STUDIUM GENERALE NARKOTIKA DAN FORENSIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA

Yogyakarta (28 September 2019) Program Studi DIII Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Kuliah Umum Pakar dan Dosen Praktisi dengan topik “Analisis Forensik dan Psikotropika”. Kuliah Umum tersebut disampaikan oleh Kombes Pol Sodiq Pratomo, M.Si selaku Kabid Narkobafor dari Laboratorium Forensik Mabes Polri dan diikuti oleh seluruh para dosen dan staff serta mahasiswa aktif DIII Analisis Kimia angkatan 2017-2019. Narasumber menyampaikan bahwa analisis forensik dan narkotika-psikotropika saat ini sudah menjadi analisis rutin dalam pengungkapan sebuah kasus kriminal yang menjerat banyak kalangan. Pengungkapan beberapa kasus forensik dan narkotika-psikotropika dapat melalaui beberapa raw materials seperti pada urine, darah, dan saat ini sudah dikembangkan melalui rambut.

Materi yang disampaikan oleh Bapak Kombes Pol Sodiq Pratomo, M.Si. sangat lengkap dimulai dari klasifikasi narkotika sampai dengan metode analisis yang sudah umum digunakan di laboratorium forensik. Namun, secara umum pemateri menekankan bahwa bahaya ketergantungan obat-obat terlarang seperti narkotika bagi kesehatan pengguna karena akan menyebabkan sifat ketergantungan. Tetapi secara khusus, Pak Sodiq menjelaskan bahwa peranan laboratorium forensik dalam memonitoring pengedaran dan penyalahgunaan obat-obat tersebut sangatlah penting khususnya dalam analisis kimia. Sebagai contoh, pengungkapan kasus penggunaan narkotika dapat diketahui melalui barang bukti yang tersedia dan hasil metabolisme pengguna. Tantangan dan peranan keahlian analisis kimia dalam dunia forensik cukuplah penting karena beberapa hasil analisis yang dilaporkan harusnya berupa hasil analisis yang valid. Oleh karena itu, sebelum digunakan sebagai metode umum, metode-metode tersebut harus divalidasi terlebih dahulu. Beliau menyampaikan bahwa beberapa instrument yang sudah dipakai untuk analisis rutin seperti GC-MS, GC, HPLC, FTIR, dan beberapa instrument lainnya.

Kegiatan ini nampak diikuti dengan antusias oleh para mahasiswa Program Studi DIII Analisis Kimia dengan terlihatnya diskusi aktif antara mahasiswa yang bertanya dengan narasumber yaitu Pak Sodiq. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pengalaman bagi mahasiswa khususnya yang akan bekerja dalam dunia forensik karena narasumber juga menjelaskan terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang analis di laboratorium forensick. Selain untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa di bidang analisis forensic dan narkotika-psikotropika, kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mencapai cita-cita mereka menjadi seorang ahli tenaga laboratorium analis kimia yang berkarakter luhur dan menjunjung nilai integrase.