YOGYAKARTA,  — Program Studi (Prodi) Diploma III FMIPA UII (Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia) membekali mahasiswa dengan Mata Kuliah Standardisasi. Sehingga lulusan Prodi Diploma III Analisis Kimia FMIPA UII akan memiliki kompetensi global di bidang standardisasi.

Demikian diungkapkan Tri Esti Pubaningtias SSi, MSi, Ketua Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA UII kepada jogpaper.net di sela-sela Kuliah Umum Standardisasi di Kampus UII Yogyakarta, Sabtu (16/3/2019). Kuliah Umum diberikan Fajarina Budiantari STP, MSi dan Kristanti Andriani dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan dosen FMIPA UII, Thorikul Huda, MSc, yang juga Manajer Teknis Laboratrium Terpadu, yaitu salah satu laboratorium pengujian milik UII dan berstandar ISO 17025.

Lebih lanjut Esti menjelaskan selama ini mata kuliah Standardisasi dipecah-pecah dan digabungkan dengan beberapa mata kuliah lain yang ada kaitannya. “Kurikulum 2019, mewajibkan Mata Kuliah Standardisasi tidak dipecah-pecah lagi. Sehingga mahasiswa bisa memperoleh pengetahuan tentang Standardisasi secara komprehensif,” kata Esti.

Menurut Esti, saat ini baru ada dua perguruan tinggi vokasi di Indonesia yang menerapkan Mata Kuliah Standardisasi menjadi satu mata kuliah. Kedua perguruan tinggi tersebut adalah Politeknik Banyuwangi, Jawa Timur dan DIII Analisis Kima FMIPA UII Yogyakarta.

Mata Kuliah Standardisasi, kata Esti, diberikan kepada mahasiswa Program Studi DIII Analisis Kimia pada semester satu (1) dengan bobot 2 satuan kredit semester (SKS). Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang ditempuh tanpa prasyarat yang mendukung capaian pembelajaran lulusan keempat (CPL4). Mahasiswa mampu memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah dalam lingkup pekerjaannya.

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan menguasai filosofi standardisasi. Mereka mampu menjelaskan atau mengilustrasikan pentingnya standardisasi dalam segala aspek kehidupan. “Selain itu, mereka menguasai infrastruktur mutu dalam konteks kualitas dan daya saing, mampu mengidentifikasi standar untuk penerapan pada bidang tertentu, dan mampu berperilaku atau berbudaya standar atau mutu,” jelas Esti.

Sejak tahun 2017 hingga 2018, kata Esti, UII berturut-turut mendapatkan anugerah emas SNI Award dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Penghargaan ini merupakan wujud implementasi SNI di dalam mata kuliah di UII.

“D III Analisis Kimia merupakan salah satu Prodi yang memasukkan SNI menjadi acuan pembelajaran baik kelas maupun praktikum. Hal ini dimaksudkan untuk memupuk kesadaran lulusan agar selalu mengacu pada standar yang ada. Sehingga semua pekerjaan yang mereka dilakukan dapat dikendalikan dan dijamin mutunya,” tandasnya.

Sedang Fajarina Budiantari dalam kuliahnya menjelaskan tentang pengantar standardisasi yang meliputi pengertian, filosofi, sejarah, jenis-jenis standar dan manfaat standar dalam kehidupan. Selain itu, juga menjelaskan tentang manfaat standar dalam perdagangan dan dalam menanggapi isu global; level, subyek dan aspek standardisasi sifat standar serta tujuan standardisasi; anatomi standar, prinsip dasar pengembangan standar, proses pengembangan standar; dan aplikasi standar sistem manajemen.

Sedang Kristiati Andriani menjelaskan tentang belajar Standardisasi melalui e-learning yang diadakan BSN. Mahasiswa DIII Analisis Kimia UII dapat belajar melalui e-learning Standardisasi dan akan mendapatkan sertifikat.

sumber : https://www.jogpaper.net/index.php/2019/03/16/standardisasi-antarkan-lulusan-analisis-kimia-uii-berkompetensi-global/

Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada 29 Januari 2019 yang diterima oleh Kaprodi Ibu Tri Esti Purbaningtias, M.Si yang dibersamai oleh Bayu Wiyantoko, M.Sc dan Kuntari, M.Sc. Rombongan BPPTKG yang berjumlah lima orang memiliki agenda bersilaturahmi sekaligus berdiskusi terkait penggunaan instrumentasi pengujian spektrofotometer UV-Visibel. Obrolan hangat yang berlangsung di ruang sidang Prodi D III Analisis Kimia mengawali ihwal tujuan kedatangan rombongan BPPTKG yang disambut dengan rasa senang dan sikap terbuka oleh Kaprodi D III Analisis Kimia dan para dosen. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) berencana untuk pengadaan instrumentasi spektrofotometer UV-Visibel di tahun 2019 guna menunjang analisis di laboratorium sehingga memerlukan informasi dari pengguna (user) yang direkomendasikan oleh vendor yaitu PT. Genecraft Labs. Di BPPTKG sendiri memiliki beberapa laboratorium pengujian yang menunjang kebutuhan data analisis seperti laboratorium elektronika dan instrumentasi, laboratorium geokimia, serta laboratorium petrografi.
Seperti diketahui bahwa Prodi D III Analisis Kimia memiliki instrumentasi spektrofotometer UV-Visibel dengan tipe single beam maupun double beam. Di tahun 2018 guna menunjang proses akademik meliputi praktikum, riset, dan sertifikasi kompetensi maka laboratorium kimia terapan melengkapi dengan 2 (dua) spektrofotometer UV-Visibel merk Aquamate 8000 Thermo dengan spesifikasi single beam yang dilengkapi oleh 6 cell kuvet. Kami menyampaikan kepada delegasi BPPTKG bahwasanya laboratorium mempertimbangkan ketangguhan, kemudahan operasional, dan sudah tentu harga pada saat memilih spektrofotometer UV-Visibel Aquamate 8000 Thermo. Alhamdulillah hingga sejauh ini alat spektrofotometer UV-Visibel merk Aquamate 8000 Thermo tidak mengalami permasalahan dan pengguna baik mahasiswa maupun dosen dapat leluasa mengoperasikan menurut instruksi kerja yang dibuat oleh laboratorium.
Rombongan dari BPPTKG juga kami bersamai menuju laboratorium kimia terapan untuk melihat wujud dan unjuk kerja spektrofotometer UV-Visibel Aquamate 8000 Thermo agar mendapatkan informasi yang lebih jelas. Bapak Purbaka Zulianta selaku perwakilan dari PT. Genecraft Labs turut hadir untuk mengenalkan lebih jauh spesifikasi, keunggulan, dan proses analisis yang didemokan secara langsung menggunakan sampel uji zat warna methyl orange (MO). Raut antusias terlihat saat sesi demo diselingi oleh diskusi sehingga membuat suasana lebih cair dan hangat. Di akhir kunjungannya, perwakilan BPPTKG mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan oleh Prodi D III Analisis Kimia untuk berbagi informasi tentang performa instrumentasi spektrofotometer UV-Visibel Aquamate 8000 Thermo.

YOGYAKARTA — Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) melakukan penjajagan kerjasama dengan Nanyang Polytechnic (NYP) Singapura dan Chemistry Department Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, Rabu-Jumat (5-7/12/2018). Kerjasama akan difokuskan pada kolaborasi penyelenggaraan pendidikan agar lulusan Jurusan Kimia FMIPA UII memiliki ketrampilan dan kemampuan bertaraf internasional.

Demikian diungkapkan Dr Is Fatimah, SSi, MSi, Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2018). Dua perguruan tinggi dari negara yang berbeda tersebut dipilih karena memiliki keunggulan masing-masing.

Lebih lanjut Is Fatimah menjelaskan kerjasama dengan NYP dititikberatkan pada inisiasi joint teaching and apprenticeship Program D3 Analisis Kimia. Sedang kerjasama dengan UPSI ditekankan pada Course Matching dalam rangka transfer credit program D3 Analisis Kimia dan Program Studi Pendidikan Kimia.

“Kebetulan NYP merupakan role model yang bagus untuk pendidikan vokasi di Asia Tenggara. Kerjasama NYP dengan industri sudah sangat bagus. Contohnya, banyak perusahan yang bekerjasama dengan NYP seperti membangunkan laboratorium, memberikan sumbang sih arah kurikulum, melaksanakan shortcourse-shortcourse,” kata Is Fatimah.

