JAKARTA, MARET 2023 — Ziyadatul Mustagfiroh dan Fitria Alfiana Febiastuti, mahasiswi Program Studi Diploma III Analisis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIP UII) terpilih sebagai Best Presentation pada Jakarta Economic Forum (JEF) 2023. Prestasi Ziyadatul dan Fitria ini mengantarkan UII menjadi Juara 3 di JEF 2023. Sedang Juara pertama diraih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan juara kedua Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

JEF merupakan kompetisi membuat karya tulis ilmiah yang membahas topik terkini di Indonesia dan internasional. JEF yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS) Jakarta mengangkat tema ‘Peran Generasi Milenial 4.0 terhadap Isu Krisis Pangan.

Karya Tulis Ilmiah Ziyadatul dan Fitria mengangkat judul ‘Homegation Sistem Monitoring Debit Air pada Pengairan Mina Padi Berbasis Mobile Apps Control sebagai Upaya Resiliensi Menghadapi Krisis Pangan 2023’. Mereka dibawah bimbingan dosen Prodi D III Analisis Kimia, Kuntari, S.Si., MSc.

Dijelaskan Ziyadatul dan Fitria, ide membuat karya tulis ilmiah ini diilhmi keduanya yang berasal dari lingkungan petani. Mereka bisa merasakan susahnya petani di saat cuaca tidak menentu. Para petani harus tetap pergi ke sawah untuk mengontrol irigasi airnya, khususnya petani mina padi.

Menurut Ziyadatul, petani memilih usaha mina padi karena debit air di daerahnya mencukupi. Selain itu, sistem mina padi itu menguntungkan petani. Di antaranya, meminimalkan penggunaan pupuk karena kotoran ikannya akan menjadi pupuk organik.

Apalagi Indonesia merupakan negara agraris dan merupakan negara pengimpor pupuk dari Rusia. Sedang Rusia sudah satu tahun lebih berperang dengan Ukraina. Sehingga dampak dari perang, Indonesia akan mengalami krisis pupuk bisa berpengaruh terhadap menurunnya produksi pangan.

“Karena itu, kami menciptakan alat homegation yaitu untuk memonitor debit air di sawah mina padi. Keuntungan homegation, debit air dapat dikontrol menggunakan smartphone. Petani tidak perlu repot-repot ke sawah, karena bisa dikontrol dari rumah,” kata Ziyadatul dan Fitria di Yogyakarta, Jumat (24/3/2023).

Ziyadatul dan Fitria menjelaskan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat homegation. Di antaranya, NodeMCU ESP 8266, lampu LED, ultrasonic sensor, relay modulemini breadboard, dan jumper wire. Beberapa alat tersebut dirangkai membentuk suatu komponen yang dapat mendeteksi ketinggian debit air. Rangkaian alat tersebut disambungkan smartphone dengan sistem Internet of Things (IoT).

Sistem monitoring homegation tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi agar kotoran ikan yang mengandung unsur hara tidak terbawa arus air yang masuk sawah. Sebab semakin cepat aliran air yang masuk maka semakin cepat pula unsur hara yang akan larut dan terbawa arus air serta belum terserap tanaman padi.

“Pemanfaatan sistem homegation ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pengurangan penggunaan pupuk sintetis pada lahan pertanian mina padi,” jelasnya.

Sementara Dosen Pembimbing, Kuntari mengapresiasi prestasi yang diraih Zeeya dan Fitria di JEF 2023. Kuntari berharap capaiannya berkah bagi semua, serta menjadi penyemangat mahasiswa lainnya untuk berani mencoba berkompetisi dan berpestasi.

“Saya sangat apresiasi sekali kalian mau mencoba dan belajar hal yang baru untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang telah dihadapi bangsa ini. Terimakasih juga telah diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menjadi dosen pembimbing kalian, dengan begitu saya juga belajar,” kata Kuntari. (*)

