Mulai awal bulan Februari 2017 beberapa mahasiswa Program Studi (Prodi) DIII Analis Kimia sudah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). PKL tersebut merupakan syarat wajib bagi mahasiswa untuk dapat lulus kuliah di Prodi D III Analis Kimia UII. Tempat PKL mahasiswa tersebar diberbagai instansi baik negeri maupun swasta. Beberapa lembaga pemerintah yang digunakan sebagai tempat untk PKL mahasiswa diantaranya adalah laboratorium yang dimilihi oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Balai Konservasi Borobudur, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan lain sebagainya. Sedangkan industry tempat PKL mahasiswa yaitu PT Indofood, PT Pertamina, PT. Petrokimia Gresik, PT. Indosemen dan lain-lain. Prodi DIII Analis Kimia memandang perlu untuk melakukan monitoring secara langsung proses PKL mahasiswa dengan cara melakukan kunjungan ke tempat PKL. Hal tersebut terlihat ketika dosen pembimbing PKL diminta untuk melakukan kunjungan untuk melihat aktivitas mahasiswa yang sedang PKL pada hari Senin tanggal 20 Februari 2017.
Pada umunya hari tersebut merupakan minggu kedua atau ketiga mahasiswa melaksanakan PKL. Khusus untuk yang berada di wilayah Yogyakarta dilakukan kunjungan pada minggu ketida bulan Februari 2017, sedangkan yang melaksanakan PKL di luar kota direncanakan akan dilakukan monitoring lapangan sekitar Maret 2017. “Kunjungan tersbut dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas mahasiswa, sekaligus inisiasi kerjasama dengan instansi pemerintah ataupun perusahaan” ungkap Thorikul Huda, M.Sc. selaku Ketua Prodi D III Analis Kimia usai melakukan monitoring mahasiswa di BLH Provinsi DIY dan alai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (Balai. PISAM) DPUP ESDM DIY. Thorik menambahkan bahwa di hari yang sama juga beberapa dosen pembimbing melakukan hal yang sama di BLH Kota Yogyakarta, BATAN dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.
Inisiasi kerjasama diarahkan untuk saling member kemanfaatan kedua belah pihak seperti membantu persoalan-persoalan pengujian kimia yang ada di instansi atau perusahaan. “Kami berencana dosen dapat mengikuti PKL untuk menambah practical knowledge dosen Prodi D III Analis Kimia”, tambah Thorik.

PENGUMUMAN

Bismillahirrahmanirrohim
 

Program Studi DIII Analis Kimia Universitas Islam Indonesia, dengan ini mengumumkan bahwa berdasarkan hasil seleksi penerimaan Asisten Praktikum untuk semester genap tahun akademik 2016/2017, nama-nama peserta seleksi yang dinyatakan DITERIMA di Laboratorium Kimia Terapan adalah sebagaiamana tersebut pada lampiran pengumuman ini yang bisa diunduh melalui pranalar berikut .

Selanjutnya  kepada asisten yang diterima diharapkan kehadirannya pada rapat koordinasi praktikum semester genap tahun akademik 2016/2017 pada :

Hari/tanggal  : Selasa/21 Februari 2017

jam  : 13.00 – selesai

ruang : Ruang Sidang 2 Gedung FMIPA UII lantai 2

 

Demikian, untuk menjadi periksa dan maklum adanya, terima kasih.

