Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) Rabu (2 Mei 2018) bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional menandatangani Naskah MoU dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslafor) Bareskrim Mabes Polri. Penandatanganan MoU dilangsungkan dalam kegiatan Kuliah Umum Forensik Program Studi DIII Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia di Auditorium FMIPA UII. Naskah MoU ditandatangani oleh Dekan FMIPA UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. dan Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol. Drs. Alex Mandalika yang didampingi oleh Kepala Bidang Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya Forensik (Bidnarkobafor), Kombes Pol Sodiq Pratomo, S.Si., M.Si. dan seluruh Ketua Program Studi di lingkungan FMIPA UII. Read more
Program Studi DIII Analisis Kimia FMIPA UII pada Ahad, 29 April 2018 menyelenggarakan Temu Alumni yang digelar di Hosina Tea Time Menara BTPN Kuningan Jakarta Selatan. Kegiatan ini merupakan kegiatan temu alumni yang ketiga kalinya yang diselenggarakan oleh Program Studi DIII Analisis Kimia FMIPA UII. Temu alumni yang mengambil tema Sambung Roso Alumni Analis Kimia Menuju Cakrawala Nusantara ini dihadiri lebih dari 50 alumni yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Yuli Rohyami, S.Si., M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi DIII Analisis Kimia didampingi Bayu Wiyantoko, S.Si., M.Sc. selaku Tim Tracer Study beserta Rizal Arrosyid, S.Si. Staf Prodi DIII Analisis Kimia, Abdurrahman Jalaludin Ketua Himpunan Mahasiswa Analisis Kimia serta Bagus Dwi Setyawan Tim Marcomm DIII Analisis Kimia FMIPA UII. Read more
Program Studi DIII Analisis Kimia, Senin 23 April 2018 menyelenggarakan Pelatihan Pengujian Kimia bagi mahasiswa Program Studi Tekno kimia dan Nuklir Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN BATAN) Yogyakarta. Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerjasama antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia dengan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional dalam Collaboration Trainning yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir. Pelatihan ini diselenggarakan dalam bentuk pelatihan instrumentasi pengujian kromatografi dan spektrometri IR. Read more
Program Studi D III Analisis Kimia sebagai program pendidikan vokasi terus berupaya untuk melakukan pengembangan kurikulum KKNI yang berbasis pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Tim kurikulum telah melakukan evaluasi kurikulum 2014 dan melakukan pengembangan kurikulum baru yang nantinya akan diimplementasikan pada tahun akademik 2018/2019. Kurikulum baru ini diharapkan mampu mewujudkan profil lulusan yang kompeten untuk melaksanakan analisis atau pengujian kimia secara terkendali, berkarakter leadership, entrepreneurship, dan pembelajar sepanjang hayat.
Program Studi DIII Analisis Kimia telah merumuskan 9 capaian pembelajaran lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan ketrampilan khusus yang telah diselaraskan dengan capaian pembelajaran lulusan pada KKNI level 5. Capaian pembelajaran pada ranah sikap diterjemahkan dalam kepribadian Islami yang mencakup perilaku dan etika Islami serta bersikap inklusif. Kemampuan yang diharapkan pada capaian sikap perilaku dan etika Islami adalah mampu menunjukkan sikap ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dengan menjalankan syariat-Nya dalam kehidupan sehari-hari serta menjunjung etika Islam universal. Kemampuan yang diharapkan pada sikap inklusif adalah mampu menunjukkan pandangan hidup inklusif dan dapat bergaul di masyarakat global dengan tetap mempertahankan identitas keislaman dan keindonesiaan. Read more
Prodi DIII Analisis Kimia menyelenggarakan pelatihan pengujian kimia bagi guru bidang keahlian Analis Kimia SMK N 2 Depok dan SMK N 1 Cangkringan pada 5 – 7 April 2018. Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka implementasi kerjasama dalam upaya peningkatan kompetensi guru SMK pada bidang pengujian kimia. Standardisasi produk dan jasa di era Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh pendidik dalam mempersiapkan peserta didik yang terstandar. Peningkatan kualitas pembelajaran perlu dilakukan guna mendorong tercapainya standar kompetensi peserta didik. Implementasi kurikulum berbasis kompetensi mendorong dunia pendidikan untuk melakukan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang mengacu pada sistem sertifikasi kompetensi kualifikasi, akupasi atau klaster. Standardisasi kurikulum perlu mengacu pada Standar Kompetensi, baik Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional atau Standar Khusus. Read more
Yogyakarta – Program Studi DIII Analisis Kimia UII mengadakan pelatihan pengujian kimia untuk guru-guru SMKN 2 Depok dan SMKN 1 Cangkringan dalam rangka implementasi pengabdian masyarakat dengan lembaga yang kredible
Program Studi DIII Analisis Kimia Universitas Islam Indonesia (09/03/2018) telah pengadakan kegiatan visitasi untuk memonitor mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja lapangan (PKL) di PT. Sri Rejeki Isman Tbk. PT. Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar yang terletak di Jl. KH. Samanhudi 88, Jetis, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Perusahaan ini memiliki empat proses produksi utama yaitu spinning (pemintalan), weaving (penenunan), printing dan garment.
