Budiani Astuti (19231041) – Mahasiswa Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia berhasil meraih penghargaan PIN Emas dalam Wisuda Periode VI T.A 2021/2022. Budiani meraih Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi untuk jenjang diploma dengan IPK 3.96.

Selain itu, mahasiswi asli yogyakarta ini juga menorehkan prestasi lain yaitu telah diterima bekerja di PT. Dion Farma Abadi  dengan masa tunggu lulusan 0 bulan. Semoga apa yang ditorehkan budiani astuti dapat menginspirasi dan memotivasi mahasiswa/i lain untuk tak pernah lelah untuk senantiasa meraih mimpi

Menjelang pelaksanaan wisuda periode VI TA 2021/2022, pada hari Rabu (27/7) Fakultas MIPA UII menggelar acara pelepasan wisudawan/wati periode VI TA 2021/2022. Bertempat di Auditorium Fakultas MIPA UII, acara tersebut dihadiri oleh 88 mahasiswa dari semua prodi sarjana, diploma dan magister di Fakultas MIPA. Diantara calon wisudawan/wati periode ini, 65 diantaranya merupakan lulusan dengan predikat cumlaude. Acara pelepasan wisudawan/wati merupakan agenda rutin yang diselenggarakan Fakultas MIPA UII untuk para calon wisudawan/wati  sebagai bentuk apresiasi dan sekaligus ucapan selamat atas hasil dari perjuangan yang telah ditempuh selama menjalani pendidikan di UII.

Seperti halnya periode sebelumnya, acara pelepasan calon wisudawan/wati kali ini juga disertai dengan acara seminar motivasi pengembangan diri. Menciptakan fresh graduate yang berakhlak dan berkompeten menjadi pilihan tema seminar. Adanya seminar tersebut menjadi sarana pembekalan diri bagi calon wisudawan/wati dalam mengoptimalisasikan kemampuan untuk menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja.

Apresiasi dan ucapan selamat kepada calon wisudawan/wati yang mendapatkan IPK tertinggi disampaikan oleh kaprodi dari masing-masing prodi. Ratu Aini Lubis, mahasiswa Prodi Farmasi, sebagai perwakilan dari calon wisudawan/wati juga turut serta dalam memberikan pesan. “Semua sudut dan segi perjuangan kita tentunya dibantu oleh para cahaya cinta kita, bapak ibu dosen, yang terus mendorong kita untuk terus bergerak demi masa depan yang cerah”, ucap Aini. Riyanto, Dekan Fakultas MIPA UII, dalam sambutannya, menyampaikan amanat dan ungkapan terima kasihnya kepada orangtua/wali calon wisudawan/wati karena mempunyai andil yang cukup besar atas keberhasilan calon wisudawan/wati dalam meraih kelulusan. Sebagai penutup sambutannya, Riyanto juga memberikan pantun, “Pagi hari pergi ke kampus UII, melihat ibu-ibu sein ke kanan beloknya ke kiri, calon wisudawan mempunyai jatidiri, sebagai cirikhas alumni UII.”

Ungkapan terima kasih Fakultas MIPA UII atas pentingnya peran orangtua/wali calon wisudawan/wati diwujudkan dengan adanya sambutan dari perwakilan orangtua salah satu mahasiswa Prodi Statistika. Selanjutnya Mayor Laut Yuni Darty yang hadir secara online, menjadi pengisi materi seminar motivasi pengembangan diri. Pada kesempatan tersebut, Yuni menggarisbawahi beberapa hal yang menjadi pengaruh besar dalam kesuksesannya, yaitu why, komunitas, akhlak dan kompetensi. “Hidup adalah momentum berpetualang, petualangan tidak akan berhenti sebelum menemukan letak kesuksesan berada,”pungkasnya. Perwakilan DPKA UII, Fani Eka Nurtjahyo, juga turut hadir membawakan materi pembekalan diri. Fani menerangkan media yang telah dipersiapkan DPKA UII dan dapat gunakan sebagai pilihan bagi alumni UII untuk mencari pekerjaan. Lebih lanjut Fani menjelaskan metode dan strategi yang perlu diterapkan dalam menghadapi realita dunia pekerjaan.

Acara calon wisudawan/wati kali ini menjadi lebih menarik dengan adanya penyampaian kesan dan pesan dari mahasiswa tiap prodi oleh Wadek Keagamaan, kemahasiswaan dan Alumni. Selanjutnya acara diakhiri dengan foto setiap calon wisudawan/wati di photobooth yang telah disediakan.