Alhamdulillahirabbil’alamin

 Foto Bersama Anggota FPTVIForum Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) pada tanggal 10 Februari 2017 menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga di Universitas Udayana Bali. Sehari sebelum rakernas terlebih dahulu diadakan Seminar Nasional 2017 dengan tema “Membangun Penelitian Terapan Berbasis Inovasi dan Sinergi antara Pendidikan Tinggi Vokasi (UNISTA) Industri serta Pemerintah menuju Indonesia yang Unggul. Seminar diawali penyampaian materi oleh perwakilan SES Coordinator Indonesia dengan topic “Best Practice Penelitian Terapan berbasis inovasi dan sinergi antara pendidikan tinggi vokasi, industry dan Pemrintah di Negara Jerman. Dua orang perwakilan Program Studi (Prodi) DIII Analis Kimia yaitu Thorikul Huda dan Yuli Rohyami turut berpartisipasi sebagai presenter pada sesi diskusi parallel. Judul makalah yang disampaikan oleh Thorikul Huda adalah “ The Effect of Inquiry Leraning with Video Tutorial on Student Competency  Achivement” sedangkan Yuli Rohyami menyampaikan judul “ Implementation of Role Playing Learning and Certification Trial on Practical of Water, Soil and Air Analysis”.
Kegiatan rakernas pada hari kedua dimulai dengan pemaparan oleh Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI dengan tema “Sinergi Pelatihan untuj Uji Kompetensi menjawab Kebutuhan SDM Terampil” dengan moderatornya adalah Hotma Prawoto S. dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Bertindak sebagai narasumber kedua pada rakernas tersebut adalah Ir. Sumarna F. Abdurahman MSc. selaku ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pada kesempatan tersebut Sumarna menuturkan bahwa perlu adanyanya link and match antara pendidikan vokasi dengan industry melalui kegiatan sertifikasi profesi.
Usai kedua narasumber menjelaskan materi, dilanjutkan dengan siding komisi sekaligus rapat pleno untuk menyepakati agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. Salah satu hasil kesepakatan rapat pleno adalah memberikan amanah kepada UII untuk mengadakan kegiatan workshop Recognition of Prior Learning (RPL) yang rencananya akan diadakan pada bulan Juli 2017.
 Rombongan peserta pelatihan penyusunan dokumen (pendok) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang diadakan oleh Forum Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), hari Kamis 16 Februari 2017 berkunjung ke LSP UII dalam rangka untuk studi banding pembentukan LSP. Hadir dalam kesempatan tersebut adalah Dr. Allwar, M.Sc selaku Dekan FMIPA UII yang secara khusus menyambut kedatangan 18 orang anggota FPTVI yang mengikuti pelatihan pendok. Semua yang berkunjung di LSP UII adalah dosen dari berbagai perguruan tinggi di Aceh, Jakarta, Malang, Surabaya, Yogyakarta dan Kendari. Pada kesempatan tersebut Dekan FMIPA mengucapkan selamat dating kepada para tamu dan berharap agar kedepan bisa ada kerjasama antara LSP UII dengan FPTVI.
Selain Dekan FMIPA, turut menyambut juga Thorikul Huda selaku Direktur LSP UII yang didampingi oleh Yuli Rohyami sebagai Manajer Sertifikasi dan personel  lain seperti Reni Banowati dan Tri Esti Purbaningtias yang saat ini menjabat sebagai Manajer serta Deputi Mutu dan Standarisasi. Acara studi banding dilaksanakan di Ruang Sidang I FMIPA UII mulai pukul 15.00. Diskusi antara LSP UII dan rombongan pelatihan pendok dipandu oleh Thorikul Huda. Sebelumnya Thorik menyampaikan bahwa persiapan LSP UII untuk memperoleh lisensi dari BNSP sudah dimulai sejak tahun 2014 dan sertifikat lisensi diberikan secara langsung oleh Ketua BNSP kepada Wakil Rektor 2 pada bulan April 2016. “Selama 2 tahun kami mempersiapkan proses lisensi LSP UII dari BNSP”, ungkap Thorik ketika mengawali diskusi.
 Peserta pelatihan pendok terlihat begitu antusias ketika melakukan kunjungan ke LSP UII terbukti dengan banyaknya peserta yang meminta informasi seputar pendirian dan dukungan institusi terhadap LSP. Thorik menjelaskan bahwa support yang diberikan oleh institusi sangat baik terbukti dari dukungan moril maupun materiil termasuk pendanaan selama proses menuju lisensi. Sebagian besar tamu yang hadir pada kesempatan itu berminat untuk lebih banyak lagi belajar ke UII mengenai proses lisensi LSP, dan mereka pada umumnya berencana untuk mendatangkan tim pendirian LSP di masing-masing kampus untuk belajar ke UII.

Outbond Keluarga Besar DIII AK

Prodi DIII Analis Kimia UII telah sukses gelar outbond Sabtu (14/01/2017) di Rumah Makan dan Waterboom Pakem Sari. Kegiatan pengembangan soft skill tersebut diikuti oleh 180 peserta meliputi dosen, karyawan, laboran, mahasiswa DIII Analis Kimia angkatan 2013, 2014, 2015 dan 2016. Outbond perdana yang diiukti oleh seluruh angkatan mengusung tema “We are the one, we are the best, we are the leader”

Senam PemanasanOutbond diawali dengan ice breaking, senam pemanasan dan pembagian kelompok di lapangan. Semua peserta terlihat antusias mengikuti seluruh instruksi dari para trainer. Wajah-wajah mahasiswa yang semula tampak letih karena beragam aktivitas di kampus seperti kuliah, ujian akhir semester, penelitian  dan organisasi,  seketika berubah menjadi sumingrah dan memerah karena mendapat jackpot coretan merah dari panitia.

papan

Setelah ice breaking, kegiataan dilanjutkan dengan susur sungai, permainan darat dan permainan di air. Dalam outbound tersebut para mahasiswa mendapatkan beberapa materi pelatihan, antara lain pendidikan karakter, praktik karakter building, kepemimpinan, dinamika kelompok dan evaluasi.

