D3 Kimia Analis gelar Studium Generale
{mosimage}Pada hari Jum’at tanggal 1 Mei 2009 Program D III Kimia Analis bersama dengan Prodi Ilmu Kimia FMIPA UII menyelenggarakan kegiatan Studium Generale. Acara tersebut juga dilaksanakan bekerja sama dengan Prodi Kimia dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Studium Generale yang diselenggarakan bertempat di Gedung Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII mengambil tema “Meningkatkan Profesionalisme Lulusan Kimia Dalam Menghadapi Persaingan Global”. Tujuan utama dari kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 250 peserta adalah memberikan pemahaman kepada para mahasiswa dari Program D3 Kimia Analis dan S1 Ilmu Kimia bahwa peluang kerja lulusan kimia masih sangat luas.
Ada dua pembicara yang hadir untuk menjadi pemateri pada kegiatan Studium Generale yaitu Ikhsan Safari, MS yang berasal dari PT Tripolyta, Tbk dan Budi Darmawan yang merupakan Field Manajer Pangkalan Susu PT Pertamina EP. PT Tripolyta merupakan salah satu perusahaan polimer terbesar di Indonesia. Pada kesempatan tersebut Iksan Safari menyampaikan hal-hal yang terkait dengan kompetensi lulusan kimia yang menyangkut Hard Skill dan Soft Skill. Menurut Iksan Safari identifikasi Hard Skill itu terdiri dari kemampuan untuk design sampling system, menyusun spesifikasi mutu product; melakukan, mencatat, mengendalikan dan melaporkan hasil analisis; Membuat serta meng-update SOP dan WI sesuai standar internasional seperti ASTM, memelihara dan melaporkan inspeksi, standarisasi, kalibrasi; mampu melakukan audit ISO seperti ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 18001 dan lain-lain. Adapun hal yang terkait dengan soft skill diantaranya yaitu mengenai kepemimpinan atau leadership. Kepemimpinan atau leadership ini dapat diperoleh dari aktivitas-aktivitas kemahasiswaan seperti keikutsertaannya dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Sedangkan Budi Darmawan banyak menyampaikan beberapa hal yang banyak dikerjakan oleh lulusan kimia di industry petroleum. Menurut Budi Darmawan, di Indonesia masih banyak tempat-tempat yang dapat dieksplorasi sumber minyak buminya, sehingga Indonesia masih mampu menyediakan minyak bumi untuk kurun waktu lebih dari 20 tahun lagi. Dari banyaknya tempat-tempat di Indonesia yang belum dieksplorasi sumber minyak buminya, maka peluang lulusan kimia masih terbuka lebar untuk dapat berkarya di industry perminyakan.