Ketua Program Studi DIII Analis Kimia Universitas Islam Indonesia, Thorikul Huda, M.Sc. pada Jum’at, 29 Mei 2015 dilantik sebagai Ketua Himpunan Profesi Analis Kimia Indonesia (HIMPAKI) untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah.  Acara pelantikan ini dihadiri oleh pengurus dan anggota HIMPAKI pada acara Seminar Nasional dalam rangka MILAD UII ke-72.  HIMPAKI merupakan asosiasi profesi analis kimia yang baru dibentuk di wilayah DIY dan Jawa Tengah pada awal tahun 2015.  Universitas Islam Indonesia diberi mandat oleh DPP HIMPAKI untuk membentuk kepengurusan pada tingkat wilayah dengan melibatkan para professional dan praktisi di bidang analisis kimia di DIY-Jawa Tengah.

Seluruh pengurus DPW DIY-Jawa Tengah secara resmi dilantik oleh Ketua DPP HIMPAKI, Deddy Wiriadi Atmadja.  Prosesi pelantikan dilangsungkan di Auditorium FMIPA UII diawali dengan pembacaan SK Penetapan DPW HIMPAKI DIY dan Jawa Tengah oleh Sekjen DPP HIMPAKI Sri Sugihati Slamet.  Acara pelantikan dilanjutkan dengan pembacaan janji pengurus yang dipimpin oleh Ketua DPW HIMPAKI DIY. Thorikul Huda, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa para professional dan praktiksi analisis kimia di Indonesia memiliki peranan yang besar dalam kemajuan bangsa.  Isu yang kini tengah berkembang di masyarakat terkait dengan peredaran beras plastik.  Isu ini cukup meresahkan masyarakat dan analis kimia memiliki peran dalam melakukan investigasi melalui uji laboratorium.
Acara Pelantikan yang dibuka oleh Dekan FMIPA UII, Drs. Allwar MSc., Ph.D. dan dihadiri oleh pengurus yang berasal dari berbagai institusi dan perusahaan.  Thorikul Huda, M.Sc. menuturkan bahwa pembentukan DPW DIY dan Jawa Tengah melibatkan kalangan professional dan praktisi yang berasal dari Universitas Islam Indonesia, Universitas Setya Budi Jawa Tengah, tenaga analis kimia dari UGM, UMY, SMK N 2 Depok, SMK Panjatan, dan SMTI Yogyakarta.  Selain itu, pengurus HIMPAKI DIY dan Jawa Tengah ini juga melibatkan analis kimia yang berasal dari Balai Konservasi Candi Borobudur Jawa Tengah, BLH DIY dan BLH Jawa Tengah,Balai GAKI Jawa Tengah, Kesdam V Diponegoro Jawa Tengah, IPAL Yogkakarta, PT Sido Muncul, PT Berlico Mulia Farma, serta PT Pertamina.
Deddy Wiriadi Atmadja selaku Ketua DPP HIMPAKI dalam acara pelantikan memaparkan bahwa asosiasi profesi ini memiliki peran dalam melindungi masyarakat dari mereka yang kinerjanya merugikan kemaslahatan masyarakat. Himpunan ini didirikan untuk menamankan kesadaran akan pentingnya profesi analis kimia sekaligus mengembangkan, menerapkan dan menyebarluaskan konsep dan teknik metoda analisis.  Selain itu, HIMPAKI akan menjadi himpunan asossiasi profesi yang akan memberikan peran nyata dalam meningkatkan kompetensi tenaga analis kimia yang professional sehingga mampu berkontribusi dalam mensukseskan program pemerintah.
HIMPAKI akan menjadi organisasi yang dapat mewujudkan profesi analis kimia Indonesia yang professional dan kompeten yang mampu berkompetisi di dunia Indonesia.  HIMPAKI diharapkan mampu menghasilkan tenaga analis kimia yang professional dan kompeten di bidangnya serta taat terhadap kode etik profesi analis kimia.  Oleh karena itu,  kini HIMPAKI tengah merintis Lembaga Sertifikasi Profesi yang akan menjadi kepanjangan tangan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melakukan sertifikasi profesi kepada tenaga analis kimia.  Keberadaan DPW HIMPAKI di bawah kepemimpinan Thorikul Huda, M.Sc. ini memiliki peran dalam menghimpun tenaga professional analis kimia di wilayah DIY dan Jawa Tengah. 

 Program Studi DIII Analis Kimia Universitas Islam Indonesia telah melakukan langkah menuju sistem sertifikasi kompetensi lulusan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi.  Tahun 2015, UII mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sains Terapan yang berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.  LSP Sains Terapan FMIPA UII telah siap untuk menuju lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memberikan sertifikasi kompetensi bagi calon lulusan. UII.

