Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA pada Kamis, 29 Oktober 2015 dan Sabtu, 31 Oktober 2015 selenggarakan Pelatihan Instrumentasi Pengujian Kimia bagi Siswa SMK N 2 Depok Sleman.  Pelatihan ini merupakan program Hibah Pengabdian Institusi sebagai bentuk implementasi MoU antara Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII dengan SMKN2 Depok Sleman Yogyakarta.  Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium FMIPA UII dan Laboratorium Terpadu UII ini diikuti oleh 96 siswa Jurusan Analis Kimia SMK N2 Depok Sleman didampingi oleh 3 guru pendamping.
Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pengembangan dan aplikasi pengujian kimia bagi anak SMK dalam rangka memberikan pengembangan kompetensi pengujian secara spektrometri dan kromatografi.  Tantangan era globalisasi harus dipersiapkan untuk memastikan dan memelihara kompetensi calon tenaga kerja Indonesia sehingga dapat bersaing di pasar global. Sertifikasi kompetensi bagi peserta didik menjadi sebuah kewajiban bagi setiap penyelenggara program pendidikan vokasi untuk menghasilkan keunggulan lulusan. Memiliki kemampuan pengujian spektrometri dan kromatografi termasuk kompetensi inti tenaga analis kimia. Melalui kegiatan ini, para siswa SMK dapat memperdalam aspek pengetahuan dan ketrampilan dalam pengujian dengan spektrofotometri UV-Vis, Atomic absorption spectrometry (AAS), gas chromatography (GC), dan high performance liquid chromatography (HPLC).
Materi spektrofotometri UV-Vis dan  Atomic absorption spectrometry (AAS) disampaikan oleh Yuli Rohyami, M.Sc. dan Thorikul Huda, M.Sc. Materi ini juga diikuti dengan praktikum di laboratorium yang dipandu oleh Septian Perwira Yudha sebagai instruktur.  Materi gas chromatography (GC), dan high performance liquid chromatography (HPLC) disampaikan oleh Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. dan Bayu Wiyantoko, M.Sc. Praktikum GC dipandu oleh Bayu Wiyantoko, M.Sc.  dan  Yuli Rohyami, M.Sc. Para siswa juga mengikuti praktikum HPLC bersama Tri Esti Purbaningtias, M.Si., Reni Banowati Istiningrum, M.Sc., Ida Ayu Sulistya, A.Md. dan Yusuf Habibi, S.Si.
Penyelenggaraan pelatihan ini dapat dilaksanakan dengan pengembangan metode pengujian kimia sehingga dapat memperkuat kegiatan pembelajaran di sekolah.  Kegiatan ini akan terus berkelanjutan dengan program implementasi dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Prodi D III Analis Kimia UII berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas lulusannya.  Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas akhir mahasiswa.  Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bentuk tugas akhir mahasiswa Prodi D III Analis Kimia FMIPA UII yang masih perlu dilakukan perbaikan untuk melihat ketercapaian kompetensi selama mahasiswa menempuh studinya.  Evaluasi tugas akhir kali ini dilakukan melalui kegiatan Workshop Tugas Akhir dengan mengundang Ir. Hotma Prawoto, M.T selaku Direktur Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada sebagai narasumbernya.  Kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 6 Oktober 2015 bertempat di Ruang Sidang Fakultas MIPA UII.  Acara yang dimulai pukul 09.00 tersebut dibuka oleh Thorikul Huda selaku Ketua Program Studi D III Analis Kimia FMIPA UII dan dihadiri peserta utusan Prodi D III Ekonomi dan Prodi Teknokimia Nuklir STTN BATAN.