Sebagai timbal balik kerjasama, kata Is Fatimah, pihak NYP juga akan mengirimkan dosen, mahasiswa ke Jurusan Kimia FMIPA UII. Khususnya, mengenai apa yang terjadi pada industri kimia di Indonesia, serta belajar kebudayaan Indonesia.

“Alhamdulillah sambutannya sangat baik sekali. Kita berkunjung melihat apa yang terjadi di sana seperti laboratorium, dan proses pembelajaran. Di sana sudah terintegrasi antara industri dan universitas. Mungkin itu yang tidak bisa kita temukan di Indonesia,” ujarnya.

Kalau kita mengirim mahasiswa, maka mahasiswa akan mempunyai banyak kesempatan. Sering kali mahasiswa sana yang diminta melakukan riset oleh perusahaan, maka setelah lulus diminta untuk bekerja di perusahaan tersebut.

“Kalau mahasiswa kita mengikuti shortcourse di sana akan memiliki kemampuan yang lebih dan tingkat internasional. Tahun 2019, kerjasama ini bisa terealisasi, baik kita mengirimkan mahasiswa atau sebaliknya,” kata is Fatimah.

Penyetaraan
Sedangkan kerjasama dengan UPSI, kata Fatimah, tinggal implementasi. Penandatangan nota kerjasama dalam waktu dekat dan kerjasamanya dalam bentuk transfer kredit. Mahasiswa FMIPA UII dapat mengambil kuliah di UPSI, demikian pula mahasiswa UPSI dapat mengambil kuliah di UII.

Kunjungan ke UPSI, jelas Fatimah, fokus pada penyetaraan mata kuliah. Misalnya, mata kuliah Kimia Organik di sini setara dengan mata kuliah di sana. Serta mata kuliah-mata kuliah lain di D3 Analisis Kimia dan Pendidikan Kimia, yang dinilai setara.

“Dari UPSI sudah ada statemen akan membebaskan SPP, menyediakan fasilitas asrama selama semester berlangsung. Mahasiswa minimal menempuh pendidikan di UPSI minimal satu semester. Bisa satu hingga dua semester,” kata Is Fatimah.

Keunggulan UPSI, ujar Fatimah, memiliki laboratorium dan instrumentasi lebih lengkap. Meskipun dari sisi kurikulum sama, atau malah kita memiliki kelebihan. S1 Pendidikan Kimia sudah terakreditasi Royal Society of Chemistry (RSC). “Ada sisi plus minus dan kita bisa menggunakan laboratorium yang lebih lengkap,” katanya.

sumber : https://www.jogpaper.net/index.php/2018/12/11/jurusan-kimia-kerjasama-dengan-nyp-dan-upsi/

YOGYAKARTA, — Tim Program Studi (Prodi) DIII Analisis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII), Ayu Annisa, Anisah Asma Nadia, dan Annisa Dwi Fahmi keluar sebagai Juara I Olimpiade Sistem Manajemen Laboratorium (OSML) 2018, Sabtu (1/12/2018). Sedang tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) Juara I diraih tim SMK Depok 2 Sleman, Dhian Ayu Susanti, Angelica Maria Otakena Tyasuci, dan Dewi Meiliyan Ningrum.

Dijelaskan Ketua Panitia OSML, Kuntari M.Sc, peserta tingkat mahasiswa diikuti perguruan tinggi dari Surabaya, Solo, Semarang, Palembang, dan Yogyakarta. Ada 24 tim yang mengajukan proposal perguruan tinggi. Sedang tingkat SMA/K ada 11 proposal.

“Ada empat fungsi utama manajemen laboratorium yaitu merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Namun, kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari personil yang terlibat dalam laboratorium sering menjadi penghambat dalam manajemen laboratorium. Lomba ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan personil laboratorium,” kata Kuntari kepada wartawan di sela-sela penyerahan hadiah, Sabtu (1/12/2018).

Lebih lanjut Kuntari mengatakan penilian Olimpiade ini melalui beberapa tahap. Pertama, penilaian terhadap ringkasan makalah yang telah disusun. Kedua, penilaian makalah yang dikirimkan ke panitia. Ketiga, presentasi makalah yang telah disusun. Kelima, adu cepat dan tepat untuk menyelesaikan masalah.

Peserta dari perguruan tinggi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Batan Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisanga Semarang, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UII Yogyakarta. Selain itu, Politeknik Perkapalan Negeri (PPN) Surabaya, Universitas Kristen Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Akademi Minyak dan Gas (Migas) Palembang.