Sistem sertifikasi dikembangkan sebagai standardisasi kompetensi yang mengacu pada sistem manajemen mutu ISO/IEC 17024 : 2012 tentang Conformity assessment – general requirements for bodies operating certification of pearson.  Sistem sertifikasi ini digunakan untuk memberikan pengakuan kompetensi pada bidang keahlian tertentu.  Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan regulasi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan PP Nomor 31 Tahun 2004 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Pengembangan sistem sertifikasi kompetensi ini menjadi sebuah upaya dalam mewujudkan pengakuan kompetensi bagi tenaga kerja Indonesia yang dapat bersaing di pasar global.

Perkembangang era globalisasi yang telah mengantarkan Indonesia dalam memasuki pasar bebas ASEAN.  Tantangan baru bagi perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan yang unggul dan kompetitif di pasar global.  Sistem regulasi barang dan jasa yang semakin terbuka membuka peluang bagi perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan yang memiliki standardisasi kompetensi.  Persaingan tenaga ahli dan tenaga professional di Negara ASEAN harus diimbangi dengan adanya pengakuan kompetensi yang diakui secara internasional.  Sertifikasi kompetensi yang dari LSP dapat menjadi bentuk pengakuan kompetensi yang akan mengacu pada standar kompetensi.

Ir. Surono, M.Phil. Anggota BNSP dalam Seminar Nasional yang digelar di Prodi DIII Analis Kimia pada Jum’at, 29 Mei 2015 menegaskan bahwa Indonesia tengah mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk bidang laboratori.  Pihak BNSP telah melakukan pra-konvensi dengan mengadopsi standar dari Australia.  Hasil pra-konvensi yang telah dirumuskan untuk kualifikasi sertifikat II sampai sertifikat V. Standar kompetensi inilah yang nantinya akan digunakan dalam pengembangan skema sertifikasi di bidang laboratorium dalam sertifikasi tenaga ahli analis kimia. Skema sertifikasi yang berkembang di Indonesia telah mengacu pada SKKNI yang tidak kalah dengan standar yang berlaku di negara-negara maju. 

Sistem sertifikasi yang dikembangkan oleh LSP Sains Terapan FMIPA UII telah mengacu pada SKKNI pada bidang laboratori dan ke depan LSP akan dikembangkan pada berbagai skema sertifikasi yang dibutuhkan oleh pihak pengguna.  Thorikul Huda, M.Sc. selaku Direktur LSP Sains Terapan sekaligus Ketua Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII menuturkan bahwa LSP Sains Terapan telah melakukan uji coba sertifikasi untuk paket dasar dan spektrometri UV-Vis dan pada akhir tahun 2015 telah siap untuk melakukan sertifikasi kompetensi untuk seluruh mahasiswa Fakultas MIPA UII.  LSP kini memiliki dua asesor kompetensi dan saat ini tengah mempersiapkan dua asesor kompetensi baru dan sumber daya pendukung yang memadai. 

Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII telah menyiapkan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Laboratorium Analisis Kimia yang dilengkapi dengan sarana dan instrumentasi laboratorium yang memadai.  Puji Kurniawati, M.Sc. selaku Kepala TUK menyatakan bahwa pihkanya siap memberikan layanan sertifikasi kompetensi bagi LSP Sains Terapan dan LSP pihak luar.  Tidak diragukan lagi, UII yang telah memiliki laboratorium terakreditasi ISO/IEC 17025 dapat memberikan jasa pelayanan pengujian dan sertifikasi personel secara professional dan terpercaya.

Adanya sistem sertifikasi ini menjadi suatu langkah dalam mewujudkan tujuan strategis UII dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dan adaptif bagi lulusan.  Mahasiswa yang telah lulus juga akan mendapatkan dua sertifikat kompetensi keahlian yang telah mendapatkan pengakuan secara internasional, disamping mendapatkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).  Penguatan sistem sertifikasi di perguruan tinggi ini akan terus dikembangkan melalui kurikulum pendidikan berbasis kompetensi.  Terobosan baru yang telah diterapkan pada Prodi DIII Analis Kimia UII yaitu melalui pengembangan kurikulum baru dengan mengacu pada standar kompetensi baik standar nasional maupun standar internasional dengan melibatkan para pengguna lulusan.  Selain telah mengacu standar, Prodi juga telah menetapkan satu keunggulan pada kompetensi lulusan yang mampu menguasai sistem manajemen mutu laboratorium ISO/IEC 17025.Menurut Ir. Surono, M.Phil. dalam pemaparannnya juga menyampaikan bahwa pengembangan sistem sertifikasi kompetensi pada pendidikan sekolah vokasional berperan dalam memastikan adanya implementasi pendidikan berbasis kompetensi.  Adanya sistem sertifikasi yang dikeluarkan oleh sekolah vokasi dapat menjamin bahwa lulusan yang dihasilkan 100% kompeten.  Lulusan pada jenjang DIII Analis Kimia maka secara otomatis menjadi tenaga ahli analisis kimia yang memegang sertifikat V pada skema sertifikasi di bidang laboratori.