Sumber : Jurnal Republika

Dua mahasiswa Analisis Kimia UII ambil peran untuk jadi pionir perubahan di garis terdepan dalam mencegah dan memberantas peredaraan narkotika di DIY. Ambil peran ini Eriko Elsa Daje (Analisis Kimia 2020) dan Ziyadatul Mustaghfiroh (Analisis Kimia 2021) awali dengan mengikuti proses pendaftaran dan seleksi Duta Anti Narkoba. Pendaftaran dilakukan melalui pengisian form dan seleksi dilakukan melalui penilaian karya tulis berupa essay. Proses seleksi ini memberi kesan tersendiri bagi Ziyadatul Mustagfiroh karena dengan tema yang diusung terkait Ketahanan Pelajar dan Kesehatan Mental Guna Mencegah Penyalahgunaan Narkoba berkaitan sangat erat dengan pengalaman yang belum pernah dituangkan dalam bentuk tulisan. Ada perasaan lega setelah menuliskan apa yang pernah dialami sebelumnya, imbuh Ziyadatul. Seleksi dilakukan mulai 25 Januari-2 Februari 2023. Pengumuman bagi peserta yang lolos diumumkan pada 3 Februari 2023. Terdapat 25 peserta yang lolos sebagai Duta Anti Narkoba Yogyakarta. Peserta merupakan pelajar dan mahasiswa berasal dari beragam institusi seperti  Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyarkata (UMY), UIN Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya, Universitas Islam Indonesia (UII), Al Azhar Kairo dan Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITBMG).

Eriko Elsa Daje dan Ziyadatul Mustaghfiroh setelah mengikuti proses seleksi pemilihan Duta Anti Narkoba Yogyakarta, akhirnya  8-9 Februari 2023 dikukuhkan sebagai Duta Anti Narkoba Yogyakarta 2023. Pengukuhan ini dilakukan oleh Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi Susanto, S.H., M.H. Kegiatan pengukuhan disertai sekolah advokasi dengan tajuk “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kalangan Pelajar DIY. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Lendah, Pantai Goa Cemara dan Aula DPD RI. Dalam sekolah advokasi ini peserta mendapat pelatihan-pelatihan positif tentang pengembangan diri dan mendapat wawasan baru tentang bahaya narkoba hingga saya di kukuhkan pada saat ini, tutur Eriko.

Ketika diwawancarai Eriko mengatakan bahwa banyak ilmu yang telah didapat di program studi Analisis Kimia salah satunya tentang Analisis Narkotika dan Psikotropika. Sudah seharusnya mengamalkan ilmu didapat untuk kebaikan masyarakat. Harapan Eriko dengan mengikuti pemilihan Duta Anti Narkoba yaitu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap narkoba dan ikut andil dalam pemberantasan narkoba. Sudah jelas bahwa narkoba ini adalah musuh nyata bangsa Indonesia yang harus di perangi karena dapat menghancurkan masa depan kamu muda.

Sedikit berbeda dengan Zee panggilan akrab Ziyadatul Mustaghfiroh. Zee menyampaikan bahwa motivasi keikutsertaannya dalam pemilihan Duta Anti Narkoba Yogyakarta berawal dari pengalaman masa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Zee menceritakan bahwa sewaktu acara masa orientasi siswa (MOS) ada teman saya puteranya yang menaruh bungkus obat narkoba ke dalam saku tas saya namun ketahuan oleh saya dan ketika saya hendak buang bungkus obat itu, bungkus obat itu diambil lagi, cerita yang ke dua ketika saya duduk di bangku kelas 3 SMP, bekal minuman saya ingin diberi ciu oleh teman saya (seorang teman yang sama ketika kelas 1 SMP) namun Alhamdulillah ketahuan oleh saya lagi. Selain itu saya banyak menemukan teman-teman perempuan yang mengkonsumsi narkoba ketika ingin UTS dan setiap malam Senin. Teman saya sering mengeluh pusing di hari Senin karena Minggu malamnya minum-minum. Hal tersebut menjadikan saya tergerak hatinya untuk mengikuti pemilihan duta Pelajar anti Narkoba agar saya dapat ikut andil dalam memberantas narkoba. Yang ke dua, saya sebagai seorang Analisis Kimia dimana ada mata kuliah pilihan narkotika psikotropika, yang nantinya pastinya lebih relevan apabila saya ambil, jadi sekaligus mempelajari sebuah ilmu lalu diamalkan.

Ketika ditanya harapan setelah terpilih menjadi Duta Anti Narkoba Yogyakarta Eriko menyampaikan bahwa dia ingin mengedukasi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa tentang bahaya narkoba. Eriko berharap agar tindakan kecil yang dilakukan dapat berperan dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Semoga awal yang baik ini menjadikan Indonesia negara tanpa narkoba di masa depan. Sedangkan Zee menuturkan bahwa dia berharap agar dapat mengemban amanah sebagai duta anti narkoba dengan baik dan bermanfaat bagi teman-teman serta lingkungannya sebagai kontribusi terwujudnya generasi muda yang tangguh, matang dan dapat menjadi tumpuan bagi bangsa di masa mendatang.

