{mosimage}
{mosimage}
{mosimage}
{mosimage}
{mosimage}
{mosimage}
Ibu Karyam, M.Si memberikan penjelasan Prodi Statistika
{mosimage}
Bapak Edy Widodo mengajak siswa untuk berkunjung ke Stand FMIPA
{mosimage}
Prof. Hardjono berpose bersama rombongan dari FMIPA
{mosimage}Pada tanggal 11 Maret 2009, Ketua Program D III Kimia Analis Tatang Shabur julianto, M.Si bersama rombongan berangkat ke kota Blitar untuk turut berpartisipasi dalam pameran pendidikan yang diselenggarakan di aula SMU N 1 Blitar. Ikut di dalam rombongan adalah Ketua PMB Fakultas MIPA UII Riyanto, M.Si., Ph.D, Prof. Dr. Hardjono Sastrohamidjojo selaku Pjs. Kaprodi Ilmu Kimia, Kariyam, M.Si yang juga Kaprodi Statistika, Edy Widodo, M.Si dosen dari Prodi Statistika yang secara khusus mendapatkan tugas dari jurusannya untuk membantu dalam promosi penerimaan mahasiswa tahun 2009, Thorikul Huda, S.Si selaku salah satu anggota PMB dan 6 (enam) mahasiswa dari Prodi Statistika, Ilmu Kimia dan D3 Kimia Analis masing-masing sebanyak 2 orang.
{mosimage}Rombongan tiba di Blitar pada pukul 21.00 dan menginap di kediaman Ibu Kariyam, M.Si. Keesokan harinya berangkat menuju aula SMU N 1 Blitar dan tiba pada pukul 07.30. Sesampainya di temapt acara tim dari FMIPA UII kemudia menyiapkan semuanya yang dibutuhkan pada saat pameran seperti brosur dan formulir calon mahasiswa melalui jalur PSB (Penelusuran Siswa Berprestasi). Tepat pada pukul 09.00, acara dibuka oleh Kepala Departemen Pendidikan Blitar dengan memotong pita. Setelah acara dibuka selanjutnya siswa-siswa dari beberapa sekolah yang ada di kota Blitar bergegas mengunjungi stand pendidikan termasuk dari FMIPA UII, dimana di dalamnya termasuk dari Program D3 Kimia Analis.
{mosimage}Untuk menarik siswa berkunjung di stand FMIPA, maka dari Tim membawa oleh-oleh khas dari Yogyakarta yaitu bakpia Pathuk yang dibagikan secara gratis kepada para pengunjung stand. Dari FMIPA sempat kewalahan menghadapi jumlah siswa yang begitu banyaknya, tim dibagi tugasnya dengan cara mahasiswa memberikan informasi di sekitar pintu masuk dan dosen-dosen yang ikut dalam rombongan berada di dalam stand untuk memberikan gambaran sekaligus penawaran kepada setiap siswa untuk masuk ke FMIPA UII melalui jalur PSB.
Dari hasil mengikuti pameran di kota Blitar tersebut terjaring lebih dari 40 siswa yang tertarik unutk masuk manjadi mahasiswa di FMIPA UII. Rombongan dan Tim PMB FMIPA UII merasa sangat puas dengan apa yang telah dilakukan di Kota Blitar, dan harapannya kedepan jika masih ada kegiatan yang sama Tim PMB FMIPA UII akan berusaha untuk berpartispasi kembali.
Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa. Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Cara kering.
2. Cara basah yang terbagi atas beberapa metode diantaranya adalah pemancingan, pengasaman, mekanik, enzimatk dan penggaraman.
3. Cara ekstraksi Pelarut
Cara kering
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra. Untuk dibuat dalam bentuk kopra, maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur pada terik matahari atau dikeringkan melalui oven. Pengeringan daging kelapa dengan penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga pengeringan akan lebih baik ketika berada pada musim panas. Dan apabila pengeringan dilakukan pada musim penghujan, proses pengeringan dapat memakan waktu yang lebih lama. Waktu yang lama dalam proses pengeringan akan sangat mengganggu kualitas kopra yang dihasilkan yang disebabkan karena adanya proses biologis.