Kegiatan visitasi yang dilaksanakan oleh Bayu Wiyantoko, S.Si., M.Sc dan Kuntari, S.Si., M.Sc selaku perwakilan Program Studi D III Analisis Kimia UII bertujuan untuk memantau kinerja mahasiswa di lapangan saat mempraktikkan keilmuan yang diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran di kampus.
Dewi Ulfa Lutfiana selaku mahasiswi DIII Analisis Kimia UII yang melaksanakan program PKL di perusahaan tersebut menyampaikan bahwa dirinya sangat terkesan dengan Praktik Kerja Lapangan di PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Dewi merupakan mahasiswi Program Studi DIII Analisis Kimia UII yang mendapatkan kesempatan pertama melaksanakan PKL di PT. Sritex. Dewi menyampaikan bahwa PKL di PT. Sritex menyenangkan selain dapat mempraktikkan langsung ilmu yang telah dipelajari juga mendapatkan ilmu baru terkait dengan keseluruhan proses-proses yang terlibat dalam produksi tekstil.
Dalam kesempatan visitiasi monitoring ini, Kuntari selaku Dosen Pembimbing PKL Dewi Ulfa Lutfiana mengatakan bahwa secara umum perusahaan tersebut mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan PKL. Titik Wardiyani selaku Pembimbing di instansi juga memberikan penilaian positif terhadap kinerja Dewi. Titik Wardiyani yang juga merupakan Kepala Laboratorium Printing menuturkan bahwa pentingnya sikap aktif dan inisiatif mahasiswa selama PKL.
Dalam visitasi monitoring ini saran dan masukan dari perusahaan di mana mahasiswa PKL sangat diperhatikan karena berdampak positif bagi progam studi dalam menghasilkan outcome yang berdaya saing di era globalisasi yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan hard skill maupun soft skill mahasiswa selain peningkatan kompetensi standar mahasiswa analis kimia, karena penguasaan kompetensi standar mutlak diperlukan.
Prodi DIII Analisis Kimia pada Tanggal 1 Maret 2018 melakukan kegiatan Visitasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada beberapa tempat PKL Mahasiswa di DKI Jakarta meliputi industri dan instansi pemerintahan. Tempat PKL Mahasiswa di lingkup industri yang dikunjungi adalah PT Salim Ivomas Pratama Tbk. yang berlokasi di Jln.Industri 1,Tanjung Priok Kota Jakarta Utara, sedangkan instansi pemerintahan yang dikunjungi adalah Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB) Bea Cukai yang berlokasi di Jl. LetJend Suprapto No.66, Jakarta.
Kegiatan visitasi ini dilakukan dalam rangka membangun hubungan yang sinergis antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Adanya kunjungan ini diharapkan menjadi supporting pada mahasiswa yang sedang melaksanakan PKl sehingga dapat menyelesaikan serangkaian agenda PKL dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, pihak Prodi DIII Analisis Kimia berharap akan adanya hubungan yang lebih erat antara kampus dan tempat PKL dalam hal pengembangan kurikulum dan peningkatan kompetensi lulusan. Seperti yang telah diketahui, lulusan Diploma atau vokasi didasarkan pada pribadi-pribadi yang siap bekerja setelah lulus, oleh karen itu, diperlukan adanya penyelarasan antara kompetensi yang diberikan dalam proses pembelajaran dan kompetensi kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Prodi DIII Analisis Kimia tidak ingin adanya gab yang terlalu besar antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dalam kunjungan ini, semua tempat PKL yang dikunjungi menyambut baik harapan dan keinginan dari Prodi DIII Analisis Kimia, sehingga kedepannya hubungan antara Prodi DIII Analisis Kimia dan Instansi terkait dapat dituangkan dalam bentuk kerja sama tertulis (MoU). Kerjasama tersebut tidak hanya terjalin untuk PKL kegiatan lain yang terjalin selain, misalnya PT Salim Ivomas bersedia untuk memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa mengenai produksi dan analisis di bidang industri minyak sawit, hal ini bermanfaat dalam transfer ilmu antara industri dan dunia pendidikan. Sedangkan pihak BPIB Bea Cukai Jakarta sangat terbuka untuk adanya kegiatan penelitian yang dapat diaplikasikan dalam lingkup kerja laboratorium, salah satu contoh penelitian yang dikembangkan adalah analisis senyawa narkotika menggunakan instrumen X-Ray Diffraction (XRD). Pengembangan metode analisis tersebut diharapkan dapat mempercepat waktu identifikasi barang sehingga kinerja BPIB akan lebih maksimal, efektif dan efisien.