 

Kuliah pakar merupakan agenda rutin Program Studi DIII Analisis Kimia yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi maupun praktisi. Kuliah pakar  bertujuan untuk memberikan gambaran lebih luas kepada mahasiswa terkait dasar-dasar dan implementasi analisis kimia di dunia kerja, tantangan serta peluang analis kimia di masa depan. Materi kuliah pakar menyentuh matakuliah kompetensi keprodian seperti mata kuliah Kromatografi.

Kromatografi merupakan salah satu matakuliah yang implementasinya sangat luas di dunia kerja, sementara pengetahuan dan kemampuan dalam uji kesesuaian sistem serta pemeliharahan instrumentasi kromatografi menjadi faktor pendukung dan nilai tambah bagi lulusan analisis kimia FMIPA UII. Pengetahuan terkait troubleshooting selama pengoperasian instrumentasi GC dan HPLC menjadi hal yang menarik untuk diulas lebih lanjut pada kuliah pakar. Oleh karena itu topik tersebut diusung pada kuliah pakar series #5 yang dilaksanakan Sabtu, 11 Desember 2021.  Kuliah pakar terakhir pada semester ganjil 2021/2022. Kuliah pakar dilaksanakan melalui platform zoom dengan menghadirkan Yosi Aristiawan, S.Si., dari Pusat Riset dan Pengembangan SDM Badan Standardisasi Nasional.

Kuliah pakar dibuka oleh Thorikul Huda, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni. Thorikul Huda mengatakan Prodi D III Analisis Kimia secara konsisten menyelenggarakan kuliah pakar dengan topik-topik yang menarik dan sangat relevan dengan CPL di Program Studi D III Analisis Kimia. Kegiatan seperti ini diselenggarakan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan manfaat kepada khalayak. Hal tersebut relevan dengan predikat unggul Program Studi D III Analisis Kimia untuk akreditasi BAN PT dan juga diperolehnya sertifikasi ASIIN dari lembaga akreditasi internasional dari Jerman untuk displin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi.

Pada sesi penyampaian materi Yosi Aristiawan menyampaikan bahwa uji kesesuaian sistem (system suitability testing) penting dilakukan untuk menghasilkan suatu hasil pengujian yang akurat dan handal. Adapun parameter uji kesesuaian system antara lain resolution, retention factor, tailing factor (peak asysmetric), peak area precision, substance retention time dan Number of Theoretical Plates (N). Spesifikasi keberterimaan untuk masing-masing parameter adalah sebagai berikut: Resolution of Analyte peak from closest peak Rs >2, Capacity Factor (k’) >2, Tailing Factor ≤ 2, RSD  dengan pengulangan 5 kali ≤ 2% dan Number of Theoretical Plates (N) > 2000.

Permasalahan yang ditemukan dalam pengoperasian instrumentasi kromatografi adalah terkait tekanan, waktu retensi, presisi, resolusi, split peaks dan base line noise. Tekanan, waktu retensi dipengaruhi oleh penerapan laju alir, kolom, fase gerak, temperatur dan penggunaan metode yang berbeda signifikan. Resolusi dapat dipengaruhi oleh kolom, laju alir dan injektor. Split peaks dapat disebabkan karena poor tubing connections, kesalahan sistem volume, penyumbatan, pencucian setelah injeksi, sampel overload, kesetimbangan kolom dan degradasi sampel.

Acara yang dimoderatori oleh Bayu Wiyantoko, M.Sc berjalan dengan lancar, peserta juga turut aktif dalam sesi diskusi. Adapun total  peserta sebanyak 129 orang berasal dari mahasiswa D III Analisis Kimia, civitas akademika UII, UGM, BSN dan PT Pertamina Geotherma Energy. Semoga materi yang disampaikan oleh pemateri dapat bermanfaat bagi seluruh peserta terutama mahasiswa Prodi DIII Analisis Kimia dalam analisis sampel secara kromatografi.

