanguinis, plegmatis, melankolis atau korelis. Tidak ada kepribadian yang lebih unggul dibanding dengan kepribadian yang lain, kata Irvan Budhi Handaka, M. Pd salah satu trainer. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masin-masing, dengan adanya keberagaman kepribadian dapat dijadikan bahan pelajaran bagi setiap individu untuk menjadi individu yang lebih baik lagi. Tidak berbeda jauh dengan Tes Modalitas Belajar, melalui tes ini mahasiswa dapat mengetahui gaya belajar dominan yang dimiliki. Optimalisasi dalam gaya belajar dapat meningkatkan prestasi yang akan diraih, tutur Agungbudiprabowo, M.Pd. Sesi demi sesi menjadikan mahasiswa lebih mengenal diri, namun kemampuan mengenal diripun tidak cukup untuk meraih sukses.

Kemampuan mengenal dan beradaptasi di lingkungan juga penting dimiliki agar menjadi sukses. Keterampilan ini digali melalui sesi akhir training yaitu pembuatan jembatan harapan yang dilakukan secara berkelompok dengan dipandu oleh Bapak Dody Hartanto, M.Pd. Pembuatan jembatan harapan secara berkelompok ini mengasah keterampilan mahasiswa dalam organisasi, negosiasi, komunikasi, berpikir kritis, kerjasama tim yang baik dan kemampuan menganalisis. Effort yang dimiliki oleh setiap kelompok dalam mengeksekusi dinilai kurang oleh trainer. Hal ini harus diperbaiki, injuring time bukan untuk berleha-leha tetapi saatnya menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk menyelesainya proyek yang telah diberikan. Meskipun demikian secara keseluruhan, partisipasi mahasiswa dalam mengikuti training sudah baik. Semoga harapan dan cita-cita yang tertulis dalam pohon harapan dapat terealisasikan. Jaya terus Analisis Kimia.

UNTUK APA KAU GENGGAM ILMU DITANGANMU ?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ilmu adalah cahaya, ilmu sendiri berasal dari bahasa arab al-‘ilmu yang secara etimologis atau bahasa merupakan bentuk masdas atau kata sifat dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Semua ilmu berasal dari Allah SWT, itulah ilmu yang sesungguhnya. Ilmu yang kita miliki dibandingkan dengan ilmu yang Allah miliki diibaratkan seperti mencelupkan jari kita ke lautan yang luas, kemudian air yang menetes dari jari kita ibarat ilmu yang kita miliki dan ilmu Allah seperti lautan yang sangat luas, artinya ilmu kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ilmu Allah. Ilmu merupakan anugerah yang diberikan Allah untuk kita, maka dari itu ilmu yang kita miliki haruslah  diamalkan dengan cara dibagikan atau diajarkan kepada orang lain, tidak hanya digenggam untuk diri kita sendiri. Ilmu yang berada digenggaman diibaratkan seperti menggenggam bara api, semakin kita pegang dengan erat ilmu tersebut tanpa diamalkan maka akan semakin menyakitkan diri kita. Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Kita harus bisa menjadi sebuah pohon, dan untuk menjadi sebuah pohon yang utuh kita harus melalui serangkaian proses yaitu bagaimana pohon bertumbuh dari akar, yang diibaratkan kuatnya agama yaitu aqidah. Selanjutnya dari akar membentuk batang, batang akan menjulang yaitu menjulangkan inovasi yang kemudian berdaun lebat dan menghasilkan buah. Usia muda sebaiknya kita manfaatkan untuk terus belajar karena belajar diwaktu muda diibaratkan seperti melukis di atas batu yang artinya ilmu tersebut masih mudah terserap oleh otak kita, sedangkan belajar diwaktu tua bagaikan melukis di atas air maksudnya adalah otak kita mulai kesulitan untuk mencerna ilmu. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara (yaitu): Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shalih.”(HR. Muslim no.1631)

Dari sabda Rasulullah SAW tersebut sangat jelas bahwa dari ilmu yang kita manfaatkan dengan cara disebarluaskan kepada orang lain, maka ilmu tersebut tak akan pernah terputus amalnya walaupun kita telah meninggal dunia.

Kesimpulannya :

Janganlah egois terhadap ilmu, sebarkanlah ilmu-ilmu yang kita miliki kepada orang lain.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh