Beberapa bulan lalu dosen dan staf tenaga kependidikan (tendik) program studi D3 Analisis Kimia FMIPA UII mengunjungi sekolah menengah kejuruan yang ada di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang menyasar kepada siswa kelas 12. Kunjungan pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2023 ke 3 sekolah berbeda, yaitu SMK SMTI Yogyakarta, SMF Yogyakarta, dan SMKN 2 Depok Sleman. Dosen dan tendik yang berkunjung dibagi menjadi 3 grup karena kunjungan dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Siswa SMK SMTI Yogyakarta yang hadir dalam kunjungan kali ini yaitu sebanyak 74 orang, dan didampingi oleh orang guru. Pemaparan materi mengenai prodi disampaikan oleh Pak Bayu Wiyantoko, M.Sc., Pak Ganjar Fadillah, Ph.D. dan Mas Yorfan Ruwindya, A.Md. Materi yang disampaikan seputar kurikulum, prestasi, prospek kerja alumni, dan keunggulan berkuliah di prodi D3 Analisis Kimia FMIPA UII. Disampaikan selama kurang lebih 40 menit dengan 20 menit diskusi, terdapat beberapa siswa yang mendapatkan merchandise karena ikut berpartisipasi untuk bertanya dalam sesi diskusi.

Agenda yang sama juga dilakukan di SMK Indonesia Yogyakarta atau yang dulu dikenal dengan SMF Yogyakarta diwakili oleh Ibu Kuntari, S.Si., M.Sc., Mba Aprisilia Rizky Wijaya, S.I.P dan Bu Reni Banowati, S.Si., M.Sc. dan dilakukan juga di SMKN 2 Depok Sleman yang diwakili oleh Bapak Thorikul Huda, S.Si., M.Sc., Bu Yulirohyami, S.S.i., M.Sc., Bu Puji Kurniawati, S.Pd.Si., M.Sc. dan Mba Amalia Rachel, S.T. Siswa yang mengikuti kegiatan kunjungan yaitu sebanyak 104 siswa untuk masing-masing sekolah. Siswa yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias untuk bertanya mengenai informasi lengkap program studi D3 Analisis Kimia, beberapa dari mereka mengaku tertarik untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru.

Kunjungan yang belum lama dilakukan yaitu mengunjungi SMK N 1 Panjatan dan SMK N 3 Madiun pada tanggal 9 Januari 2024. Dengan 2 tim yang berbeda, SMK N 1 Panjatan dibersamai oleh Bapak Thoriukul Huda, S.Si., M.Sc., Ibu Reni Banowati, S.Si., M.Sc., dan Ibu Puji Kurniawati sedangankan SMK N 3 Madiun dibersamai oleh Ibu Kuntari, S.Si., M.Sc., Ibu Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Si., Bapak Ganjar Fadillah, Ph.D., dan Mas Yorfan Ruwindya, A.Md.

Dalam kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut tidak hanya memperkenalkan program studi D3 Analisis Kimia namun juga mengajak para siswa agar menjadi bagian dari mahasiswa baru 2024 program studi D3 Analisis Kimia. Dilansir dari data yang dihimpun oleh universitas ataupun prodi informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru di UII ini masih minim sehingga harus dimasifkan lagi dengan cara terjun langsung ke siswa-siswa sekolah.
Program studi D3 Analisis Kimia juga mengapresiasi sekolah yang terdapat alumninya berkuliah menjadi mahasiswa D3 Analisis Kimia, sekolah tersebut yaitu SMKN 2 Depok Sleman, SMK SMTI Yogyakarta, SMF Yogyakarta, dan SMK N 1 Panjatan. Pemberian apresiasi terdiri dari 2 hal yaitu hibah alat laboratorium berupa alat gelas erlenmeyer dan beasiswa bagi beberapa siswanya yang nanti mendaftar sebagai mahasiswa baru di tahun 2024 ini.

Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara prodi khususnya atau UII pada umumnya dengan sekolah-sekolah tersebut. Selain itu juga dapat meningkatkan jumlah mahasiswa baru 2024 program studi D3 Analisis Kimia.

 

Bertepat pada 10 November 2023 lalu, program studi D3 Analisis Kimia FMIPA UII kembali menyelenggarakan Kunjungan Industri bagi mahasiswa aktif angkatan 2021, 2022, dan 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hal-hal terkait teknis dan non-teknis yang ada di dunia industri.

Kunjungan Industri kali ini diselenggarakan di PT Dion Farma Abadi dengan didampingi oleh empat dosen dan staff program studi D3 Analisis Kimia, yakni ibu Kuntari, S.Si., M.Sc.,  ibu Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Si., bapak Bayu Wiyantoko, S.Si., M.Sc., bapak Ganjar Fadillah, S.Si., M.Si., serta Mba Amalia Rachel, S.T. Pemilihan tempat kunjungan industri ini didasarkan pada kedekatan aplikasi ilmu analisis kimia dengan industri farmasi ini dan kemudahan akses untuk menjangkau perusahaan ini.

                                       

Tidak ada tema khusus dalam kegiatan kunjungan industri kali ini, namun teman-teman mahasiswa yang menjadi peserta dikegiatan ini diharapkan dapat mengetahui proses produksi produk di industri farmasi, manajemen instalasi pengolahan air limbah, dan tentu saja atmosfer dunia industri yang sesungguhnya lewat pengalaman yang berbeda.

Rombongan Kunjungan Industri meninggalkan Kampus Terpadu UII pada pukul 07.30 di hari Jumat, 10 November 2023 menuju PT Dion Farma Abadi. Rombongan sampai sekitar pukul 08.30 dan disambut oleh Tim Manajemen PT Dion Farma Abadi. Di sini, para peserta mendapatkan penjelasan lengkap mengenai proses produksi berbagai jenis produk skin care maupun obat-obatan yang diproduksi oleh PT Dion Farma Abadi, meliputi proses penyiapan bahan baku, proses utama, maupun proses pascaproduksi. Tak ketinggalan, para peserta pun dapat bertanya serta berdiskusi langsung sepanjang kegiatan ini. Pasca penjelasan, acara dilanjutkan dengan plant visit namun karena terdapat batasan area yang dapat dikunjungi oleh pengunjung umum, maka hanya dapat melihat tempat pengolahan air limbah saja serta melihat sebagian kecil proses pengemasan yang dapat terlihat dari kaca luar.

Pukul 11.30, setelah plant visit Kunjungan Industri pun resmi berakhir. Para peserta mengaku cukup puas dengan informasi yang didapat Mereka pun berharap Kunjungan Industri dapat kembali diadakan guna mengakselerasi ilmu terkait industri bagi mahasiswa Analisis Kimia Universitas Islam Indonesia.

Untuk menanamkan rasa cinta pada sains (science) di kalangan anak muda, Program Studi Analis Kimia Fakultas MIPA UII mengadakan lomba cipta produk sains untuk siswa/siswi SMA/SMK/MA/sederajat.

Lomba cipta karya Lens of Science 2023 ini dengan mengusung tema Aplikasi Sains dan Teknologi untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Berkelanjutan. Karya cipta peserta dipresentasikan dalam bentuk video. Lomba terdiri dari tujuh sub tema yaitu produk ramah lingkungan, energi baru dan terbarukan, teknologi canggih, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan dan pembelajaran, produk inovasi sosial serta budaya dan warisan.

Ketujuh sub tema tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan prestasi bagi siswa/siswi SMA/SMK/MA/Sederajat di seluruh Indonesia.

Dekan Fakultas MIPA UII Prof Riyanto didampingi Kuntari, SSi MScmemukul gong tanda membuka lomba Lens of Science 2023. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Dekan Fakultas MIPA UII Prof Dr Riyanto SPd mengatakan, lomba seperti ini sangat penting mengingat secara umum minat anak muda di bidang sains masih rendah. Ini terlihat ketika menerima mahasiswa baru, jurusan-jurusan sains seperti Fisika, Kimia, Matematika peminatnya sangat sedikit dibanding ilmu-ilmu sosial.

Karena itu, menurut Prof Riyanto, apa yang dilakukan Mahasiswa Prodi Analis Kimia Fak MIPA UII yang mengadakan lomba sains patut didukung dan diapresiasi. Ia pun mendorong lomba tersebut dilakukan setiap tahun agar semakin banyak anak muda yang berminat di bidang sains.

Sementara Ketua Panitia Lomba Astrid mengatakan, minat siswa SMA/SMK/MA sederajat dalam lomba karya cipta Lens of Sciences kali ini ini cukup tinggi. Ini terbukti jumlah peserta yang mengikuti lomba sebanyak 100 orang lebih dari berbagai sekolah di Indonesia.

Setelah melalui seleksi yang ketat akhirnya ada 10 peserta terbaik yang masuk babak final. Dari 10 peserta itu dipilih juara 1, 2 dan 3 masing-masing kategori. Para finalis mempresentasikan materi secara daring maupun luring pada Sabtu 2023 di Auditorium Kampus Fakultas MIPA UII.

Astrid mengatakan, Lens of Science adalah sebuah kompetisi video cipta karya tingkat nasional bagi
siswa SMA/SMK/MA/Sederajat. Lens of Science yang diselenggarakan oleh Prodi Analisis Kimia Fakultas MIPA UII bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Analisis Kimia UII ini sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing siswa dalam menyajikan karya kreativitas dan inovasi produk yang dihasilkan kemudian dipresentasikan dalam bentuk video. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Dengan mengangkat tema Aplikasi Sains dan Teknologi untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Berkelanjutan bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide kreatif, solutif, inovatif dan adaptif yang bermanfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Produk yang dihasilkan berupa produk inovasi yang memiliki fitur, fungsi atau teknologi baru yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasaran.

Produk inovasi dapat berupa produk fisik, produk digital atau kombinasi keduanya. Produk inovasi biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan atau masalah yang belum terpenuhi oleh produk yang sudah ada.

