Program Studi Diploma Analisis Kimia kembali hadir di Sabtu produktif 19 Desember 2020 dengan Webinar Kuliah Pakar Produk Halal dan Perkembangan Sertifikasi Produk Halal di Indonesia. Pada sambutannya, Tri Esti Purbaningtias, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma Analisis Kimia menyampaikan bahwasanya ini merupakan rangkaian kuliah pakar penutup di tahun 2020 dengan peserta adalah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan di Prodi Analisis Kimia UII serta dari Prodi sejenis di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Perindustrian. Kuliah pakar ini merupakan implementasi dari matakuliah standardisasi, manajemen laboratorium, serta pengendalian jaminan mutu untuk memberikan perspektif kepada mahasiswa terkait sertifikasi untuk produk-produk yang beredar di masyarakat sebagai jaminan mutu eksternal khususnya terkait kehalalan.

Webinar ini dipandu bersama moderator Kuntari, M.Sc. dengan menghadirkan Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm., Apt selaku Wakil Direktur Bidang Sertifikasi dan Pengawasan LPPOM MUI DIY yang menyampaikan bahwa populasi muslim di dunia adalah 1,6 milyar atau 25% dari total populasi penduduk dunia sehingga kehalalan produk maupun jasa menjadi sangat penting. Terkait di masa pandemic covid-19 ini, berbagai sektor terkena imbas yang luar biasa seperti pariwisata yaitu biro perjalanan hingga mencapai 70% sementara sektor makanan terdampak paling ringan dibandingkan sektor lainnya.

Dalam ajaran Islam, seorang muslim diperintahkan untuk mengkonsumsi makanan halal seperti tertuang dalam QS Al-Baqarah:168 serta HR Muslim 1015. Makanan dan minuman dikategorisasi keharamannya berdasarkan tiga (3) hal yaitu zatnya, cara penyajiannya, dan cara mendapatkam makanan/minuman tersebut. Selain karena perintah Allah SWT dalam Alquran maupun Hadits, produk halal juga diatur dalam regulasi atau peraturan yaitu UU No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal (JPH) dimana produk wajib bersertifikat halal selama kurun waktu lima (5) tahun.

Ketersediaan produk halal memiliki urgensi penting terkait kepastian hukum ketersediaan produk halal, memberikan keamanan, kenyamanan, dan perlindungan terhadap produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetika, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk, memberikan keuntungan timbal balik dan menumbuhkan kerjasama internasional dalam perdagangan produk halal. Perkembangan sertifikasi halal di Indonesia menunjukkan kemajuan yang luar biasa dimana LPPOM Pusat telah mensertifikasi lebih dari 274.000 produk yang bertujuan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam dimana sertifikat/ketetapan halal sebagai syarat untuk pencantuman label halal di suatu produk. Pengujian laboratorium tidak bersifat wajib (mandatory) pada saat pengajuan produk halal namun lebih untuk mendukung data jika ada keraguan saat pengambilan ketetapan untuk kehalalan suatu produk karena pengujian laboratorium memerlukan biaya besar yang justru dapat memberatkan perusahaan.

Analis kimia sendiri memiliki peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk identifikasi produk halal terkait kompetensinya dalam pengujian-pengujian parameter fisika, kimia, dan biologi menggunakan metode konvensional maupun instrumentatif. Untuk LPPOM MUI pusat yang berlokasi di Bogor terbuka untuk kerjasama terkait program magang bagi mahasiswa analisis kimia untuk pengembangan kompetensi keilmuan di bidang pengujian laboratorium. Semoga peluang ini dapat dimanfaatkan mahasiswa Prodi D3 Analisis Kimia UII dengan baik.

 

PESANTRENISASI DARING DI MASA PANDEMI

Masa Pandemi Covid-19 ini mengharuskan kita melakukan banyak kegiatan tanpa tatap muka. Seperti kegiatan Pesantrenisasi D3 Analisis Kimia jika sebelumnya dilakukan secara tatap muka, sekarang agar pesantrenisasi tetap dapat berjalan sesuai tujuan tanpa mengurangi essensinya Prodi D3 Analisis Kimia menyelenggarakan pesantrenisasi secara daring. Pesantrenisasi dilaksanakan selama 2 hari yaitu  Sabtu (19/12/20) dan Ahad (20/12/20).