Juara II katagori perguruan tinggi di raih Tim Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Batan, Joanne Salres Ramadhani, Fazlur Ansyari dan Said Wigo Ardiyanto. Juara III, tim UNS yaitu Lusy Rizkya Miliyartha, Aulia Rahmah, dan Istin Krisnawati. Sedang Juara Harapan I diraih tim UIN Walisongo yaitu Setyo Wati, Laely Faizatun Fuadah, dan Nela Fitriatul Hikmah. Juara Harapan II diraih tim UMS yaitu Jumini Khaerunnisa, Ika Rahma Maulida, dan Anisa Cahyani Aprilia.

Sedang katagori SMA/K Juara II diraih tim SMKN 1 Cangkringan yaitu Habib Aulia Hakim, Yuliana Farhani, dan Rafika Fajar Ismawati. Juara III juga diraih tim SMKN 1 Cangkringan yang terdiri dari Maulid Fajar Nugroho, Nugi Triyovi Yanto, dan Budi Stiyawan. Juara Harapan I tim SMKN 1 Cangkringan yaitu Nira Dwi Ariska, Dwi Novida, dan Qoirul Amanati. Juara Harapan II tim SMKN 1 Cangkringan terdiri dari Fajar Agus Saputro, Fitria Puspitawati, dan Yuniantin.

Ketua Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA UII, Dr Tri Esti Purbaningtyas mengatakan Prodi D III Analisis Kimia merupakan program pendidikan profesional yang diharapkan dapat melahirkan profesional muda setingkat ahli madya yang kompeten sebagai penguji laboratorium di bidang analisis kimia. Karena itu, kurikulumnya berorientasi pada keterampilan kerja di laboratorium.

“OSML dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman manajemen laboratorium. Selama ini, baru dua kali dilakukan OSML. Pertama, tahun 2016 dilakukan Laboratorium Mania di Jakarta. Kedua, dilaksanakan Prodi DIII Analisis Kimia UII,” kata Tri Esti Purbaningtyas.

Sementara guru SMKN 1 Cangkringan, Sriyati SPd mengatakan sangat menyambut baik OSML. Sebab olimpiade ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan manajemen laboratorium.

“Saat ini, untuk tingkat SMA/K manajemen laboratorium belum sesuai dengan ISO yang internasional. Insya Allah kami akan membekali anak-anak agar bisa mengelola laboratorium lebih baik lagi,” kata Sriyati, guru pendamping siswa mengikuti lomba.

sumber : https://www.jogpaper.net/index.php/2018/12/02/tim-diii-analisis-kimia-uii-juara-osml/

Sebagai bagian dari suatu instansi pendidikan, program studi DIII Analisis Kimia telah mencoba gebrakan baru dengan mengelola dan menerbitan jurnal online. Kegiatan pelatihan jurnal online telah dilakukan pada akir bulan tepatnya pada 27 Agustus 2018 dengan menghadirkan pembicara Imam Sahroni, S.Si., M.Sc. Pelatihan ini sengaja digelar karena selama ini ternyata pengelola jurnal di Indonesia masih sedikit yang mengetahui cara menggunakan OJS (open journal system). Pelatihan ini bertujuan mengenalkan pengelolaan website dengan sistem OJS  kepada dosen-dosen prodi DIII Analisis Kimia. Hal ini begitu penting karena faktanya, tidak sedikit para pengelola jurnal yang belum sepenuhnya mengerti soal aturan dan etika publikasi jurnal ilmiah. Sehingga, masih ada bahkan kerap kali ditemui praktik misconduct, berupa pelanggaran etika publikasi. Dalam materi yang dipaparkannya, Sahroni mengatakan bahwa sistem pengelolaan ini menjadi dasar yang penting untuk menjaga eksistensi sebuah jurnal dimulai dari penampilan website yang harus menarik dan sesuai standar yang ada, alur penerimaan artikel sampai penerbitan artikel. Pelatihan ini dibuat sebagai bentuk salah satu persiapan penerbitan pertama jurnal yang akan dikelola oleh prodi DIII Analisis Kimia.