Inovasi produk dapat mencakup peningkatan performa, peningkatan efisiensi, penambahan fitur atau fungsi baru, desain yang lebih baik, atau penggunaan teknologi baru. Produk inovasi penting karena dapat memicu perubahan, menciptakan nilai tambah, dan memberikan keunggulan kompetitif.

Astrid, Ketua Panitia Lomba Lens of Science 2023. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Astrid, inovasi produk juga dapat memberikan manfaat bagi konsumen, seperti meningkatkan kenyamanan, efisiensi, atau kesenangan dalam menggunakan produk tersebut. Produk inovasi yang dihasilkan dapat didukung dengan memanfaatkan internet of things (IoT). Internet of Things (IoT) yang merujuk pada jaringan perangkat fisik, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan barang lainnya yang ditanami perangkat lunak, sensor dan konektivitas lain yang memungkinkan dapat terhubung
dengan jaringan internet. Optimalisasi sains dan teknologi diharapkan dapat membawa sebuah harapan untuk kemajuan bagi bangsa Indonesia. Ide-ide kreatif, solutif, inovatif dan adaptif yang diwujudkan dalam sebuah cipta karya siswa diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk kemajuan bangsa.

Dikatakan, Lens of Science bertujuan untuk menumbuhkan semangat kompetitif antar siswa SMA/SMK/MA/Sederajat se-Indonesia, meningkatkan softskill, menumbuhkan jiwa kreatif, inovatif, solutif dan adaptif dalam karya, ide-ide dan gagasan aplikatif serta menciptakan forum yang memungkinkan terciptanya inovasi dalam kehidupan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat. (lip)

Sumber : Berita Bernas

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto saat membuka Festival Infrastruktur Mutu Nasional 2023

Salah satu bukti kepedulian Prodi Analisis Kimia terhadap mutu maka Rabu 14 Juni 2023 memenuhi undangan Temu Nasional Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang disampaikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Kegiatan ini digelar di Nusantara Hall 1, 2,3 (Gate C) Indonesia Convention Center (ICE) Jl. BSD Grand Boulevard Raya No. 1, BSD City, Tangerang. Personel yang ditugaskan kali ini adalah Kuntari, M.Sc selaku Kaprodi Analisis Kimia UII, Tri Esti Purbaningtias, M.Si. selaku Dosen Pengampu Matakuliah Standardisasi dan Pengendalian dan Jaminan Mutu dan Rizal Ar Rosyid, S.Si., selaku staff prodi. Pengetahuan dan pemahaman tentang mutu tentunya sangat penting dimiliki oleh personel yang berlaku sebagai akademisi terutama pada Pendidikan Vokasi.

Mutu merupakan nilai tertinggi dari suatu produk atau jasa. Produk atau jasa dikatakan bermutu apabila telah memenuhi persyaratan, kriteria, atau spesifikasi yang telah ditetapkan dalam standar. Salah satu persyaratan suatu produk atau jasa dapat diterima di pasar global adalah mutu. Untuk itu, diperlukan upaya holistik oleh pemerintah bersama masyarakat dalam meningkatkan mutu dengan pembangunan infrastruktur mutu yang sinergis.

Kepala BSN Kukuh S. Achmad memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Infrastruktur Mutu Nasional 2023

Festival Infrastruktur Mutu Nasional Tahun 2023 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Kepala BSN, Kukuh S. Achmad. “Infrastruktur mutu yang terdiri dari Standardisasi, Penilaian Kesesuaian dan Metrologi merupakan salah satu alat untuk mendukung target-target yang telah ditetapkan dalam mengintegritaskan kebijakan, strategi dan perencanaan nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi perdagangan global, hal tersebut sesuai Nawacita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat membuka dan memberikan sambutan Festival Infrastruktur Mutu Nasional 2023. Terselenggaranya festival ini selaras dengan tugas BSN dalam penguatan pengelolaan infrastruktur mutu nasional, seperti metrologi (standar nasional satuan ukuran, laboratorium kalibrasi, dan lain-lain), infrastruktur standardisasi (SNI, Komite Teknis penyusun SNI, dan lain-lain), serta infrastruktur akreditasi (KAN, laboratorium, lembaga inspeksi, lembaga sertifikasi, dan lain-lain) untuk mendukung perlindungan konsumen serta peningkatan daya saing nasional. Festival ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Metrologi Dunia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, Hari Keamanan Pangan Dunia yang diperingati setiap tanggal 7 Juni, dan Hari Akreditasi Dunia yang diperingati setiap tanggal 9 Juni.