Untuk proses pengeringan dengan menggunakan oven akan lebih cepat dibandingankan dengan cara pengeringan melalui penjemuran pada sinar matahari. Pengeringan dengan menggunakan oven akan memakan biaya operasional yang lebih besar.
Adapun langkah-langkah pembuatan minyak kelapa dengan cara kering adalah sebagai berikut (www.warintek.ristek.go.id)
1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar.
2. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya.
3. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.
4. Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:
• Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi (menghilangkan asam lemak bebas).
• Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.
• Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.
5 Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.
Cara Basah
Langkah awal pembuatan minyak kelapa dengan cara basah yaitu daging buah kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk dapat membuat minyak yang lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu kelapa yang setengah tua dan kelapa tua.
Santan itu sendiri merupakan jenis emulsi minyak dalam air (M/A), dimana yang berperan sebagai media pendispersi adalah air dan fasa terdispersinya adalah minyak. Globula-globula minyak dalam santan dikelilingi oleh lapisan tipis protein dan fosfolida. Lapisan protein menyelubungi tetes-tetes minyak yang terdispersi di dalam air. Untuk dapat menghasilkan minyak maka lapisan protein itu perlu dipecah sehingga tetes-tetes minyak akan bergabung menjadi minyak. Jadi pada prinsipnya pembuatan minyak kelapa cara basah atau melalui santan adalah pemecahan system emulsi santan melalui denaturasi protein. Cara basah ini dapat dilakukan secara kimiawi, mekanik, thermal, biologis / enzimatik
Teknik pembuatan minyak kelapa secara thermal biasa disebut juga dengan teknik pemanasan. Untuk membuat minyak kelapa dengan cara pemanasan cukup sederhana, yaitu hanya melakukan pemanasan terhadap santan yang telah dibuat. Tujuan dari pemanasan adalah untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam santan tersebut. Umumnya minyak yang dihasilkan dengan cara pemanasan ini berwarna kekuning kuningan. Blondo yang diperoleh dari hasil pengolahan minyak kelapa dengan cara pemanasan memiliki warna coklat kehitaman. Teknik semacam ini biasanya dimiliki oleh industry olahan dalam skala rumah tangga.
Metode Penggaraman
Metode penggaraman dilakukan dengan tujuan untuk pemecahan system emulsi santan dengan pengaturan kelarutan protein di dalam garam.
Protein yang terdapat di dalam santan akan larut dengan adanya penambahan garam (salting in), akan tetapi pada kondisi tertentu kelarutan garam akan turun seiring dengan peningkatan konsentrasi garam. Dengan penurunan tingkat kelarutan protein diikuti dengan pengikatan molekul-molekul air oleh garam tersebut, yang selanjutnya juga terjadi pemisahan antara cairan minyak dengan air (salting out).
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara penggaraman dilakukan dengan menambahkan larutan garam bervalensi 2 contohnya adalah garam CaCl2.2H2O pada krim santan yang telah diperoleh dari tahap awal pembuatan minyak. Garam digunakan sebagai perusak kestabilan emulsi. Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan minyak kelapa dengan metode penggaraman (garam yang dipakai misalnya CaCl2.2H2O).
1. Garam Ca ditambahkan kedalam santan dan diaduk dengan menggunakan pengaduk magnet agar campuran antara garam dan santan menjadi homogen.
2. Campuran antara garam dengan santan kemudian didiamkan kurang lebih 12 jam untuk mendapatkan 3 lapisan yaitu air yang berada paling bawah, blondo yang ada di tengah dan minyak yang berada pada lapisan paling atas.
3. Minyak yang dihasilkan dipisahkan, sedangkan blondo disentrifugasi untuk mengeluarkan minyak yang masih terikat blondo.
Metode pengasaman
Perusakan protein atau denaturasi protein untuk dapat mendapatkan minyak kelapa dapat dilakukan dengan cara pengasaman. Pada prinsipnya teknik pengasaman ini adalah metode denaturasi protein dikarenakan terbentuknya ion zwitter pada kondisi iso elektronik. Zwiter ion terbentuk karena molekul memiliki adanya muatan yang berlawanan dimasing-masing ujungnya. Di dalam protein sendiri sebenarnya mengandung gugus NH2 yang lebih memiliki muatan posotif dan gugus karboksilat yang bermuatan negative. Untuk dapat mencapai kondisi iso elektronik ini, maka santan dibuat dalam kondisi asam. Biasanya pengaturan pH untuk mendapat kondisi iso elektrik yaitu pada pH 4,5 yang dilakukan dengan penambahan asam asetat (CH3COOH) atau yang sering dikenal dengan cuka makanan.
Dengan cara pengasaman ini akan terbentuk tiga lapisan juga, dimana lapisan minyak berada paling atas, kemudian lapisan tengah protein dan lapisan bawah adalah air. Adapun minyak yang diperoleh dari cara pengasaman warna akan jernih.
Metode pemancingan
Cara pemancingan pada pembuatan minyak kelapa merupakan pemecahan system emulsi santan dengan mengatur memperbesar tegangan permukaan. Untuk dapat memancing minyak keluar dari system emulsi digunakan umpan yang berupa minyak juga. Penggunaan umpan akan sangat mempengaruhi hasil dari kualitas minyak. Apabila umpan yang digunakan adalah minyak dengan kualitas yang bagus, maka akan diperoleh minyak yang berkualitas bagus pula, akan tetapi sebaliknya apabila minyak yang dijadikan umpan secara kualitas kurang bagus maka hasil minyak yang didapat juga kualitasnya kurang bagus.
Teknik enzimatik
Teknik enzimatik merupakan metode untuk denaturasi protein dengan bantuan enzim. Beberapa jenis enzim yang dapat digunakan pada proses ini misalnya papain, bromelain, poligalakturonase, alfa amylase, protease, atau pektinase. Tahapan pembuatan minyak kelapa dengan cara enzimatik ini adalah dengan pembuatan santan yang dihasilkan dari pemerasan menggunakan air kelapa. Adapun tujuan penggunaan air kelapa adalah untuk mempercepat proses penggumpalan. Santan selanjutnya ditambah dengan enzim yang akan digunakan untuk proses fermentasi dengan jalan didiamkan selama satu malam. Keesokan harinya dilakukan pemisahan antara minyak kelapa dengan protein atau blondo.
Teknik pendinginan
Metode pendinginan didasarkan pada perbedaan antara titik beku air dan titik beku minyak. Titik beku minyak berada pada kisaran 15 oC sedangkan air memiliki titik beku pada 0 oC, oleh karena itu pemakaian teknik pendinginan ini minyak akan membeku terlebih dahulu dibandingkan air. Atau dengan kaya lain minyak akan menggumpal lebih awal dan selanjutnya dapat dipisahkan dengan komponen air.
Teknik mekanik
Teknik mekanik dilakukan dengan maksud merusak protein dan air yang menyelubungi tetes-tetes minyak. Caranya yaitu dengan memasukkan santan kedalam mixer atau terjadi pengadukan. Dengan adanya pengadukan terus-menerus molekul air dan molekul protein dapat rusak yang akhirnya tetes-tetes minyak dapat keluar.
Teknik gelombang mikro
Penggunaan gelombang mikro pada pembuatan minyak kelapa dimaksudkan untuk merusak susunan protein karena adanya kombinasi orientasi molekul polar (protein dan air) penyusun emulsi thermal. Karena kerusakan tersebut maka komponen minyak akan keluar dari system emulsi.
Cara Ekstraksi Pelarut
Untuk membuat minyak dengan cara ekstraksi pelarut, daging buah kelapa juga dibuat dalam bentuk kopra. Prinsip dari cara ini yaitu menggunakan pelarut yang dapat melarutkan minyak. Adapun karakteristik pelarut yang digunakan untuk ekstraksi minyak kelapa diantaranya bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Urutan dari proses ekstraksi minyak kelapa dengan menggunakan bahan pelarut yaitu:
1. Kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk.
2. Serbuk kopra ditempatkan pada ruang ekstraksi, sedangkan pelarut pada ruang penguapan. Kemudian pelarut dipanaskan sampai menguap. Uap pelarut akan naik ke ruang kondensasi. Kondensat (uap pelarut yang mencair) akan mengalir ke ruang ekstraksi dan melarutkan lemak serbuk kopra. Jika ruang ekstraksi telah penuh dengan pelarut, pelarut yang mengandung minyak akan mengalir (jatuh) dengan sendirinya menuju ruang penguapan semula.
3. Di ruang penguapan, pelarut yang mengandung minyak akan menguap, sedangkan minyak tetap berada di ruang penguapan. Proses berlangsung terus menerus sampai 3 jam.
4. Pelarut yang mengandung minyak diuapkan. Uap yang terkondensasi pada kondensat tidak dikembalikan lagi ke ruang penguapan, tapi dialirkan ke tempat penampungan pelarut. Pelarut ini dapat digunakan lagi untuk ekstraksi. penguapan ini dilakukan sampai diperkirakan tidak ada lagi residu pelarut pada minyak.
5. Selanjutnya, minyak dapat diberi perlakuan netralisasi, pemutihan dan penghilangan bau.
Meskipun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal.
Pertama, kamu siapin kamar gelap (dark room). Kamu bisa desain ruangan di rumah kamu jadi serba gelap. Tapi sebelum digelapin semua, siapkan dulu enlarger atau bisa pake senter, dan alat pengering film. Untuk membuat fotogram perlu larutan obat foto yang terdiri dari cairan pengembang (developer), cairan penyetop (stop bath), dan cairan penetap (fixer). Tentu aja kertas foto dan negatif film jangan ketinggalan. Ingat! Jangan mengeluarkan kertas foto sebelum lampu ruangan dimatikan.
Kalo semuanya sudah siap, kamu bisa nyalakan enlarger atau senter. Atur sedemikian rupa sehingga seluruh permukaan kertas foto masuk dalam bingkai proyeksi enlarger. Letakkan kertas foto, atur benda yang akan dibentuk bayangannya di atas kertas foto. Masukkan kertas foto tersebut ke cairan kimia foto satu per satu mulai dari developer sekitar 2 menit, stopbath sekitar 10 detik, dan fixer sekitar 5-10 menit. Cuci dengan air dan keringkan. Jadi deach. Berani coba?
Aji (21) adalah salah satu mahasiswa alumni pertama D III Kimia Analis UII yang menamatkan studinya selama 2 tahun 10 bulan, dengan IP 3,1. Dalam kesehariannya Aji termasuk salah satu mahasiswa yang tekun dan rajin. Dengan bermodal ketekunan tersebut setiap semester Aji selalu meraih IP yang memuaskan. Kemampuan yang dimiliki Aji, yang bernama lengkap Prima Aji Putra, telah berhasil membawanya menyandang gelar Ahli Madya Kimia Analis.
Setelah menamatkan jenjang diploma, Aji mencoba melamar di berbagai perusahaan salah satunya perusahaan swasta di Jakarta, akan tetapi karena keberuntungan belum berpihak kepadanya maka Aji pun tidak lolos meski sudah sampai pada tahap seleksi akhir. Meskipun demikian Aji tidak pernah berputus asa. Dia mencoba dan terus mencoba sehingga pada akhirnya, Aji justru lolos dalam tes yang diadakan oleh PT. Sucofindo cabang Lampung, tempat dimana dia dibesarkan.
Tidak tanggung-tanggung, Aji berhasil menyisihkan 60 pesaing dan berhasil menjadi salah satu dari 4 orang yang diterima di perusahaan jasa analis kimia tersebut. “Ternyata kuliah di D III Kimia Analis UII adalah pilihan tepat. Saya telah membuktikannya”, begitu papar Aji ketika bercerita dengan crew Chemi-cool Keberhasilan Aji merupakan bukti nyata bahwa seorang Analis Kimia masih sangat dibutuhkan. Who will be next ? (tutay)