Sertifikasi kompetensi ini akan berguna bagi pengguna untuk mendapatkan calon tenaga kerja professional yang kompeten tanpa harus memberikan pendidikan dan pelatihan. Pihak pengguna akan mendapatkan jaminan terhadap kompetensi calon tenaga kerja yang kompeten.  Adanya sertifikasi kompetensi personel laboratorium juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam standar laboratorium pengujian dan kalibrasi ISO/IEC 17025. Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII, sejak tahun 2014 telah mengimplementasikan sistem pendidikan berbasis kompetensi melalui perumusan kurikulum yang mengacu pada SKKNI pada bidang laborator dengan menetapkan learning outcome sesuai dengan level KKNI.  Pengembangan kurikulum akan terus dikembangkan melalui strategi dan materi pembelajaran yang memiliki link and match dengan asosiasi profesi dan pihak pengguna.  Pencapaian pembelajaran selama proses pembelajaran pada jenjang diploma sangat jelas.  Mahasiswa dapat dipastikan kompeten dalam bidang laboratory melalui asesmen dan sertifikasi yang dilakukan oleh LSP Sains Terapan.  Inilah yang akan menjadi keunggulan lulusan Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII.  Lulusan yang dihasilkan dapat dipastikan kompeten dan memiliki keunggulan dalam nilai-nilai keislaman sehingga akan menjadi tenaga professional yang kompetitif di pasar global.

 Suatu ilmu harus selalu digali, terus dan terus. Sebagai acuan, dosen dituntut untuk menghasilkan suatu karya tulis ilmiah. Salah satu tugas dosen adalah membuat suatu karya tulis ilmiah yang sesuai dengan bidangnya. Karya tulis ini sangat berpengaruh pada eksistensi dosen dalam mengembangkan bidang ilmunya. Dalam perkembangannya, setiap penulisan ilmiah memiliki syarat-syarat tersendiri yang harus dipenuhi dan standarnya berbeda antara satu dengan lainnya. Hal tersebut terkadang menyulitkan dosen karena harus menulis ulang karyanya dari awal dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.

Untuk membantu kelancaran dosen dalam penulisan karya ilmiah, Prodi DIII Analis Kimia pada tanggal 5 Mei 2015 berinisiatif untuk mengadakan pelatihan internal dengan mengoptimalkan kerja program komputer. Secara umum, hanya sekitar 20% fitur-fitur MS Word yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan dokumen maupun penulisan. Pelatihan yang rutin dilakukan setiap bulan ini, kali ini, mengusung tema mengoptimalkan fitur MS Word dalam proses pengetikan. Pelatihan bulan Mei ini diisi oleh Ibu Puji Kurniawati, M.Sc dan diikuti oleh semua jajaran dosen DIII Analis Kimia.

Walaupun versi program MS Word yang dipergunakan oleh dosen-dosen berbeda, hal tersebut tidak menghalangi pelatihan tersebut karena fitur-fitur yang akan diperkerkenalkan sebenarnya sudah ada pada MS Word 2007. Pelatihan diawali dengan mengenalkan fitur-fitur yang ada, dari fitur dalam FILE sampai VIEW. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan bagaimana memanfaatkan fitur-fitur dalam MS Word untuk membuat daftar isi, daftar gambar, tabel, lampiran, dan daftar pustaka secara otomatis. Bagian tersebut dilakukan dengan memanfaatkan fitur Styles pada HOME dan REFERENCES. Pengaturan halaman, Header dan Footer juga dibahas dalam pelatihan ini. Yang tidak kalah penting, pelatihan ini juga membahas proses review terhadap suatu tulisan dengan memanfaatkan fitur-fitur dalam REVIEW. Proses review dengan MS Word dapat mendukung program Fakultas MIPA UII dalam hal paperless untuk menciptakan green world.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Teknologi membantu kita dalam meringankan tugas. Manfaatkan secara optimal dan selalu berkarya untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas.

 Praktik Kerja Mandiri adalah mata kuliah dengan bobot dua sks yang wajib diambil oleh mahasiswa DIII Analis Kimia UII semester V. Mata kuliah ini mewajibkan mahasiswa untuk melakukan pengujian kimia secara mandiri. Dalam hal ini, mandiri diartikan sebagai keharusan mahasiswa untuk mencari sendiri ide pengujian, metode kerja, standar kerja, menyiapkan bahan dan melakukan kerja laboratorium. Kelemahan dari mata kuliah ini, biasanya, adalah tidak adanya ide, bahkan gambaran ide, bagi mahasiswa yang harus menempuhnya. Oleh karena itu, Prodi pada tanggal 25 April 2015 berinisiatif untuk melaksanakan seminar hasil Praktik Kerja Mandiri. Harapannya, seminar ini dapat memberikan gambaran bagi mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah tersebut.

