Sabtu, 03 Juli 2021, Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA UII – Jurusan Kimia FMIPA UII mengadakan series ke 4 dan sekaligus menjadi series terakhir dari serangkaian Kuliah Pakar pada semester genap tahun akademik 2020/2021. Pada Kegiatan kuliah Pakar kali ini  mengundang pemateri yaitu Ibu Septiani Dyah Puspitasari, S.Si. dari PT. GeneCraft Labs, Thermo Scientific Division. yang menyampaikan materi tentang Kalibrasi dan Maintenance Gas Chromatography (GC) & High Performance Liquid Chromatography (HPLC).

Sabtu, 26 Juni 2021, Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA UII – Jurusan Kimia FMIPA UII mengadakan series ke 3 dari Kuliah Pakar Series semester genap tahun akademik 2020/2021. Pada Kegiatan kuliah Pakar kali ini  mengundang 2 pemateri yaitu Ibu Mahyastuti Dewi, S.Farm.,Apt. dari Balai Besar POM (BBPOM) di Yogyakarta yang menyampaikan materi tentang Verifikasi Metode Pengujian Mikrobiologi dan Pemateri ke 2 yaitu sdr Maman Suhaman, A.Md.Si. dari PT. Sucofindo Jakarta yang juga merupakan salah seorang Alumni dari Program Studi Analisis Kimia FMIPA UII angkatan 2015 yang menyampaikan materi terkait Pengambilan Sampel Lingkungan.

Program Studi DIII Analisis Kimia, pada Sabtu, 19 Juni 2021 menyelenggarakan Virtual Trip dan Kuliah Pakar bertemakan Kimia dan Warisan Cagar Budaya Indonesia. Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi DIII Analisis Kimia ini merupakan upaya pengembangan keilmuan dan kompetensi dalam bidang analisis kimia dan penerapannya, khususnya dalam proses konservasi warisan cagar budaya. Virtual Trip dan Kuliah Pakar Kimia dan Warisan Cagar Budaya ini menghadirkan narasumber Nahar Cahyandaru, S.Si., M.A., ahli pengkaji pelestari cagar budaya Balai Konservasi Candi Borobudur. Kegiatan ini selain diikuti oleh mahasiswa Program Studi DIII Analisis Kimia FMIPA UII juga diikuti oleh sejumlah kimiawan, khususnya yang berprofesi sebagai analisis kimia.

Kuliah Pakar ini diawali dengan virtual trip warisan cagar budaya Indonesia. Narasumber mengajak seluruh peserta untuk mengunjungi situs cagar budaya yang ada di Indonesia, diantaranya Candi Borobudur, Candi Kalasan, peninggalan Kerajaan Gowa, peninggalan Kerajaan Majapahit, peninggalan Sunan Kudus, dan beberapa situs sejarah lainnya.  Situs sejarah ini merupakan warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Selain memiliki punya nilai tradisi dan budaya, warisan cagar budaya ini memiliki tinjauan ilmu pengetahuan yang menarik untuk terus dikaji.

Narasumber mengajak peserta untuk mengenal proses konservasi warisan cagar budaya, salah satunya adalah Sangiran. Sangiran menjadi merupakan situs arkeologi Jawa yang diakui UNESCO sebagai situs penting dalam mempelajari fosil manusia. Fosil manusia dan benda bersejarah digunakan untuk mengungkap fakta ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Setiap pengkajian warisan sejarah, membutuhkan peran multi disiplin ilmu, salah satunya analis kimia. Analisis kimia berperan sangat penting dalam memastikan umur benda cagar budaya dan mengetahui material penyusun benda cagar budaya.

Indonesia, sebagai negara yang memiliki kekayaan cagar budaya menjadi penting untuk melakukan pengkajian dan konservasi untuk menjaga dan melindungi warisan sejarah yang tak ternilai. Benda cagar budaya mungkin saja akan lapuk dimakan usia. Konservasi cagar budaya menjadi aktivitas penting dalam melindungi warisan sejarah agar tetap dapat dikenang generasi masa depan.