Setelah kegiatan pelatihan tersebut, prodi DIII Analsisi Kimia telah menerbitkan jurnal pertamanya pada volume 1 dibulan September dengan judul jurnal Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA). Saat ini jurnal tersebut sudah menerbitkan sebanyak 5 artikel dengan bidang kajian meliputi sampling dan preparasi sampel, pengukuran analitik seperti spektroskopi, elektrokimia dan analisis konvensional/instrumentasi, analisis struktur kimia dan validasi metode. Penguatan jurnal IJCA ini dipimpin oleh Tim Editor dengan chief editor Tri Esti Purbaningtias, M.Si dan anggora editor Reni Banowati Istiningrum, M.Sc., Bayu Wiyantoko, M.Sc., Puji Kurniawati, M.Sc., Kuntari., M.Sc., dan Ganjar Fadillah, M.Si.

 

Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA)

Program Studi DIII Analisis Kimia bersama Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia pada Rabu, 28 November 2018 menyelenggarakan Pelatihan Entrepreneur, Batik Ecoprint, dan Pengecekan Air Sumur. Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul ini dibuka secara langsung oleh Drs. Susanto, MPA, Camat Kecamatan Kasihan. Pelatihan ini diikuti lebih dari 100 peserta dari Pengurus TP PKK Kecamatan, TP PKK Kelurahan, dan delegasi dari pengurus PKK Pedukuhan se Kecamatan Kasihan.
Kegiatan ini merupakan program implementasi kerjasama berkelanjutan antara Program Studi DIII Analisis Kimia FMIPA UII dengan Pemerintah Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Pelatihan ini diharapkan menjadi sarana implementasi karya penelitian dosen dalam pengabdian masyarakat yang dapat memberikan kontribusi nyata, terutama dalam mendukung 10 program pokok PKK. Drs. Susanto, MPA dalam sambutannya menyampaikan bahwa program pengabdian masyarakat ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya di Kecamatan Kasihan agar ilmu dan hasil riset yang dihasilkan oleh UII dapat diterapkan dalam program pemberdayaan ekonomi. Pemerintah Kecamatan Kasihan siap untuk mendukung program sinergi kampus UII dengan masyarakat, khususnya dalam mendorong terbukanya peluang wirausaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bersama.
Tim pengabdian yang dipimpin oleh Dr. Is Fatimah, M.Si. Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII dan Tri Esti Purbaningtias, M.Si. selaku Ketua Program Studi DIII Analisis Kimia FMIPA UII didampingi Prof. Agus Taftazani memperkenalkan berbagai karya pengabdian masyarakat berbasis produk dan jasa. Tim dosen Jurusan Kimia mengandeng dr. Titik Kuntari, M.PH. dari Fakultas Kedokteran UII untuk memperkenalkan batik ecoprint sebagai inovasi batik yang ramah lingkungan. Tim dosen Jurusan Kimia siap melakukan pendampingan dan riset penunjang yang dibutuhkan warga dalam memperluas khazanah karya batik yang memiliki keunikan pola dan warna menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Tim batik yang dikawal Dr. Is Fatimah, M.Si., Kuntari, M.Sc., Febi Indah Fajarwati, M.Sc., dan Nur Isnaini, A.Md.Si. ini siap mendampingi inovasi batik yang akan dikembangkan oleh seluruh peserta. Peserta yang diajak langsung melakukan praktik pembuatan batik ecoprint sangat antusias mengikuti pelatihan.

Tim pengabdian masyarakat juga memberikan pelatihan berbagai karya produk penelitian, salah satunya adalah produk VCO. Yuli Rohyami, M.Sc. dan Aprisilia Rizky Wijaya menyampaikan simulasi dan teknik sederhana pembuatan produk VCO yang dapat dikembangkan sebagai cikal bakal UMKM di wilayah Kasihan. Termasuk produk Pusat Studi Minyak Atsiri yang dapat dikembangkan menjadi berbagai produk dengan nilai jual tinggi. Norra Gus Priambodo, S.Si. memaparkan potensi pengembangan produk minyak atsiri Indonesia yang dapat dikembangkan oleh warga dalam mendorong lahirnya UMKM.
Ide bisnis kuliner, makanan, minuman, perikanan, wisata dan usaha lain yang membutuhkan air sangat perlu untuk melakukan pemeriksaan kualitas air. Tim Pemeriksaan Air yang terdiri dari Bayu Wiyantoko, M.Sc., Thorikul Huda, M.Sc, Ganjar Fadhillah, M.Si., Wiyogo Priyo Wicaksono, M.Sc., Tri Esti Purbaningtias, M.Si., dan Dwi Mahmudi, B.A. memberikan sosialisasi sekaligus layanan pemeriksaan kualitas air sumur dan air sesuai dengan jenis peruntukannya. Tim pengabdian siap memberikan layanan dan pendampingan bagi UMKM yang memerlukan pendampingan pengujian kualitas air untuk proses perijinan usaha dan untuk memastikan produk UMKM telah menggunakan air bersih sesuai dengan baku mutu kualitas air.
Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan hingga usai acara. Ketua TP PKK Kecamatan Kasihan menuturkan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan tim dari Jurusan Kimia FMIPA UII untuk memajukan UMKM yang ada di wilayah Kasihan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan perempuan.