Seminar ini diawali dengan pemaparan tata cara pengambilan mata kuliah, kerja laboratorium dan ujian terbuka oleh koordinator dosen pengampu Praktik Kerja Mandiri, Ibu Puji Kurniawati, M.Sc. “Mata kuliah ini berbobot 2 sks, akan tetapi serasa 6 sks. Jadi, mahasiswa harus punya persiapan lebih dan tenaga lebih untuk menghadapinya.” tutur Ibu Puji. “ Tidak ada yang sulit, kalian hanya perlu berfikir dan bekerja ekstra agar hasilnya maksimum. Pekerjaan laboratorium pada mata kuliah ini akan membantu kalian dalam menghadapi pekerjaan nyata yang akan kalian hadapi saat melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan)”. Mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah ini mendapatkan informasi tentang persyaratan key in mata kuliah sampai persyaratan nilai keluar.

Seminar ini juga diisi oleh perwakilan mahasiswa angkatan 2012 yang telah melewati Praktik Kerja Mandiri. Mereka adalah Achmad Faisal Fatah, Linda Puspitasari dan Aryanti Dewi Safitri. Sebagai kakak angkatan, mereka mempresentasikan hasil praktik laboratorium dan berbagi suka duka saat mengambil mata kuliah ini. Bagian diskusi mengalir dengan lancar dan audience antusias untuk menelisik lebih lanjut pengalaman kakak angkatan mereka. Seminar ini setidaknya dapat menggagas ide bagi mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah Praktik Kerja Mandiri untuk bersiap menghadapinya. Secara umum, mata kuliah ini akan semakin mengasah keterampilan mereka dalam ruang lingkup kerja laboratorium dan berfikir dalam mengambil keputusan mandiri atau menemukan solusi.

 Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII pada Sabtu, 25 April 2015 mengumumkan pemenang Lomba PKM-KT Tingkat Prodi.   Pengumuman dan pemberian piagam penghargaan serta uang pembinaan untuk seluruh pemenang bersamaan dengan kegiatan Seminar Terbuka Praktikum Mandiri di Auditorium FMIPA UII.  Penilaian karya PKM yang telah dilaksanakan sejak Februari 2015 lalu akhirnya tim reviewer dan dewan juri memutuskan para pemenang untuk kategori PKM-KT.

Tim PKM-KT dengan judul Pengembangan Senyawa Humat Terstandar Berbahan Baku Lahan Gambut Indonesia karya Achmad Faisyal Fatah, Nursi Biwi Qayyumah dan Ukhti Luthfiyah berhasil menjadi Juara I.  Juara II diraih oleh Yustina Nur’aini, Destiana Murtiyani, Muhammad Afif Dinata, Baruji dengan karya tulis yang berjudul Potensi Ekstrak Daun Wedusan (Argeratum conyzoides L.) sebagai Bioherbisida untuk Tanaman Padi yang Ramah Lingkungan.  Juara III diraih oleh Aryanti Dewi Safitri, Fitriana Yulaichah, Laksmita Ade Noormalasari dengan karya yang berjudul Komposit Zeolite/Kitosan Bead sebagai Filter dalam Reactor Bertingkat Pengolahan Limbah Krom.

Pemenang Harapan I diraih oleh Alin Azmi, Nurul Arifah, Disti Maharani Syafitri, Budi Tri Wibowo M. dengan karya berjudul Revitalisasi Daun Bandotan sebagai Pestisida Organik yang Ramah Lingkungan di Kabupaten Indramayu Jawa Barat.  Karya dengan judul Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Pisang karya Ashri Nurrohmah, Siti Syah Dhani Tirta, Hilyatuz Zulfa, dan Luthfiaty Hanifah berhasil menjadi Juara Harapan II.  Juara Harapan III diraih oleh tim Rifa Atush Sholihah, Btari Isnandora Pradasakty dan Adelia Ekayana Stirman dengan judul Aplikasi Membran Kitosan-Silika dalam Pengolahan Air Minum.

Pemenang berhak mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan yang diserahkan oleh Panitia Lomba PKM-KT Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII yang disampaikan langsung oleh Tri Esti Purbaningtias, M.Si.  Menurut Thorikul Huda, M.Sc. selaku Ketua Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII, Lomba PKM-KT ini menjadi langkah strategis prodi dalam meningkatkan prestasi dan membangun karakter mahasiswa.  Kompetisi untuk berhasil lolos dalam PKM-KT merupakan prestasi yang dapat mendorong mahasiswa untuk berkarya.  Prodi berupaya untuk memberikan motivasi dan pendampingan melalui review yang sekaligus sebagai ajang kompetisi PKM-KT di tingkat prodi. 

