Dua Mahasiswa DIII Analisis Kimia Magang di Balai Konservasi Candi Borobudur

Dua mahasiswa DIII Analisis Kimia atas nama Izky Rahma Safitri dan Nita Perwitasari awal Maret hingga akhir April 2019 melaksanakan magang di Balai Konservasi Candi Borobudur. Mahasiswa melaksanakan pengujian, kajian, dan konservasi terhadap pemeliharaan cagar budaya di Indonesia. Pengujian material silika menjadi topik utama yang dikerjakan mahasiswa, mengingat kebanyakan benda cagar budaya menggunakan batuan sebagai bahan utama. Namun, benda cagar budaya sangatlah beragam seperti benda-benda cagar budaya yang ditemukan di dasar lautan yang dengan bahan utama besi dan perunggu juga menjadi kajian menarik. Kayu dan tekstil menjadi kajian baru dalam melakukan kajian dan pengembangan konversasi benda cagar budaya. Bagunan cagar budaya dengan bahan kayu perlu mendapatkan perlindungan dari ancaman kerusakan seperti dari pengaruh iklim, pencemaran lingkungan, proses pelapukan alamiah dan gangguan jamur dan mikroorganisme lainnya.

Dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh Yuli Rohyami, M.Sc. dan Ganjar Fadhillah, M.Si. pada Rabu, 20 Maret 2019 ditemui oleh Yudi Suhartono, M.A. Kepala Seksi Laboratorium Kimia Balai Konservasi Candi Borobudur menyampaikan bahwa pada bulan November 2019 mendatang Program Studi DIII Analisis Kimia akan mengirimkan mahasiswa magang 6 bulan. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan kajian yang berkaitan dengan penerapan pengujian kimia dalam pengembangan konservasi benda cagar budaya, terutama yang berbasis pada green chemistry. Upaya ini akan segera ditindaklanjuti dengan MoU antara Universitas Islam Indonesia dengan Balai Konservasi Candi Borobudur. Yudi Suhartono, M.A. menuturkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik program tersebut, terutama dalam pengembangan metode uji, validasi metode, dan pengembangan material yang berkaitan dengan konservasi cagar budaya yang berasal dari batuan, logam, kayu, dan tekstil. Yudi juga menuturkan bahwa banyak topik-topik penelitian kerjasama yang berbasis pada paten yang bisa dikembangkan bersama.

Yudi Suhartono juga menuturkan bahwa kehadiran mahasiswa magang sangat membantu Balai Konservasi Candi Borobudur, yang telah lebih dari 14 tahun bekerjasama dalam kegiatan magang. Keunggulan dan kompetensi mahasiswa dalam pengujian kimia, pengendalian dan jaminan mutu, teknik validasi metode, dan sistem manajemen mutu ISO 17025 harus terus dipertahankan, termasuk softksill mahasiswa. Yudi menegaskan bahwa Balai Konservasi Candi Borobudur telah menaruh kepercayaan kepada Program Studi DIII Analisis Kimia. Beliau berpesan kepada mahasiswa magang untuk senantiasa menjunjung tinggi almamater dan Balai Konservasi Candi Borobudur dimanapun mereka berada. Kepercayaan menjadi nilai yang harus dipegang teguh untuk memelihara kesinambungan kerjasama antara institusi pendidikan dan dunia kerja.