Prodi D3 Analisis Kimia FMIPA UII telah menerbitkan jurnal dengan nama Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 85/M/KPT/2020 tanggal 01 April 2020, IJCA merupakan salah satu Jurnal Ilmiah yang terakreditasi dengan peringkat Sinta 4. Keberhasilan IJCA sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi merupakan suatu capaian yang sangat tinggi mengingat IJCA tergolong jurnal baru yang ada di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Sebelum terakreditasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, IJCA sudah terindeks pada berbagai lembaga seperti Crossref, Google Scholar, ISSN Portal, Portal Garuda, Index Copernicus, Worldcat dan Base.

Keberhasilan IJCA sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi menambah jumlah jurnal di FMIPA UII yang terakreditasi oleh Kemenristek. Jurnal Ilmiah yang sudah terkareditasi lainnya adalah Jurnal Eksakta dan Jurnal Ilmiah Farmasi (JIF) dan International Journal of Chemistry Education Research (IJCER). Sehingga berdasarkan data yang ada semua Jurnal Ilmiah yang ada di FMIPA UII saat ini sudah terakreditasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

 Dikutip dari laman IJCA (https://journal.uii.ac.id/IJCA), ruang lingkup dari IJCA diantaranya adalah:

  1. Metode Pengambilan Sampel dan preparasi
  2. Pemisahan (kromatografi, adsorpsi, ekstraksi fase padat, teknik, atau bahan pengembangan untuk tujuan pemisahan)
  3. Pengukuran (pengembangan metode (konvensional, elektrokimia, spektroskopi)
  4. Identifikasi (identifikasi sumber daya alam (dalam / sumber daya alam organik) dll)
  5. Validasi Metode

Sumber : Science.uii.ac.id

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 4 Juli 2020 ini merupakan rangkaian dari kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Universitas Islam Indonesia. Kuliah Pakar dilaksanakan untuk menggali ilmu dari para praktisi yang sudah berpengalaman di bidangnya. Kuliah pakar ini dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah Analisis Mikrobiologi dengan tema Verifikasi Metode Pengujian Mikrobiologi. Praktisi yang diundang pada kegiatan ini adalah Ibu Mahyastuti Dewi, S.Farm, Apt yang merupakan penyelia dan analis di Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Pengujian Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta. Kuliah pakar ini juga dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari anggota Forum Kimia Analisis Indonesia (FKAI). Selain diramaikan oleh mahasiswa aktif di Prodi DIII Analisis Kimia, kuliah ini juga diramaikan oleh alumni yang saat ini bersinggungan dengan pengujian mikrobiologi.

Metode pengujian yang digunakan di Laboratorium Mikrobiologi BBPOM sudah divalidasi oleh BBPOM pusat sehingga BBPOM yang ada di daerah hanya melalukan verifikasi. Metode yang digunakan dirujuk dari metode dari BBPOM Pusat dan jika tidak ada maka merujuk pada metode standar yang sudah ada. Matriks sampel yang rutin dianalisis sangat banyak sehingga verifikasi metode yang dilakukan mengacu pada KAN untuk pengujian biologis untuk produk pangan. Hal yang sama juga dilakukan untuk sediaan kosmetik dan obat.

Parameter yang sering diamati pada verifikasi adalah presisi, sensitifitas dan hasil positif palsu. Parameter yang dipilih tergantung pada jenis analisis kualitatif, semi kuantitatif dan kuantitatif. Pelaksanaan verifikasi metode harus sesuai dengan protocol yang sudah ditentukan untuk masing-masing jenis uji. Parameter untuk metode kualitatif dan semi kuantitatif adalah sensitifitas dan hasil positif palsu, sedangkan metode kuantitatif menggunakan parameter presisi dengan 5 tahapan.

