Launching Kelompok Studi Ilmiah “Spektrumika”

Program DIII Analis Kimia kembali menggelar diskusi ilmiah pada Sabtu, 28 April 2012 di Ruang Kuliah Program Profesi Apoteker FMIPA UII.  Berbeda dengan diskusi ilmiah sebelumnya, pada kesempatan ini juga menjadi saat yang bersejarah, yaitu Launching Kelompok Studi Ilmiah Mahasiswa "Spektrumika".  Spektrumika merupakan salah satu bentuk apresiasi mahasiswa di bidang akademik untuk mengembangkan dan menggaliminat, bakat dan potensi mahasiswa di bidang akademik untuk melahirkan karya-karya yang bermanfaat terutama dalam bidang analisis kimia dan aplikasinya.  Pada kesempatan ini, Spektrumika yang telah dirintis oleh mahasiswa Program DIII Analis Kimia secara ceremonial di resmikan oleh Ketua Program DIII Analis Kimia, Bapak Thorikul Huda, M.Sc. 

Spektrumika sebenarnya bukanlah, Kelompok Studi Mahasiswa yang pertama kalinya di DIII Analis Kimia.  Pada tahun 2008 tetah di gagas CRC (Chimal Recearch Club) oleh Program Studi DIII Analis Kimia, akan tetapi karena pengelolaannya di bawah Prodi, maka menjadi kurang berkembang, meski tetap ada pendampingan untuk mahasiswa. Spektrumika diharapkan benar-benar terlahir dari konsep yang dibangun oleh mahasiswa sehingga lebih dinamis.  Ketua Program DIII Analis Kimia dalam sambutannya memaparkan, bahwa Spektrumika akan menjadi sarana yang efektif untuk melahirkan karya-karya besar di bidang analisis kimia dan aplikasinya dengan mengusung isu terkini sehingga bukan menjadi tidak mungkin Spektrumika bisa melahirkan sebuah karya, formulasi, prototype, dan produk yang potensial untuk dipatenkan.  Mahasiswa harus tanggap terhadap isu yang merebak, salah satunya adalah isu energi.

Bapak Thorikul Huda, M.Sc. memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa isu energi selalu menjaditema yang menarik, bahkan ketika masih menjadi mahasiswa, isu energi selalu menjadi tema besar ajang kompetisi ilmiah di tingkat lokal maupun nasional.  Salah satu karyanya mampu mengukir prestasi di bidang lomba karya tulis mahasiswa.  Salah satu karyanya adalah pemanfaatan gas hidrogen dari limbah kemasan aluminium foil sebagai sumber energi terbarukan.  Isu lain yang tidak kalah menarik adalah keamanan pangan, kosmetika dan obat-obatan.  Kajian halal haram suatu produk pangan, kosmetika dan obat-obatan merupakan tema yang sangat dekat dengan aplikasi analisis kimia.  Cemaran pangan juga menjadi polemik di kalangan masyarakat.

Spektrumika merupakan salah satu bentuk apresiasi mahasiswa di bidang akademik sebagai sarana untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi setiap mahasiswa agar dapat mengoptimalkan peran sertanya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang analisis kimia dan aplikasinya.  Kelompok studi ilmiah mahasiswa Program DIII Analis Kimia sendiri.  Saudari Nurul Chotimah, selaku pengurus Spektrumika dalam sambutannya memaparkan bahwa forum ini bisa diharapkan sebagai forum diskusi untuk melahirkan karya anak bangsa sekaligus sebagai penguatan aspek akademik sehingga mahasiswa akan sangat terbantu dalam urusan prestasi akademiknya.

Selepas launching Spektrumika dilanjutkan dengan diskusi ilmiah dalam 2 session.  Session pertama mengangkat tema seputar pengembangan metode separasi kimia dalam aplikasi analisis kimia dengan narasumber Ibu Yuli Rohyami, M.Sc.  Diskusi kali ini dikaji tentang metode analisis trace element, terutama pengujian logam berat pada cemaran pangan dan lingkungan.  Pengujian logam berat yang umum dilakukan di laboratorium pengujian biasanya menggunakan metode AAS dan Spektrofotometri UV-Vis. Akan tetapi pengujian hanya mampu dilakukan pada limit deteksi tertentu, sehingga pada level konsentrasi yang sangat rendah membutuhkan perlakuan khusus.  Salah satu pengembangan metode analisis, memperkenalkan metode pre-konsentrasi dengan menggunakan solid phase extraction menggunakan adsorben selektif untuk logam berat, salah satunya adalah kitin terimobilisasi ditizon.  Metode ini sangat berguna untuk pengujian sampel pangan dan lingkungan yang diduga mengandung logam berat, sehingga pada level konsentrasi yang sangat rendahpun dapat dideteksi dengan alat yang sederhana.

Tidak lepas dari pengembangan metode analisis, pada session yang kedua dibahas tentang aplikasi biosensor dengan panelis dari kelompok mahasiswa yang terdiri dari Sarti Yuridasari, Yuliana Safitri, Boniyem dan Yoansyah Putra.  Tentu saja bahasan ini cukup mencuri perhatian para peserta yang semakin membuka kesempatan dan ide yang lebih luas lagi dalam pengembangan aplikasi analisis kimia.