Benda-benda warisan sejarah seperti pusaka, perabot, candi, perhiasan, prasasti, bangunan, dan semua jenis benda bersejarah lainnya terbuat dari berbagai jenis material perlu dilindungi. Perawatan benda cagar budaya sangat tergantung pada material penyusunnya, seperti batu, logam, ataupun kayu. Benda tersebut dapat mengalami kerusakan secara alamiah dengan adanya mikroorganisme, korosi, ataupun pelapukan secara alamiah. Pengawetan benda cagar budaya dipelajari dari tradisi nenek moyang dengan memanfaatkan material alam seperti ekstrak tumbuhan dan asap cair dari tanaman khas nusantara. Hal ini membuka potensi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk terus ditemukan formulasi yang efekttif untuk memberikan perlindungan benda cagar budaya.

Tidak hanya itu, peserta mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya analisis kimia dalam mempelajari temuan-temuan baru situs budaya. Penerapan metode analisis kimia sangat penting untuk mengkaji temuan benda cagar budaya termasuk cara melakukan konservasinya. Perkembangan metode dan instrumentasi pengujian kimia sangat membantu proses penelusuran sejarah.

Metode analisis non destruktif seperti XRF sangat berguna dalam menjawab kebutuhan konservasi benda cagar budaya. Metode ini dapat memotret komposisi material benda cagar budaya tanpa mengambil dan merusak benda tersebut. Metode instrumentasi seperti AAS dan metode sensori sangat membantu proses pengujian benda cagar budaya. Namun, tidak semua proses pengujian benda cagar budaya menggunakan metode instrumentasi yang canggih. Metode konvensional seperti gravimetric dan volumetric masih banyak digunakan untuk keperluan konservasi benda cagar budaya. Metode ini masih diyakini memiliki presisi dan akurasi yang tinggi dibandingkan metode instrumental. Beberapa pengujian logam seperti silika, besi, dan kalsium masih banyak menggunakan metode konvesional mengingat kandungannya yang sangat tinggi. Metode gravimetric yang sangat sederhana, sejauh ini memiliki akurasi yang tinggi dalam menguji kandungan silika dalam pengujian benda cagar budaya seperti candi, termasuk material yang digunakan untuk konservasinya. Titrasi kompleksometri menjadi metode yang cocok untuk pengujian kalsium dan besi. Titrasi kompleksometri ini secara luas sangat membantu pengujian beberapa logam dengan kandungan yang sangat tinggi.

Analis kimia merupakan profesi yang sangat menarik. Melalui kuliah pakar ini akan semakin membuka wawasan, betapa besarnya nilai luhur budaya dan warisan sejarah apabila dikaji dari sisi ilmu pengetahuan. Analisis kimia mampu mengungkap kekuatan pusaka tradisional seperti keris. Analisis kimia dapat digunakan untuk mempelajari keris, material komposisi keris, termasuk relief keris. Sejarah mencatat, ornament pada keris terbuat dari unsur meteoroid yang bisa dikaji melalui serangkaian pengujian kimia.  Inilah sisi menarik analisis kimia untuk mengungkap warisan cagar budaya Indonesia.

Sabtu, 5 Juni 2021, Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA UII – Jurusan Kimia FMIPA UII mengadakan kegiatan Kuliah Pakar Series yang pertama yaitu Praktikum Kimia Industri. Kegiatan ini mengundang 2 pemateri yaitu Ibu Dr. Noor Fitri, S.Si., M.Si dan Martsiano Wija Dirgantara, S.Si. Dosen pakar pertama membahas tentang Motivasi Berwirausaha yang disampaikan oleh Ibu Dr. Noor Fitri, S.Si., M.Si. Selain berprofesi sebagai Dosen Jurusan Kimia FMIPA UII, beliau juga seorang wirausahawati di bidang produk turunan minyak atsiri serta pendamping pemberdayaan perempuan dan/atau ibu tunggal. Pengalaman beliau tentang mulai berwirausaha menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menumbuhkan jiwa wirausaha.