Komitmen prodi dalam mendorong prestasi akademik mahasiswa diwujudkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh Divisi Minat dan Bakat Mahasiswa yang dipimpin oleh Jamalul Lail, S.Si. Divisi inilah yang berperan untuk memfasilitasi seluruh kegiatan ilmiah mahasiswa.  Adanya lomba yang diselenggarakan ini dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk berkarya dan berprestasi. 

Ketua Program Studi DIII Analis Kimia menyatakan bahwa Prodi juga telah mempersiapkan Lomba PKM-V yang sekaligus menjadi proses review dalam mempersiapkan usulan PKM-V dari seluruh tim PKM mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia.  Divisi Minat dan Bakat Mahasiswa akan senantiasa siap menjadi fasilitator dalam mempersiapkan karya-karya yang akan diusulkan mahasiswa.  Ketua Program Studi sangat yakin, apabila semakin banyak usulan PKM yang diajukan maka semakin besar peluang dan kesempatan untuk lolos.  Lomba PKM-V yang akan datang akan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas usulan PKM dari mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII. Prodi berkomitmen dalam mendorong mahasiswa untuk serius dalam mempersiapkan usulan PKM. 

Menurut Puji Kurniawati, M.Sc. selaku Koordinator Praktik kerja Mandiri menuturkan, Prodi juga memberikan kebijakan bahwa mahasiswa diwajibkan untuk menjadi Ketua Pengusul sebagai syarat untuk mengambil matakuliah Praktik Kerja Mandiri.  Usulan PKM yang lolos dapat dikonversi sebagai nilai matakuliah tersebut dan mahasiswa berhak mendapatkan nilai A apabila lolos menjadi finalis dalam PIMNAS. 

 Wirdatul Jannah, mahasiswi semester IV Prodi DIII Analis Kimia berhasil meraih beasiswa dengan indeks prestasi (IP) tertinggi.  Putri pasangan Bapak Wardoyo dan Ibu Sarti pada semester ganjil 2014/2015 mendapatkan IP 4,00.  Gadis asal Jepara ini berhasil mendapatkan beasiswa dari Prodi DIII Analis Kimia yang diserahkan pada Sabtu, 25 April 2015 di Auditorium FMIPA UII.  Acara penyerahan beasiswa ini dilangsungkan dihadapan seluruh mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII dalam rangkaian acara Seminar Terbuka Praktik Kerja Mandiri.  Program Studi DIII Analis Kimia sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Wirda.  Prodi memberikan beasiswa pendidikan yang diserahkan oleh Sekretaris Prodi DIII Analis Kimia, Yuli Rohyami, M.Sc.

Penghargaan ini bukan yang pertama kali diberikan oleh Prodi DIII Analis Kimia.  Setiap semester prodi memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil meraih IP tertinggi.  Semester ganjil lalu ada dua mahasiswa yang sempurna meraih IP semester 4,00. Prodi memutuskan Wirdatul Jannah, mahasiswi angkatan 2013 yang berhak mendapatkan beasiswa dengan IP semester dan IPK tertinggi. Penghargaan ini diberikan sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi mahasiswa untuk berkompetisi secara akademik.  

Satu kebanggaan tentusaja bagi Wirda yang berhasil mendapatkan indeks prestasi semester tertinggi pada semester ganjil lalu. Segudang aktivitas organisasi tidak menyurutkan semangat untuk terus berprestasi di bidang akademik.  Kegiatan pembelajaran sekolah vokasi yang berbeda, dengan kegiatan praktikum yang sangat menyita waktu membutuhkan strategi belajar yang efektif.  Dengan tantangan yang luar biasa Wirda dapat berhasil meraih nilai yang sempurna.  Keberhasilan meraih IP semester 4,00 akan semakin menambah IP kumulatif Wirda yang saat ini mencapai IPK 3,94.

Usai acara penyerahan beasiswa, Wirda menyampaikan rasa syukur yang tak terkira pada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat dan karunia-Nya.  Ungkapan rasa terimakasih Wirda sampaikan pada kedua orang tua dan seluruh dosen Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII.   Wirda juga berpesan pada seluruh mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII untuk terus berjuang untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. 

 Satu lagi prestasi yang membanggakan yang telah diukir oleh mahasiswa Program Studi DIII Analis Kimia. Empat tim mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII meraih Juara Lomba Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Tulis (PKM-KT) yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.  Tim dari mahasiswa Analis Kimia telah berhasil meraih Juara 2, Juara Harapan 1, Juara Harapan 2 dan Juara Harapan 3.  Satu prestasi yang patut dipuji, tim PKM-KT telah berhasil menjuarai lomba bergengsi di tingkat fakultas yang diumumkan pada Rabu, 22 April 2014.