(kiri-kanan) Aulia Setianingrum, Ullin Nur Rohmi, Nur Fajriya Insani, Tri Esti Purbaningtias, Kuntari

Pada acara ini personel dari Analisis Kimia UII yang ditugaskan bertemu dengan beberapa Alumni Analisis Kimia UII. Alumni Analisis Kimia UII tersebar di beberapa perusahaan besar seperti perusahaan yang bergerak di bidang Lembaga Penilai Kesesuaian yang independent seperti PT Mutuagung Lestari, Laboratorium Layanan Analisis dan Pengambilan Sampel Lingkungan seperti PT Green Lab Indo Global dan Laboratorium bidang jasa analisis untuk parameter-parameter:  lingkungan, kesehatan lingkungan kerja (Industrial Hygiene), Biomonitoring, pestisida dan pupuk serta kalibrasi seperti PT Anugrah Analisis Sempurna. Keikutsertaan di acara seperti ini dapat dijadikan ajang untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang mutu sesuai dengan perkembangannya atau kebutuhan di dunia usaha dan industri. Hal ini tentu sangat mendukung kesesuaian kompetensi lulusan yang dirumuskan prodi Analisis Kimia program diploma dengan kompetensi yang diharapkan oleh stakeholder. Jaya selalu Analisis Kimia 😊

 

Prodi Analisis Kimia telah melaksanakan workshop Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk dosen homebase prodi, tenaga kependididkan dan laboran pada Jum’at, 9 Juni 2023. Workshop RPL ini bertempat di Ruang Sidang Magister FMIPA UII yang berlokasi di Gedung Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc. Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km. 14.5 Sleman, Yogyakarta, 55584. Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas  Program Hibah Kompetisi Program Studi (PHK-PS) Program Studi Analisis Kimia. Hibah ini diselenggarakan secara periodik oleh Direktorat Pengembangan Akademik UII.

Pada acara workshop RPL ini, narasumber yang ditugaskan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Vokasi adalah Agus Nugroho, S.T., M.T. selaku Koordinator Pokja RPL Vokasi. Acara diawali dengan sambutan oleh Kuntari, S.Si., M.Sc. selaku Kaprodi Analisis Kimia. Kuntari menyampaikan bahwa RPL ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk belajar sepanjang hayat melalui pendidikan formal pada jenjang Pendidikan Tinggi serta mendorong masyarakat yang berbagai hal terputus kuliahnya atau tidak dapat melanjutkan pendidikan di Perguruan tinggi tetapi memiliki pengalaman kerja kompetensi yang relevan untuk melanjutkan studi ke jenjang Pendidikan Tinggi. Selain itu, program RPL dimaksudkan sebagai salah satu upaya peningkatan animo mahasiswa terhadap Prodi Analisis Kimia UII.

Prodi Analisis Kimia berkesempatan untuk menyeleggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), sesuai dengan hasil cek status kelayakan di https://sierra.kemdikbud.go.id/. Tentunya hal tersebut tidak boleh disia-siakan, imbuh Kuntari.

Materi workshop disampaikan dengan baik oleh narasumber, mulai dari pemaparan terkait prinsip pelaksanaan RPL, regulasi yang harus dipenuhi bahkan sampai penjelasan di ranah teknis. Peserta workshop juga merespon dengan antusias terhadap pemaparan dari narasumber. Hal yang perlu dipahami bersama bahwa RPL merupakan program pemberian kesempatan untuk melanjutkan pembelajaran melalui pengakuan atas Capaian Pembelajaran (CP) yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal yang tujuannya mendapatkan ijazah (RPL Tipe A) atau penyetaraan dengan jenjang kualifikasi nasional Indonesia tertentu untuk mendapatkan SK Penyetaraan yang diterbitkan oleh DIKTI (RPL Tipe B).

Penyeleggaraan RPL harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu adanya regulasi di perguruan tinggi, asesor RPL dan komite RPL. Penyelenggaraan RPL harus termaktub dalam peraturan akademik di PT, asesor RPL berjumlah 5 orang yang dilibatkan meliputi Kaprodi, dosen yang menguasai bidang Ilmu, dosen yang menguasai regulasi terkait penyelenggaraan akademik di PT dan praktisi. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut workshop ini, Prodi Analisis Kimia UII akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Direktorat Pengembangan Akademik UII, melakukan koordinasi di level prodi dalam mempersiapkan dokumen-dokumen terkait pemenuhan persyaratan tersebut. Semoga program RPL di Prodi Analisis Kimia dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat, berdampak bagi semua sebagai salah satu implementasi melebatkan manfaat untuk masyarakat. Aamiin.

“SENANG BERCAMPUR HARU.” Itulah ungkapan Eriko Elsa Daje, mahasiswa D3 Analisis Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) saat terpilih sebagai Juara 2 pada pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2023.

“Menjadi mahasiswa berpretasi (mawapres) tingkat universitas saja saya sudah sangat senang dan bangga. Apalagi menjadi juara 2 tingkat wilayah. Tentu, rasa senang bercampur haru. Itulah yang sangat rasakan ketika mendengar pengumuman menjadi juara 2,” kata Daje di Yogyakarta, Senin (22/5/2023).

Menurut Daje, keberhasilan ini merupakan perjuangan panjang mengumpulkan prestasi selama menjadi mahasiswa tidak sia-sia. Sebab tidak mudah untuk mendapatkan gelar Mawapres.