Mahasiswa Analisis Kimia FMIPA UII mengikuti Workshop Analisis Teknik Nuklir di Politeknik Nuklir Indonesia pada Sabtu, 10 Desember 2022.  Workshop yang diselenggarakan di Gedung 16 lantai 3 ini sebagai bentuk implementasi kerjasama antara Jurusan Kimia FMIPA UII dengan Politeknik Nuklir Indonesia yang sudah terjalin sejak tahun 2017.  Kegiatan ini diikuti oleh 42 mahasiswa Analisis Kimia didampingi 2 dosen pendamping matakuliah Spektrometri yaitu Kuntari, S.Si., M.Sc. dan Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Sc.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Program Studi Teknokimia Nuklir Politeknik Nuklir Indonesia dan dilanjutkan sambutan Ketua Program Studi D III Analisis Kimia. Dalam pembukaannya, Kartini Megasari, M.Eng. menyampaikan bahwa analisis teknik nuklir merupakan metode analisis yang sudah banyak diaplikasikan di dunia industri, medis, pangan dan lingkungan. Workshop teknik nuklir diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan metode analisis mahasiswa Analisis Kimia. Kuntari, S.Si., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Politeknik Nuklir Indonesia telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik semoga kerjasama akan terus terjalin. Workshop pelatihan instrumen ini merupakan pertama kalinya terselenggara setelah masa pandemic Covid-19 sempat vakum, harapannya mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dalam teknik analisis nuklir.  Kesempatan untuk mengopersikan secara langsung menggunakan Automated Spectrometer Gamma, Xray Fluoresence (XRF), surveymeter dan point source semoga memberi pengalaman yang berkesan bagi mahasiswa kami, pungkas Kuntari.

Materi workshop disajikan oleh tim dosen yang terdiri Maria Christina P, M.Eng, Dhita Ariyanti, M.Si, Haries Handoyo,M.Eng dan Kartini Megasari,M.Eng. Materi yang disampaikan dalam workshop yaitu teknik analisis nuklir kemudian dilanjutkan dengan praktik pengukuran Cs-137 pada air laut, praktik non destructive test menggunakan XRF dan praktik pengukuran radiasi menggunakan surveymeter dan point meter. Pengenalan dan pengoperasian instrumentasi juga dibantu oleh 12 mahasiwa Politeknik Nuklir Indonesia. Mahasiswa Analisis Kimia mendapatkan transfer ilmu dari teman sebaya dalam workshop ini. Proses transfer ini berjalan dengan lancar selain itu antusiasme peserta juga tinggi. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi pengujian kimia khususnya pada pengujian dengan teknologi nuklir.

JURNAL PERGURUAN TINGGI — D’Sava merupakan edible plastik hasil inovasi Tim D’Sava mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang terbuat dari kulit singkong, aloe vera, cuka dan gliserin. Inovasi ini berhasil memenangkan Gold Award pada The 11th International Intention Innovation and Design (INDES) 2022. Sebuah kompetisi tahunan yang diselenggarakan Universiti Teknologi Mara, Cawangan Perak, Malaysia, Selasa-Jumat (14-25/11/2022).

Tim D’Sava terdiri dari enam mahasiswa yaitu Eriko Elsa Daje, Ola Navita Tsanie, Mutiara Nur Insani, Astrid Yuliana dari Program Studi (Prodi) D3 Analisis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Ika Pramudita dan Refina Alinda H dari D4 Analisis Keuangan, Fakultas Bisnis dan Ekonomika FBE).

Sebelum terbentuk tim, empat mahasiswa dari Prodi D3 Analisis Kimia tidak kenal dengan dua mahasiswi dari D4 Analisis Keuangan. Namun berkat dukungan dari dua dosen pembimbing, Kuntari SSi, MSi, dosen D3 Analisis Kimia FMIPA, dan Ahmad Rifqi Hidayat, SIP, MM, dosen D4 Analisis Keuangan FBE, mereka bisa cepat akrab bisa menjalin kerjasama.

Dijelaskan Eriko Elsa Daje, Ketua Tim D’Sava, kerjasama yang baik sangat dibutuhkan dalam sebuah tim. Namun hal tersebut merupakan sesuatu yang terkadang cukup sulit untuk diwujudkan.

“Alhamdulillah, masing-masing individu dari tim kami memiliki kesadaran bahwa satu tim harus bisa kerjasama dengan baik. Juga ditambah keramahan masing-masing individu membuat kami mudah saling mengenal dan bekerjasama. Tujuan yang sama yaitu ingin mencoba hal baru, dan meraih prestasi juga merupakan salah satu faktor perekat kerjasama yang solid,” kata Daje di Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).