Kegiatan yang tersusun dalam kurikulum Ulil Albab Universitas Islam Indonesia dan menjadi program wajib mahasiswa analisis kimia angkatan 2020 ini dibuka oleh Thorikul Huda, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni FMIPA UII. Pada sambutannya Thorikul mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai pemenuhan SKP wajib tetapi diharapkan dapat mendatangkan manfaat ukhrawi bagi mahasiswa.

Kegiatan pesantrenisasi tahap pertama dilaksaksanakan secara sinkron melalui platform zoom dan secara asinkron melalui google classroom. Pada tahap pertama, Prodi D3 Analisis Kimia mengundang dua narasumber yang memiliki kepakaran dalam bidang Pelatihan Kepemimpinan dan Dakwah serta Adab Pergaulan dan Keluarga Islami. Alif Lukmanul Hakim, S.Fil., M.Phil. selaku narasumber untuk Pelatihan Kepemimpinan dan Dakwah menyampaikan bahwa karakter pemimpin yang baik itu memiliki beberapa kriteria yaitu adil, amanah, tablig, fathonah, sidiq dan berakhaluk karimah. Seorang pemimpin harus dapat bersikap ramah tidak mudah marah mengedepankan musyawarah ketika mengemban amanah. Dalam kehidupan seorang muslim penting menerapkan adab. Manusia beradap akan menjadi pribadi yang adil sehingga patut dijadikan pemimpin. Adab merupakan salah satu hal penting dalam menumbuhkan kecintaaan kepada Sang Pencipta maupun ke sesama. Adab juga penting dalam mencegah manusia berbuat buruk tutur Syahdara Anisa Makruf, S.Pd.I., M.Pd.I.

Kegiatan pesantrenisasi tahap kedua, mahasiswa melanjutkan aktivitas pesantrenisasi yaitu mengerjakan secara mandiri penugasan pembuatan video dakwah dan tilawah dilanjutkan dengan ujian tertulis melalui googleform. Penugasan ini diharapkan sebagai salah satu bentuk latihan mahasiswa dalam berdakwah. Dakwah sebagai ikhtiar untuk melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi kaum muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran Islam ke generasi berikutnya tidak terputus sebagai bentuk kontribusi mahasiswa mewujudkan visinya sebagai rahmatan lil’alamin.

Sabtu, 5 Desember 2020, Prodi D3 Analisis Kimia UII melaksanakan kuliah pakar untuk matakuliah Biokimia dengan pembicara Evana, M.Sc dari LIPI Cibinong Bogor. Kuliah pakar ini dilaksanakan untuk menyelaraskan pendidikan dengan perkembangan industri dan memberikan pembelajaran tentang pendidikan praktis kepada mahasiswa. Sinergitas ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dunia kerja pada mahasiswa sehingga harapannya mahasiswa saat lulus siap menjadi sumber daya manusia yang siap kerja. Kegiatan ini juga selaras dengan persiapan penerapan Kampus Merdeka di Prodi D3 Analisis Kimia dan menuju Vokasi Kuat Indonesia Hebat.

Adanya berbagai penyakit menyebabkan Indonesia harus mencari kandidat baru sebagai obat untuk mengobati penyakit tersebut. Banyaknya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, menyebabkan kandidat senyawa obat bisa memanfaatkan keanekaragaman hayati tersebut. Senyawa aktif diuji menggunakan uji antioksidan dan antibakteri. Eksplorasi keanekaragaman hayati dilakukan setiap tahun untuk menguji apakah ada senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan sebagai kandidat obat baru. LIPI melakukan eksplorasi 1000 sampai 1500 sampel yang terdiri dari tanaman, bakteri dan hewan untuk diuji zat aktifnya dan hanya sekitar 50% dari sampel tersebut yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan/atau antibacterial.