Dengan bercermin pada Riwayat hidup Rasulallah yang memulai wirausaha pada usia 12 tahun dan telah menjadi seorang pengusaha besar pada usia 25 tahun, kita harus senantiasa memupuk jiwa wirausaha sejak dini. Paparan Ibu Dr. Noor Fitri, S.Si., M.Si menunjukan bahwa untuk menjadi wirausaha sukses harus bisa menangkap peluang yang ada dan berani untuk mengambil resiko. Sifat sifat  ini harus senantiasa diasah agar lebih tajam dari waktu ke waktu. Beliau memaparkan bahwa menjadi wirausaha tidak hanya diawali dengan pengalaman tapi juga harus dilatari dengan pengatahuan Pendidikan.

Pembicara kedua adalah Martsiano Wija Dirgantara, S.Si, alumni Jurusan Kimia UII ini merupakan seorang wirausaha yang sudah lama bergelut dalam produk minyak atsiri dan turunannya. Selain memiliki usaha di bidang minyak atsiri, beliau juga memiliki usaha di bidang tour and travel serta kuliner. Memulai wirausaha harus  dilandasi dengan tekad yang kuat dan pantang menyerah. Prinsip yang dianut oleh pengusaha ini adalah tetaplah berusaha sampai Allah tidak lagi berkehendak.

Kegiatan ini digunakan sebagai sharing pengalaman Martsiano Wija Dirgantara, S.Si dalam memulai, menjalankan, memasarkan produk, membangun relasi, membangun jaringan, membesarkan dan menyikapi kegagalan. Berbekal pengalaman tersebut, mewujudkan mimpi bukannya sebuah angan angan tapi sebuah rencana konkrit yang bisa dijalankan. Dalam pemaparannya, bekal utama dalam mengembangkan produk minyak atsiri adalah ilmu kimia dasar yang sangat melekat pada seorang analis kimia. Wirausaha bukan berarti menghilangkan Pendidikan dan kompetensi yang diperoleh saat di bangku kuliah, tetapi bisa digunakan untuk membangun sebuat usaha yang berorientasi profit.

Selamat kepada Annisa Fajar Lestari dan Budiani Astuti – Mahasiswa Analisis Kimia Angkatan 2019 yang LOLOS PENDANAAN PKM 5 BIDANG & PKM-GFK tahun 2021
Semoga makin berprestasi.
Semoga Allah Meridhoi.
Aamiin YRA

#proudtobeAnalyst #universitasislamindonesia #yogyakarta #analisis #kimia #uii
#pkm

Sabtu, 27 Maret 2021 Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan final Lomba Esai Karya Ilmiah SMA/MA/SMK Sederajat Tingkat Nasional dengan Tema “Integrasi Sains dan Teknologi Sebagai Pilar Kemandirian Bangsa”. Lomba yang dibuka pendaftarannya pada tanggal 21 Februari 2021 tersebut berhasil diikuti sebanyak 37 peserta dari seluruh Indonesia. Pada tahap final diambil sebanyak 10 finalis terbaik yang akan mempresentasikan tulisan esai karya ilmiahnya.

Final lomba esai ini dilaksanakan secara virtual menggunakan media zoom meeting serta live streaming youtube di channel FMIPA UII yang dimulai pada pukul 08.00 WIB. Dekan Fakultas MIPA UII Prof. Riyanto, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dalam lomba ini dan yang lolos hingga tahap final. Serta diharapkan semoga hasil karya seluruh peserta dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat yang dapat dibaca oleh masyarakat luas.

Presentasi masing-masing peserta dilaksanakan selama 10 menit dilanjutkan dengan tanya jawab oleh dewan juri selama 5 menit. Dewan juri yang menilai yaitu Ibu Krisna Merdekawati, M.Pd. Kaprodi Pendidikan Kimia dan Ibu Atina Ahdika, M.Si. salah satu Dosen Prodi Statistika FMIPA UII.

