Yogyakarta, 17-18 Juli 2024 – Program Studi Analisis Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan workshop Pelatihan Asesor Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para asesor dalam menilai dan mengakui pengalaman pembelajaran formal, nonformal dan informal calon peserta RPL. Pelatihan ini dihadiri oleh sejumlah peserta yang terdiri Perwakilan Direktorat Layanan Akademik, Perwakilan Direktorat Pengembangan Akademik (DPA), Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ketua Jurusan Kimia, calon asesor RPL dari Program Studi Analisis Kimia Program Diploma Tiga, Kimia Program Sarjana, Rekayasa Tekstil Program Sarjana dan Teknik Industri Program Magister.
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh FMIPA Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D, yang dalam sambutannya menyatakan pentingnya RPL dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional di bidang kimia. “Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah salah satu upaya strategis untuk memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang diperoleh melalui pengalaman kerja dan pembelajaran non-formal. Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan asesor yang mampu melakukan penilaian secara objektif dan berkualitas,” ujarnya.
Materi pelatihan meliputi berbagai aspek penting dalam proses RPL, termasuk implementasi berdasarkan Permenristekdikti Nomor 53 Tahun 2023, kebijakan dan peraturan akademik, penyegaran RPL, teknik penilaian, pengumpulan bukti, serta standar dan kriteria penilaian yang berlaku. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan simulasi penilaian secara langsung, yang dipandu oleh narasumber. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Agus Nugroho, M.T. sebagai Ketua Tim Pengembangan Pedoman RPL Pendidikan Tinggi Vokasi Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.
Salah satu peserta, Kuntari, dosen Program Studi Analisis Kimia Program Diploma, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelatihan ini. “Workshop ini sangat bermanfaat bagi kami para calon asesor RPL, terutama dalam memahami lebih dalam mengenai prosedur dan standar penilaian RPL. Semoga dengan kompetensi yang kami peroleh dari pelatihan ini, kami dapat memberikan penilaian yang reliabel, adil dan sahih,” katanya.
Selain materi teknis, workshop juga membahas berbagai tantangan dan solusi dalam implementasi RPL di Indonesia. Diskusi panel yang melibatkan pakar diharapkan dapat merumuskan upaya-upaya preventif sebelum implementasi sistem RPL UII. Besar harapan dari seluruh peserta kegiatan ini Program RPL dapat terselenggarakan di Bulan Juli 2024 ini.