Mahasiswa D3 Analis Kimia Juara 2 OSML 2016

Menurut informasi dari panitia peserta yang mengikuti seleksi makalah berasal dari berbagai Perguruan tinggi yang ada di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Lima terbaik makalah yang masuk ke babak final berasal dari Politeknik Kesehatan (POLTEKES) Bandung, POLTEKES Yogyakarta, Politeknik AKA Bogor, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII). Judul makalah yang dikirimkan oleh tim UII pada saat seleksi OSML 2016 adalah Studi Kasus Laboratorium Kimia Terapan Universitas Islam Indonesia : Optimalisasi Laboratorium Pendidikan sebagai Laboratorium Pengujian Terstandar. Menurut Rima, ide untuk mengembangkan laboratorium pendidikan menjadi laboratorium yang menerapkan system manajemen mutu pada ISO 17025 karena hal tersebut akan sangat mendukung kompetensi lulusan D3 Analis Kimia dalam hal menerapkan pengendalian dan jamininan mutu pengujian kimia.
Kegiatan selama final OSML 2016, peserta diberikan beberapa tugas mandiri terkait dengan berbagai permasalah di laboratorium yang menerapkan ISO 17025. Topic yang diberikan pada saat final OSML 2016 terdiri dari 1) Penggunaan ketidakpastian pengukuran dan galat, 2) Pengendalian mutu internal dan uji profisiensi, 3) Prosedur dan penyimpanan rekaman elektronik, 4) Kompetensi personel di laboratorium yang mengimplementasikan ISO 17025. Turut mendampingi mahasiswa yang lolos dalam final OSML 2016 adalah Thorikul Huda yang juga Ketua Program D3 Analis Kimia sekaligus pembimbing finalis wakil dari UII. Menurut Thorik kegiatan OSML 2016 tersebut sangat positif karena mendukung budaya standar di Indonesia khususnya menyangkut standar jaminan dan pengendalian mutu di laboratorium. Thorik menambahkan bahwa OSML harus bisa dilaksanakan setiap tahun dengan menggandeng Badan Standarisasi Nasional (BSN) atau lembaga lain yang peduli terhadap penerapan standar di Indonesia.
Usai studi kasus, finalis OSML 2016 mempresentasikan hasilnya di hadapan dewan juri yang terdiri dari perwakilan BSN, dosen dan panitia penyelenggara. Selesai acara, raut kegembiraan terpancar dari Yustina dan Rima karena perwakilan UII berhasil menyisikan competitor dari berbagai kampus di Indonesia dan menunjukkan bahwa mahasiswa UII sebenarnya mampu bersaing dengan kampus-kampus lain baik negeri dan swasta yang ada di Indonesia.
Kegiatan selama final OSML 2016, peserta diberikan beberapa tugas mandiri terkait dengan berbagai permasalah di laboratorium yang menerapkan ISO 17025. Topic yang diberikan pada saat final OSML 2016 terdiri dari 1) Penggunaan ketidakpastian pengukuran dan galat, 2) Pengendalian mutu internal dan uji profisiensi, 3) Prosedur dan penyimpanan rekaman elektronik, 4) Kompetensi personel di laboratorium yang mengimplementasikan ISO 17025. Turut mendampingi mahasiswa yang lolos dalam final OSML 2016 adalah Thorikul Huda yang juga Ketua Program D3 Analis Kimia sekaligus pembimbing finalis wakil dari UII. Menurut Thorik kegiatan OSML 2016 tersebut sangat positif karena mendukung budaya standar di Indonesia khususnya menyangkut standar jaminan dan pengendalian mutu di laboratorium. Thorik menambahkan bahwa OSML harus bisa dilaksanakan setiap tahun dengan menggandeng Badan Standarisasi Nasional (BSN) atau lembaga lain yang peduli terhadap penerapan standar di Indonesia.
Usai studi kasus, finalis OSML 2016 mempresentasikan hasilnya di hadapan dewan juri yang terdiri dari perwakilan BSN, dosen dan panitia penyelenggara. Selesai acara, raut kegembiraan terpancar dari Yustina dan Rima karena perwakilan UII berhasil menyisikan competitor dari berbagai kampus di Indonesia dan menunjukkan bahwa mahasiswa UII sebenarnya mampu bersaing dengan kampus-kampus lain baik negeri dan swasta yang ada di Indonesia.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!