Analisis Kimia UII Mengadakan Pelatihan Instrumentasi Pengujian Kimia bagi Siswa SMK

Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII pada Sabtu, 28 Oktober 2017 dan 30 – 31 Oktober 2017 menyelenggarakan pelatihan instrumentasi pengujian kimia bagi siswa SMK N 2 Depok dan SMK N 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta. Peserta pelatihan mendapatkan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan praktik di laboratorium tentang berbagai pengujian kimia secara instrumental dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis, atomic absorption spectrophotometer (AAS), gas chromatography (GC), dan high performance liquid chromatography (HPLC). Peserta mendapatan materi dari trainer dari tim dosen Prodi D III Analisis Kimia sekaligus pakar yang telah memiliki sertifikat kompetensi dalam bidang analisis kimia yang terdiri dari Yuli Rohyami, M.Sc, Thorikul Huda, M.Sc., Tri Esti Purbaningtias, M.Si., dan Bayu Wiyantoko, M.Sc. Pelatihan ini diselenggarakan di Auditorium FMIPA UII, Laboratorium Kimia Terapan Prodi D III Analisis Kimia, dan Laboratorium Terpadu UII. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi D III Analisis Kimia, Thorikul Huda, M.Sc.
Thorikul Huda, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sebagai bentuk implementasi MoU antara Program Studi D III Analisis Kimia dalam kegiatan catur dharma UII dengan SMK N 2 Depok dan SMK N 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta. Thorikul Huda, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam bidang pengujian instrumentasi pengujian kimia bagi siswa-siswi SMK sekaligus sebagai upaya untuk memperkuat implementasi MoU Prodi DIII Analis Kimia dengan SMK N 2 Depok Sleman dan SMK N 1 Cangkringan dan dalam rangka memperkenalkan Program Studi DIII Analisis Kimia bagi masyarakat dan peranan profesi analis kimia bagi kemajuan bangsa.
 Salah satu tantangan diberlakukannya MEA dan CAFTA adalah perlu adanya standardisasi produk dan jasa sehingga diperlukan suatu upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk memastikan produk terstandar perlu dilakukan inspeksi atau pengujian di laboratorium pengujian dan kalibrasi yang telah terakreditasi ISO/IEC 17025.
Pengujian tersebut haruslah menggunakan metode uji yang telah divalidasi  atau diverifikasi. Pengujian di laboratroium harus dilakukan pula oleh orang yang telah kompeten pada bidang pengujian kimia. Lulusan SMK diharapkan menjadi bagian dari anggota profesi analis kimia yang akan berkiprah secara nyata dalam mendorong kemajuan bangsa.
Kegiatan ini diikuti oleh 128 peserta dan 6 guru pendamping, yang terdiri dari 32 siswa-siswi Kelompok Keahlian Kimia Industri dan 32 siswa-siswi Kelompok Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia SMK N 2 Depok Sleman beserta 4 guru pendamping. Pelatihan ini dilaksanakan untuk menunjang pengetahuan dan ketrampilan dalam pengujian instrumentasi untuk pengujian mutu produk industri kimia secara umum dan produk migas. Sebanyak 62 peserta berasal dari siswa-siswi Kelompok Keahlian Analis Kimia dari SMK N 1 Cangkringan yang didampingi oleh dua guru pendamping.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam pengembangan keahlian dalam pengujian instrumentasi pengujian kimia yang belum dimiliki oleh pihak sekolah.  Setelah mengikuti pelatihan di kelas, peserta mendapatan kesempatan untuk mengunjungi dan mengenali instrumentasi pengujian yang ada di Laboratorium Terpadu UII dan melakukan praktik instrumentasi pengujian kimia di Laboratroium Kimia Terapan Prodi D III Analisis Kimia FMIPA UII. Kegiatan di laboratorium didampingi oleh instruktur dari dosen dan analis yang memiliki kepakaran dan sertifikasi kompetensi dalam pengujian kimia yang didampingi oleh mahasiswa Prodi D III Analisis Kimia. Narasumber dan instruktur mengajarkan beberapa teknik pengujian instrumentasi banyak diterapkan di industri baik pada pengujian baku atau tidak baku yang diterapkan di dunia kerja.