{mosimage}Sudah menjadi agenda rutin di lingkungan FMIPA UII sebelum proses perkuliahan dimulai terlebih dahulu diadakan kegiatan pertemuan dewan dosen.   Dalam pertemuan dewan dosen tersebut dipimpin langsung oleh Yandi Syukri, M.Si., Apt selaku Dekan dan didampingi seluruh Ketua Program Studi (Kaprodi)  yang ada di FMIPA.  Pada kesempatan tersebut masing-masing Kaprodi memaparkan progress dan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan disetiap Jurusan termasuk Program D III Analis Kimia.  Thorikul Huda, M.Sc. selaku Ketua Program menyampaikan beberapa perkembangan yang ada di D III Analis Kimia.  Progress yang dicapai oleh Program D III Analis Kimia salah satunya adalah diperolehnya akreditasi program studi pada tahun 2011.
Selain menyampaikan kemajuan di Program D III Analis Kimia, Thorikul Huda, M.Sc juga memberikan informasi bahwa pada tahun 2012 sudah dirancang untuk evaluasi kurikulum.  “Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum 2008, sehingga kami perlu untuk melakukan evaluasi” kata Ketua Program D III Analis Kimia pada saat presentasi rapat dewan dosen untuk persiapan perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2012/2013.  
Dipenghujung acara rapat dewan dosen Dekan FMIPA UII menyampaikan peringkat pertama hasil pengukuran Nilai Kinerja Mengajar Dosen (NKMD) untuk Prodi Statistika, Kimia, Farmasi dan D III Analis Kimia.  Untuk Program D III Analis Kimia yang berhasil memperoleh NKMD tertinggi adalah Prof. Dr. Agus Taftazani yang mengajar mata kuliah spektroskopi.  
Diumumkan kepada calon mahasiswa Program D III Analis Kimia Universitas Islam Indonesia yang diterima melalui jalur Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB) sampai dengan periode Agustus 2011 dan belum melakukan registrasi akhir untuk segera melakukan registrasi maksimal tanggal 13 September 2011.  Data mahasiswa yang diterima melalui jalur PSB dapat di download disin i.  Info lebih lanjut dapat menghubungi 0274 747 6564 atau 08157947004
Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa baru Program D III Analis Kimia tahun akademik 2011/2012 bahwa kegiatan Kuliah Perdana dan Orientasi Mahasiswa Baru akan dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 15 September 2011
Jam : 08.00 – selesai
Tempat : Ruang Sidang 2 FMIPA UII (Lantai 3 Gedung Lab. Terpadu)

Ketentuan pakaian :
1.    Mahasiswi (putri) : Busana Muslimah
–    Baju panjang lengan panjang warna putih
–    Rok warna hitam
–    Kerudung putih
–    Kaos kaki warna putih
–    Sepatu hitam
2.    Mahasiswa (Putra)
–    Kemeja/hem lengan panjang warna putih
–    Celana panjang hitam
–    Peci hitam
–    Ikat pinggang hitam
–    Kaos kaki putih
–    Sepatu hitam
–    Dasi hitam 

Data MahasiswaBaru Program D III Analis Kimia UII yanga telah melakukan registrasi akhir hingga 9 Septemebr 2011 dapat dilihat disini

oleh : Reni Banowati I., S.Si*

Pendahuluan

Suatu molekul yang memiliki atom pusat asimetris disebut molekul kiral. Molekul seperti ini dapat merespon dan memutar cahaya sebagaimana lensa. Kemampuan untuk memutar cahaya ini disebut sifat optis aktif. Senyawa optis aktif memiliki isomer yang disebut enantiomer dimana senyawa-senyawa enantiomer memutar cahaya dengan sudut yang sama besar tetapi dengan arah yang berlawanan. Derajat sudut perputaran cahaya dapat digunakan untuk  :

1.    Analisis kualitatif
2.    Menentukan kemurnian enantiomer dari senyawa
3.    Menentukan konsentrasi larutan zat optis aktif
Untuk mengamati perputaran cahaya, maka cahaya yang melewati larutan harus terpolarisasi bidang. Cahaya biasa memiliki gelombang yang terorientasi ke segala arah (cahaya tidak terpolarisasi). Cahaya terpolarisasi bidang dibuat dari gelombang yang berorientasi parallel terhadap bidang tertentu. Ketika cahaya terpolarisasi bidang melewati larutan optis aktif maka cahaya tersebut akan mengalami perputaran.