Dalam menciptakan inovasi D’Sava, mereka membagi tugas. Daje dan Ola Navita Tsani memiliki peran sebagai pencetus ide inovasi edible plastik. Kemudian penyusunan paper dilakukan Daje dengan mengambil referensi dari berbagai jurnal ilmiah. Ola Navita Tsani membantu Daje dalam men-translate paper ke Bahasa Inggris.

Proses pembuatan plastik dibantu Mutiara Nur Insani dan Astrid Yuliana. Sedangkan Ika Pramudita dan Refina Alinda H bertugas untuk komersialisasi produk edible plastik. Ika dan Alinda menyusun strategi pemasaran, business model canvas (BMC), dan perhitungan untung rugi dari produk edible plastik.

Sebetulnya, Daje sudah mengetahui pengumuman INDES 2022 dua bulan sebelum pelaksanaan. Namun Tim D’Sava baru bersemangat mengikutinya dua pekan sebelum pelaksanaan.

“Persiapan kami sekitar dua pekan. Satu pekan digunakan untuk mencoba dan terjadi kegagalan. Pekan berikutnya kami baru berhasil menciptakan produk ini,” jelas Daje.

Ketika hendak mengikuti kompetisi, kata Daje, Tim D’Sava merasa canggung. Sebab INDES merupakan kompetisi internasional tahunan dan pasti pesertanya sangat banyak. Saat pengumuman terdapat ratusan peserta dari berbagai negara.

Saat persiapan, kata Daje, teman-temannya sempat merasa pesimis. Tetapi Daje selaku ketua terus memberikan semangat tidak perlu takut kalah. Sebab kalah menang merupakan hal yang biasa dalam sebuah kompetisi.

“Pada pekan pertama, percobaan kami gagal. Karena kami salah dalam mengutip jurnal. Kemudian di pekan berikutnya, kami mencoba lagi dan berhasil. Akhirnya dua hari sebelum penutupan pendaftaran, produk kami sudah jadi. Kemudian H-1 hari kami membuat video presentasi. Dan ternyata berhasil mendapatkan emas. Alhamdulillah,” kata Deja dengan bangga.

D’Sava memfokuskan pembuatan edible plastik yang biasa digunakan untuk pembungkus bumbu makanan instan seperti mie instan, dan produk makanan instan lainnya. Bahan yang digunakan kulit singkong, aloe vera atau lidah buaya, cuka dan gliserin.

Kulit ketela, jelas Deja, mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral. Sedangkan lidah buaya mengandung antioksidan. Sehingga edible plastik D’SAVA ini memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya, mudah terdegradasi, ramah lingkungan, bisa dimakan, kaya nutrisi, tidak mencemari lingkungan, memanfaatkan kulit sisa industri singkong, berperan dalam mengawetkan bumbu dari kandungan aloe vera-nya.

Plastik yang beredar saat ini menggunakan bahan dasar polimer sintetis sehingga sulit terdegradasi (terurai) dan dapat mencemari lingkungan. Selain itu, kandungan kimia pada plastik juga berbahaya bagi kelangsungan hidup lingkungan. “Plastik dari polimer sintetis membutuhkan waktu 50 tahun untuk terurai secara alami. Sedang plastik D’SAVA akan terurai secara alami setelah satu bulan,” kata Daje.

Plastik D’SAVA merupakan plastik yang terbuat dari polimer alami yaitu pati dari kulit singkong. Plastik ini mudah terdegradasi, jika dibiarkan di ruang terbuka, hanya dalam waktu satu bulan plastik sudah mulai tergeradasi. Bahan tambahan juga tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia.

Untuk komersialisasi plastik D’Sava, menunggu fasilitator. Sebab untuk memproduksi secara massal membutuhkan dana dan kerjasama dengan pihak terkait agar produk ini bisa direalisasikan. Jika memang sudah benar-benar ada yang mau memfasilitasi, Tim D’Sava berencana melakukan pengembangan lebih lanjut dan melakukan pengujian lanjutan agar produk ini dapat diproduksi dengan biaya yang sekecil-kecilnya.