Berdasarkan hasil presentasi diperoleh 3 pemenang terbaik. Juara 1 yaitu Tegar Ramadani dari SMA Nuris Jember dengan judul esai “FENISA: Future Energy From Nicotiana and Musa with Multiple Distillation and Horse Boat Concept”. Juara 2 yaitu Annisa Sabila dari SMA Negeri 2 Surakarta dengan judul esai “Alat Pendeteksi Masker Otomatis Berbasis Artificial Intelligence Machine Learning Supervised”. Serta Juara 3 oleh Arief Rahmat Maulana dari SMA Negeri 1 Karangmojo dengan judul esai “Sex Automation System: Detektor Jenis Kelamin Itik Berbasis Identifikasi Frekuensi Suara Terintegrasi CSMS (Clude-Server Management System) Menuju Revolusi Industri 4.0”. Hasil tersebut disampaikan oleh perwakilan dewan juri yaitu Ibu Atina Ahdika, M.Si. dengan diikuti pemberian pesan semoga lomba ini dapat menjadi salah satu perantara yang memberikan manfaat serta diharapkan bahwa seluruh peserta dapat memberikan kontribusi yang lebih besar di masa depan dengan ide dan inovasi yang lebih segar.

Sumber : FMIPA UII

Kamis, 17 Desember 2020 bertempat di panti asuhan sayap ibu. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan bantuan dari beberapa perwakilan fungsionaris HMAK FMIPA UII selaku panitia dan peserta yang mengisi dari pihak panti asuhan. Acara analisis kimia berbagi dibuka pada pukul 13.30 WIB yang seharusnya pembukaan dilakukan pada jam 13.00 WIB namun karena ada kendala cuaca yang sedang hujan maka waktu pembukaan diundur. Selama menunggu waktu pembukaan, panitia mengkondisikan para peserta. Pembukaan acara dilakukan oleh MC kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kata sambutan ketua himpunan. Acara selanjutnya yaitu pemaparan profil panti yang diwakilkan oleh kepala yayasan yang kemudian dilanjutkan ke acara pelatihan pembuatan Tie Dye dengan menggunakan pewarna alami, pada saat proses pelatihan pembuatannya dilakukan oleh peserta secara berpasangan dengan didampingi oleh panitia. Peserta sangat antusias dalam melaksanakan pelatihan karena mereka bisa berkreasi sesuai dengan kesukaannya secara kerjasama antar pasangannya. Proses pewarnaan baju selesai kemudian ditunggu kurang lebih 40 menit. Saat menunggu proses pewarnaan, acara diisi dengan analytic dan beberapa penampilan dari peserta, tentunya pada acara ini peserta sangat senang dan antusias. Kemudian selanjutnya melihat hasil dari pembuatan Tie Dye, hasil nya sangat beragam dan tentunya mereka puas dengan hasil masing-masing. Setelah acara pelatihan selesai, dilanjutkan ke acara utama yaitu penyerahan bakti sosial berupa dana bantuan pendidikan sebesar Rp. 2.275.000 dan beberapa pakaian, sepatu, tas yang masih layak pakai. Penyerahan baksos dilakukan oleh ketua himpunan yaitu hidayatur rizky yang diwakilkan oleh iqbal ramadhan selaku sekretaris dan diterima oleh kepala yayasan yang diwakilkan oleh perawat yayasan. Acara utama telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan penutupan dan doa bersama.

Program Studi Diploma Analisis Kimia kembali hadir di Sabtu produktif 19 Desember 2020 dengan Webinar Kuliah Pakar Produk Halal dan Perkembangan Sertifikasi Produk Halal di Indonesia. Pada sambutannya, Tri Esti Purbaningtias, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma Analisis Kimia menyampaikan bahwasanya ini merupakan rangkaian kuliah pakar penutup di tahun 2020 dengan peserta adalah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan di Prodi Analisis Kimia UII serta dari Prodi sejenis di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Perindustrian. Kuliah pakar ini merupakan implementasi dari matakuliah standardisasi, manajemen laboratorium, serta pengendalian jaminan mutu untuk memberikan perspektif kepada mahasiswa terkait sertifikasi untuk produk-produk yang beredar di masyarakat sebagai jaminan mutu eksternal khususnya terkait kehalalan.