Setiap senyawa kiral murni memiliki sudut putar spesifik  yang merupakan sifat fisik yang karakteristik untuk senyawa tersebut (seperti titik didih, titik leleh atau densitas). Sudut putar spesifik menggambarkan seberapa besar suatu senyawa akan memutar cahaya. Nilai  +87,6 menunjukkan rotasi searah jarum jam sebesar 87,6o. Sedangkan enantiomernya akan memutar bidang cahaya terpolarisasi dengan besar yang sama tetapi berlawanan arah jarum jam. Campuran rasemik yaitu campuran dua enantiomer dengan jumlah yang sama tidak akan memiliki putaran neto, karena besarnya sudut perputaran adalah sama tetapi berlawanan arah maka akan saling meniadakan. Penamaan senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi searah jarum jam diberi notasi awal + atau d (dekstro) dan sebaliknya senyawa yang memutar bidang polarisasi berlawanaan arah jarum jam diberi notasi – atau l (levo).
Rotasi spesifik, , merupakan sifat yang karakterisitik untuk masing-masing senyawa dan dapat digunakan untuk analisis kualitatif. Rotasi teramati (obs) tergantung pada konsentrasi sampel (c), panjang dari sel ( l ) dimana sampel ditempatkan dan rotasi spesifik, .

[α]_20^D= α_obs/(c x l)

α_obs=[α]_(20 )^D x c x l

[α]_20^D    : rotasi spesifik yang diukur pada 20 oC dengan sumber cahaya D natrium (589 nm)
α_obs     : rotasi teramati
c    : konsentrasi dalam gram per mililiter (g/mL)
l    : panjang sel dalam desimeter (dm)
Catatan : untuk perhitungan, konsentrasi 10 % dinyatakan menjadi 0,1.

[α]_20^D adalah tetap untuk setiap senyawa dan panjang sel juga tetap sehingga  α_obs  akan sebanding dengan konsentrasi zat. Oleh karena itu untuk menentukan kadar zat optis aktif dalam sampel dapat dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi dari larutan standar