Tinggal menghitung hari, Program Studi D III Analisis Kimia UII yang merupakan program pendidikan profesional yang diharapkan dapat menjembatani lahirnya seorang profesional muda setingkat ahli madya yang kompeten sebagai penguji laboratorium di bidang analisis kimia akan menyelenggarakan olimpiade sistem manajemen laboratorium pertama pada awal Bulan Desember 2018. Olimpiade ini bertemakan “Pengembangan dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium”. Adapun tahapan olimpiade ini yaitu tahap seleksi makalah dan final. Agar lolos sampai final tentunya dibutuhkan makalah yang berkualitas yaitu memiliki keterkaitan deskripsi latar belakang dengan rumusan masalah, pembahasan dan analisis masalah yang tajam, penarikan kesimpulan yang tepat serta tidak kalah penting yaitu kemutakhiran pustaka atau referensi. Pengetahuan akan regulasi yang berlaku dalam penerapan manajemen mutu laboratorium akan menjadi modal awal dalam pengembangan makalah yang disusun. Jadi, strategi yang tepat Program Studi D III Analisis Kimia menyelenggarakan workshop OSML untuk menyambut ajang nasional Olimpiade Sistem Manajemen Laboratorium 2018.

Kompetisi ini akan sangat ketat persaingannya, sebab akan diikuti oleh berbagai tim dari berbagai universitas di Indonesia. Berdasarkan informasi dari panitia OSML 2018, tim peserta yang sudah terdaftar berasal dari propinsi yang berbeda-beda seperti Palembang, Jawa Tengah dan Jakarta. Persiapan tentunya akan sangat diperlukan karena belum tentu tim dari D III Analisis Kimia akan unggul di perhelatan tersebut, kata Tri Esti Purbaningnias Kaprodi D III Analisis kimia pada sambutannya.

Workshop yang dihadiri oleh 35 mahasiswa D III Analisis Kimia yang berasal dari tiga angkatan berbeda yaitu 2016, 2017 dan 2018 bertujuan menghasilkan tim-tim yang tangguh dan siap bertanding dalam OSML 2018. Oleh karena itu, Kuntari selaku Person in Charge kegiatan ini mengundang narasumber yang sudah lama berkiprah dalam sistem manajemen laboratorium yaitu Thorikul Huda, M.Sc. Beliau menjabat sebagai manajer teknis di Laboratorium Terpadu UII sehingga diharapkan pengalaman-pengalaman beliau dapat muncul ide-ide yang digunakan untuk bahan referensi tim-tim D III Analisis Kimia untuk membuat makalah sebagai seleksi awal OSML 2018 dan harapannya tim DIII Analisis Kimia akan mampu mengukir prestasi di kompetisi ini.

Program Studi Diploma Analisis Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII menyelenggarakan Seminar Nasional Vokasi Indonesia pada Selasa (13/11), di Hotel Grand Mercure, Yogyakarta. Iven ini merupakan seminar nasional vokasi lintas bidang ilmu pertama di Indonesia dengan mengusung tema “Pengembangan Pendidikan Vokasi dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”.

Jalannya seminar menghadirkan dua pembicara utama yaitu Ketua Pengawas Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Se-Indonesia, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP-Md., HAKI dan Kepala Sub-bidang Penerapan Standar Sukarela dan Penanganan Pada Pusat Sistem Penerapan, Banu Sinarmala, S.Si. Selain agenda seminar, rangkaian acara juga diisi Call for Paper dengan beberapa topik di antaranya Sains, Teknologi, Industri, Sosio Humaniora, dan Kesehatan.

