D3 Analisis Kimia UII Memberikan Penyuluhan Makanan Halal Dan Sehat Bagi Pengurus PKK Se-Tirtonirmolo

Rabu, 20 Desember 2017 Program Studi D III Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bagi Pengurus PKK se-Kelurahan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Kegiatan yang telah rutin dilaksanakan di Kelurahan Tirtonirmolo ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerjasama antara Program Studi D III Analisis Kimia dengan Pemerintah Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pengurus PKK Kelurahan Tirtonirmolo, perwakilan pengurus dan kader PKK pedukuhan se-Kelurahan Tirtonirmolo ini menjadi satu bentuk penerapan di bidang analisis kimia terutama sekali dalam memberikan edukasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan standar keamanan pangan.

Tim pengabdian yang dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi D III Analisis Kimia, Thorikul Huda, M.Sc. ini merupakan salah satu wujud sosialisasi garam beriodium. Gangguan akaibat kekurangan iodium masih menjadi permasalahan kesehatan yang harus mendapat perhatian. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan menggunakan garam beriodium. Yuli Rohyami, M.Sc. dalam penyampaian materi mengungkapkan berbagai gangguan akibat kekurangan iodium. Memilih garam tidak sekedar dapat memberi rasa asin pada makanan, tetapi harus yang terstandar. Masyarakat dapat memilih garam dengan merek terdaftar yang telah dipastikan mengandung iodium, disamping memilih garam yang bersih, putih, tidak lembab dan tidak kadaluarsa. Agar tidak ragu-ragu dalam mengkonsumsi garam beriodium, masyarakat dapat melakukan pengujian sederhana dengan menggunakan iodine tes atau dengan menggunakan tepung kanji. Dalam pemaparannya juga diulas mengenai standar air bersih serta makanan sehat dan halal. Penggunakan zat aditif makanan sintetis sebaiknya dihindari, seperti penguat rasa, pemanis, pewarna, dan pengawet. Indonesia sangat kaya akan rempah-rempah seperti lada, ketumbar, kayu manis, pekak, cengkih, cabe, jinten, dan kapulaga dapat memperkaya cita rasa bumbu khas Indonesia. Empon-empon yang ada di sekitar kita dapat dimanfaatkan sebagai bumbu yang khas, seperti kunyit, kencur, sunthi, jahe, lengkuas, dan sebagainya. Bumbu dapur yang memiliki aroma khas seperti sereh, daun jeruk, daun salam, daun kemangi, daun kencur, daun puyang, dan lain-lain dapat memperkuat aroma masakan tanpa menambahkan penyedap rasa. Tempe yang sudah tua, terasi, udang, atau pete dapat digunakan sebagai penyedap rasa alami yang khas.

Selain mendapatkan materi tentang standar keamanan pangan, pengurus dan kader PKK juga mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung pengujian sederhana garam beriodium, boraks dan formalin. Tim uji yang dipandu Tri Esti Purbaningtias, M.Si. dan Puji Kurniawati, M.Sc. memberikan beberapa uji sederhana garam beriodium,  pengenalan uji boraks dan formalin dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar kita. Uji garam beriodium dapat dilakukan dengan iodine tes atau amilum. Selain uji tersebut juga diperkenalkan test kit yang dikembangkan oleh tim dosen. Kader PKK nantinya dapat mensosialisasikan kepada anggota PKK atau dapat mengundang tim pengabdian masyarakat Prodi D III Analisis Kimia secara langsung di pertemuan PKK pedukuhan se-kelurahan Tirtonirmolo. Pengurus PKK juga melihat langsung beberapa uji boraks dengan menggunakan kayu secang dan kunyit yang bisa didapatkan di dapur warga. Cemaran formalin juga dapat menggunakan kayu secang atau menggunakan bukuk PK yang dapat dibeli di apotek.

Tim pengabdian masyarakat juga memperkenalkan kader PKK standar air bersih yang aman dikonsumsi. Bayu Wiyantoko, M.Sc. memberikan pemaparan sekaligus peragaan sederhana untuk mengecek kualitas air bersih. Secara fisik air bersih dapat diamati secara kasat mata dan dapat dirasakan. Air bersih akan tampak jernih, segar, tidak berwarna, tidak mengandung suspense atau padatan dan tidak mengandung cemaran fisik lainnya. Secara sederhana air dapat diuji keasaman, suhu dan daya hantar listriknya. Keasaman, suhu, dan daya  listrik akan menjadi indikasi bahwa air mengandung cemaran kimia atau tidak. Umumnya, air bersih yang dikonsumsi masyarakat memiliki beberapa masalah seperti air yang mengandung kapur, lumpur atau lumut, air yang menimbulkan kerak, air yang berbau anyir dan menimbulkan bekas karat. Untuk memastikan air telah memenuhi baku mutu maka harus dilakukan pengecekan di laboratorium pemerintah atau swasta. Program D III Analisis Kimia memberikan kesempatan bagi warga yang memiliki air yang bermasalah untuk diuji di laboratorium.