Dalam prosesnya, untuk membuat obat baru, diperlukan waktu yang sangat panjang sekitar 15 tahun. Dalam perjalannya, kandidat obat akan menjadi obat yang efektif memerlukan penelitian multi disiplin ilmu. Hal ini dilakukan agar obat aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan. Eksplorasi akan terus dilakukan untuk mencari kandidat obat baru untuk kepentingan masyarakat.

Prodi D3 Analisis Kimia FMIPA UII telah menerbitkan jurnal dengan nama Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 85/M/KPT/2020 tanggal 01 April 2020, IJCA merupakan salah satu Jurnal Ilmiah yang terakreditasi dengan peringkat Sinta 4. Keberhasilan IJCA sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi merupakan suatu capaian yang sangat tinggi mengingat IJCA tergolong jurnal baru yang ada di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Sebelum terakreditasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, IJCA sudah terindeks pada berbagai lembaga seperti Crossref, Google Scholar, ISSN Portal, Portal Garuda, Index Copernicus, Worldcat dan Base.

Keberhasilan IJCA sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi menambah jumlah jurnal di FMIPA UII yang terakreditasi oleh Kemenristek. Jurnal Ilmiah yang sudah terkareditasi lainnya adalah Jurnal Eksakta dan Jurnal Ilmiah Farmasi (JIF) dan International Journal of Chemistry Education Research (IJCER). Sehingga berdasarkan data yang ada semua Jurnal Ilmiah yang ada di FMIPA UII saat ini sudah terakreditasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

 Dikutip dari laman IJCA (https://journal.uii.ac.id/IJCA), ruang lingkup dari IJCA diantaranya adalah:

  1. Metode Pengambilan Sampel dan preparasi
  2. Pemisahan (kromatografi, adsorpsi, ekstraksi fase padat, teknik, atau bahan pengembangan untuk tujuan pemisahan)
  3. Pengukuran (pengembangan metode (konvensional, elektrokimia, spektroskopi)
  4. Identifikasi (identifikasi sumber daya alam (dalam / sumber daya alam organik) dll)
  5. Validasi Metode

Sumber : Science.uii.ac.id

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 4 Juli 2020 ini merupakan rangkaian dari kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Universitas Islam Indonesia. Kuliah Pakar dilaksanakan untuk menggali ilmu dari para praktisi yang sudah berpengalaman di bidangnya. Kuliah pakar ini dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah Analisis Mikrobiologi dengan tema Verifikasi Metode Pengujian Mikrobiologi. Praktisi yang diundang pada kegiatan ini adalah Ibu Mahyastuti Dewi, S.Farm, Apt yang merupakan penyelia dan analis di Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Pengujian Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta. Kuliah pakar ini juga dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari anggota Forum Kimia Analisis Indonesia (FKAI). Selain diramaikan oleh mahasiswa aktif di Prodi DIII Analisis Kimia, kuliah ini juga diramaikan oleh alumni yang saat ini bersinggungan dengan pengujian mikrobiologi.

Metode pengujian yang digunakan di Laboratorium Mikrobiologi BBPOM sudah divalidasi oleh BBPOM pusat sehingga BBPOM yang ada di daerah hanya melalukan verifikasi. Metode yang digunakan dirujuk dari metode dari BBPOM Pusat dan jika tidak ada maka merujuk pada metode standar yang sudah ada. Matriks sampel yang rutin dianalisis sangat banyak sehingga verifikasi metode yang dilakukan mengacu pada KAN untuk pengujian biologis untuk produk pangan. Hal yang sama juga dilakukan untuk sediaan kosmetik dan obat.

Parameter yang sering diamati pada verifikasi adalah presisi, sensitifitas dan hasil positif palsu. Parameter yang dipilih tergantung pada jenis analisis kualitatif, semi kuantitatif dan kuantitatif. Pelaksanaan verifikasi metode harus sesuai dengan protocol yang sudah ditentukan untuk masing-masing jenis uji. Parameter untuk metode kualitatif dan semi kuantitatif adalah sensitifitas dan hasil positif palsu, sedangkan metode kuantitatif menggunakan parameter presisi dengan 5 tahapan.