Yogyakarta, 13 November 2021, Prodi DIII Analisis Kimia FMIPA UII melaksanakan Kuliah Pakar Series #3. Kuliah Pakar ini diisi oleh 2 pembicara yang pakar dalam implementasi ilmu kimia pada dunia industry. Kuliah pakar pertama diisi oleh Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si. Beliau adalah pengusaha di bidang ecoprint. Mahasiswa bisa belajar bagaimana tehnik pembuatan batik ecoprint anti gagal dan bagaimana membangun usaha batik ramah lingkungan. Kuliah pakar kedua diisi oleh Rohiman Ahmad Zulkipli, ST, yang merupakan alumni DIII Analis Kimia yang saat ini menggeluti dunia wirausaha. Owner toko ImanTea Garage dan pendiri Yayasan Pendidikan Al Fahri Zulkipli ini akan membagikan pengalaman bagaimana membangun usaha di tengah pandemic.

Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si. membagi ilmunya bagaimana membuat ecoprint yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tehnik yang dipaparkan adalah tehnik pounding dan steaming. Beliau juga memaparkan bagaimana memunculkan warna pada daun, bunga dan tanaman lainnya. Selain tehnik dasar dan advanced, Bu Tutik juga membagikan pengalaman bagaimana menangani masalah-masalah yang muncul saat proses pembuatan ecoprint. Selain tehnik ecoprint, beliau juga menjelaskan perpaduan tentang tehnik batik dan ecoprint.

Alumni DIII Analisis Kimia juga banyak yang berkiprah di dunia wirausaha, salah satunya adalah Rohiman Ahmad Zulkipli. Alumni Angkatan 2012 ini membangun usaha di bidang otomotif dan pelapisan logam. Selain berbekal ilmu kimia yang sudah ditimba selama kuliah, pengalaman berorganisasi juga bisa memupuk rasa percaya diri dalam memasarkan produk atau usaha yang dijalankan. Selain memberikan tips dan trik dalam memulai usaha, beliau juga membagi pengalaman dalam suka duka membangun usaha. Muara dari semua usaha yang telah dilakukan adalah bersyukur agar kita bisa senantiasa giat dalam melakukan kebaikan.

Alhamdulillah pada Hari Jum’at, 05 November 2021 telah berjalan dengan lancar Pengajian Akbar dalam rangka Milad ke-26 FMIPA UII yang mengusung tema Sains dan Al-Qur’an. Bertindak sebagai pemateri yaitu Habib Husein Ja’far yang merupakan salah seorang tokoh islam nasional dan juga pendakwah milenial.

Acara yang dibuka untuk umum ini cukup banyak mendapat respon positif dari masyarakat, hal tersebut dibuktikan dengan peserta kajian yang bergabung via zoom meeting mencapai 270 lebih participant. selain itu acara pengajian akbar kali ini juga dapat diikuti secara live melalui media Youtube FMIPA UII (lihat)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia diusianya yang telah menginjak 26 tahun ini mengusung tema “Bersinergi Membangun Negeri”. semoga FMIPA UII semakin mampu menebarkan manfaat untuk umat. aamiin yra

Spektrometri merupakan suatu metode instrumental yang secara luas digunakan dalam beberapa industri seperti industri bahan kimia, makanan, farmasi dan tekstil. Contoh metode spektrofotometri adalah spektrometri uv-tampak, spektrometri serapan atom (SSA), atomic fluorescence spectrometry (AFS), inductively coupled plasma mass spectrometryx-ray powder diffraction (XRD) dan nuclear magnetic resonance (NMR). Masing-masing metode dipilih berdasarkan karakteristik sampel yang diuji. Mutu dari hasil pengujian dalam setiap penggunaan metode spektrofometri harus dikendalikan dan dijamin. Materi terkait pengendalian dan penjaminan mutu tentunya penting dipahami oleh seorang analis. Berdasarkan hal tersebut, Sabtu (30/10/2021) Prodi D III Analisis Kimia menyelenggarakan kuliah pakar  yang bertemakan Pengendalian dan Penjaminan Mutu Pengujian secara Spektrometri di Industri. Acara kuliah pakar ini dibersamai pemateri dengan kualifikasi yang sesuai dengan tema tersebut yaitu Leli Nur Laili, ST selaku Manajer Laboratorium Analisa Pangan dan Umum PT Agung Lestari

Acara ini dimaksudkan untuk mendukung ketercapaian CPL di matakuliah Spektrometri, Teknik Validasi Metode serta Pengendalian dan Jaminan mutu, tutur Tri Esti Purbaningtias selaku Kaprodi D III Analisis Kimia UII. Melalui pengendalian mutu yang sistematik dan terencana, tahapan dalam proses pengujian dapat dikendalikan, dipantau, dan diperiksa untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu berjalan secara efektif. Beberapa parameter pengendalian mutu pengujian meliputi parameter linearitas, batas deteksi, batas kuantisasi, presisi, akurasi, kekuatan dan ketangguhan. Parameter tersebut perlu diuji dan dievaluasi hasil keberterimaannya sehingga suatu hasil pengujian dapat dikatakan memiliki keabsahan, papar Leli Nur Laili.

