D III Analisis Kimia UII Melakukan Kunjungan Kerja ke Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim POLRI
Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII, Kamis 1 Maret 2018 melakukan kunjungan kerja ke Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes POLRI. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka supervisi mahasiswa Praktik Kerja Lapangan sekaligus dalam rangka melakukan pengembangan kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII, Thorikul Huda, M.Sc. ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya dilakukan oleh Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII. Puslabfor merupakan mitra yang setiap tahun menerima mahasiswa Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII dalam kegiatan PKL. Mahasiswa yang PKL di Puslabfor akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan PKL di tempat lain. Salah satu keunikan penerapan pengujian kimia di Puslabfor adalah karakteristik sampel yang merupakan barang bukti, sehingga selama melakukan PKL mahasiswa akan semakin mengetahui bahwa pengujian kimia menjadi kunci dalam pembuktian dalam bidang forensic.
Tahun 2018, Program Studi D III Analisis Kimia mengirimkan tiga mahasiswa pilihan yang diberikan topik untuk melaksanakan verifikasi atau validasi metode pada pengujian barang bukti. Hal ini sangat disambut baik oleh Dosen Pembimbing PKL. Dra. V. Astarina Endah selaku Dosen Pembimbing menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan topik yang diberikan yang relevan dengan target pengembangan ruang lingkup akreditasi laboratorium. Mahasiswa yang telah dibekali materi dan praktik verifikasi atau validasi metode dapat menerapkan kompetensinya di dunia kerja, sehingga kegiatan PKL dapat memberikan nilai tambah dan konntribusi bagi dunia kerja.
Dalam kunjungan ini, tim juga berkesempatan berdiskusi dengan Kepala Pusat Narkotika AKBP Shodik Pratomo, M.Si. terkait penerapan ilmu kimia dalam bidang forensik. Program Studi D III Analisis Kimia yang telah mengembangkan konsentrasi kimia forensik dalam matakuliah pilihan. Kimia forensik akan menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Hasil studi banding di Singapore Polytechnic, kimia forensic menjadi konsentrasi yang paling banyak diminati. Pengembangan ini mendapatkan sambutan baik, AKBP Shodik Pratomo, M.Si. menuturkan bahwa ke depan kebutuhan tenaga ahli kimia di bidang forensik akan semakin berkembang. Kunjungan ini juga membahas relevansi pengembangan skema sertifikasi dengan dunia kerja. Pihaknya memberikan dukungan, terutama skema sertifikasi yang berkaitan dengan verifikasi atau validasi metode yang dibutuhkan di dunia kerja.