Dalam sambutannya Thorikul Huda melihat masih perlu adanya upaya perbaikan dalam pelaksanaan tugas akhir di Prodi D III Analis Kimia UII karena tempat PKL setiap mahasiswa berbeda. “Kami berharap akan adanya capaian kompetensi yang sama sesuai dengan level 5 KKNI pada pelaksanaan PKL di Prodi D III Analis Kimia  di setiap tempat PKL”, tutur Thorik pada saat memberikan sambutannya.  
Setelah Thoriku Huda memberikan sambutan dan membuka acara tersebut, Hotma Prawoto langsung menyampaikan pemaparan tentang urgensi tugas akhir bagi mahasiswa program vokasi.  Menurut Hotma, tugas akhir mahasiswa vokasi adalah menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.  Tugas akhir mahasiswa vokasi dapat dilakukan dalam beberapa model seperti magang untuk pembuatan produk, magang yang selanjutnya membuat laporan saja dan kerja praktik untuk membuat penelitian terapan yang akhirnya dapat disampaikan dalam bentuk laporan penelitian.  Pada kesempatan tersebut, narasumber juga menyampaikan bahwa konsep pembelajaran vokasional bersumber dari user.  Model pembelajaran dari user akan menekankan pembelajaran berbasis masalah-masalah yang nyata (problem based learning).  
Peningkatan kuaitas tugas akhir juga dibarengi dengan kemampuan dosen dalam mengajar.  Dosen akan tahu persoalan manakala yang bersangkutan juga mengetahu dengan pasti permasalahan yang ada di industri.  Oleh karena itu, Hotma juga menyarankan agar dosen yang mengajar di program vokasi juga harus magang di industri agar transfer knowledge juga sampai kepada mahasiswa.  Ditambahkan oleh Hotma, bahwa idealnya rasio dosen dan mahasiswa di program vokasi adalah 1 : 20.  Dengan demikian kualitas pembelajaran termasuk tugas akhir akan baik karena dosen lebih focus dalam melakukan pembimbingannya.  Saran lain yang disampaikan oleh pembicara adalah pentingnya pemisahan secara tegas mengenai pengelolaan antara akademik dan vokasi. Pengelolaan dalam satu manajemen akan terjadi intervensi akademik pada jalur vokasional.

Mervin Siahaan (HRD PT Monde Mahkota Biscuit),salah satu
pabrik kami di wilayah Cikarang (produksi Biscuit) sedang membutuhkan
2 orang untuk posisi QA Analyst & Document Control Staff.

Bilamana ada yang berminat, bisa mengirimkan email ke
RECRUITMENT@MONDEBISCUIT.COM dengan subjek QA Analyst & Document
Control Staff.

Bilamana membutuhkan informasi lebih detail, bisa kirim email ke staff
HRD (novie.rahatu@mondebiscuit.com).

Terima kasih

Program Studi DIII Analis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia pada Sabtu, 19 September 2015 menhadirkan tiga alumni dalam acara Stadium General. Lina Kartikasari, Ryan Wahyu Prakoso dan Rohiman Ahmad Zulkipli adalah tiga dari alumni Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII yang berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam acara yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII. Acara yang diselenggarakan di Ruang Sidang Audiovisual Gedung Perpustakaan Prof. Dr. Muh. Hatta merupakan program penguatan peran dan partisipasi alumni dalam membangun silaturahmi alumni sekaligus memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan pengembangan kurikulum.  Studium general yang dibuka oleh Ketua Prodi DIII Analis Kimia Thorikul Huda, M.Sc. ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran tantangan kerjadi era globalisasi.  Thorikul Huda, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa hadirnya para alumni ini sekaligus menjadi testimoni untuk memberikan gambaran nyata bagi seluruh mahasiswa tentang peranan analis kimia di dunia kerja sehingga dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mempersiapkan kompetensi dan softskill mahasiswa.

                Kompetensi analis kimia merupakan keahlian yang banyak dibutuhkan di dunia industri.  Dalam materinya, Lina Kartikasari menyampaikan bahwa hampir semua industri yang bergerak di berbagai sektor membutuhkan tenaga analis kimia, seperti industri migas, petrokimia, alat berat, logam, elektronika, makanan, minuman, polimer dan berbagai perusahaan jasa serta inspeksi pengujian. Alumni yang kini bekerja sebagai Staf QC di PT Pertamina Lubriacant sangat bangga dengan ilmu yang telah diperoleh di Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII mengantarkan dirinya untuk dapat berkarir di BUMN ternama di Indonesia.  Lina Kartikasari juga menuturkan bahwa kurikulum berbasis kompetensi yang telah dikembangkan di Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII benar-benar  bermanfaat di dunia industri. Lina juga menyampaikan bahwa di balik kesuksesannya berkarir di perusahaan bonafit berkat dorongan dan doa ibu. Ibu adalah sosok yang menjadi inspirasi bagi alumni asal Yogyakarta sehingga dapat memberikan motivasi untuk meraih kesuksesan.