Sabut, 27 Juni 2020, Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Kuliah Pakar Online Mata Kuliah Kromatografi dengan topik “Validasi Metode Pengujian Kimia Menggunakan GLC/HPLC”. melalui media online zoom meeting

Bertindak sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut Ibu R. Tina Rosmalina, M.Si. dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia – LIPI

Sabtu, 16 Mei 2020. Prodi Analisis Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) telah berhasil mengadakan dan menginisiasi sarasehan nasional antar prodi Analisis Kimia se-Indonesia secara meeting online tepat pukul 08.30-10.30 WIB. Aktivitas ini mendapatkan respon positif dari prodi Analisis Kimia diluar UII dengan dihadiri oleh berbagai Politeknik/Universitas lain seperti Politeknik AKA Bogor, Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), Akademi Kimia Analisis Caraka Nusantara, Politeknik ATI Padang, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Setia Budi Surakarta dan tentunya Universitas Islam Indonesia sebagai inisiator. Kegiatan ini di moderatori oleh Ganjar Fadillah dengan tema yang diangkat “Persiapan dan Tantangan Prodi Analisis Kimia di Tengah Pandemik Covid-19”. Pemateri utama disampaikan oleh Bapak Thorikul Huda yang merupakan salah satu dosen di Prodi Analisis Kimia UII. Dalam pemaparannya menyebutkan bahwa tujuan utama agenda ini adalah untuk meningkatkan dan menyamaratakan kualitas prodi Analisis Kimia di Indonesia. Hal ini mengingat bahwa berdasarkan data akreditasi masih banyaknya universitas yang mengadakan prodi Analisis Kimia masih memiliki akreditasi C. Selain itu, Thorikul Huda menyampaikan bahwa situasi pandemik Covid-19 ini menjadi tantangan baru dalam pengembangan prodi khususnya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan saling berkolaborasi demi tercapainya lulusan yang berkualitas.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan masing-masing prodi Analisis Kimia se-Indonesia terkait kondisi dan permasalahan yang dihadapi selama masa pandemik Covid-19 ini. Secara umum, permasalahan yang sama dihadapi oleh seluruh prodi mengingat bidang studi Analisis Kimia yang merupakan program diploma hampir 60% kegiatan KBM adalah aktivitas laboratorium. Sehingga seluruh prodi masih menerapkan sistem yang sama yaitu masa penundaan aktivitas laboratorium melalui perpanjangan masa studi semester.Selain itu, diskusi ini tidak hanya terbatas pada masa pandemic Covid-19, namun para peserta aktif dalam memberi masukan seperti untuk meningkatkan fungsi dari komunitas kedepannya khususnya dalam pengembangan kurikulum, kemudian pembahasan terkait persiapan ICHAMS 2020 (Indonesian Chemical Analysis Meeting and Seminar) yang akan berfokus pada implementasi kurikulum, perpindahan tingkat Diploma III ke Diploma IV, dan penerapan Kampus Merdeka. Secara umum, aktivitas ini cukup diapresiasi peserta dengan sangat baik dan diharapkan dapat berlanjut secara rutin kedepannya.

Kejuaraan Takwondo Walikota Cup VII merupakan ajang tahunan yang sudah sering dilaksanakan dikota Yogyakarta. Pada tahun 2019, ajang olahraga ini diiukuti lebih dari  1.100 taekwondoin dari berbagai provinsi se-Indonesia seperti DIY, Jawa Tengah, dan beberapa undangan dari Jawa Timur (Malang) dan Kalimantan Timut (Balikpapan). Ajang ini dilaksanakan selama dua hari Sabtu-Minggu (28-29/12) di di GOR Among Raga, Yogykarta.

Pada ajag ini, mahasiswa Program Studi Analisis Kimia UII atas nama Hidayaturahman angkatan 2019 telah menorehkan prestasi sebagai Juara 2 (Silver Medal) dengan kategori Individual Poomsae.Bagi Iday sapaan akrab dari Hidayaturahman ini mengungkapkan bahwa prestasi ini bisa dijadikan untuk ajang pembuktiian baik untuk diri sendiri dan orang lain bahwa dengan berkuliah di jurusan Eksak/Sains tapi masih bisa berprestasi di kompetesi non-akademik seperti Takwondo ini. Pada kategori yang sama, peraih Juara 1 direbut oleh Muhammad Radivan dari Universitas Muhammadyah Malang (UMM) dan Juara 3 direbut oleh Heru Herdyansyah dari Jateng, Surakarta.