 Permainan yang diikuti diantaranya, people to people, spider web, pipa bocor, log line, titian di atas air,  water estafet, jempol kuat dan adu panjang yang memiliki beberapa tujuan yaitu melatih semangat keberanian, kehati-hatian, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama dan kesiapan dalam menerima semua tantangan.

sungai

Pada akhir acara ada penyerahan hadiah dari Prodi DIII Analis Kimia untuk tiga kelmpok terbaik. Sebagai penutup kegiatan outbond ini Thorikul Huda, M.Sc. berpesan kepada seluruh peserta,” Semoga kegiatan outbond yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan semangat kebersamaan, kedisiplinan, rasa percaya diri untuk mengukir prestasi saat beraktivitas kembali di semester genap 2016/2017. 

 

 

 Sebanyak 5 (lima) Dosen Prodi D3 Analis Kimia kembali menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat pada semester ganjil tahun akademik 2016/2017. Kegiatan tersebut diadakan di RT 04 Dusun Jogonalan Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul pada tanggal 25 Desember 2016. Pengabdian yang dilaksanakan bertepatan dengan hari libur nasional tersebut merupakan bagian dari implementasi kerjasama antara Prodi D3 Analis Kimia UII dengan Pemerintah Desa Tirtonirmolo sejak tahun 2014. Tercatat sudah 5 (lima) kali pelaksanaan Pengabdian Masyarakat di Desa Tirtonirmolo sejak ditandatanganinya kerjasama antara Kaprodi D3 Analis Kimia dengan Kepala Desa Tirtonirmolo.
Topik untuk pengabdian kali ini adalah terkait dengan sosialisasi kesehatan dan keamanan makanan dan bertempat di balai pertemuan RT 04 Dusun Jogonalan. Acara sosialisasi dibuka oleh Ketua RT 04 Jogonalan dan dilanjutkan materi sosialisasi oleh Thorikul Huda, M.Sc.  Usai penyampaian materi dilanjutkan dengan praktik identifikasi bahan kimia berbahaya pada makananan, pengecekan kualitas air dan penentuan iodium pada garam. Jenis bahan kimia berbahaya yang sering ditambahkan ke dalam makanan diantaranya adalah formalin dan boraks.
Reni Banowati I., M.Sc memberikan penjelasan dan teknik identifikasi formalin dalam berbagai produk makanan seperti bakso, ikan asin dan tahu. Sebelum simulasi, Reni lebih dulu memberikan gambaran kepada warga yang mengikuti kegiatan penyuluhan tentang bahaya akan formalin dalam makanan. Menurut Reni, banyak pedagang yang masih memanfaatkan formalin untuk mengawetkan ikan asin. “Harga formalin sangat murah, sehingga banyak ikan asin yang diawetkan dengan formalin”, ucap Reni.  Usai Reni Banowati dilanjutkan oleh Kuntari, M.Sc yang menunjukkan metode untuk menentukan kandungan iodium dalam garam. Hasil percobaan menunjukkan beberapa produk garam masih ada yang tidak mengandung iodium. Padahal kekurangan iodium dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti gondok, kretin (red. pertumbuhan badan tidak normal/pendek), terganggunya kecerdasan otak pada anak dan lain-lain.  Setalah warga diberi tahu cara melihat kandungan iodium dalam garam, selanjutnya Bayu wiyantoko, MSc memberikan penjelasan tentang pengukuran kualitas air dengan melihat parameter tingkat keasaman (pH).
Pada kesempatan tersebut Yuli Rohyami, M,Sc yang juga Sekretaris Prodi D3 Analis Kimia memberikan contoh cara menentukan kandungan boraks pada makanan menggunakan kunyit. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan sangat suskes terbukti antusias warga dalam mengikuti kegiatan sangat baik dengan banyaknya diskusi antara warga dan dosen Prodi D3 Analis Kimia yang memberikan materinya.
Acara ditutup oleh Ketua RT dengan ucapan terima kasih dan berharap di waktu yang akan datang kegiatan pengabdian masyarakat Dosen Prodi D3 Analis Kimia UII dapat dilaksanakan kembali di Dusun Jogonalan.
 Mahasiswa Prodi D III Analis Kimia FMIPA UII mencatatkan prestasinya dengan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PK) dari Direktora Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk kategori Gagasan Tertulis. Terdapat 3 kelompok mahasiswa yang lolos PKM-GT untuk pendaan tahun 2017 dengan masing-masing ketua kelompoknya adalah Dewi Mayasari, Rahma Aulia Simbolon dan Yurike Elton Ratiwi.  Judul PKM-GT yang berhasil lolos adalah 1) Bioplastik dari Biji Mangga sebagai Alternatif Kemasan yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Dampak Cemaran, 2) Perancangan Produksi Susu dari Kulit Pisang dan Biji Bunga Matahari, 3) Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Fenol dengan Teknologi Enzim Peroksidase Berbasis Ekstrak Daun Mangokan (Polyscias Scutellaria).
Dosen pembimbing untuk ketiga kelompok yang lolos adalah Bayu Wiyantoko, MSc dan Yuli rohyami, M.Sc.  Ketua Prodi D III Analis Kimia merasa senang atas keberhasilan mahasiswanya tersebut. “Prestasi ini sangat membanggakan, karena ada 3 kelompok mahasiswa yang lolos untuk PKM-GT dan KT dari 10 kelompok UII yang berhasil untuk pendanaan 2017”, ungkap Thorik saat ditemui di ruang kerjanya.
Thorik menambahkan, bahwa komitmen untuk mendukung PKM akan selalu dilakukan secara terus menerus. Bahkan disampaikan juga di Prodi D III Analis Kimia setiap mahasiswa wajib mengusulkan PKM sebagai Ketua Tim. Kewajiban tersebut juga merupakan salah satu pra syarat untuk mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Praktik Kerja Mandiri.