Menjadi Mawapres, kata Daje, berarti merepresentasikan perguruan tingginya. Dalam setiap mengikuti lomba, Daje selalu bertanya pada diri sendiri apakah dirinya pantas sebagai mahasiswa berprestasi.

Namun berkat kegigihannya, Daje berhasil mengumpulkan banyak prestasi. Di antaranya, menjadi Juara 1 video layanan masyarakat nasional pada Kompetisi Labma Social Campaign Fair (LSCF) UII, tanggal 14 Juni – 13 Agustus 2022. Sebagai finalis paper pada Public Health International Competition Universitas Airlangga (PHIC Unair) tanggal 14-16 Oktober 2022.

Prestasi lain, sebagai Finalis Presentasi Business Plan FMIPA UII, tanggal 4 Agustus 2022. Finalis Debat Bahasa Indonesia pada Festival Mahasiswa Nasional (FESMANAS) yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta, tanggal 14 November 2022.

Selain berhasil menjadi juara, Daje juga mengungkapkan ada beberapa lomba yang diikutinya tidak menjadi juara. Di antaranya, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), dan Proposal Bisnis Plan.

“Harapan saya, saya bisa lanjut mewakili LLDikti V ke tingkat nasional. Pasti akan saya berikan yang terbaik agar LLDikti V menjadi juara dan mempertahankan marwahnya sebagai kota pendidikan di Indonesia,” tandas Daje.

Sementara Kuntari, SSi, MSc, Ketua Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII mengatakan Pilmapres ini diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahap-tahap seleksinya, seleksi tingkat perguruan tinggi, selanjutnya seleksi wilayah, seleksi awal nasional, dan seleksi final nasional.

Alhamdulillah Eriko Elsa Daje, wakil dari UII berhasil menjadi juara 2 seleksi tingkat wilayah. Semoga Eriko Elsa Daje lolos dalam Pilmapres tingkat nasional,” harap Kuntari dengan perasaan bangga.(*)

sumber : jurnal.republika.co.id

JAKARTA, MARET 2023 — Ziyadatul Mustagfiroh dan Fitria Alfiana Febiastuti, mahasiswi Program Studi Diploma III Analisis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIP UII) terpilih sebagai Best Presentation pada Jakarta Economic Forum (JEF) 2023. Prestasi Ziyadatul dan Fitria ini mengantarkan UII menjadi Juara 3 di JEF 2023. Sedang Juara pertama diraih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan juara kedua Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

JEF merupakan kompetisi membuat karya tulis ilmiah yang membahas topik terkini di Indonesia dan internasional. JEF yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS) Jakarta mengangkat tema ‘Peran Generasi Milenial 4.0 terhadap Isu Krisis Pangan.

Karya Tulis Ilmiah Ziyadatul dan Fitria mengangkat judul ‘Homegation Sistem Monitoring Debit Air pada Pengairan Mina Padi Berbasis Mobile Apps Control sebagai Upaya Resiliensi Menghadapi Krisis Pangan 2023’. Mereka dibawah bimbingan dosen Prodi D III Analisis Kimia, Kuntari, S.Si., MSc.

Dijelaskan Ziyadatul dan Fitria, ide membuat karya tulis ilmiah ini diilhmi keduanya yang berasal dari lingkungan petani. Mereka bisa merasakan susahnya petani di saat cuaca tidak menentu. Para petani harus tetap pergi ke sawah untuk mengontrol irigasi airnya, khususnya petani mina padi.

Menurut Ziyadatul, petani memilih usaha mina padi karena debit air di daerahnya mencukupi. Selain itu, sistem mina padi itu menguntungkan petani. Di antaranya, meminimalkan penggunaan pupuk karena kotoran ikannya akan menjadi pupuk organik.

Apalagi Indonesia merupakan negara agraris dan merupakan negara pengimpor pupuk dari Rusia. Sedang Rusia sudah satu tahun lebih berperang dengan Ukraina. Sehingga dampak dari perang, Indonesia akan mengalami krisis pupuk bisa berpengaruh terhadap menurunnya produksi pangan.

“Karena itu, kami menciptakan alat homegation yaitu untuk memonitor debit air di sawah mina padi. Keuntungan homegation, debit air dapat dikontrol menggunakan smartphone. Petani tidak perlu repot-repot ke sawah, karena bisa dikontrol dari rumah,” kata Ziyadatul dan Fitria di Yogyakarta, Jumat (24/3/2023).

Ziyadatul dan Fitria menjelaskan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat homegation. Di antaranya, NodeMCU ESP 8266, lampu LED, ultrasonic sensor, relay modulemini breadboard, dan jumper wire. Beberapa alat tersebut dirangkai membentuk suatu komponen yang dapat mendeteksi ketinggian debit air. Rangkaian alat tersebut disambungkan smartphone dengan sistem Internet of Things (IoT).

Sistem monitoring homegation tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi agar kotoran ikan yang mengandung unsur hara tidak terbawa arus air yang masuk sawah. Sebab semakin cepat aliran air yang masuk maka semakin cepat pula unsur hara yang akan larut dan terbawa arus air serta belum terserap tanaman padi.