Prestasi gemilang ini akan menjadi awal bagi seluruh tim untuk terus berkarya dalam berbagai kompetisi ilmiah di tingkat nasional.  Thorikul Huda, M.Sc. selaku Ketua Program Studi DIII Analis Kimia merasa sangat bangga dengan prestasi dan karya kreativitas mahasiswa.  Selepas pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah bagi para pemenang, Ketua Program Studi DIII Analis Kimia menuturkan, bahwa Program Studi DIII Analis Kimia berkomitmen dalam meningkatkan kualitas prestasi mahasiswa di tingkat wilayah, nasional dan internasional.  Sejak tahun 2014, Prodi membentuk Divisi Minat dan Bakat Mahasiswa untuk mengawal, memfasilitasi dan mendampingi kegiatan ilmiah mahasiswa, termasuk dalam mempersiapkan ajang kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Olimpiade Sain Terapan (OST) Pertamina dan kompetisi ilmiah lainnya.

Di tengah-tengah kesibukan aktivitas pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, tim PKM-KT mahasiswa berjuang untuk mewujudkan karya nyata yang berkualitas. Tim yang diketaui oleh Santoso merupakan mahasiswa angkatan 2013 telah berhasil menjadi Juara 2.  Karya tulis yang berjudul pembuatan biohidrogen, eenergi massa depan berbasis bioteknologi dengan pemanfaatan limbah sampah daun di Kampus Terpadu UII melalui proses fermentasi berhasil mengantarkan tim menjadi juara.  Tim yang dibimbing oleh Reni Banowati Istingrum, M.Sc. ini menjadi sebuah karya tulis yang mampu memberikan solusi energi terbarukan untuk masa depan Indonesia.

PKM-KT yang berjudul Sky garden sebagai solusi untuk menurunkan suhu dan polusi udara di Kota Yogyakarta karya tim yang diketuai Yorfan Ruwindya, mahasiswa angkatan 2013 berhasil meraih Juara Harapan 1.  Tim yang dibimbing oleh Jamalul Lail, S.Si. ini memberikan solusi alternatif pemecahan permasalahan global warming. KPP (Kredit Pendidikan dan pelatihan) solusi cerdas dan bertanggung jawab dalam meraih cita-cita karya tim yang dimotori oleh Rahmatika Rahayu dengan dosen pembimbing Puji Kurniawati, M.Sc. berhasil meraih Juara Harapan 2.  Satu lagi tim yang dikawal oleh Laksmitas Ade Noormalasari dengan karya tulis dengan judul meminimalkan baju bekas impor menuju masyarakat Indonesia yang sehat dan berekonomi mandiri.  Tim yang dibimbing oleh Tri Esti Purbaningtias, M.Si. menjadi sebuah gagasan dalam mendukung program pemerintah menuju Indonesia sehat dan mandiri.

Karya dan prestasi ini akan menjadi awal kesuksesan dalam terus berkarya dan berprestasi.  Selamat berjuang tim PKM DIII Analis Kimia di ajang kompetisi PKM-KT.  Semoga karya ini akan mengantarkan gemilang kesuksesan untuk mengukir prestasi yang setinggi-tingginya.  Karya nyata ini semoga dapat memberikan sumbangan terhadap kemajuan bangsa.  Keluarga besar civitas akademika Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII mengucapkan selamat kepada seluruh tim yang telah berhasil menjuarai Lomba PKM-KT tingkat FMIPA UII.  Jayalah terus Analis Kimia UII, semoga keberkahan akan selalu mengalir dalam setiap langkah menuju kesuksesan.

 