Pendidikan tinggi vokasi adalah pendidikan yang lebih menitikberatkan pada kemampuan ketrampilan bagi mahasiswanya. Proporsi praktik di pendidikan vokasi akan jauh lebih besar dibandingkan dengan teori. Pendidikan tinggi vokasi juga harus dapat memastikan bahwa mahasiswa atau lulusannya memiliki kompetensi dengan dimensi kompetensi Task skills, Task management skills, Contingency management skills, Environment skills/job role dan Transfer skills. Task skill adalah kemampuan untuk melakukan tiap bagian tugas sedangkan Task management skills merupakan kemampuan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaan. Contingency management skills dan Environment skills/job role masing-masing adalah kemampuan tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan pada rutinitas kerja serta kemampuan enghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja atau beradaptasi dengan lingkungan. Adapun Transfer skills adalah kemampuan mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda.
Pengelolaan pendidikan tinggi vokasi harus mampu menyelaraskan kurikulum dengan standar kompetensi kerja seperti Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Hal tersebut salah satu yang disampaikan oleh Thorikul Huda, M.Sc saat menjadi narasumber dalam acara Workshop Nasional Kurikulum Tinggi Vokasi berbasis KKNI dan Sertifikasi di Victoria Hotel Yogyakarta pada tanggal 9 Maret 2018. Kegiatan workshop tersebut diselenggarakan oleh Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI). Thorikul Huda yang juga Ketua Program Studi D3 Analisis Kimia menyampaikan pengantar bahwa terdapat hak-hak yang harus diberikan kepada mahasiswa setelah lulus sesuai dengan standar nasional perguruan tinggi (SNPT) diantaranya adalah ijazah, sertifikat profesi, sertifikat kompetensi, gelar dan surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). Lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat kompetensi sebagaimana diatur pada SNPT adalah lembaga sertifikasi yang telah mendapatkan akreditasi.
Instansi yang berhak memberikan akreditasi atau lisensi terhadap lembaga sertifikasi profesi di Indonesia adalah Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nasional (BNSP). Thorikul Huda mencontohkan perguruan tinggi yang saat ini telah memiliki lembaga sertifikasi profesi adalah Universitas Islam Indonesia (UII). Upaya untuk menunjukkan ketertelusuran antara kurikulum dengan SKKNI dapat dilakukan dengan menyelaraskan rancangan pembelajaran semester (RPS) dengan unit kompetensi yang terdapat di dalam SKKNI. “Judul unit dan elemen kompetensi dapat dijadikan sebagai learning material dan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK)”, ungkap Thorikul Huda saat menyajikan materi tentang kurikulum berbasis sertifikasi kompetensi.
Prodi yang telah mengintegrasikan kurikulum dengan system sertifikasi harus dapat mempersiapkan dosen-dosennya menjadi asesor kompetensi selain menjadi pengajar atau pendidik di dalam kelas. Dosen yang telah menjadi asesor kompetensi dapat mengintegrasikan penilaian proses pembelajaran dengan system assessment pada sertifikasi uji kompetensi. “Dosen tidak hanya mengajar, melainkan mampu merancang materi uji kompetensi yang digunanakan dalam uji kompetensi dengan melihat dimensi kompetensi”, tambah Thorikul Huda.
Program Studi D III Analisis Kimia dan STTN BATAN Yogyakarta akan segera mewujudkan kerjasama di bidang riset iradiator. Program ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerjasama dalam bidang penelitian, khususnya dalam pengembangan material dan penelitian terapan. Program Studi D III Analisis Kimia siap melakukan kolaborasi penelitian dengan STTN BATAN Yogyakarta. Langkah ini diawali dengan diselenggarakannya diskusi penelitian bersama pada hari Kamis, 8 Maret 2018 di Ruang Sidang Utama FMIPA UII. Diskusi yang dibuka oleh Dekan FMIPA UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. ini membahas peluang-peluang riset bersama antara dosen, mahasiswa dan laboran Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII dengan dosen, mahasiswa, dan laboran STTN BATAN Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini, disampaikan pula pengenalan potensi riset dengan irradiator nuklir oleh Sugili Putra, M.T. dari STTN BATAN Yogyakarta. Sugili Putra, M.T. memaparkan bahwa riset dengan irradiator memiliki aplikasi yang sangat luas dalam riset dalam bidang pemuliaan tanaman, pengembangan biologi proses, pengembangan material maju, pengembangan proses kimia radiasi, dan riset di bidang fisika. Diskusi yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, laboran Prodi DIII Analisis Kimia, juga dihadiri oleh perwakilan dosen Prodi Ilmu Kimia dan Farmasi sehingga peluang ini dapat dimanfaatkan dalam pengembangan riset.
Diskusi yang dipimpin oleh Ketua Prodi D III Analisis Kimia FMIPA UII, Thorikul Huda, M.Sc. ini diakhiri dengan dengan penyampaian rumusan dan peluang riset, khususnya dalam pengembangan material maju, pengembangan reference material dan riset terapan yang akan dijadikan sebagai topik riset bersama. Diskusi ini mendapatkan sambutan dan antusiasme dari peserta, terutama dalam pengembangan material maju di bidang kimia dan farmasi.