“Pemanfaatan sistem homegation ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pengurangan penggunaan pupuk sintetis pada lahan pertanian mina padi,” jelasnya.

Sementara Dosen Pembimbing, Kuntari mengapresiasi prestasi yang diraih Zeeya dan Fitria di JEF 2023. Kuntari berharap capaiannya berkah bagi semua, serta menjadi penyemangat mahasiswa lainnya untuk berani mencoba berkompetisi dan berpestasi.

“Saya sangat apresiasi sekali kalian mau mencoba dan belajar hal yang baru untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang telah dihadapi bangsa ini. Terimakasih juga telah diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menjadi dosen pembimbing kalian, dengan begitu saya juga belajar,” kata Kuntari. (*)

Sumber : Jurnal Republika

Dua mahasiswa Analisis Kimia UII ambil peran untuk jadi pionir perubahan di garis terdepan dalam mencegah dan memberantas peredaraan narkotika di DIY. Ambil peran ini Eriko Elsa Daje (Analisis Kimia 2020) dan Ziyadatul Mustaghfiroh (Analisis Kimia 2021) awali dengan mengikuti proses pendaftaran dan seleksi Duta Anti Narkoba. Pendaftaran dilakukan melalui pengisian form dan seleksi dilakukan melalui penilaian karya tulis berupa essay. Proses seleksi ini memberi kesan tersendiri bagi Ziyadatul Mustagfiroh karena dengan tema yang diusung terkait Ketahanan Pelajar dan Kesehatan Mental Guna Mencegah Penyalahgunaan Narkoba berkaitan sangat erat dengan pengalaman yang belum pernah dituangkan dalam bentuk tulisan. Ada perasaan lega setelah menuliskan apa yang pernah dialami sebelumnya, imbuh Ziyadatul. Seleksi dilakukan mulai 25 Januari-2 Februari 2023. Pengumuman bagi peserta yang lolos diumumkan pada 3 Februari 2023. Terdapat 25 peserta yang lolos sebagai Duta Anti Narkoba Yogyakarta. Peserta merupakan pelajar dan mahasiswa berasal dari beragam institusi seperti  Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyarkata (UMY), UIN Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya, Universitas Islam Indonesia (UII), Al Azhar Kairo dan Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITBMG).

Eriko Elsa Daje dan Ziyadatul Mustaghfiroh setelah mengikuti proses seleksi pemilihan Duta Anti Narkoba Yogyakarta, akhirnya  8-9 Februari 2023 dikukuhkan sebagai Duta Anti Narkoba Yogyakarta 2023. Pengukuhan ini dilakukan oleh Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi Susanto, S.H., M.H. Kegiatan pengukuhan disertai sekolah advokasi dengan tajuk “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kalangan Pelajar DIY. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Lendah, Pantai Goa Cemara dan Aula DPD RI. Dalam sekolah advokasi ini peserta mendapat pelatihan-pelatihan positif tentang pengembangan diri dan mendapat wawasan baru tentang bahaya narkoba hingga saya di kukuhkan pada saat ini, tutur Eriko.

Ketika diwawancarai Eriko mengatakan bahwa banyak ilmu yang telah didapat di program studi Analisis Kimia salah satunya tentang Analisis Narkotika dan Psikotropika. Sudah seharusnya mengamalkan ilmu didapat untuk kebaikan masyarakat. Harapan Eriko dengan mengikuti pemilihan Duta Anti Narkoba yaitu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap narkoba dan ikut andil dalam pemberantasan narkoba. Sudah jelas bahwa narkoba ini adalah musuh nyata bangsa Indonesia yang harus di perangi karena dapat menghancurkan masa depan kamu muda.

Sedikit berbeda dengan Zee panggilan akrab Ziyadatul Mustaghfiroh. Zee menyampaikan bahwa motivasi keikutsertaannya dalam pemilihan Duta Anti Narkoba Yogyakarta berawal dari pengalaman masa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Zee menceritakan bahwa sewaktu acara masa orientasi siswa (MOS) ada teman saya puteranya yang menaruh bungkus obat narkoba ke dalam saku tas saya namun ketahuan oleh saya dan ketika saya hendak buang bungkus obat itu, bungkus obat itu diambil lagi, cerita yang ke dua ketika saya duduk di bangku kelas 3 SMP, bekal minuman saya ingin diberi ciu oleh teman saya (seorang teman yang sama ketika kelas 1 SMP) namun Alhamdulillah ketahuan oleh saya lagi. Selain itu saya banyak menemukan teman-teman perempuan yang mengkonsumsi narkoba ketika ingin UTS dan setiap malam Senin. Teman saya sering mengeluh pusing di hari Senin karena Minggu malamnya minum-minum. Hal tersebut menjadikan saya tergerak hatinya untuk mengikuti pemilihan duta Pelajar anti Narkoba agar saya dapat ikut andil dalam memberantas narkoba. Yang ke dua, saya sebagai seorang Analisis Kimia dimana ada mata kuliah pilihan narkotika psikotropika, yang nantinya pastinya lebih relevan apabila saya ambil, jadi sekaligus mempelajari sebuah ilmu lalu diamalkan.