 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sain Terapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia siap menuju lisensi LSP dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).  Setelah melalui program perintisan LSP yang telah dirilis sejak tahun 2014 lalu, LSP Sains Terapan secara resmi telah didirikan pada tahun 2015 dan berkedudukan di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.  LSP Sains Terapan telah memenuhi persyaratan pendirian LSP, sistem manajemen mutu dan tempat uji kompetensi, sehingga pada bulan Mei 2015 mendatang semua dokumen siap untuk mengajukan pendaftaran lisensi BNSP.
LSP Sains Terapan FMIPA UII dipimpin oleh Direktur LSP Sains Terapan yang membawahi 3 bagian, Bagian Mutu dan Standardisasi, Bagian Sertifikasi, serta Bagian Administrasi.  LSP Sains Terapan telah menetapkan personel sebagai pengelola LSP.  Fakultas MIPA telah menetapkan Thorikul Huda, M.Sc. selaku Direktur LSP, Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. sebagai Manajer Mutu dan Standardisasi, Yuli Rohyami, M.Sc. sebagai Manajer Sertifikasi dan Jamalul Lail, S.Si. sebagai Manajer Administrasi.
LSP Sains Terapan telah menetapkan dua skema sertifikasi, yaitu sertifikasi paket dasar (volumetric dan gravimetric) serta spektrometri UV-Vis.  Kedua skema tersebut telah dirumuskan oleh Tim Perumus yang terdiri dari dua asesor kompetensi, Yuli Rohyami, M.Sc. dan Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. yang kemudian dikaji dan ditetapkan oleh Komite Skema Sertifikasi. Komite Skema Sertifikasi diketuai oleh Riyanto, Ph.D. dan Ida Ayu Sulistya, A.Md. selaku sekretaris dan beranggotakan Dr. Farida Hayati, M.Si., Apt., Rudy Syahputra, Ph.D., Tatang Shabur Julianto, M.Si., Thorikul Huda, M.Sc. Komite Skema Sertifikasi inilah yang memiliki kewenangan dalam memastikan dukungan dan partisipasi para pemangku kepentingan terkait, mengembangkan skema sertifikasi KKNI, Okupasi Nasional maupun klaster tertentu sesuai permintaan, memastikan ketelusuran skema terhadap standar kompetensi kerja, enetapkan lingkup skema sertifikasi  sesuai  KKNI, Okupasi Nasional  atau klaster tertentu, menetapkan persyaratan dasar sertifikasi sesuai dengan kategori dan jenis skema sertifikasi, memastikan proses pengembangan skema telah mengikuti pedoman BNSP, memelihara dan memastikan skema sesuai perkembangan terkini serta mengidentifikasi  dan  menetapkan  keputusan  atas  masalah-masalah tuntutan yang mungkin terjadi.
Seluruh sistem manajemen mutu LSP Sains Terapan telah dikembangkan dengan merujuk sistem manajemen mutu ISO/IEC 17024 : 2012 Conformity assessment – General requirments for bodies operating certification of person (Penilaian  kesesuaian–Persyaratan umum badan/lembaga sertifikasi personil).  LSP telah mempersiapkan dokumen persyaratan penilaian kesesuaian dan telah memiliki kelengkapan persyarakatan dokumen sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan oleh BNSP.  LSP Sains Terapan saat ini memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK) Laboratorium Analisis Kimia yang dikepalai oleh Ibu Puji Kurniawati, M.Sc. Keberadaan TUK ini telah dimanfaatkan dalam uji coba sertifikasi kompetensi, pada Sabtu, 18 April 2015.  LSP Sains Terapan telah melakukan uji coba sertifikasi untuk dua skema sertifikasi untuk paket dasar volumetric dan gravimetric serta skema sertifikasi untuk spektrometri UV-Vis. Seluruh kelengkapan dokumen dan  persyaratan sumber daya juga telah dipersiapkan untuk proses audit internal yang akan dilaksanakan pada 8 Mei 2015 mendatang.  Harapannya, pada akhir Mei 2015 LSP Sains Terapan dapat melakukan pendaftaran lisensi ke BNSP.
 Profil lulusan analis kimia yang memiliki keunggulan dalam sistem jaminan  mutu laboratorium merupakan cita-cita yang sedang dibangun oleh Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII. Hal tersebut membutuhkan dukungan dalam wujud dokumentasi capaian pembelajaran para lulusan analis kimia. Sebagai langkah awal pada 16 April 2015, Prodi DIII Analis Kimia menyelenggarakan workshop dengan menghadirkan narasumber yang memiliki kewenangan dan kebijakan terkait Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) baik dari sisi regulasi (peraturan) maupun sistem informasi pendukungnya yaitu Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika MA., IAI., Fathul Wahid Ph.D., dan Dr. Paryana Puspaputra.