Sebagai kegiatan rutin setiap tahunnya, harapannya event ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan gairah olahraga taekwondo di UII khususnya di DIY. Selain itu, sebagai ajang evaluasi para taekwondoin di Yogya dan tak kalah penting untuk membangun persatuan dan kesatuan di antara sesama atlet taekwondo. Hidayaturahman berharap, ajang seperti ini dapat memberi motivasi dan menambah network building untuk kedepannya.

Mahasiswa Fakultas MIPA UII angkatan 2018 dan 2019 yang berjumlah kurang lebih 1200 pada hari Rabu (26/02/20) mengikuti kegiatan Ta’lim Perdana yang diadakan di Gedung Auditorium Kahar Muzakir. Kegiatan tersebut merupakan yang kedua setelah pada semester genap tahun akademik 2018/2019 juga diselenggarakan di tempat yang sama. Peserta Ta’lim perdana terdiri dari mahasiswa dari 5 program studi yaitu Statistika, Kimia, Farmasi, Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kimia. Hadir pada acara tersebut adalah jajaran structural Dekanat dan Prodi yang ada di lingkungan FMIPA. Thorikul Huda selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Wadek KKA) yang mewakili Dekan FMIPA karena berhalangan hadir menyampaikan bahwa kegiatan ta’lim atau yang dikenal dengan Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa selama 4 semester pertama.

Dalam sambutannya Thorik menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk dapat mengikuti pertemuan ta’lim sampai 12 kali pertemuan. “Khusus untuk angkatan 2018, semester ini merupakan periode ta’lim terakhir dan pada pertemuan ke-12 akan diadakan ujian kelulusan ta’lim” tutur Thorik pada saat menyampaikan sambutannya. Thorik menambahkan bahwa kelulusan ta’lim menjadi syarat bagi mahasiswa program sarjana untuk dapat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), sedangkan untuk mahasiswa D3 bisa digunakan untuk syarat PKL atau magang. Fakultas MIPA juga telah membuat kebijakan bahwa 20% nilai akhir untuk mata kuliah agama pada setiap semesternya.

Usai sambutan dari Thorikul Huda dilanjutnya sambutannya dari Junaidi Safitri, S.E.I., M.E.I. yang juga menjabat sebagai Kepala Divis (Kadiv) Pendidikan dan Pembinaan Dakwah (PPD) Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII. Tepat pukul 16.30 atau usai Junaidi Safitri memberikan sambutan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Zaky A. Rivai yang juga salah satu actor di Film Lima Penjuru Masjid. Zaky menyampaikan materi dengan tema Berinteraksi dengan Al-Qur’an. Dalam paparannya zaky banyak mengutip ayat-ayat dalam Al-qura’an seperti QS Al Isra’: 82 yang mengandung arti “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. Menurut Zaky Al qur’an juga sebagai petunjuk dan nasehat bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana yang tercantum di dalam QS. Ali-Imran: 138. Ceramah yang disampaikan oleh Zaky sangat tidak membosankan karena diselingi dengan joke atau lelucon sehingga suasan menjadi sangat cair.

Kegiatan ta’lim perdana yang dikemas seperti seminar tersebut dimoderatori oleh Asyharul Muala yang juga sebagai salah satu dosen agama yang ada di Fakultas MIPA.  Usai ta’lim perdana dijadikan sarana untuk koordinasi antara Muallim dengan peserta ta’lim.

sumber : https://science.uii.ac.id/blog/2020/02/27/pemain-film-lima-penjuru-masjid-menjadi-pemateri-talim-perdana/