Ketika ditanya harapan setelah terpilih menjadi Duta Anti Narkoba Yogyakarta Eriko menyampaikan bahwa dia ingin mengedukasi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa tentang bahaya narkoba. Eriko berharap agar tindakan kecil yang dilakukan dapat berperan dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Semoga awal yang baik ini menjadikan Indonesia negara tanpa narkoba di masa depan. Sedangkan Zee menuturkan bahwa dia berharap agar dapat mengemban amanah sebagai duta anti narkoba dengan baik dan bermanfaat bagi teman-teman serta lingkungannya sebagai kontribusi terwujudnya generasi muda yang tangguh, matang dan dapat menjadi tumpuan bagi bangsa di masa mendatang.

Mahasiswa Analisis Kimia FMIPA UII mengikuti Workshop Analisis Teknik Nuklir di Politeknik Nuklir Indonesia pada Sabtu, 10 Desember 2022.  Workshop yang diselenggarakan di Gedung 16 lantai 3 ini sebagai bentuk implementasi kerjasama antara Jurusan Kimia FMIPA UII dengan Politeknik Nuklir Indonesia yang sudah terjalin sejak tahun 2017.  Kegiatan ini diikuti oleh 42 mahasiswa Analisis Kimia didampingi 2 dosen pendamping matakuliah Spektrometri yaitu Kuntari, S.Si., M.Sc. dan Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Sc.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Program Studi Teknokimia Nuklir Politeknik Nuklir Indonesia dan dilanjutkan sambutan Ketua Program Studi D III Analisis Kimia. Dalam pembukaannya, Kartini Megasari, M.Eng. menyampaikan bahwa analisis teknik nuklir merupakan metode analisis yang sudah banyak diaplikasikan di dunia industri, medis, pangan dan lingkungan. Workshop teknik nuklir diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan metode analisis mahasiswa Analisis Kimia. Kuntari, S.Si., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Politeknik Nuklir Indonesia telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik semoga kerjasama akan terus terjalin. Workshop pelatihan instrumen ini merupakan pertama kalinya terselenggara setelah masa pandemic Covid-19 sempat vakum, harapannya mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dalam teknik analisis nuklir.  Kesempatan untuk mengopersikan secara langsung menggunakan Automated Spectrometer Gamma, Xray Fluoresence (XRF), surveymeter dan point source semoga memberi pengalaman yang berkesan bagi mahasiswa kami, pungkas Kuntari.

Materi workshop disajikan oleh tim dosen yang terdiri Maria Christina P, M.Eng, Dhita Ariyanti, M.Si, Haries Handoyo,M.Eng dan Kartini Megasari,M.Eng. Materi yang disampaikan dalam workshop yaitu teknik analisis nuklir kemudian dilanjutkan dengan praktik pengukuran Cs-137 pada air laut, praktik non destructive test menggunakan XRF dan praktik pengukuran radiasi menggunakan surveymeter dan point meter. Pengenalan dan pengoperasian instrumentasi juga dibantu oleh 12 mahasiwa Politeknik Nuklir Indonesia. Mahasiswa Analisis Kimia mendapatkan transfer ilmu dari teman sebaya dalam workshop ini. Proses transfer ini berjalan dengan lancar selain itu antusiasme peserta juga tinggi. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi pengujian kimia khususnya pada pengujian dengan teknologi nuklir.

JURNAL PERGURUAN TINGGI — D’Sava merupakan edible plastik hasil inovasi Tim D’Sava mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang terbuat dari kulit singkong, aloe vera, cuka dan gliserin. Inovasi ini berhasil memenangkan Gold Award pada The 11th International Intention Innovation and Design (INDES) 2022. Sebuah kompetisi tahunan yang diselenggarakan Universiti Teknologi Mara, Cawangan Perak, Malaysia, Selasa-Jumat (14-25/11/2022).

Tim D’Sava terdiri dari enam mahasiswa yaitu Eriko Elsa Daje, Ola Navita Tsanie, Mutiara Nur Insani, Astrid Yuliana dari Program Studi (Prodi) D3 Analisis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Ika Pramudita dan Refina Alinda H dari D4 Analisis Keuangan, Fakultas Bisnis dan Ekonomika FBE).

Sebelum terbentuk tim, empat mahasiswa dari Prodi D3 Analisis Kimia tidak kenal dengan dua mahasiswi dari D4 Analisis Keuangan. Namun berkat dukungan dari dua dosen pembimbing, Kuntari SSi, MSi, dosen D3 Analisis Kimia FMIPA, dan Ahmad Rifqi Hidayat, SIP, MM, dosen D4 Analisis Keuangan FBE, mereka bisa cepat akrab bisa menjalin kerjasama.