                Berbeda dengan narasumber pertama, Ryan Wahyu Prokoso lebih menekankan pada pentingnya membangun softskill mahasiswa melalui budaya organisasi menjadi bekal dalam menghadapi tantangan zaman.  Alumni yang kini menjadi staf Research and Development di perusahaan semen nasional di Indonesia ini menyampaikan bahwa ketika bekerja di dunia industri dibutuhkan kemampuan teamwork yang dapat mengantarkan pada kesuksesan berkarir. Alumni yang bergabung di PT Cemindo Gemilang ini menuturkan bahwa alumni DIII Analis Kimia FMIPA UII memiliki satu keunggulan dalam sistem manajemen mutu laboratorium ISO/IEC 17025. Berbekal penguatan sistem manajemen mutu laboratorium yang telah diperoleh di bangku kuliah, Ryan dapat bersaing untuk mendapatkan posisi di dunia kerja.  Kompetensi yang telah diperoleh selama kuliah juga mampu mengantarkan alumni asal Jepara Jawa Tengah untuk mendapatkan berbagai pelatihan di luar negeri.

                Rohiman Ahmad Dzukipli, merupakan alumni termuda yang baru di wisuda juga menjadi narasumber dalam Studium General.  Rohiman menuturkan berbagai pengalaman ketika Kerja Praktik di Laboratorium Forensik Mabes Polri dan pengalamannya ketika banyak mendapatkan tawaran berkarir di beberapa perusahaan sebelum lulus kuliah. Bekerja sebelum lulus menjadi satu kebanggaan alumni asal Serang Banten.  Proses pembelajaran dan praktikum menjadi pengalaman pembelajaran yang mampu mengantarkan pada gerbang masa depan yang gemilang.  Pembelajaran jenjang DIII Analis Kimia FMIPA UII berbeda, penguatan softskill dan kompetensi pengujian kimia menjadi bekal dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pasar bebas ASEAN menjadi tantangan nyata yang akan mulai berlaku pada Desember 2015 mendatang. Para tenaga asing mulai berbondong-bondong mempersiapkan

               

 

 

 

Lowongan Pekerjaan D3 Analis Kimia , D3 Farmasi dan S1 KIMIA. Ayoo Segera kirimkan CV lengkap Anda ke PT. Berlico Mulia Farma.

Download pengumuman

 Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sains Terapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kompetensi pada 8 – 12 September 2015. Pelatihan yang diselenggarakan selama 40 jam ini melahirkan asesor kompetensi baru yang telah lulus dalam uji kompetensi dan telah direkomendasikan kompeten sebagai asesor kompetensi BNSP. Selama 5 hari para peserta mendapatkan materi pelatihan pada tiga unit kompetensi yang disampaikan oleh para master asesor BNSP.

Palatihan asesor kompetensi ini diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari dosen Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Balai Besar Kerajinan Batik, Dirjen Perikanan, guru SMK, perusahaan logistik dan praktisi industri di wilayah Pulau Jawa. Pelatihan dibuka oleh Dekan Fakultas MIPA UII Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII ini menghadirkan anggota Komisi Sertifikasi BNSP, Dra. Nurmaningsih, MBA.  Nurmaningsih menyampaikan kebijakan BNSP terkait dengan system dan peraturan sertifikasi dan pengembangan skema sertifikasi, terutama dalam menghadapi China-ASEAN Free Trade Area pada akhir 2015 mendatang.  Pemerintah memiliki 12 sektor prioritas dalam menghadapi tantangan globalisasi dan salah satu program yang tengah digalakan oleh BNSP adalah membagun Indonesia Kompeten.  Tenaga kerja dan tenaga professional Indonesia harus tersertifikasi untuk memastikan dan memilihara kompetensi sesuai dengan bidang yang dimiliki. Sertifikasi kompetensi sudah menjadi keharusan bagi para tenaga kerja untuk dapat bersaing di kancah internasional.

Salah satu program Indonesia Kompeten yang telah dicanangkan BNSP ini  akan diwujudkan melalui peningkatan jumlah asesor kompetensi  untuk mendukung peningkatan sertifikasi personel di Indonesia.  Asesor kompetensi inilah yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan proses asesmen atau uji kompetensi sehingga seorang personel akan mendapatkan sertifikat kompetensi. Selain pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), perluasan Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan skema sertifikasi, BNSP juga memiliki program perkembangan asesor kompetensi.

