para-phenylenediamine (PPD)

para-Phenylenediamine merupakan salah satu turunan benzena, suatu hidrokarbon aromatis yang mengikat dua gugus amina pada C nomor 1 dan 4 atau posisi para. 

{mosimage}

Kalo terikat pada nomor 1 dan 2 disebut orto, sedang pososi 1 dan 3 disebut meta.  Jelas, posisi akan sangat menentukan sifat kimia dan fisiknya.  Jadi belajar isomer nich. 

Coba deach kamu perhatiin strukturnya, pazti kamu ngedapetin rumus molekulnya.  Nggak salah lagi, kalo rumus molekulnya C6H8N2 ato C6H4(NH2)2 dan kalo dihitung massa molekulnya 108,1.  Si kristal putih sampai kemerahan ini punya nama IUPAC 1,4-diaminobenzena.   Sinonimnya banyak banget, ada p-aminoanilin,                      p-diaminobenzena, developer PF, durafur black R, fenilenodwuamina, fouramine D, fourrine D, fourrine 1,    fur black 41867, FUR brown 41866, furro D, fur yellow, futramine D, nako H, orsin, oxidation base 10, pelagol D, pelagol DR, pelagol grey D, peltol D, renal PF, rodol D, santoflex IC, tertral D, ursol D, USAF EK – 394, serta zoba black D. 
  Senyawa yang udah dikenal sejak 1888 ini punya titik leleh 139 -147 °C dan titik didihnya 267 °C.  Densitas relatifnya 1,1 serta punya tekanan uap144 Pa pada 100oC. Masih ingat teori asam-basa Lewis? Coba perhatiin sekalilagi deach, adanya atom N yang punya lone pair pada dua gugus amina yang terikat membuat senyawa ini bersifat basa dengan pH 9,45
Gampang larut dalam air, pada suhu 25oC kelarutannya 4g/100 mL dan mampu memberikan penampilan warna yang jelas, terutama dalam larutan sulfit.  Begitu pula dengan penambahan boraks dan basa seperti NaOH akan memberikan warna yang kontras.  Tak salah lagi jika hampir dua pertiga pewarna rambut pakai senyawa ini, disamping sebagai bahan dasar tato temporer.  Di industri, senyawa ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan polimer, komposit, serat, karet, pewarna tekstil, dan pigmen. 
Toksisitasnya rendah tapi… bisa meledak jika dalam granular bercampur dengan udara. Meski stabil pada suhu tinggi, kalo dipanaskan terdekomposisi menghasilkan oksida nitrogen. Termasuk reduktor kuat lho.  Reaksinya bahaya banget, terlebih reaksi dengan oksida dan basa kuat. Penggunaannya harus dibatasi,  karna bisa menyebabkan kanker dan alergi pada kulit, mata serta saluran pernafasan.  Pencemaran akan ngerusak ekosistem perairan karna sangat beracun bagi organisme air. Githu deach, jadi kita semua kudu peduli, ama diri sendiri, orang laen, dan lingkungan kamu.  (Uli In)