Sabut, 27 Juni 2020, Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Kuliah Pakar Online Mata Kuliah Kromatografi dengan topik “Validasi Metode Pengujian Kimia Menggunakan GLC/HPLC”. melalui media online zoom meeting

Bertindak sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut Ibu R. Tina Rosmalina, M.Si. dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia – LIPI

Sabtu, 16 Mei 2020. Prodi Analisis Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) telah berhasil mengadakan dan menginisiasi sarasehan nasional antar prodi Analisis Kimia se-Indonesia secara meeting online tepat pukul 08.30-10.30 WIB. Aktivitas ini mendapatkan respon positif dari prodi Analisis Kimia diluar UII dengan dihadiri oleh berbagai Politeknik/Universitas lain seperti Politeknik AKA Bogor, Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), Akademi Kimia Analisis Caraka Nusantara, Politeknik ATI Padang, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Setia Budi Surakarta dan tentunya Universitas Islam Indonesia sebagai inisiator. Kegiatan ini di moderatori oleh Ganjar Fadillah dengan tema yang diangkat “Persiapan dan Tantangan Prodi Analisis Kimia di Tengah Pandemik Covid-19”. Pemateri utama disampaikan oleh Bapak Thorikul Huda yang merupakan salah satu dosen di Prodi Analisis Kimia UII. Dalam pemaparannya menyebutkan bahwa tujuan utama agenda ini adalah untuk meningkatkan dan menyamaratakan kualitas prodi Analisis Kimia di Indonesia. Hal ini mengingat bahwa berdasarkan data akreditasi masih banyaknya universitas yang mengadakan prodi Analisis Kimia masih memiliki akreditasi C. Selain itu, Thorikul Huda menyampaikan bahwa situasi pandemik Covid-19 ini menjadi tantangan baru dalam pengembangan prodi khususnya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan saling berkolaborasi demi tercapainya lulusan yang berkualitas.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan masing-masing prodi Analisis Kimia se-Indonesia terkait kondisi dan permasalahan yang dihadapi selama masa pandemik Covid-19 ini. Secara umum, permasalahan yang sama dihadapi oleh seluruh prodi mengingat bidang studi Analisis Kimia yang merupakan program diploma hampir 60% kegiatan KBM adalah aktivitas laboratorium. Sehingga seluruh prodi masih menerapkan sistem yang sama yaitu masa penundaan aktivitas laboratorium melalui perpanjangan masa studi semester.Selain itu, diskusi ini tidak hanya terbatas pada masa pandemic Covid-19, namun para peserta aktif dalam memberi masukan seperti untuk meningkatkan fungsi dari komunitas kedepannya khususnya dalam pengembangan kurikulum, kemudian pembahasan terkait persiapan ICHAMS 2020 (Indonesian Chemical Analysis Meeting and Seminar) yang akan berfokus pada implementasi kurikulum, perpindahan tingkat Diploma III ke Diploma IV, dan penerapan Kampus Merdeka. Secara umum, aktivitas ini cukup diapresiasi peserta dengan sangat baik dan diharapkan dapat berlanjut secara rutin kedepannya.

Kejuaraan Takwondo Walikota Cup VII merupakan ajang tahunan yang sudah sering dilaksanakan dikota Yogyakarta. Pada tahun 2019, ajang olahraga ini diiukuti lebih dari  1.100 taekwondoin dari berbagai provinsi se-Indonesia seperti DIY, Jawa Tengah, dan beberapa undangan dari Jawa Timur (Malang) dan Kalimantan Timut (Balikpapan). Ajang ini dilaksanakan selama dua hari Sabtu-Minggu (28-29/12) di di GOR Among Raga, Yogykarta.