Dijelaskan Eriko Elsa Daje, Ketua Tim D’Sava, kerjasama yang baik sangat dibutuhkan dalam sebuah tim. Namun hal tersebut merupakan sesuatu yang terkadang cukup sulit untuk diwujudkan.

“Alhamdulillah, masing-masing individu dari tim kami memiliki kesadaran bahwa satu tim harus bisa kerjasama dengan baik. Juga ditambah keramahan masing-masing individu membuat kami mudah saling mengenal dan bekerjasama. Tujuan yang sama yaitu ingin mencoba hal baru, dan meraih prestasi juga merupakan salah satu faktor perekat kerjasama yang solid,” kata Daje di Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).

Dalam menciptakan inovasi D’Sava, mereka membagi tugas. Daje dan Ola Navita Tsani memiliki peran sebagai pencetus ide inovasi edible plastik. Kemudian penyusunan paper dilakukan Daje dengan mengambil referensi dari berbagai jurnal ilmiah. Ola Navita Tsani membantu Daje dalam men-translate paper ke Bahasa Inggris.

Proses pembuatan plastik dibantu Mutiara Nur Insani dan Astrid Yuliana. Sedangkan Ika Pramudita dan Refina Alinda H bertugas untuk komersialisasi produk edible plastik. Ika dan Alinda menyusun strategi pemasaran, business model canvas (BMC), dan perhitungan untung rugi dari produk edible plastik.

Sebetulnya, Daje sudah mengetahui pengumuman INDES 2022 dua bulan sebelum pelaksanaan. Namun Tim D’Sava baru bersemangat mengikutinya dua pekan sebelum pelaksanaan.

“Persiapan kami sekitar dua pekan. Satu pekan digunakan untuk mencoba dan terjadi kegagalan. Pekan berikutnya kami baru berhasil menciptakan produk ini,” jelas Daje.

Ketika hendak mengikuti kompetisi, kata Daje, Tim D’Sava merasa canggung. Sebab INDES merupakan kompetisi internasional tahunan dan pasti pesertanya sangat banyak. Saat pengumuman terdapat ratusan peserta dari berbagai negara.

Saat persiapan, kata Daje, teman-temannya sempat merasa pesimis. Tetapi Daje selaku ketua terus memberikan semangat tidak perlu takut kalah. Sebab kalah menang merupakan hal yang biasa dalam sebuah kompetisi.

“Pada pekan pertama, percobaan kami gagal. Karena kami salah dalam mengutip jurnal. Kemudian di pekan berikutnya, kami mencoba lagi dan berhasil. Akhirnya dua hari sebelum penutupan pendaftaran, produk kami sudah jadi. Kemudian H-1 hari kami membuat video presentasi. Dan ternyata berhasil mendapatkan emas. Alhamdulillah,” kata Deja dengan bangga.

D’Sava memfokuskan pembuatan edible plastik yang biasa digunakan untuk pembungkus bumbu makanan instan seperti mie instan, dan produk makanan instan lainnya. Bahan yang digunakan kulit singkong, aloe vera atau lidah buaya, cuka dan gliserin.

Kulit ketela, jelas Deja, mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral. Sedangkan lidah buaya mengandung antioksidan. Sehingga edible plastik D’SAVA ini memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya, mudah terdegradasi, ramah lingkungan, bisa dimakan, kaya nutrisi, tidak mencemari lingkungan, memanfaatkan kulit sisa industri singkong, berperan dalam mengawetkan bumbu dari kandungan aloe vera-nya.

Plastik yang beredar saat ini menggunakan bahan dasar polimer sintetis sehingga sulit terdegradasi (terurai) dan dapat mencemari lingkungan. Selain itu, kandungan kimia pada plastik juga berbahaya bagi kelangsungan hidup lingkungan. “Plastik dari polimer sintetis membutuhkan waktu 50 tahun untuk terurai secara alami. Sedang plastik D’SAVA akan terurai secara alami setelah satu bulan,” kata Daje.

Plastik D’SAVA merupakan plastik yang terbuat dari polimer alami yaitu pati dari kulit singkong. Plastik ini mudah terdegradasi, jika dibiarkan di ruang terbuka, hanya dalam waktu satu bulan plastik sudah mulai tergeradasi. Bahan tambahan juga tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia.

Untuk komersialisasi plastik D’Sava, menunggu fasilitator. Sebab untuk memproduksi secara massal membutuhkan dana dan kerjasama dengan pihak terkait agar produk ini bisa direalisasikan. Jika memang sudah benar-benar ada yang mau memfasilitasi, Tim D’Sava berencana melakukan pengembangan lebih lanjut dan melakukan pengujian lanjutan agar produk ini dapat diproduksi dengan biaya yang sekecil-kecilnya.

“Dalam pembuatan plastik ini masih memerlukan peralatan yang tidak ada di laboratorium kami. Sehingga cukup sulit jika tidak didukung oleh pihak terkait. Produk ini juga mengambil konsep makanan instan, sehingga perlu ada kerja sama dengan perusahaan makanan instan,” harap Daje. (*)

Sumber : jurnal.republika.co.id