Materi kuliah pakar ini disampakain secara apik dan sistematis oleh pemateri, ungkap Kuntari, M.Sc. selaku moderator. Ada beberapa pertanyaan dari peserta terkait permasalahan yang sering terjadi dalam implementasi pengendalian dan penjaminan mutu pengujian juga dijawab dengan contoh riil yang dilakukan di PT Mutu Agung Lestari sendiri sehingga peserta terbantu dalam mengatasi permasalahan terutama terkait kalibrasi instrumentasi yang dilakukan di instasinya. Semoga pelaksanaan kuliah pakar yang diselenggarakan oleh Prodi D III Analisis Kimia dapat menebar manfaat untuk sesama terutama untuk mahasiswa. Salam Jaya Analisis Kimia

Pemahaman tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Sistem Manajemen K3 dalam lingkungan kerja merupa hal yang penting dimiliki oleh mahasiswa DIII Analisis Kimia UII. Apalagi aktivitas mahasiswa analis erat kaitannya dengan bahan kimia dimana termasuk dalam aspek pengawasan dalam K3. Upaya Prodi D III Analisis kimia untuk memberikan pemahaman mahasiswa terkait kedua hal tersebut melalui pelaksanaan kuliah pakar yang diselenggarakan pada Sabtu (23/10/2021). Dalam sambutannya, Tri Esti Purbaningtias, M.Si. selaku Ketua Program Studi DIII Analisis Kimia menyampaikan bahwa kuliah pakar ini merupakan kuliah pertama yang dilaksanakan pada semester Ganjil 2021/2022. Harapan Tri Esti Purbaningtias, M.Si. dengan terselenggaranya kuliah pakar ini dapat menambah kesadaran mahasiswa dalam penerapan secara konkrit di dalam lingkup kerja seorang analis.

Sistem Manajemen K3 tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012. Tujuannya Tujuan dari penerapan SMK3 diantaranya adalah: mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh/serikat pekerja/serikat buruh, meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi; menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas

Berdasarkan tujuan tersebut, perusahaan yang mampu menerapkan SMK3 akan mendapatkan beberapa manfaat diantaranya: melindungi pekerja dengan menghindari adanya kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja, mematuhi peraturan pemerintah sehingga membuat perusahaan terhindar dari sanksi, meningkatkan kepercayaan konsumen dan membangun image market terhadap perusahaan serta membuat sistem manajemen menjadi lebih efektif sehingga dapat menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan tutur pemateri Muhamad Agung Maulidia Pratama, S.Si. Muhamad Agung Maulidia Pratama, S.Si., yang merupakan alumni Prodi D III Analisis Kimia yan bekerja pada bagian  Health Safety Environment (HSE) PT Siewerk Indonesia juga menyampaikan bahwa selain perencanaan dan pelaksanaan SMK3 peninjauan dan peningkatan Kinerja SMK3, pengusaha wajib melakukan peninjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala meliputi: evaluasi terhadap kebijakan K3, tujuan, sasaran, dan kinerja K3, hasil temuan audit SMK3 dan evaluasi efektivitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3. Hal tersebut untuk perbaikan berkelanjutan (continual improvement)  sehingga tujuan penerapan SMK3 dapat optimal.

Pada akhir sesi kuliah pakar ini ditutup dengan sebuah pantun oleh moderator yaitu Kuntari, M.Sc.

Ikut kuliah pakar seri pertama

Dibersamai oleh Pak Agung Maulidia Pratama

Ayo kita terapkan K3L dan SMK3

Untuk capai selamat, sehat jiwa raga

Salam jaya analisis kimia UII.

Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan adanya pembatasan aktivitas tatap muka. Berkurangnya aktivitas tatap muka dalam perkuliahan tentu saja berdampak pada proses pecapaian pembelajaran mahasiswa. Akan tetapi, hal ini tidak menyurutkan semangat inovasi Prodi Analisis Kimia UII dalam meyelenggarakan Pendidikan vokasi. Keterbatasan yang ada justru membuka peluang-peluang peningkatan proses pembelajaran di bidang kimia. Sebelum adanya pandemi Covid-19, tidak pernah terbayangkan bahwa kuliah di kimia dapat dilaksanakan secara daring, tetapi Prodi Analisis Kimia justru dapat menjadikan kekurangan menjadi kelebihan dengan membuat Virtual Laboratory untuk instrument spektrofotometer dan kromatografi yang membuka peluang adanya penyelenggaraan PJJ modus ganda. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 7 Tahun 2020, PJJ modus ganda, yaitu penyelenggaraan pembelajaran secara tatap muka (luring) dan jarak jauh (daring).