Orang tua atau wali juga harus mempunyai peran untuk memantau perkembangan studi mahasiswa selama menempuh kuliah di Fakultas MIPA UII. Upaya untuk menyampaikan peran tersebut yaitu dengan mengadakan forum pertemuan antara pengemban amanah di Fakultas dan Program Studi (Prodi) dengan orang tua atau wali yang bertempat di Ruang Auditorium FMIPA pada hari Rabu (25/2/20). Hadir orang tua atau wali dari mahasiswa Prodi Statistika, Kimia, Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kima. Adapun pertemuan orang tua/wali mahasiswa Prodi Farmasi telah dilaksanakan pada awal semester Ganjil tahun akademik 2019/2020. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA UII periode 2018-2022. Diawal sambutannya, Riyanto mengenalkan Dr. Edy Widodo dan Dr. Dwiarso Rubiyanto yang masing-masing merupakan Ketua Prodi (red. Kaprodi) Statistika dan Kimia. Tidak ketinggalan pula dikenalkan Kaprodi Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kimia yaitu Krisna Merdekawati, M.Pd dan Tri Esti Purbaningtias, M.Si. Riyanto mengucapkan selamat datang kepada orang tua atau wali yang hadir pada acara di awal semester genap tersebut. Seperti telah diketahui bahwa sekarang Fakultas MIPA UII sudah memiliki 7 Prodi dari tingkat D3 hingga S2. “Fakultas MIPA UII saat ini juga sedang mengusulkan untuk dibuka S2 Farmasi dan sedang mempersiapkan untuk berdirinya S2 Statistika”, tutur Riyanto pada saat memberikan sambutannya.

Fakultas MIPA UII merupakan salah satu fakultas yang berkembang cukup pesat dari jumlah Prodi dan mahasiswanya. Tercatat kurang lebih ada 3000 mahasiswa yang saat ini sedang menempuh kuliah di berbagai jenjang di Fakultas MIPA UII. Usai sambutan Dekan dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing Kaprodi. Seluruh kaprodi menyampaikan terkait dengan perkembangan dimasing-masing Prodi serta layanan yang diberikannya. Pada kesempatan itu juga dipresentasikan layanan perkulliahan yang disampaikan oleh Achmad Rossy Cendana, A.Md. selaku Kepala Divisi Akademik Fakultas MIPA. Salah satu yang disampaikan oleh Kadiv Akademik yaitu terkait dengan pemantauan orang tua terhadap proses perkuliahan. Selain itu juga Rossy menyampaikan terkait dengan Penomoran Ijazah Nasional (PIN) bagi lulusan mahasiswa UII. Menurut Rossy, mahasiswa S1 maksimal masa studinya selama 7 tahun untuk bisa memperoleh PIN sedangkan mahasiswa D3 maksimal selama 5 tahun atau 10 semester.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Kerja Wakil Dekan Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Wadek KKA) FMIPA tersebut mendapatkan respon yang positif dari orang tua atau wali mahasiswa. Bapak Odang Suhendar selaku salah satu orang tua mahasiswa Prodi Statiska berharap kedepan pelaksanaan kegiatan pertemuan dapat dilaksanakan di akhir pekan mengingat banyak dari orang tua/wali mahasiswa yang bekerja selain hari Sabtu atau Minggu. Selain itu juga, salah satu orang tua mahasiswa Prodi D3 Analisis Kimia merasa bangga karena anaknya bisa diterima kuliah di Universitas Islam Indonesia, dimana kampus ini merupakan kampus nasional pertama di Indonesia. Secara terpisah Thorikul Huda selaku Wadek KKA mengucapkan banya terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara pertemuan tersebut. “Semoga untuk pertemuan orang tua atau wali mahasiswa FMIPA UII angkatan 2020 dapat dilaksanakan lebih baik lagi”, tutur Thorik saat dihubungi melalui pesan singkat.

Sumber : https://science.uii.ac.id/blog/2020/02/25/pertemuan-wali-mahasiswa-angkatan-2019/