Program Studi DIII Analis Kimia yang telah merintis Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sains Terapan FMIPA UII ditunjuk BNSP untuk menjadi penyelenggara Pelatihan Asesor Kompetensi Sektor Prioritas APBN-P TA. 2015.  Menurut Yuli Rohyami, M.Sc. selaku Ketua Penyelenggara menuturkan bahwa, pelatihan yang diselenggarakan di Gedung FMIPA UII ini meliputi tiga angkatan sekaligus, yakni Angkatan 88, Angkatan 89 dan Angkatan 90 . Pelatihan Asesor Kompetensi BNSP dari tiga angkatan ini merupakan asesor kompetensi untuk bidang perikanan, logistic serta tekstil dan garmen.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Yuli Rohyami mengatakan bahwa selama pelatihan berlangsung, para calon asesor kompetensi mendapatkan pelatihan secara penuh dalam 3 unit kompetensi, yakni merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, mengembangkan perangkat asesmen, dan mengases kompetensi.  Dari 60 peserta yang terdaftar, 53 calon asesor berhasil mengikuti pelatihan secara penuh selama 5 hari dari pukul 08.00 hingga pukul 21.30 WIB. Selama pelatihan, calon asesor langsung melaksanakan tugas asesor untuk menyusun perencanaan dan pengorganisasian asesmen, praktik mengembangkan perangkat asesmen sesuai dengan unit-unit kompetensi pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sesuai dengan bidang masing-masing.  Calon asesor juga langsung melaksanakan praktek mengases kompetensi dengan metode role play.

Calon asesor kompetensi selain mengikuti pelatihan secara lengkap juga harus memiliki sekurang-kurangnya dua kali melaksanakan asesmen, sehingga dalam pelatihan ini juga difasilitasi dengan penugasan asesmen secara mandiri.  Pada Sabtu, 12 September 2015 dari pukul 08.00 – 17.00 WIB seluruh calon asesor telah berhasil lulus uji kompetensi dan dapat direkomendasikan sebagai asesor kompetensi BNSP. 