Acara workshop SKPI ini diawali oleh sambutan dari Drs. Allwar, MSc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UII. Beliau menyampaikan bahwa penerbitan SKPI ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi  pasal 24 butir 5 menyatakan bahwa mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau sebutan, dan surat pendamping ijazah sesuai dengan peraturan perundangan.
Pada sesi kedua panitia menghadirkan Ilya Fajar Maharika selaku Wakil Rektor I UII yang memiliki kewenangan terkait kebijakan akademik di lingkungan universitas. Beliau memaparkan tentang Rancang Bangun Peraturan Akademik: Pedoman Akademik Penyelenggaraan Pendidikan Di Lingkungan UII. Hal penting yang disampaikan adalah SKPI menjadi kewajiban dan tanggung jawab perguruan tinggi untuk memenuhi hak mahasiswa sebagai kelengkapan kelulusannya. Beliau mengatakan secara prinsip UII sedang menulis ulang tentang peraturan proses pembelajaran pada beragam tingkat akademik mulai dari diploma, sarjana, hingga pasca sarjana. Universitas mulai merancang pedoman akademik mengenai proses pembelajaran umum yang berlaku untuk semua program studi, proses pembelajaran khusus untuk masing-masing program studi, dan pola pengembangan mahasiswa. Pihak universitas secara garis besar mendukung masing-masing program studi untuk melakukan inisiasi terkait evaluasi sistem pembelajaran melalui penerbitan surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). Penerbitan SKPI ini masuk dalam rancangan pedoman akademik universitas sebagai penguatan kompetensi lulusan.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Fathul Wahid S.T., M.Sc. selaku Kepala Badan Pengembangan Akademik mengenai Konten Surat Keputusan Pendamping Ijazah (Diploma Supplement) dan Relevansinya dengan Kurikulum. Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) memiliki relevansi dengan kurikulum terkait capaian pembelajaran lulusan yang diatur dalam Permendikbud No.81/2014 tentang Ijazah, Serifikat Kompetensi, dan Serifikat Profesi Pendidikan Tinggi. Adanya SKPI memberikan kemudahan pengguna (stakeholder) untuk mengetahui kompetensi lulusan tentang deskripsi capaian pembelajarannya, selain itu SKPI merupakan wujud komitmen program studi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.
Pada sesi terakhir, Dr. Paryana Puspaputra selaku Kepala Badan Sistem Informasi memaparkan mengenai Pengembangan Sistem Informasi untuk SKPI. Beliau menyampaikan bahwa teknologi informasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi. Informasi yang dicantumkan dalam SKPI harus jelas untuk membentuk sistenm informasi yang lebih terintegrasi. Keseragam informasi antar prodi dalam SKPI lebih mempermudah untuk membangun sistem informasinya. Di akhir diskusi, beliau menyatakan bahwa BSI siap untuk membantu prodi-prodi yang telah merencanakan SKPI dengan matang dalam hal sistem informasinya.

 Denpasar (AK) – Kegiatan yang pada awalnya diprakarsai oleh Prodi Analis Kimia UII pada tahun 2014 ini, kembali digelar pada Kamis 2 April 2015, oleh Undiksha (Universitas Pendidikan Ganesha) sebagai tuan rumah, yang diselenggarakan di Balai Diklat Industri Regional VI, Denpasar Bali. Kegiatan yang diberi nama “The 2nd ICHAMS” (Indonesian Chemical Analysis Meeting and Seminar) ini, diawali dengan kegiatan seminar dengan pembicara Bapak Ir. Surono, M.Phil, sebagai Ketua Komisi Perencanaan dan Harmonisasi Kelembagaan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Seminar dengan Tema: “Pengembangan dan Peningkatan Akreditasi Jurusan Analis Kimia di Indonesia”. “Tema tersebut sangat bersinergi dengan Prodi DIII Analis Kimia yang dalam waktu dekat akan mengajukan akreditasi ke BAN-PT, semoga kita mendapatkan Akreditasi dengan poin maksimal”, ungkap Thorikul Huda, M.Sc., selaku Ketua Prodi.
Kegiatan yang diikuti oleh hampir seluruh Prodi Analis Kimia se-Indonesia ini, sekaligus dilanjutkan dengan Pelantikan DPW HIMPAKI (Himpunan Profesi Analis Kimia) Regional Bali, yang dilakukan oleh Bapak Deddy Wiriadi Atmadja, selaku Ketua Umum DPP HIMPAKI Jakarta.
Di tempat terpisah, Reni Banowati, M.Sc., selaku penanggung jawab program mengungkapkan bahwa “ICHAMS ini, termasuk salah satu kegiatan PHKPS Batch-II, yang kembali diperoleh Prodi DIII Analis Kimia dalam rangka meningkatkan kapasitas prodi untuk meningkatkan status akreditasi.”
Setelah pelaksanaan seminar, dilanjutkan dengan Pertemuan Seluruh Jurusan Analis Kimia Se-Indonesia, yang menghasilkan beberapa rekomendasi untuk percepatan sertifikasi Kompetensi Kimia Analisis, antara lain melalui pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dengan  LO (Learning Outcome) yang mampu telusur dengan standar kompetensi dan kualifikasinya, pengembangan paket pembelajaran berbasis kompetensi, pengembangan perangkat asesmen kompetensi secara formatif, sumatif, dan holistik, pengembangan kelembagaan sertifikasi pada lembaga pendidikan tinggi, serta pengembangan tempat uji kompetensi sesuai dengan GLP (Good Laboratory Practice).
Dalam waktu dekat, DPP HIMPAKI Jakarta, akan segera melaksanakan pelantikan kepengurusan DPW HIMPAKI Jogja-Jateng yang telah terbentuk pada tanggal 29 Maret 2015 yang bertempat di Universitas Islam Indonesia.