Selasa, 10 Desember 2019, Prodi DIII Analisis Kimia melakukan kuliah praktisi untuk matakuliah AMDAL. Kuliah ini diisi oleh ibu Dwi Hermayantiningsih, M.Sc, yang merupakan seorang Environmental Impact Assesment Consultant di PT. Artama Interkonsultindo, Bandung. Beliau sudah berpengalaman dalam menyusun dokumen UKL-UPL dan AMDAL untuk proyek-proyek multinasional. Tujuan kuliah praktisi adalah memberikan pengetahuan pada mahasiswa tentang penyusunan dokumen AMDAL yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dokumen AMDAL ada 4 jenis, yaitu KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. Sidang KA-ANDAL bisa dilakukan di wilayah kabupaten, propinsi atau nasional tergantung pada tempat dilaksanakannya kegiatan. Penyusun AMDAL harus mampu menggali informasi dari pemarkasa tentang rencana pembangunan. Penyusun dan pemrakarsa harus memastikan bahwa kegiatan atau pembangunan yang direncanakan tidak menyalahi perijinan tentang Tata Ruang dan Tata Wilayah. Penyusun harus mempelajari site plan yang diajukan oleh pemrakarsa untuk menyusun KA-ANDAL (Kerangka Acuan – Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Saat rekomendasi persetujuan KA-ANDAL diperoleh, konsultan dan pemrakarsa akan mengajukan dokumen ANDAL. Sidang ANDAL akan dilaksanakan sebanyak dua kali yang melibatkan pihak internal DLH, ahli dan masyarakat yang terkena dampak. Saat rekomendasi pembangunan dikeluarkan oleh DLH maka pemrakarsa akan memperoleh IMB.

Seorang analis kimia juga bisa berkecimpung dalam pembuatan dokumen AMDAL karena dalam dokumen tersebut ada bagian yang menyangkut dampak geofisik-kimia dan kesehatan masyarakat. Pembuatan dokumen AMDAL bisa menggunakan data primer seperti kualitas udara ambien, kualitas air, kualitas tanah dan traffic counting. Data sekunder juga dibutuhkan dalam penyusunan dokumen. Contoh data sekunder misalnya curah hujan, arah dan kecepatan angin sepuluh tahun terakhir dari BMKG. Dokumen AMDAL bisa diajukan untuk pembangunan baru ataupun pembangunan yang sifatnya meningkatkan kapasitas.

Seorang konsultan juga harus memiliki pengetahuan dalam melakukan pengelolaan dan pengolahan limbah yang dihasilkan pada tahap konstruksi dan operasi. Konsultan harus bisa memberikan pemilihan teknologi yang harus digunakan pemrakarsa untuk mengelola dampak besar dan penting yang dihasilkan oleh suatu kegiatan. Dokumen AMDAL merupakan upaya pemerintah dalam menata pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Collaboration Training STTN Batan – FMIPA UII: Pelatihan Teknik Analisis Cs Menggunakan Spektrofotometer Gamma

Sabtu, 30 November 2019, STTN Batan dan FMIPA UII melaksanakan implementasi kerjasama antar dua institusi pendidikan tersebut. Collaboration Training STTN  Batan – FMIPA UII kali ini sudah memasuki tahun ketiga. Tema yang diusung pada pelatihan kali ini adalah Pelatihan Analisis Cs Menggunakan Spektrofotometer Gamma. Pelatihan yang dilangsungkan di STTN Batan ini diisi oleh pemateri Nilats Tsurayya, M.Sc dan Maria Christina P, M.Eng. Selain diisi oleh materi, pelatihan ini juga menambah wawasan mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UII dengan praktik menggunakan Spektrometer Gamma.

Pelatihan ini merupakan transfer ilmu tentang analisis teknokimia dalam pencacahan radionuklida. Cesium (Cs) merupakan parameter yang dianalisis untuk menentukan kualitas air laut. Analisis Cs bisa dilakukan dengan menggunakan Spektrometer Gamma, bahkan bisa mendeteksi asal muasal Cs yang ada di perairan kita. Selain itu, pelatihan ini juga dimanfaatkan oleh mahasiswa Jurusan Kimia untuk analisis, mengoperasikan dan olah data menggunakan intrumen XRF. Harapannya kerjasama ini tetap berlanjut antara STTN Batan dan FMIPA UII sehingga transfer perkembangan ilmu pengetahuan senantiasa terjalin.