 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bekerjasama dengan Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kegiatan pelatihan asesor kompetensi bertempat di Kampus Terpadu UII.  Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 8 s/d 13 September tersebut dilaksanakan untuk 3 bidang yang termasuk kategori Komite Sertifikasi Sektoral yaitu bidang logistic, perikanan serta garmen dan tekstil.  Setiap kategori bidang tersebut diikuti 20 orang dengan latar belakang yang beragam seperti dosen, asosiasi profesi, guru dan kalangan professional berbagai industri.  Pelatihan asesor yang dibuka oleh Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UII bertujuan untuk menghasilkan asesor kompetensi dari 12 sektor prioritas menghadapi ASEAN Economic Community yang akan diimplementasikan mulai akhir tahun 2015.
Materi pertama usai pembukaan disampaikan oleh Dra. Nurmaningih, MBA selaku anggota BNSP dengan topic membangun Indonesia kompeten.  Di awal penyampaian materinya Nurma sapaan akrab Nurmaningsih mengatakan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan banyak orang yang memiliki kemampuan untuk menjadi asesor kompetensi agar mampu bersaing dengan Negara lain.  Hal tersebut selaras dengan 9 agenda prioritas pemerintah Indonesia yang tertuang di dalam nawacita.  Pada kesempatan yang sama Nurma menjelaskan strategi percepatan sertifikasi kompetensi menghadapi MEA 2015.  Keempat strategi tersebut 1) Mengembangkan dan menerapkan skema sertifikasi ASEAN/Internasional pada 12 sektor prioritas 2) Mengembangkan LSP Pihak Ketiga dan/atau LSP Pihak Pertama pada 12 sektor prioritas, 3) menstimulusasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi tenaga kerja pada 12 sektor prioritas (120 ribu tenaga kerja) dan 4) Mendorong perjanjian dan pelaksanaan MRA pada 12 sektor prioritas.  
Satu upaya yang dilakukan BNSP untuk menyiapkan tenaga ahli yaitu dengan mengadakan pelatihan asesor kompetensi untuk 12 sektor prioritas BNSP dengan cara mengadakan pelatihan sebanyak 10 kali untuk setiap sector .  Hasil pelatihan tersebut diharapkan mampu menghasilkan kurang lebih 24 ribu tenaga asesor pada tahun 2016.  Materi yang disajikan oleh Nurma selesai jam 12.00 dan setelah istirahat siang dibagi menjadi 3 kelas untuk ketiga bidang pelatihan.  Rencananya kegiatan hari pertama akan berakhir pada pukul 21.30.
Foto Winda dan LindaSabtu 29 Agustus 2015 merupakan hari yang sangat bahagia bagi Linda Puspitasari mahasiswa Program D3 Analis Kimia.  Pasalnya pada hari tersebut Linda yang merupakan mahasiswa angkatan 2012 mengikuti wisuda bersamaan dengan lebih dari 900 wisudawan Universitas Islam Indonesia.  Suka cita yang dirasakan Linda bertambah ketika yang bersangkutan mengetahui bahwa dirinya dihari yang sama diterima bekerja di PT Krakatau Steel setelah mengikuti serangkaian seleksi menjadi karyawan di salah satu BUMN tersebut.  Keceriaan Linda juga merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kedua orang tuanya yang turut menghadiri prosesi wisuda putrinya. 
Pada tahun 2015 ini PT Krakatau Steel membuka kesempatan kepada lulusan berbagai perguruan tinggi untuk bergabung pada perusahaan tersebut.  Tidak kurang lebih dari 21 ribu pendaftar yang mengikuti seleksi penerimaan pegawai di perusahaan yang berlokasi di Provinsi Banten dan memproduksi baja.  Menurut Linda proses seleksi yang dilaksanakan selama mengikuti penerimaan pegawai di PT Krakatau Steel sangat ketat.  Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya 5 tahap seleksi dengan 2 kali wawancara.  “Wawancara pertama setelah lulus psikotest sedangkan yang kedua setelah MCU (red. medical check up), tutur Linda yang mendapatkan peringkat cumlaude pada wisuda period eke-6 tahun akademik 2014/2015.  
Informasi diterimanya Linda Puspitasari di PT Krakatau Steel juga diketahui oleh Kaprodi (red. Ketua Program Studi) D-III Analis Kimia FMIPA UII.  Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Kaprodi D-III Analis Kimia paling tidak ada 2 alumninya yang diterima di PT Krakatau Steel.  “Nama lain yang diterima sebagai pegawai di PT Krakatau Steel adalah Winda Novita Sari”, ucap Thorikul Huda selaku Kaprodi D-III Analis Kimia.  Menurut Thorik sapaan dari Kaprodi D-III Analis Kimia, penelusuran dilakukan dengan browsing di internet dan ada 2 nama alumninya yang berhasil menembus seleksi di perusahaan yang berdiri pada 31 Agustus 1970.  Informasi internet yang menyatakan bahwa Linda Puspitasari dan Winda Novita Sari yang lolos seleksi tahap lahir dapat dilihat melalui http://www.bandungoc.com/lolospeserta.htm . “Alhamdulillah lulusan D-III Analis Kimia mampus bersaing dengan lulusan dari kampus lain di Indonesia”, tambah Kaprodi yang mengemban amanah untuk kedua kalinya tersebut.  Keberadaan Linda dan Winda di PT Krakatau steel semakin menambah jumlah alumni D-III Analis Kimia UII yang berkarir di PT Krakatau Steel.  
1.    Antibacterial Activities of Green Basil (Ocimum Violaceum) Essential Oil and Derivatives By MAOS (Microwave Assisted Organic Synthesis) Against Staphyllococus Aureus and Escherichia Coli
Dwiarso Rubiyanto, Hady Anshory, Hardjono Sastrohamidjojo,  Chairil Anwar

2.    Adsorption Isotherm of Cr (VI) Using Mg/Al Hydrotalcite with Molar Ratio 2:1
 Bayu Wiyantoko, Puji Kurniawati, Tri Esti Purbaningtias
 
3.    Decreasing in Acid Number of Patchouli Oil by Different Natural Adsorbent and Variation of Contact Time
 Tri Esti Purbaningtias, Bayu Wiyantoko, Puji Kurniawati, Mustika Kusuma Sari

4.    Improvement Of The Product And Qaulity Of Pogostemon Cablin Benth
 Allwar, Is Fatimah, Noor Fitri, Dwiarso Rubiyanto

5.     Fuzzy T2 Hotelling Control Chart
 Ayundyah Kesumawati, M. Mashuri, Irhamah

6.    Waste Cooking Oil Conversion To Biodeisel Catalized By Egg Shell Of Purebred Chiken With Ethanol As A Solvent
 Hellna Tehubijuluw, I Wayan Sutapa, Mealan Lethulur