“Dalam pembuatan plastik ini masih memerlukan peralatan yang tidak ada di laboratorium kami. Sehingga cukup sulit jika tidak didukung oleh pihak terkait. Produk ini juga mengambil konsep makanan instan, sehingga perlu ada kerja sama dengan perusahaan makanan instan,” harap Daje. (*)

Sumber : jurnal.republika.co.id

JURNAL PERGURUAN TINGGI — Siti Nurkhasanah tidak menyangka jika Relax Team yang dipimpinnya akan mendapat medali perak di The 11th International Intention Innovation and Design (INDES) 2022. Sebuah kompetisi tahunan yang diselenggarakan Universiti Teknologi Mara, Cawangan Perak, Malaysia, Selasa-Jumat (14-25/11/2022).

Relax Team, terdiri Siti Nurkhasanah dan Adibah Shofi Sahara (Program Studi/Prodi D3 Analisis Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia/FMIPA UII), Deanita Putri Maharani dan Hana Nur Aini (Prodi D4 Analisis Keuangan, Fakultas Bisnis dan Ekonomika/FBE UII), dan Raechan Anung Setyastomo (Prodi Statistika FMIPA UII). Tim Relax menampilkan inovasi EPILAR: Ecoprint Pillow Aromatherapy.

Siti Nurkhasanah merasa tim yang diketuainya memiliki banyak kekurangan. Di antaranya, INDES 2022 merupakan kompetisi internasional yang baru pertama kali diikutinya. Mereka hanya memiliki waktu 11 hari untuk mempersiapkan kompetisi tersebut, serta lintas angkatan dan di antara anggota tim belum saling mengenal.

Dijelaskan Siti, meskipun mereka belum saling kenal tetapi cepat akrab dan langsung bisa bekerjasama serta berbagi tugas. Siti Nurkhasanah dan Adibah Shofi Sahara dari Prodi D3 Analisis Kimia berkontribusi pembuatan produk Ecoprint Pillow Aromatheraphy.

Kemudian Raechan Anung Setyastomo dari Prodi Statistika berkontribusi dalam dokumentasi produk. Sebab kompetisi INDES ini tidak hanya menggunakan paper tapi juga menampilkan hasil inovasi dalam bentuk video.

Sedang Dheanita Putri Maharani dan Hana Nur Aini dari Prodi D4 Analisis Keuangan FBE berkontribusi dalam analisis keuangan produk. “Kita bisa bekerjasama dan berkolaborasi untuk mengikuti kompetisi INDES 2022. Alhamdulillah tim kami mendapatkan Silver Award,” kata Siti Nurkhasanah dengan perasaan senang di Kampus FMIPA UII, Selasa (6/12/2022).

Keberhasilan ini, jelas Siti, berkat kolaborasi di antara anggota Tim Relax dan dukungan dari dosen pembimbing, Kuntari SSi, MSi, dosen D3 Analisis Kimia FMIPA, Ahmad Rifqi Hidayat, SIP, MM dan Annisa Rahima SE, MEc, Dev, dosen FBE. Dukungan dosen pembimbing ini telah memompa semangat dan memunculkan optimisme.

EPILAR atau Ecoprint Pillow Aromatherapy, tambah Siti, merupakan bantal yang menggunakan kain ecoprint dengan tambahan aromaterapi di dalamnya. Produk berupa bantal menggunakan kain ecoprint dengan motif alam yang berasal dari tumbuhan. Sedang di dalamnya diselipkan aromaterapi yang berasal dari minyak atsiri seperti lavender, cengkeh, dan sereh wangi.

Untuk membuat ecoprint, mahasiswa D3 Analisis Kimia telah mendapatkan mata kuliah Ecoprint. Sedang aromaterapinya, Tim Relax bekerjasama dengan Center of Essential Oil Studies (CEOS) FMIPA UII.

Manfaat EPILAR, jelas Siti Nurkhasanah, untuk meningkatkan kualitas tidur seseorang dan mengatasi gangguan insomnia. Kain ecoprint digunakan untuk menambah nilai estetika pada produk bantal tersebut. Aromaterapi digunakan untuk memberikan efek relaksasi pada tubuh seseorang sehingga batal EPILAR dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi gangguan insomnia.

Siti Nurkhasanah menerangkan tentang proses keikutsertaan di INDES 2022. Awalnya, Siti Nurkhasanah bersama anggota tim merancang produk dan berdiskusi dengan dosen pembimbing Prodi D3 Analisis Kimia dan Prodi D4 Analisis Keuangan FBE. Diskusi tersebut mendapat saran dan masukkan untuk membuat EPILAR.

Selanjutnya, Tim Relax membuat karya tulis ilmiah sebagai dasar untuk prosedur produksi dari bantal ecoprint aromaterapi. Selanjutnya, mereka memulai proses produksi EPILAR.

