Mengiridiasi Penelitian Melalui Tekonologi Nuklir
Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, awal November 2018 DIII Analisis Kimia mengirimkan beberapa dosennya yaitu Yulirohyami, M.Sc., Reni Banowati I., M.Sc., Kuntari, M.Sc., dan Ganjar Fadillah, M.Si. ke Workshop Pendayagunaan Iradiator yang di adakan oleh Program Studi (Prodi) Teknokimia Nuklir Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan oleh STTN untuk mengenalkan teknologi radiator ke beberapa pihak luar baik itu peneliti, akademisi, mahasiswa dan pegawai profesional.
Secara sekilas, teknologi iradiator ini merupakan sebuah seperangkat peralatan pemancar radiasi dengan sumber radionuklida pemancar gamma atau perangkat akselerator, pembangkit sinar-X, atau berkas elektron yang digunakan untuk tujuan penelitian, sterilisasi, pasteurisasi, polimerisasi maupun aktivasi. Tidak hanya sekedar mendapat penjelasan secara teoritis tersebut, beberapa perwakilan dosen DIII Analisis Kimia tersebut juga diberi kesempatan untuk mengunjungi laboratorium dan melakukan percobaan dalam pengelolaan limbah zat warna tekstil menggunakan sistem irradiasi ini. Jika selama ini proses dengradasi pewarna banyak menggunakan radiasi sinar seperti UV atau halogen, namun inovasi pemberian radiasi dengan menggunakan sinar radioaktif ini dapat memecah pewarna relatif menjadi lebih cepat melalui pembentukan senyawa radikal hidroksil yang stabil.
Pengembangan teknologi ini memang masih sangat terbatas saat ini, namun beberapa aplikasi yang sudah mulai diterapkan oleh pihak STTN ini bisa menjadi angin segar terkait perkembangan IPTEK di masa mendatang. Beberapa IPTEK yang sudah dikembangkan oleh pihak STTN antara lain pengembangan proses kimia dengan radiasi, pengembangan material maju, pengembangan bioproses, aplikasi teknologi nuklir lainnya seperti pemulaian tanaman, pengawetan makanan dan pengendalian hama melalui teknik serangga mandul. Jika melihat beberapa penelitian yang dikembangkan oleh Prodi STTN ini menggunakan alat iradiator ini, tidak memungkin bahwa kedepannya pihak STTN dapat bekerja sama menjalin sebuah kolaborasi dengan DIII Analisis Kimia untuk menghasilkan sebuah penelitian yang berkualitas dan tentunya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat luas.