Dalam sambutannya Tri Esti Purbaningtyas M.Si. selaku panitia acara menyampaikan bahwa mayoritas peserta dalam seminar nasional berasal dari bidang Sains, teknologi, dan Industri. “60% dari total peserta berasal dari bidang Sains, Teknologi dan Industri. Peserta datang dari seluruh Indonesia seperti dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan Universitas Negeri Surabaya. Latar belakang para peserta juga beragam,” ujarnya.

Tri Esti Purbaningtyas mengatakan, pelaksanaan seminar nasional ini merupakan acara pertama yang digelar oleh Program studi Diploma Analisis kimia Fakultas MIPA UII. Ia berharap acara ini dapat terus diselenggarakan secara berkala ke depannya. “Harapannya agar acara seperti ini dapat terus diadakan secara rutin dan ditingkatkan lingkupnya menjadi seminar bertaraf internasional,” ungkaphnya.

Sementara Rektor UII Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mengetahui dasar terkait perbedaan antara vokasi dan Pendidikan akademik. Ia menuturkan, Menteri Ketenagakerjaan RI menyampaikan bahwa Indonesia akan kekurangan sekitar 57 juta tenaga kerja terampil hingga 2030.

Hal ini menurut Fathul Wahid merupakan peluang bagi para lulusan pendidikan vokasi untuk memiliki sertifikasi sehingga tetap dapat bersaing di era disruptif ini. Ia menambahkan, diperlukan strategi bagi pendidikan vokasi, dengan harapan dapat mengakomodasi kebutuhan generasi saat ini sehingga dapat terus berkembang secara maksimal. (RR/RS)

sumber : https://www.uii.ac.id/peluang-pendidikan-vokasi-di-era-revolusi-industri-4-0/

Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, awal November 2018 DIII Analisis Kimia mengirimkan beberapa dosennya yaitu Yulirohyami, M.Sc., Reni Banowati I., M.Sc., Kuntari, M.Sc., dan Ganjar Fadillah, M.Si. ke Workshop Pendayagunaan Iradiator yang di adakan oleh Program Studi (Prodi) Teknokimia Nuklir Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan oleh STTN untuk mengenalkan teknologi radiator ke beberapa pihak luar baik itu peneliti, akademisi, mahasiswa dan pegawai profesional.

Secara sekilas, teknologi iradiator ini merupakan sebuah seperangkat peralatan pemancar radiasi dengan sumber radionuklida pemancar gamma atau perangkat akselerator, pembangkit sinar-X, atau berkas elektron yang digunakan untuk tujuan penelitian, sterilisasi, pasteurisasi, polimerisasi maupun aktivasi. Tidak hanya sekedar mendapat penjelasan secara teoritis tersebut, beberapa perwakilan dosen DIII Analisis Kimia tersebut juga diberi kesempatan untuk mengunjungi laboratorium dan melakukan percobaan dalam pengelolaan limbah zat warna tekstil menggunakan sistem irradiasi ini. Jika selama ini proses dengradasi pewarna banyak menggunakan radiasi sinar seperti UV atau halogen, namun inovasi pemberian radiasi dengan menggunakan sinar radioaktif ini dapat memecah pewarna relatif menjadi lebih cepat melalui pembentukan senyawa radikal hidroksil yang stabil.

Pengembangan teknologi ini memang masih sangat terbatas saat ini, namun beberapa aplikasi yang sudah mulai diterapkan oleh pihak STTN ini bisa menjadi angin segar terkait perkembangan IPTEK di masa mendatang. Beberapa IPTEK yang sudah dikembangkan oleh pihak STTN antara lain pengembangan proses kimia dengan radiasi, pengembangan material maju, pengembangan bioproses, aplikasi teknologi nuklir lainnya seperti pemulaian tanaman, pengawetan makanan dan pengendalian hama melalui teknik serangga mandul. Jika melihat beberapa penelitian yang dikembangkan oleh Prodi STTN ini menggunakan alat iradiator ini, tidak memungkin bahwa kedepannya pihak STTN dapat bekerja sama menjalin sebuah kolaborasi dengan DIII Analisis Kimia untuk menghasilkan sebuah penelitian yang berkualitas dan tentunya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat luas.