Pada 22-25 Juni 2021 telah dilaksanakan uji coba PJJ daring untuk matakuliah Praktikum Spektrometri untuk 28 mahasiswa UII lintas prodi, yaitu Prodi Kimia, Prodi Pendidikan Kimia, Prodi Farmasi dan Prodi Teknik Kimia. Hal ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 3 Tahun 2020 Pasal 15. Prodi Analisis Kimia merupakan satu-satunya program studi di UII yang memiliki skema kompetensi di LSP UII, sehingga semua mahasiswanya berkesempatan untuk memperoleh sertifkat kompetensi bidang penguji laboratorium. Adanya MBKM penyelenggaran PJJ mata kuliah bersertifikat ini memberikan peluang mahasiswa program studi lainnya di UII untuk dapat mengikuti uji kompetensi.

Pelaksanaan PJJ secara luring yang seharusnya dijadwalkan pada awal Juli mengalami perubahan jadwal akibat adanya PPKM di Indonesia. “Alhamdulillah, pada tanggal 24 September kemarin telah dilaksanakan pelatihan luring validasi spektrometri yang kemudian dilanjutkan dengan uji kompetensi oleh LSP UII, karena kebetulan peserta uji coba ini mendapatkan hibah Program Pelaksanaan Sertifikat Kompetensi Kerja (PSKK) 2021 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pada tahun ini, LSP UII memberikan uji kompetensi validasi spektrometri gratis untuk 100 mahasiswa UII yang terdiri dari 72 mahasiswa Prodi Analisis Kimia, 3 mahasiswa Prodi Farmasi, 10 mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, 10 mahasiswa Prodi Kimia, dan 5 mahasiswa Prodi Teknik Kimia. Untuk mahasiswa Prodi Analisis Kimia, tidak diikutkan dalam uji coba PJJ ini karena telah mendapat hal yang serupa pada pelaksanaan mata kuliah Praktikum Spektrometri pada semester Genap 2020/2021 yang lalu, tetapi untuk program studi lain perlu dilakukan pelatihan sebelumnya, karena berdasarkan hasil hibah PSKK 2020, tingkat kelulusan uji kompetensi untuk program studi lain lebih kecil dibandingkan Prodi Analisis Kimia. Harapan saya, dengan adanya PJJ bersertifikat modus ganda ini akan meningkatkan kelulusan uji kompetensi untuk mahasiswa prodi lainnya sehingga nantinya, sertifikat kompetensi yang mereka raih dapat membantu dalam dunia kerja setelah lulus.” disampaikan oleh Tri Esti Purbaningtias, M.Si. selaku Ketua Program Studi Analisis Kimia Program Diploma.

Untuk rencana selanjutnya, Prodi Analisis Kimia akan menyelenggarakan kegiatan yang serupa untuk matakuliah Praktikum Kromatografi, dan Summer School untuk mahasiswa asing dengan menerapkan PJJ modus tunggal (hanya daring) dengan memanfaatkan Virtual Laboratory yang ada, yaitu Spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer Serapan Atom, Kromatografi Gas, dan Kromatografi Cair.

Link Virtual Laboratory D3 Analisis Kimia : (click here)

 

Alhamdulillah, pada Rabu 29 September 2021 telah berlangsung kegiatan Ta’lim Perdana mahasiswa FMIPA UII angkatan 2020 dan 2021 dengan tema “Implementasi Ajaran Al-Qur’an Melalui Disiplin Ilmu-Ilmu MIPA”. Bertindak sebagai pemateri dalam acara tersebut yaitu bpk ust. Irwan Masduqi Lc. M.Hum (Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II Sleman).

acara yang di ikuti kurang lebih 700 mahasiswa dari dua angkatan tersebut berlangsung sangat menarik karena selain dikemas dengan tampilan yang modern, pada acara tersebut ikut dimeriahkan oleh nasyid acapela Fatih dan lomba twibbon Start Kuliah Start Ta’lim.