Dokumentasi Kegiatan

Industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan merupakan salah satu sektor industri prioritas yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia tahun 2015-2035. Oleh karena itu Pemerintah mengatur dalam sebuah regulasi yang tertuang di Instruksi Presiden (INPRES) No 6 Tahun 2016 terkait percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan. Visi dan misi yang ingin dicapai yaitu menjadi industri farmasi yang masuk 15 besar di dunia pada tahun 2025 dengan nilai pasar mencapai 700 triliun rupiah. Produk industri farmasi Indonesia di masa mendatang juga memilki potensi yang besar antara lain bioteknologi dan vaksin, herbal dan maritim, diagnostik (IVD/in-vitro diagnostic), drug delivery system (DDS) dan cell therapy.

Untuk mendukung perkembangan industri farmasi jelas diperlukan sumber daya manusia yang handal meliputi pengetahuan/knowledge, ketrampilan/skill, dan karakter/attitude. Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII berkesempatan mengundang praktisi Ibu Sophia Soerjandari selaku Kepala Divisi Quality Assurance (QA) PT Konimex Pharmaceutical Laboratories. Aktivitas ini merupakan bagian dari Program PHK-Prioritas yaitu workshop penyusunan RPS berbasis industri dan penelitian vokasi pada Jum’at, 4 Oktober 2019 di Ruang Sidang Utama FMIPA UII. Sebagai program vokasi, pengelola program studi terus berupaya meningkatkan kompetensi lulusan salah satunya dengan membangun jejaring industri melalui program magang mahasiswa dan dosen, pelatihan-pelatihan, serta keterlibatan dalam proses pembelajaran dan penelitian. Ketua jurusan kimia, Prof. Dr. Is fayimah, M.Si pada sambutannya menyampaikan bahwa keterlibatan industri dalam pembelajaran dan penelitian di universitas sangat penting karena harapannya luaran yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi lulusan, universitas, dan industri. PT Konimex Pharmaceutical Laboratories sudah berdiri sejak 1967 dengan menghasilkan berbagai varian produk farmasi yang juga merambah ke produk pangan.

Ibu Sophia Soerjandari menyampaikan bahwasanya lulusan D3 Analisis Kimia sangat diperlukan di industri farmasi pada bagian quality assurance (QA), quality control (QC), dan produksi. Selain itu di bidang riset dan pengembangan (RnD), kehadiran lulusan D3 Analisis Kimia mampu memberikan kontribusi karena proses pembelajaran bisa cepat dengan dukungan analisis statistik yang mumpuni. Program Studi D III Analisis Kimia perlu mempersiapkan lulusan yang memliki kompetensi baik, karakter positif dan nilai dasar, berpikir sebagai sebuah tim, semangat pantang menyerah, serta bisa menerapkan prinsip kepemimpinan yang baik. Secara umum, Ibu Sophia Soerjandari menilai bahwa konten pembelajaran di Program Studi D III Analisis Kimia sudah baik dengan penambahan beberapa materi pada kurikulum yaitu Farmakope Indonesia dan persyaratan mutu produk farmasi. PT Konimex Pharmaceutical Laboratories terbuka untuk kolaborasi terkait metode pembelajaran, dimana Program Studi D III Analisis Kimia dapat mengundang praktisi untuk memberikan kuliah yang dapat dinisiasi melalui Memorandum of Understanding (MoU).

Di sisi riset, PT Konimex Pharmaceutical banyak sekali melakukan pengembangan seperti pengembangan formulasi obat dan wadah kemasan, pengembangan metode analisis, pengembangan sistem penghantaran obat, pengembangan bahan aktif obat, pengembangan proses pembuatan dan perbesaran skala, serta pembuatan produk investigasi. Program Studi D III Analisis Kimia dapat mengadopsi tema pengembangan metode analisis karena cukup bersesuaian dengan matakuliah teknik validasi metode dan penjaminan mutu pengujian serta semua dosen telah melakukan riset yang sejenis. Tema pengembangan metode analisis dirasakan sangat membantu lulusan untuk menguasai validasi metode dan analisis statistik yang terkait manajemen resiko. Di akhir acara, PT Konimex Pharmaceutical menyambut baik aktivitas workshop ini dan menyampaikan apresiasinya telah mengundang sebagai narasumber yang dapat berkontribusi pada penyusunan RPS berbasis industri dan penelitian vokasi.