Kemudian Tim Relax melakukan pendaftaran melalui dengan mengisi formulir yang telah disediakan dan submit karya tulis. Tahap selanjutnya, Tim Relax membuat dokumentasi produk dalam bentuk video dan di-upload di YouTube. Link video tersebut dikirimkan ke panitia kompetisi INDES 2022. “Periode penjurian yaitu 1-14 November 2022, dan pengumuman pada tanggal 25 November 2022. Tim kami mendapatkan medali Silver,” kata Siti.

Untuk langkah berikutnya, kata Siti Nurkhasanah, Tim Relax akan melakukan pengembangan desain dari motif ecoprint dan keberagaman serta ketahanan aromaterapi yang digunakan. “Kalau untuk segi bisnis kedepannya dapat dilakukan pengembangan promosi dan pemasaran produk agar lebih dikenal secara luas,” harapnya. (*)

Sumber : Jurnal.republika.co.id

22 Oktober 2022, Himpunan Mahasiswa Analisis Kimia (HMAK) Universitas Islam Indonesia melaksanakan kegiatan Sharing Keislaman Rutin secara tatap muka di Musholla FMIPA UII. Kegiatan kajian kali ini terasa spesiasl karena merupakan offline yang pertama paska pandemi sejak 2020.
Sharing Keislaman Rutin (SHAKER) sendiri merupakan kegiatan keagamaan berbentuk sharing keislaman yang rutin dilaksanakan untuk menguatkan nilai nilai keislaman dan pemahaman mahasiswa/i Progra Studi D3 Analisis Kimia UII yang diisi oleh narasumber berkompeten pada bidang dakwah dan keislamman.

Pada kesempatan kali ini kajian SHAKER dibersamai oleh pemateri ustadz Subhi Mahmashony Harimurti S.S, M.A., beliau adalah penceramah, dosen di program studi Farmasi FMIPA UII dan juga menjabat Kepala Bidang Akademik dan Organisasi Badan Perencanaan & Pengembangan/Rumah Gagasan UII. dan mengusung tema “Membangun Akhlak dengan Siraman Rohani”. Pemilihan tema tersebut diharapan dapat memberikan pemahaman lebih kepada mahasiswa/i terkait peran, manfaat dan pentingnya akhlak untuk kehidupan dan implementasinya bagi diri sendiri serta kemasyarakatan.

Sharing Keislaman Rutin (SHAKER) dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 pada pukul 09.00 WIB bertempat di Musholla FMIPA UII. diawali dengan pembukaan kegiatan yang dipandu oleh Master of Ceremony dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan sesi kajian, sharing dan tanya jawab dari peserta yang kemudian akan dijawab oleh pemateri secara langsung.

Mahasiswa mahasiswi Program Studi Analisis Kimia UII, kembali menorehkan prestasi. Kali ini giliran ANNISA FAJAR LESTARI (19231057)  – Mahasiswa Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia angkatan 2019 berhasil meraih penghargaan PIN Emas dalam Wisuda Periode I Tahun Akademik 2022/2023. Annisa Fajar meraih Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi untuk jenjang diploma dengan IPK 3.97.

Pada hari Selasa, tanggal 20 September 2022, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menyelenggarakan Pelepasan Wisuda Periode I Tahun Akademik 2022/2023 bagi calon wisudawan/wati secara luring di Auditorium FMIPA UII. Acara pelepasan wisuda ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan Fakultas MIPA UII untuk para calon wisudawan/wati sebelum melaksanakan wisuda sebagai bentuk apresiasi dan sekaligus memberikan ucapan selamat kepada calon wisudawan/wati yang telah selesai menempuh pendidikan di FMIPA UII.

Acara pelepasan wisudawan/wati dihadiri oleh jajaran pimpinan Dekanat FMIPA UII, Kaprodi dari masing-masing prodi di FMIPA UII, perwakilan orangtua/wali mahasiswa, perwakilan DPKA, perwakilan divisi akademik, serta peserta pelepasan wisuda sejumlah 145 mahasiswa dari semua program studi baik diploma, sarjana, maupun magister Fakultas MIPA UII. Acara dilaksanakan di Auditorium Fakultas MIPA UII mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB.

Pada periode ini, FMIPA UII meluluskan sejumlah 278 mahasiswa. Dari total 278 calon wisudawan/wati, 173 calon wisudawan/wati di antaranya merupakan lulusan dengan predikat cumlaude dan 6 (enam) di antara calon wisudawan/wati meraih predikat dengan IPK tertinggi. Sebagai apresiasi bagi calon wisudawan/wati peraih IPK tertinggi, masing-masing Kaprodi menyampaikan ucapan selamat kepada calon wisudawan/wati tersebut. Bentuk apresiasi lainnya berupa sertifikat penghargaan IPK tertinggi yang diserahkan oleh Dekan FMIPA UII kepada masing-masing calon wisudawan/wati.