 * Dosen Program D3 Analis Kimia mata kuliah Kimia Anorganik

SELURUH KELUARGA BESAR PROGRAM D3 ANALIS KIMIA MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS LOLOS AKREDITASI PROGRAM STUDI DENGAN SK BAN-PT NO. 003/BAN-PT/Ak-XI/Dpl-III/VI/2011
 Bertempat di Kampus Terpadu UII, sebanyak 62 mahasiswa Program D 3 Analis Kimia mengikuti pelatihan kepemimpinan.  Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2011 menghadirkan dua orang pembicara yaitu Basuki Abdurahaman, M.Si dan Puji Hartono SPS.  Pada kesempatan tersebut Basuki Abdurahaman, M.Si memberikan pemahaman self awareness melalui pendekatan kecerdasan hati (Heart Quotient/HQ) sedangkan Puji Hartono SPS yang akrab disapa Kang Puji memberikan materi kepemimpinan dengan konsep spiritual leadership. 
Pelatihan kepemimpinan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dibuka langsung oleh Thorikul Huda, M.Sc selaku Ketua Program D3 Analis Kimia.  Dalam kesempatan tersebut Ketua Program D3 Analis Kimia berharap kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga selesainya kegiatan pelatihan kepemimpinan.  Dari latihan kepemimpinan yang diselenggarakan dari bertepatan dengan hari libur nasional tersebut, Ketua Program D III Analis Kimia menyampaikan bahwa salah satu keunggulan lulusan alumni UII adalah memiliki karakter leadership yang bertumpu pada nilai-nilai keislaman. “Saya berharap kepada seluruh peserta pelatihan untuk dapat mengikuti rangkain kegiatan hingga usai”, tambah Ketua Program D III Analis Kimia.  
Setelah dibuka oleh Ketua Program D III Analis Kimia, acara langsug sepenuhnya diserahkan kepada Basuki Abdurahman, M.Si untuk memandu sekaligus menjadi narasumber pertama dalam kegiatan kepemimpinan.  Materi yang dibawakan oleh Ust. Basuki (red. Basuki Abdurahman, M.Si) yang juga mantan anggota DPRD Provinsi DIY  disampaikan dalam ruang yang telah ditutup dengan kain warna gelap, dengan harapan para peserta dapat fokus mengikuti pelatihan.  Seluruh peserta pelatihan yang mengenakan baju batik diajak untuk melakukan kontemplasi (red. perenungan) dengan apa yang telah mereka perbuat selama ini sehingga banyak peserta yang merasa banyak melakukan kesalahan dan hamper seluruh dari mereka menangis untuk menyatakan penyesalannya.  
Usai ustadz Basuki dilanjutkan dengan materi dari Kang Puji yang lebih banyak menyampaikan motivasi kepemimpinan.  Background Kang Puji selain motivator juga seorang pengusaha air mineral yang cukup sukses, sehingga beliau mengajak kepada seluruh peserta untuk dapat menjadi orang yang sukses baik secara ukhrowi (red. akherat) serta duniawi.  Menurut Kang puji apa yang beliau sampaikan kepada peserta upaya untuk membumikan apa yang telah dibawakan oleh Ust. Basuki.  Dengan gaya bahasa anak muda, materi Kang Puji terasa sangat menyenangkan dan tidak membosankan.  
Kegiatan pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Program D III Analis Kimia ini rencananya akan diadakan setiap tahun minimal 1 (satu) kali.  “Kegiatan ini memang sudah kami rencanakan dalam program kerja D III Analis Kimia, Insya Allah acara semacam ini akan kami adakan secara rutin” tutur Thorikul Huda, M.Sc pada menemani Kang Puji seusai menyampaikan materinya. 
Ruang kuliah di Program D III Analis Kimia dirancang untuk pembelajaran dengan suasana yang nyaman.  Kenyamanan tersebut dapat terlihat dengan adanya pendingin ruangan (AC) diseluruh diseluruh ruang perkuliahan.  Selain itu juga dilengkapi dengan komputer dan LCD (proyektor) yang memungkinkan pembelajaran dengan menggunakan multi media.  Untuk akses internet di lingkungan kampus termasuk di ruang perkuliahan, setiap mahasiswa dapat menggunakan wifi yang telah didaftarkan sebelumnya.  
  Ketua Program  Sekretaris Program

 

 Thorikul Huda, S.Si., M.Sc Yuli Rohyami, S.Si., M.Sc.
   
 Staf Program D III Analis Kimia  
   
Rizal Arrosyid, S.Si.  
Terdapat lima kompetesi dasar yang harus dimiliki oleh alumni dari Program D III Analis Kimia. Kelima kompetensi dasar tersebut adalah:

  1. Mampu mengumpulkan, menganalisis, mengelola, dan mengkomunikasikan ide dan informasi
  2. Mampu merencanakan dan mengorganisir kegiatan
  3. Mampu bekerja sama dengan orang lain
  4. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
  5. Mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEK
Ada lima cakupan keahlian dalam kompetensi, yaitu seorang analis kimia harus mempunyai ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan (task skill), ketrampilan mengelola pekerjaan (task management skill), serta ketrampilan mengantisipasi berbagai kemungkinan (contigency manajement skill), ketrampilan mengelola lingkungan kerja (job/role enviroment skill), serta ketrampilan beradaptasi (transfer skill). Ada dua jenis kompetensi yang harus dimiliki, yakni kompetensi fungsional (functional competency) yang meliputi ketrampilan, pengetahuan, dan sikap untuk melaksanakan pekerjaan dan key competency yang meliputi 7 general life yang mencakup kompetensi umum yang dimiliki oleh tenaga kerja agar dapat berpartisipasi secara efektif di tempat kerja dan merupakan proses holistik.

Kompetensi fungsional seorang analis kimia adalah :

  1. Melaksanakan analisis kimia
  2. Menggunakan dan memelihara peralatan laboratorium
  3. Menginterpretasikan dan mengkomunikasikan data hasil analisis
  4. Mengelola laboratorium kimia
  5. Membina karyawan bawahannya

Sedangkan key competency yang harus dimiliki adalah :

  1. Mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola informasi
  2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
  3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan
  4. Bekerja dengan orang lain serta kelompok
  5. Menggunakan ide-ide serta teknik matematika
  6. Menyelesaikan masalah
  7. Menggunakan teknologi