Workshop Analisis Teknik Nuklir Wujudkan Sinergitas antara Prodi Analisis Kimia Program Diploma UII & Politeknik Nuklir Indonesia

Mahasiswa Analisis Kimia FMIPA UII mengikuti Workshop Analisis Teknik Nuklir di Politeknik Nuklir Indonesia pada Sabtu, 10 Desember 2022.  Workshop yang diselenggarakan di Gedung 16 lantai 3 ini sebagai bentuk implementasi kerjasama antara Jurusan Kimia FMIPA UII dengan Politeknik Nuklir Indonesia yang sudah terjalin sejak tahun 2017.  Kegiatan ini diikuti oleh 42 mahasiswa Analisis Kimia didampingi 2 dosen pendamping matakuliah Spektrometri yaitu Kuntari, S.Si., M.Sc. dan Tri Esti Purbaningtias, S.Si., M.Sc.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Program Studi Teknokimia Nuklir Politeknik Nuklir Indonesia dan dilanjutkan sambutan Ketua Program Studi D III Analisis Kimia. Dalam pembukaannya, Kartini Megasari, M.Eng. menyampaikan bahwa analisis teknik nuklir merupakan metode analisis yang sudah banyak diaplikasikan di dunia industri, medis, pangan dan lingkungan. Workshop teknik nuklir diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan metode analisis mahasiswa Analisis Kimia. Kuntari, S.Si., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Politeknik Nuklir Indonesia telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik semoga kerjasama akan terus terjalin. Workshop pelatihan instrumen ini merupakan pertama kalinya terselenggara setelah masa pandemic Covid-19 sempat vakum, harapannya mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dalam teknik analisis nuklir.  Kesempatan untuk mengopersikan secara langsung menggunakan Automated Spectrometer Gamma, Xray Fluoresence (XRF), surveymeter dan point source semoga memberi pengalaman yang berkesan bagi mahasiswa kami, pungkas Kuntari.

Materi workshop disajikan oleh tim dosen yang terdiri Maria Christina P, M.Eng, Dhita Ariyanti, M.Si, Haries Handoyo,M.Eng dan Kartini Megasari,M.Eng. Materi yang disampaikan dalam workshop yaitu teknik analisis nuklir kemudian dilanjutkan dengan praktik pengukuran Cs-137 pada air laut, praktik non destructive test menggunakan XRF dan praktik pengukuran radiasi menggunakan surveymeter dan point meter. Pengenalan dan pengoperasian instrumentasi juga dibantu oleh 12 mahasiwa Politeknik Nuklir Indonesia. Mahasiswa Analisis Kimia mendapatkan transfer ilmu dari teman sebaya dalam workshop ini. Proses transfer ini berjalan dengan lancar selain itu antusiasme peserta juga tinggi. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi pengujian kimia khususnya pada pengujian dengan teknologi nuklir.