Program Studi D III Analis Kimia menyelenggarakan Workshop Penyelenggaraan Praktikum dan T.A
Program Studi D III Analis Kimia menyelenggarakan kegiatan Workshop Penyelenggaraan Praktikum dan Tugas Akhir Program Vokasi sebagai bagian dari aktivitas Program Hibah Kompetisi Prioritas 2017. Kegiatan workshop dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Mei 2017 di Ruang Sidang Utama Gedung D3 Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan menghadirkan narasumber Ibu Sandra Aulia Zanny, M.S.Ak mewakili pengelola program vokasi Universitas Indonesia.
Dekan FMIPA UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D berkesempatan untuk membuka Kegiatan Workshop Penyelenggaraan Praktikum dan Tugas Akhir Program Vokasi. Dalam sambutannya Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D menyambut baik terselenggaranya kegiatan workshop ini karena komponen praktikum dan tugas akhir sangat penting di program vokasi. Dekan FMIPA UII menyampaikan bahwa program vokasi menitikberatkan lulusannya memiliki keterampilan dan kompetensi untuk memasuki dunia kerja sehingga desain maupun alokasi waktu praktikum menjadi sangat krusial. Selain itu Dekan FMIPA UII juga mengharapkan bahwa desain tugas akhir yang akan digunakan di Program Studi D III Analis Kimia mendukung kompetensi lulusan baik hardskill maupun sofskill yang dibutuhkan oleh industri.
Bapak Thorikul Huda, M.Sc selaku moderator memberikan pengantar bahwa desain praktikum di Program Studi D III Analis Kimia mengacu kepada aturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yaitu 52 SKS dengan waktu 160 menit/SKS. Hal ini menandakan mahasiswa harus berada di laboratorium selama ± 5 jam untuk 2 SKS matakuliah praktikum dan menjadi tidak efektif dan efisien. Untuk menjawab kerisauan tersebut, Ibu Sandra Aulia Zanny, M.S.Ak mengawali dengan pemaparan bahwa penyusunan kurikulum menjadi hak perguruan tinggi yang mengacu pada standar nasional sesuai yang tertuang pada UU No.12 Tahun 2012 pasal 35 ayat 1. Kurikulum yang hendak disusun sebaiknya mengikuti skema dan pemetaan SNDIKTI, Renstra DIKTI dan KKNI yaitu menjadikan capaian pembelajaran lulusan (CPL) sebagai prioritas acuan yang dihasilkan dari analisis kebutuhan pasar, analisis perkembangan kelilmuan dan keahlian, visi misi universitas untuk menentukan profil lulusan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai baik dalam hal sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dirumuskan menjadi capaian pembelajaran lulusan (CPL). Program studi melakukan pemilihan bahan kajian terkait kedalaman, keluasan dan tingkat penguasaan yang diselaraskan dengan CPL untuk menentukan matakuliah dan bobot SKS yang disusun dan dirancang dalam sebuah dokumen kurikulum.
Pada kesempatan workshop kali ini, narasumber juga menyampaikan materi terkait pelaksanaan praktikum dan tugas akhir di program vokasi. Narasumber menekankan untuk pelaksanaan praktikum, aktivitas jam terpenuhi menjadi penting dibandingkan hanya sekedar memenuhi jumlah modul yang harus dilaksanakan. Hal ini mengacu kepada aturan SNDIKTI yaitu 1 SKS praktikum adalah 170 menit. Prinsip-prinsip praktikum baik untuk program eksakta maupun non-eksakta tetap harus dijaga meliputi kode etik, K3, ketersediaan SOP, modul, feed back dari mahasiswa serta personal assessment. Sementara untuk tugas karya akhir program vokasi, Ibu Sandra Aulia Zanny, M.S.Ak menegaskan bahwa kerjasama dengan pihak industri menjadi faktor pendukung utama selain kompetensi magang juga memiliki peranan tersendiri. Kunjungan ke industri menjadi sangat penting untuk memperoleh masukan terkait kebutuhan pasar akan lulusan yang diinginkan.