Yogyakarta, Lima orang mahasiswa Program Studi D3 Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Budiani Astuti , Annisa Fajar Lestari, Indah Ika Nurcahyani, Muhammad Rifki Aliudin, dan Vony Hanna Retnaning Peny baru saja menyelesaiakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berjudul “Nata De Cactus: Inovasi Minuman Rendah Kalori dari Kaktus Centong (Opuntia ficus-indica) untuk Mendukung Program Penurunan Berat Badan”.

Penelitian itu dilakukan dengan bimbingan dosen Kuntari, S.Si., M.Sc dan dilaksanakan di UII pada 1 Juni 2021.

Budiani Astuti menjelaskan latar belakang kelompoknya memilih judul tersebut. Menurut dia, Indonesia sedang mengalami bonus demografi dengan dominasi masyarakatnya berada di usia produktif (15-64 tahun) sebesar 68,7% dari total populasi Indonesia tahun 2019 dan puncaknya pada tahun 2030. Usia produktif masyarakat Indonesia seharusnya berpotensi menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi. Namun, banyak usia produktif ini memiliki kecenderungan mengalami obesitas.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI 2018, prevalensi obesitas pada usia dewasa (≥18 tahun) di Indonesia naik dua kali lipat sejak 10 tahun terakhir, yaitu 10,5% di tahun 2007 dan 21,8% di tahun 2018.

Penyebab seseorang mengalami obesitas, salah satunya dari konsumsi makanan dan minuman yang cenderung memiliki kadar kalori, garam, dan gula tinggi serta rendah serat. Permasalahan berat badan berlebih membuat masyarakat melakukan berbagai metode penurunan berat badan ekstrem. Padahal pola makanlah yang mempengaruhi 75% program penurunan berat badan.

“Sumber makanan atau minuman rendah kalori yang dapat menjadi alternatif dalam mendukung program penurunan berat badan adalah kaktus centong. Kaktus centong diketahui memiliki kandungan berbagai bahan aktif yang bermanfaat dan aman untuk dikonsumsi. Mempertimbangkan peluang bisnis yang prospektif, maka pengusul mengajukan sebuah inovasi usaha produk nata de cactus,” kata Budiani Astuti.

Sementara Annisa Fajar Lestari menyampaikan masyarakat saat ini memilih jalan dalam melakukan penurunan berat badan dengan mengkonsumsi obat diet dan juga menjalani program diet ekstrem yang tidak jarang memunculkan efek samping. Produk nata de cactus hadir dengan bahan dasar alami yang juga memberi pengaruh positif bagi orang yang sehat dan memberi pilihan bagi masyarakat dalam memilih minuman rendah kalori yang akan dikonsumsi.

Untuk pembuatannya, Nata de cactus diawali persiapan bahan yang meliputi kaktus centong, ZA foodgrade, gula, dan perasan lemon. Untuk selanjutnya dilakukan pembuatan sari kaktus dengan cara membersihkan kaktus centong, direndam dengan air panas, disaring dan dipisahkan kaktus dari lendirnya. Kemudian dihaluskan dengan blender.

“Hasil dari kaktus yang sudah lembut disaring dengan kain dan diambil sarinya. Untuk selanjutnya sari kaktus akan direbus, ditambahkan dengan gula, ZA foodgrade, dan perasan air lemon. Setelah perebusan, larutan tersebut dituang dalam loyang, diberi starter bakteri dan dilakukan proses fermentasi. Proses fermentasi terjadi selama 8 hari dan didapatkan nata de cactus,” jelas Indah Ika Nurcahyani.

Muhammad Rifki Aliudin mengatakan berdasarkan penuturan dosen pembimbingnya, pemanfaatan kaktus sebagai bahan baku Nata de Cactus dapat meningkatkan nilai ekonomi kaktus centong. “Produk inovasi ini memberikan banyak manfaat untuk kesehatan karena kaya akan serat, vitamin, antioksidan, dan rendah kalori,” tutur Kuntari dikutip oleh kelompok.

Inovasi minuman rendah kalori dari kaktus centong ini diharapkan dapat membantu dalam penurunan angka berat badan berlebih dan obesitas di Indonesia. “Selain itu, Nata de cactus dapat menjadi wujud karya kreatifitas dan pengembangan minat berwirausaha dengan produk yang unik, inovatif, dan bermanfaat,” tutup Vony Hanna Retnaning Peny.

Sumber : HarianJogja.com