Studium Generale Pembinaan Keagamaan

“Terwujudnya Program Diploma III Analis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia sebagai Rahamatan lil ‘alamin, memiliki kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang analisis kimia”.
 Tidak mudah memang mencapai visi karena visi dibangun sebagai suatu cita-cita yang tinggi dan ideal sehingga diperlukan usaha melalui misi yang terus-menerus dan konsisten dengan capaian yang dapat terukur. Sebagai institusi islam, Prodi  DIII Analis Kimia FMIPA UII tidak hanya mencetak seorang profesional muda yang kompeten di bidang analisis kimia tetapi juga menghasilkan lulusan yang bertauhid kepada Allah SWT dan berakhlak mulia dimana nilai-nilai islam tersebut akan diamalkan ketika mereka memasuki dunia kerja dan terjun ke masyarakat. 
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui program pembinaan keagamaan yang pada semester ini dibuka dengan acara studium generale.  Acara yang diselenggarakan pada Sabtu 5 April 2014 di Auditorium FTSP tersebut dibuka oleh Sekretaris Prodi, Ibu Reni Banowati, M.Sc mewakili Ketua Prodi yang berhalangan hadir. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan keagamaan ini bersifat wajib bagi mahasiswa angkatan 2012 dan 2013. Mahasiswa yang akan mengajukan ujian pendadaran harus menunjukkan sertifikat pembinaan keagamaan ini sebagai bukti telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembinaan agama. Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini jangan dijadikan beban dan hendaknya dijalani dengan ikhlas dan pemandu dijadikan sebagai seorang sahabat dalam upaya untuk selalu melakukan perbaikan diri.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Ust. Supriyanto Pasir, M.Ag yang mengetengahkan tentang akhlak dan perbedaannya dengan etika. Materi yang disampaikan secara santai dan interaktif ini mendapat sambutan yang baik oleh peserta yang hadir, terlihat dari antusiasme peserta ketika sesi tanya jawab. Ustad yang biasa menyampaikan materi dengan humor-humor segar ini menyampaikan bahwa setiap orang memiliki akhlak namun akhlak tersebut kemudian dibedakan menjadi akhlak baik dan buruk. Akhlak pun dapat dirubah dengan melakukan pembiasaan. Bedanya akhlak dengan etika terletak pada standar yang digunakan. Standar akhlak adalah al-quran dan sunah rosul sedangkan akal digunakan sebagai standar etika.