Pada ajag ini, mahasiswa Program Studi Analisis Kimia UII atas nama Hidayaturahman angkatan 2019 telah menorehkan prestasi sebagai Juara 2 (Silver Medal) dengan kategori Individual Poomsae.Bagi Iday sapaan akrab dari Hidayaturahman ini mengungkapkan bahwa prestasi ini bisa dijadikan untuk ajang pembuktiian baik untuk diri sendiri dan orang lain bahwa dengan berkuliah di jurusan Eksak/Sains tapi masih bisa berprestasi di kompetesi non-akademik seperti Takwondo ini. Pada kategori yang sama, peraih Juara 1 direbut oleh Muhammad Radivan dari Universitas Muhammadyah Malang (UMM) dan Juara 3 direbut oleh Heru Herdyansyah dari Jateng, Surakarta.

Sebagai kegiatan rutin setiap tahunnya, harapannya event ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan gairah olahraga taekwondo di UII khususnya di DIY. Selain itu, sebagai ajang evaluasi para taekwondoin di Yogya dan tak kalah penting untuk membangun persatuan dan kesatuan di antara sesama atlet taekwondo. Hidayaturahman berharap, ajang seperti ini dapat memberi motivasi dan menambah network building untuk kedepannya.

Mahasiswa Fakultas MIPA UII angkatan 2018 dan 2019 yang berjumlah kurang lebih 1200 pada hari Rabu (26/02/20) mengikuti kegiatan Ta’lim Perdana yang diadakan di Gedung Auditorium Kahar Muzakir. Kegiatan tersebut merupakan yang kedua setelah pada semester genap tahun akademik 2018/2019 juga diselenggarakan di tempat yang sama. Peserta Ta’lim perdana terdiri dari mahasiswa dari 5 program studi yaitu Statistika, Kimia, Farmasi, Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kimia. Hadir pada acara tersebut adalah jajaran structural Dekanat dan Prodi yang ada di lingkungan FMIPA. Thorikul Huda selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Wadek KKA) yang mewakili Dekan FMIPA karena berhalangan hadir menyampaikan bahwa kegiatan ta’lim atau yang dikenal dengan Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa selama 4 semester pertama.

Dalam sambutannya Thorik menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk dapat mengikuti pertemuan ta’lim sampai 12 kali pertemuan. “Khusus untuk angkatan 2018, semester ini merupakan periode ta’lim terakhir dan pada pertemuan ke-12 akan diadakan ujian kelulusan ta’lim” tutur Thorik pada saat menyampaikan sambutannya. Thorik menambahkan bahwa kelulusan ta’lim menjadi syarat bagi mahasiswa program sarjana untuk dapat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), sedangkan untuk mahasiswa D3 bisa digunakan untuk syarat PKL atau magang. Fakultas MIPA juga telah membuat kebijakan bahwa 20% nilai akhir untuk mata kuliah agama pada setiap semesternya.

Usai sambutan dari Thorikul Huda dilanjutnya sambutannya dari Junaidi Safitri, S.E.I., M.E.I. yang juga menjabat sebagai Kepala Divis (Kadiv) Pendidikan dan Pembinaan Dakwah (PPD) Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII. Tepat pukul 16.30 atau usai Junaidi Safitri memberikan sambutan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Zaky A. Rivai yang juga salah satu actor di Film Lima Penjuru Masjid. Zaky menyampaikan materi dengan tema Berinteraksi dengan Al-Qur’an. Dalam paparannya zaky banyak mengutip ayat-ayat dalam Al-qura’an seperti QS Al Isra’: 82 yang mengandung arti “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. Menurut Zaky Al qur’an juga sebagai petunjuk dan nasehat bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana yang tercantum di dalam QS. Ali-Imran: 138. Ceramah yang disampaikan oleh Zaky sangat tidak membosankan karena diselingi dengan joke atau lelucon sehingga suasan menjadi sangat cair.