Webinar ini dipandu bersama moderator Kuntari, M.Sc. dengan menghadirkan Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm., Apt selaku Wakil Direktur Bidang Sertifikasi dan Pengawasan LPPOM MUI DIY yang menyampaikan bahwa populasi muslim di dunia adalah 1,6 milyar atau 25% dari total populasi penduduk dunia sehingga kehalalan produk maupun jasa menjadi sangat penting. Terkait di masa pandemic covid-19 ini, berbagai sektor terkena imbas yang luar biasa seperti pariwisata yaitu biro perjalanan hingga mencapai 70% sementara sektor makanan terdampak paling ringan dibandingkan sektor lainnya.

Dalam ajaran Islam, seorang muslim diperintahkan untuk mengkonsumsi makanan halal seperti tertuang dalam QS Al-Baqarah:168 serta HR Muslim 1015. Makanan dan minuman dikategorisasi keharamannya berdasarkan tiga (3) hal yaitu zatnya, cara penyajiannya, dan cara mendapatkam makanan/minuman tersebut. Selain karena perintah Allah SWT dalam Alquran maupun Hadits, produk halal juga diatur dalam regulasi atau peraturan yaitu UU No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal (JPH) dimana produk wajib bersertifikat halal selama kurun waktu lima (5) tahun.

Ketersediaan produk halal memiliki urgensi penting terkait kepastian hukum ketersediaan produk halal, memberikan keamanan, kenyamanan, dan perlindungan terhadap produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetika, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk, memberikan keuntungan timbal balik dan menumbuhkan kerjasama internasional dalam perdagangan produk halal. Perkembangan sertifikasi halal di Indonesia menunjukkan kemajuan yang luar biasa dimana LPPOM Pusat telah mensertifikasi lebih dari 274.000 produk yang bertujuan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam dimana sertifikat/ketetapan halal sebagai syarat untuk pencantuman label halal di suatu produk. Pengujian laboratorium tidak bersifat wajib (mandatory) pada saat pengajuan produk halal namun lebih untuk mendukung data jika ada keraguan saat pengambilan ketetapan untuk kehalalan suatu produk karena pengujian laboratorium memerlukan biaya besar yang justru dapat memberatkan perusahaan.

Analis kimia sendiri memiliki peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk identifikasi produk halal terkait kompetensinya dalam pengujian-pengujian parameter fisika, kimia, dan biologi menggunakan metode konvensional maupun instrumentatif. Untuk LPPOM MUI pusat yang berlokasi di Bogor terbuka untuk kerjasama terkait program magang bagi mahasiswa analisis kimia untuk pengembangan kompetensi keilmuan di bidang pengujian laboratorium. Semoga peluang ini dapat dimanfaatkan mahasiswa Prodi D3 Analisis Kimia UII dengan baik.

 

PESANTRENISASI DARING DI MASA PANDEMI

Masa Pandemi Covid-19 ini mengharuskan kita melakukan banyak kegiatan tanpa tatap muka. Seperti kegiatan Pesantrenisasi D3 Analisis Kimia jika sebelumnya dilakukan secara tatap muka, sekarang agar pesantrenisasi tetap dapat berjalan sesuai tujuan tanpa mengurangi essensinya Prodi D3 Analisis Kimia menyelenggarakan pesantrenisasi secara daring. Pesantrenisasi dilaksanakan selama 2 hari yaitu  Sabtu (19/12/20) dan Ahad (20/12/20).

Kegiatan yang tersusun dalam kurikulum Ulil Albab Universitas Islam Indonesia dan menjadi program wajib mahasiswa analisis kimia angkatan 2020 ini dibuka oleh Thorikul Huda, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni FMIPA UII. Pada sambutannya Thorikul mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai pemenuhan SKP wajib tetapi diharapkan dapat mendatangkan manfaat ukhrawi bagi mahasiswa.