Sinergitas dunia industri dengan pengelola pendidikan tinggi perlu untuk selalu ditingkatkan agar menghasilkan lulusan yang siap kerja. Untuk memberikan gambaran lingkup dunia kerja kepada peserta didik, Prodi D III Analsisis Kimia mengadakan Studium General pada 13 Oktober 2018 bertempat di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII Yogyakarta. Dua industri besar yaitu PT. Smelting Gresik dan PT. Astra Agro Lestari dihadirkan untuk memberikan wawasan serta gambaran dunia kerja kepada para mahasiswa Prodi D III Analisis Kimia. Kegiatan studium general merupakan bagian dari rangkaian penyambutan mahasiswa tahun akademik 2018/2019 setelah sebelumnya melalui kegiatan kuliah perdana, masa orientasi, pesantrenisasi, workshop K3 dan pengenalan laboratorium.

Dekan FMIPA UII, Prof. Riyanto, M.Si., Ph.D pada sambutannya menyampaikan terimakasih kepada PT. Smelting Gresik dan PT. Astra Agro Lestari yang bersedia hadir pada kegiatan studium general. Beliau menegaskan pentingnya mahasiswa mengikuti kegiatan ini agar dapat memperoleh informasi tentang dunia industri, bidang pekerjaan, kompetensi, serta soft skill yang wajib dikuasai agar dapat bekerja sesuai dengan keahliannya. Dekan FMIPA UII sangat berharap agar kegiatan ini secara rutin dilaksanakan untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan dunia industri.

Di kesempatan pertama, PT. Smelting Gresik yang diwakili oleh Bapak Ir. Bouman Tiroi Situmorang, MT., IPU selaku Senior Manager Technical External Relation menyampaikan profil industri yang berdiri sejak tahun 1996. PT. Smelting Gresik merupakan industri peleburan tembaga pertama dan satu-satunya hingga saat ini di Indonesia. Sumber konsentrat diperoleh dari PT Freeport Indonesia-Grasberg dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara-Batu Hijau yang menghasilkan produk utama berupa katoda tembaga serta produk samping yaitu asam sulfat, terak tembaga, gypsum, lumpur anoda, dan tembaga telurida. Produk samping tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri petrokimia seperti semen dan pupuk. Analis kimia memiliki peran penting di PT Smelting Gresik yaitu untuk memeriksa kualitas dan menganalisa contoh guna mengontrol kualitas bahan mentah, proses, produk, dan lingkungan. Uji yang dilakukan pada proses kontrol oleh analis kimia sangat menentukan komposisi kimia produk saat jual beli, efektivitas proses produksi, serta mengendalikan limbah hasil produksi baik padat, cair , maupun gas agar sesuai baku mutu yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan kedua, Bapak M. Yusuf Hermawan selaku Research & Service Laboratory Unit Manager memaparkan secara jelas dan lengkap profil  PT Astra Agro Lestari. Industri yang bergerak pada bidang pembibitan dan pengolahan kelapa sawit yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi yang tergolong tiga besar agroindustri di Indonesia. Bapak M. Yusuf Hermawan yang merintis karir di PT Astra Agro Lestari sejak 22 tahun yang lalu secara gamblang menunjukkan bahwasanya seorang analis kimia memiliki prospek karir yang menjanjikan karena dapat masuk dalam bidang industri apapun. Seperti di PT Astra Agro Lestari yang memiliki research center dengan banyak unit laboratorium pengujian jelas membutuhkan kompetensi analis kimia untuk menjamin kualitas bibit kelapa sawit, pupuk, unsur hara tanah, produk turunan kelapa sawit, serta pengolahan limbah industri. Pada kesempatan studium general, PT Astra Agro Lestari juga membuka kesempatan magang atau praktik kerja lapangan bagi mahasiswa Prodi D III Analisis Kimia dengan durasi 3-6 bulan dengan melalui tahapan tes. Selain itu proses rekrutmen karyawan juga dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2018 di Auditorium FMIPA UII untuk menjaring lulusan terbaik yang akan ditempatkan di unit-unit kerja PT Astra Agro Lestari. Di bagian akhir kegiatan, Ibu Tri Esti Purbaningtias, M.Si selaku Kaprodi berharap bahwa kegiatan studium general dapat digendakan secara rutin dan diperkuat melalui jalinan kerjasamayang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara FMIPA UII dengan industri.