Setelah pemberian sertifikat penghargaan IPK tertinggi dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari perwakilan calon wisudawan/wati terpilih, Annisa Fajar Lestari, yaitu calon wisudawati dari Prodi D3 Analisis Kimia. Kemudian dilanjutkan penyampaian sambutan dan penyerahan kembali wisudawan/wati kepada orangtua/wali oleh Dekan Fakultas MIPA UII, Prof. RIyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D. dilanjutkan penyampaian sambutan oleh orangtua/wali, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc, orangtua/wali dari salah satu calon wisuwati FMIPA UII.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan seputar akademik oleh Kadiv Akademik, Achmad Rossy Cendana, A.Md dan pemberian materi seminar motivasi pengembangan diri oleh perwakilan DPKA UII, Lifthya Ahadiati Akmala, S.Psi., M.Psi., Psikolog bagi calon wisudawan/wati. Pemberian materi dan motivasi ini mengangkat tema mengenai poin-poin psikotes persiapan dunia kerja. Adanya seminar motivasi tersebut diharapkan dapat menjadi sarana pembekalan diri bagi calon wisudawan/wati untuk memasuki dunia kerja ke depannya.

Acara pelepasan wisuda kali ini ditutup dengan penyampaian kesan dan pesan calon wisudawan/wati dalam bentuk pantun oleh Kadiv IT FMIPA UII, Lungit Marsudi Wening, S.Kom yang disambut meriah oleh peserta pelepasan wisuda. Setelah acara ditutup selanjutnya acara diakhiri dengan foto setiap calon wisudawan/wati di photobooth yang telah disediakan di Lobby FMIPA UII.

Sumber : FMIPA UII


Kaliurang – Sembilan tim mahasiswa Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berhasil menjadi finalis pada Public Health International Competition (PHIC) 2022. Kompetisi internasional ini diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga  (FKM Unair) Surabaya.

Demikian diungkapkan Kuntari SSi, MSc, dosen pembimbing kompetensi Program Studi D3 Analisis Kimia, FMIPA UII di Yogyakarta, Senin (19/9/2022). PHIC merupakan kompetisi bertaraf internasional di bidang keilmuan dan kreativitas yang diselenggarakan  BEM FKM Unair. Jenis kompetisi yang dilombakan yaitu Paper dan Infographic.

“Perasaan saya bahagia dan bangga. Di tengah kesibukan kuliah dan juga organisasi, mahasiswa kami masih dapat berkompetisi untuk meraih prestasi di tingkat internasional,” kata Kuntari. Lebih lanjut Kuntari menjelaskan sembilan tim FMIPA UII terdiri lima tim pada katagori Infografic, dan empat tim katagori Paper. Masing-masing tim terdiri dari tiga mahasiswa yang berasal dari satu Program Studi (Prodi) dan ada kolaborasi dari dua Prodi.

 

Lima Tim Infografic adalah Tim 1 Belva Abrar Irawan dengan judul How’s the impact of COVID-19 on Students’ Mental Health. Tim ini merupakan kolaborasi Program Studi (Prodi) Farmasi dan Pendidikan Kimia. Tim 2, Talitha Luna Ramadisa dengan judul How Dose Climate Change Affects Influenza dari Prodi Farmasi.

Tim 3 Tharisya Qurrota A’yuni dengan judul Human and Air Pollution. Tim ini kolaborasi Prodi Farmasi and Statistika. Tim 4 Alvyna Kartika Khairunisa dengan judul Beware of Monkeypox. Tim ini kolaborasi dari Prodi Farmasi dan Pendidikan Kimia. Tim 5, Sekar Salma Putri dengan judul Climate Change and Food Insecurity. Mahasiswa tim ini dari Prodi Farmasi and Statistika.

Sedang katagori Paper adalah  Tim 1 Eriko Elsa Daje dengan judul Micro Greenhouse-Hydroponics-Horticulture: Alternative Solutions for The Impact of Climate Change For House-Scale Community Health; Tim 2 Yua Piyur Alifa dengan judul Gel Hand Sanitizer: Utilization of Eucalyptus and Aloe Vera as Antiseptic for Handling Bacteria and Viruses; Tim 3 Nur Shifa Qomariyah dengan judul Paper Soap: Utilization of Citronella Essential Oil (Cymbopogon Citratus DC.) and Aloevera Gel  as Basic Ingredients  for Making Hand Washing Paper Soap in Effort to Prevent The Covid-19 Virus;  dan Tim 4  Hana Trisa Andini dengan judul The Impact of Covid-19 On Medication Adherence of Patients With Chronic Diseases Around Universitas Islam Indonesia.