Kegiatan pesantrenisasi tahap pertama dilaksaksanakan secara sinkron melalui platform zoom dan secara asinkron melalui google classroom. Pada tahap pertama, Prodi D3 Analisis Kimia mengundang dua narasumber yang memiliki kepakaran dalam bidang Pelatihan Kepemimpinan dan Dakwah serta Adab Pergaulan dan Keluarga Islami. Alif Lukmanul Hakim, S.Fil., M.Phil. selaku narasumber untuk Pelatihan Kepemimpinan dan Dakwah menyampaikan bahwa karakter pemimpin yang baik itu memiliki beberapa kriteria yaitu adil, amanah, tablig, fathonah, sidiq dan berakhaluk karimah. Seorang pemimpin harus dapat bersikap ramah tidak mudah marah mengedepankan musyawarah ketika mengemban amanah. Dalam kehidupan seorang muslim penting menerapkan adab. Manusia beradap akan menjadi pribadi yang adil sehingga patut dijadikan pemimpin. Adab merupakan salah satu hal penting dalam menumbuhkan kecintaaan kepada Sang Pencipta maupun ke sesama. Adab juga penting dalam mencegah manusia berbuat buruk tutur Syahdara Anisa Makruf, S.Pd.I., M.Pd.I.

Kegiatan pesantrenisasi tahap kedua, mahasiswa melanjutkan aktivitas pesantrenisasi yaitu mengerjakan secara mandiri penugasan pembuatan video dakwah dan tilawah dilanjutkan dengan ujian tertulis melalui googleform. Penugasan ini diharapkan sebagai salah satu bentuk latihan mahasiswa dalam berdakwah. Dakwah sebagai ikhtiar untuk melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi kaum muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran Islam ke generasi berikutnya tidak terputus sebagai bentuk kontribusi mahasiswa mewujudkan visinya sebagai rahmatan lil’alamin.

Sabtu, 5 Desember 2020, Prodi D3 Analisis Kimia UII melaksanakan kuliah pakar untuk matakuliah Biokimia dengan pembicara Evana, M.Sc dari LIPI Cibinong Bogor. Kuliah pakar ini dilaksanakan untuk menyelaraskan pendidikan dengan perkembangan industri dan memberikan pembelajaran tentang pendidikan praktis kepada mahasiswa. Sinergitas ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dunia kerja pada mahasiswa sehingga harapannya mahasiswa saat lulus siap menjadi sumber daya manusia yang siap kerja. Kegiatan ini juga selaras dengan persiapan penerapan Kampus Merdeka di Prodi D3 Analisis Kimia dan menuju Vokasi Kuat Indonesia Hebat.

Adanya berbagai penyakit menyebabkan Indonesia harus mencari kandidat baru sebagai obat untuk mengobati penyakit tersebut. Banyaknya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, menyebabkan kandidat senyawa obat bisa memanfaatkan keanekaragaman hayati tersebut. Senyawa aktif diuji menggunakan uji antioksidan dan antibakteri. Eksplorasi keanekaragaman hayati dilakukan setiap tahun untuk menguji apakah ada senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan sebagai kandidat obat baru. LIPI melakukan eksplorasi 1000 sampai 1500 sampel yang terdiri dari tanaman, bakteri dan hewan untuk diuji zat aktifnya dan hanya sekitar 50% dari sampel tersebut yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan/atau antibacterial.

Dalam prosesnya, untuk membuat obat baru, diperlukan waktu yang sangat panjang sekitar 15 tahun. Dalam perjalannya, kandidat obat akan menjadi obat yang efektif memerlukan penelitian multi disiplin ilmu. Hal ini dilakukan agar obat aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan. Eksplorasi akan terus dilakukan untuk mencari kandidat obat baru untuk kepentingan masyarakat.