 Mahasiswa Prodi D3 Analis Kimia FMIPA UII kembali meraih prestasi yang sangat membanggakan yaitu sebagai juara 2 lomba Olimpiade Sistem Manajemen Laboratorium (OSML) 2016 yang diselenggarakan oleh LABMANIA. Mahasiswa Prodi D3 Analis Kimia diwakili oleh Rima Santi dan Yustina yang saat merupakan mahasiswa semester 5.  Seleksi olimpiade dilakukan sejak tanggal 17 Oktober sampai dengan 17 November 2016 melalui pengiriman naskah dengan topic Penerapan ISO/IEC 17025. Tercatat terdapat 38 naskah dari berbagai perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam OSML 2016 terebut dan hanya ada 5 terbaik yang dipanggil untuk mengikuti final pada tanggal 4 Desember 2016 di Jakarta. 
Menurut informasi dari panitia peserta yang mengikuti seleksi makalah berasal dari berbagai Perguruan tinggi yang ada di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.  Lima terbaik makalah yang masuk ke babak final berasal dari Politeknik Kesehatan (POLTEKES) Bandung, POLTEKES Yogyakarta, Politeknik AKA Bogor, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII).  Judul makalah yang dikirimkan oleh tim UII pada saat seleksi OSML 2016 adalah Studi Kasus Laboratorium Kimia Terapan Universitas Islam Indonesia : Optimalisasi Laboratorium Pendidikan sebagai Laboratorium Pengujian Terstandar.  Menurut Rima, ide untuk mengembangkan laboratorium pendidikan menjadi laboratorium yang menerapkan system manajemen mutu pada ISO 17025 karena hal tersebut akan sangat mendukung kompetensi lulusan D3 Analis Kimia dalam hal menerapkan pengendalian dan jamininan mutu pengujian kimia.  
Kegiatan selama final OSML 2016, peserta diberikan beberapa tugas mandiri terkait dengan berbagai permasalah di laboratorium yang menerapkan ISO 17025.  Topic yang diberikan pada saat final OSML 2016 terdiri dari 1) Penggunaan ketidakpastian pengukuran dan galat, 2) Pengendalian mutu internal dan uji profisiensi, 3) Prosedur dan penyimpanan rekaman elektronik, 4) Kompetensi personel di laboratorium yang mengimplementasikan ISO 17025.  Turut mendampingi mahasiswa yang lolos dalam final OSML 2016 adalah Thorikul Huda yang juga Ketua Program D3 Analis Kimia sekaligus pembimbing finalis wakil dari UII.  Menurut Thorik kegiatan OSML 2016 tersebut sangat positif karena mendukung budaya standar di Indonesia khususnya menyangkut standar jaminan dan pengendalian mutu di laboratorium.  Thorik menambahkan bahwa OSML harus bisa dilaksanakan setiap tahun dengan menggandeng Badan Standarisasi Nasional (BSN) atau lembaga lain yang peduli terhadap penerapan standar di Indonesia.  
Usai studi kasus, finalis OSML 2016 mempresentasikan hasilnya di hadapan dewan juri yang terdiri dari perwakilan BSN, dosen dan panitia penyelenggara.  Selesai acara, raut kegembiraan terpancar dari Yustina dan Rima karena perwakilan UII berhasil menyisikan competitor dari berbagai kampus di Indonesia dan menunjukkan bahwa mahasiswa UII sebenarnya mampu bersaing dengan kampus-kampus lain baik negeri dan swasta yang ada di Indonesia.