“Pendampingan finalis dilakukan secara intensif, baik di level Prodi dengan dosen pembimbing dan level Fakultas melalui persiapan teknik presentasi, pendalaman materi dan simulasi presentasi,” kata Kuntari.

Sementara apt Mutiara Herawati, SFarm, MSc, dosen dan juga Person In Charge (PIC) FMIPA UII, menambahkan PHIC ini berlangsung sejak 23 Mei hingga 23 Agustus 2022, sedang Grand Final dijadwalkan 15 Oktober 2022.  Juara pertama Infografis akan mendapat hadiah uang sebesar 150 dolar USD, medali emas, dan e-sertifikat. Juara kedua mendapatkan uang 120 dolar USD, medali perak, dan e-sertifikat. Juara ketiga, uang sebesar 90 dolar USD, medali perunggu dan e-sertifikat.

Sedang katagori Paper, juara pertama akan mendapatkan hadiah uang sebesar 200 dolar USD, medali emas, dan e-sertifikat. Juara dua memperoleh uang sebesar 150 dolar USD, medali perak, dan e-sertifikat. Juara ketiga, mendapatkan uang 100 dolar USD, medali perunggu, dan e-sertifikat.

Sumber : https://www.jogpaper.net/sembilan-tim-fmipa-uii-jadi-finalis-phic-unair-2022/

Fakultas MIPA UII – Telah dilaksanakan acara Studium General bagi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII angkatan 2022/2023 pada hari Jumat, 2 September 2022, secara luring di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir Universitas Islam Indonesia dengan Tema  ‘‘Saintis Muslim Membangun Peradaban Bangsa“.

Setiap mahasiswa, terutama mahasiswa baru (MABA) pasti mempunyai cita-cita dan impian untuk meraih prestasi dan merajut mimpi. Semangat inilah yang sudah tertanam sejak pertama kali menjadi MABA. Tentunya bukan hanya sekedar prestasi akademik semata, akan tetapi juga prestasi dalam bidang yang lainnya (softskill dan hardskill). Selain itu, prestasi juga mampu mengangkat citra positif institusi (kampus) sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat dan user (pengguna lulusan/alumni). Mahasiswa berprestasi dinilai bukan hanya berdasarkan aspek akademiknya saja melainkan juga dari ekstrakurikuler (keaktifan dalam organisasi dan bersosialisasi). Prestasi mahasiswa banyak ditentukan oleh seberapa jauh ia memiliki tekad untuk mewujudkan impiannya.

Acara Studium Generale bagi MABA FMIPA UII angkatan 2022/2023 ditujukan agar mahasiswa dapat lebih mengenal tentang kampus UII, dan FMIPA UII pada khususnya, baik dari sistem akademik, fasilitas, layanan, maupun kegiatan-kegiatan yang dapat dijalani selama menempuh pendidikan tinggi di FMIPA UII.

Sambutan disampaikan oleh dekan Fakultas MIPA UII Bapak Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D. , kemudian dilanjutkan dengan Talkshow layanan yang ada di Fakultas MIPA UII oleh Kepala Divisi Teknologi Lungit Marsudi Wening,  Kepala Divisi Administrasi Akademik Achmad Rossy Cendana, Kepala Divisi Administrasi Umum dan Rumah Tangga  Evi Azifah Syuraya dan kepala divisi Keuangan Ida Zulfa yang dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Bapak apt. Saepudin, M.Si., Ph.D.

Sesi Materi diisi oleh Ahmad Irfan yang merupakan Channel Head Medical Care PT BBraun Medical Indonesia dan meupakan Alumni FMIPA UII juga, dengan tema “Saintis Muslim Membangun Peradaban Bangsa”  diharapkan dapat menjadi penyemangat awal bagi Mahasiswa Baru untuk bersiap diri menjalani kuliah di FMIPA UII dengan penuh prestasi dan pada akhirnya dapat mewujudkan mimpi-mimpinya selepas lulus dari FMIPA UII, kemudian sesi yang terakhir diisi dengan Literasi Perpustakaan Universitas Islam Indonesia.

sumber : FMIPA UII