Kegiatan ta’lim perdana yang dikemas seperti seminar tersebut dimoderatori oleh Asyharul Muala yang juga sebagai salah satu dosen agama yang ada di Fakultas MIPA.  Usai ta’lim perdana dijadikan sarana untuk koordinasi antara Muallim dengan peserta ta’lim.

sumber : https://science.uii.ac.id/blog/2020/02/27/pemain-film-lima-penjuru-masjid-menjadi-pemateri-talim-perdana/

Orang tua atau wali juga harus mempunyai peran untuk memantau perkembangan studi mahasiswa selama menempuh kuliah di Fakultas MIPA UII. Upaya untuk menyampaikan peran tersebut yaitu dengan mengadakan forum pertemuan antara pengemban amanah di Fakultas dan Program Studi (Prodi) dengan orang tua atau wali yang bertempat di Ruang Auditorium FMIPA pada hari Rabu (25/2/20). Hadir orang tua atau wali dari mahasiswa Prodi Statistika, Kimia, Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kima. Adapun pertemuan orang tua/wali mahasiswa Prodi Farmasi telah dilaksanakan pada awal semester Ganjil tahun akademik 2019/2020. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA UII periode 2018-2022. Diawal sambutannya, Riyanto mengenalkan Dr. Edy Widodo dan Dr. Dwiarso Rubiyanto yang masing-masing merupakan Ketua Prodi (red. Kaprodi) Statistika dan Kimia. Tidak ketinggalan pula dikenalkan Kaprodi Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kimia yaitu Krisna Merdekawati, M.Pd dan Tri Esti Purbaningtias, M.Si. Riyanto mengucapkan selamat datang kepada orang tua atau wali yang hadir pada acara di awal semester genap tersebut. Seperti telah diketahui bahwa sekarang Fakultas MIPA UII sudah memiliki 7 Prodi dari tingkat D3 hingga S2. “Fakultas MIPA UII saat ini juga sedang mengusulkan untuk dibuka S2 Farmasi dan sedang mempersiapkan untuk berdirinya S2 Statistika”, tutur Riyanto pada saat memberikan sambutannya.

Fakultas MIPA UII merupakan salah satu fakultas yang berkembang cukup pesat dari jumlah Prodi dan mahasiswanya. Tercatat kurang lebih ada 3000 mahasiswa yang saat ini sedang menempuh kuliah di berbagai jenjang di Fakultas MIPA UII. Usai sambutan Dekan dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing Kaprodi. Seluruh kaprodi menyampaikan terkait dengan perkembangan dimasing-masing Prodi serta layanan yang diberikannya. Pada kesempatan itu juga dipresentasikan layanan perkulliahan yang disampaikan oleh Achmad Rossy Cendana, A.Md. selaku Kepala Divisi Akademik Fakultas MIPA. Salah satu yang disampaikan oleh Kadiv Akademik yaitu terkait dengan pemantauan orang tua terhadap proses perkuliahan. Selain itu juga Rossy menyampaikan terkait dengan Penomoran Ijazah Nasional (PIN) bagi lulusan mahasiswa UII. Menurut Rossy, mahasiswa S1 maksimal masa studinya selama 7 tahun untuk bisa memperoleh PIN sedangkan mahasiswa D3 maksimal selama 5 tahun atau 10 semester.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Kerja Wakil Dekan Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Wadek KKA) FMIPA tersebut mendapatkan respon yang positif dari orang tua atau wali mahasiswa. Bapak Odang Suhendar selaku salah satu orang tua mahasiswa Prodi Statiska berharap kedepan pelaksanaan kegiatan pertemuan dapat dilaksanakan di akhir pekan mengingat banyak dari orang tua/wali mahasiswa yang bekerja selain hari Sabtu atau Minggu. Selain itu juga, salah satu orang tua mahasiswa Prodi D3 Analisis Kimia merasa bangga karena anaknya bisa diterima kuliah di Universitas Islam Indonesia, dimana kampus ini merupakan kampus nasional pertama di Indonesia. Secara terpisah Thorikul Huda selaku Wadek KKA mengucapkan banya terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara pertemuan tersebut. “Semoga untuk pertemuan orang tua atau wali mahasiswa FMIPA UII angkatan 2020 dapat dilaksanakan lebih baik lagi”, tutur Thorik saat dihubungi melalui pesan singkat.

Sumber : https://science.uii.ac.id/blog/2020/02/25/pertemuan-wali-mahasiswa-angkatan-2019/