Ketua Program D III Analis Kimia memberikan kenang-kenangan kepada Kepala UPT LIPI
 
Senin, 28 Juni 2010 rombongan mahasiswa Program D III Analis Kimia mengadakan kunjungan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yogyakarta.  Pada kesempatan tersebut ikut mendampingi mahasiswa adalah Thorikul Huda, M.sc., yang juga Ketua Program D III Analis Kimia.   Kegiatan kunjungan di LIPI Yogyakarta dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang aplikasi ilmu kimia yang ditempuhnya.  Sesampainya di LIPI, rombongan diterima oleh Dr.  Suharwadji selaku Kepala UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia.   Pada saat menerima rombongan, Dr. Suharwadji menyampaikan bahwa LIPI Yogyakarta telah membuat berbagai macam produk kesehatan.  “Salah satu jenis produk yang telah dipatenkan adalah sabun sirih ”, ungkap Dr.  Suharwadji pada saat memberikan penjelasan. 
Seusai penjelasan di oleh Kepala UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia, rombongan diajak menuju tempat produksi dan laboratorium.  Beberapa jenis produk yang ditunjukkan ke mahasiswa diantaranya adalah teh ling zhi, sabun sirih, sabun mengkudu, susu kedelai dan berbagai produk lainnya.  “Ini dapat menjadi pembelajaran kewirausahaan mahasiswa”, tutur Ketua Program D III Analis Kimia.  Kunjungan di LIPI berakhir pada pukul 15.00 dan dilanjutkan perjalanan rekreasi ke Pantai Sundak.  
Pada tahun 2010, sebanyak 26 mahasiswa Program D III Analis Kimia berhasil memperoleh beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Banyaknya mahasiswa yang memperoleh beasiswa tidak terlepas dari peran pengelola Program D III Analis Kimia. Hal tersebut ditunjukkan dengan sosialisasi yang terus-menerus ketika ada informasi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Keduapuluh enam mahasiswa yang mendapatkan beasiswa diantaranya adalah:
 
No Nama Mahasiswa Angkatan Kategori Beasiswa
 1  Perwitasari  2009  PPA
 2  Eka Murniwati  2009  PPA
 3  Annisa Dwi R.  2009  PPA
 4  Lelly Nurseptiati  2009  PPA
 5  Endah Prasetyaningsih  2009  PPA
 6  Ida Ayu Sulistya  2009  PPA
 7  Puji Hartono  2008  PPA
 8  Nurul Fitri  2008  PPA
 9  Ali Masduki  2007  PPA
 10  Abdurrohman Wahid K.  2009  BBM
 11  Ayomi Lindita  2009  BBM
 12  Fithrotul Maghfiroh  2009  BBM
 13  Iqbal Setyawan  2009  BBM
 14  Irawan Dwi Putranto  2009  BBM
 15  Muhammad Agung MP  2009  BBM
 16  Khusairi  2009  BBM
 17  Septian AndrWibowo  2009  BBM
 18  Siti mufidatul K.  2009  BBM
 19  Sri Rahayu  2009  BBM
 20  Tarno  2008  BBM
 21  Handias Vichi Leonardo  2008  BBM
 22  Patimah  2008  BBM
 23  Muhamad Lutfi  2008  BBM
 24  Dwi Muharani  2008  BBM
 25  Dyah Purnamasari  2007  BBM
 26  Evi Dwi Lestari  2007  BBM
 
No Agenda Kegiatan
Tanggal
 1.  Kuliah Perdana  Sabtu, 21 Agustus 2010
 2.  Pengukuran Jas Almamater dan Jas Lab  Sabtu, 21 Agustus 2010
 3.  Perkuliahan Tahap I  23 Agustus – 3 September 2010
 4.  Key In Biodata, Foto KTM, Pengambilan Alqur'an  23 Agustus 2010
 5.  Libur Lebaran  6 – 15 September 2010
 6.  Perkuliahan Tahap II  20 September-22 Oktober 2010
Persyaratan pendaftaran melalui jalur PSB dapat ditujukan kepada PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM D III ANALIS KIMIA
d/a Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia
Jln. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Yogyakarta (55584)
Waktu Pendaftaran


 
  1. Masuk ranking 10 besar atau rata-rata raport minimal 6,5 (enam koma lima) pada kelas 11 atau prestasi pada bidang penalaran dan minat bakat tingkat kabupaten, provinsi atau nasional misalnya bidang karya tulis ilmiah, olah raga dan seni
  2. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 3 x 4 (berwarna) sebanyak 2 lembar
  3. Berkelakuan baik
  4. Tidak buta warna (dibuktikan dengan surat keterangan dokter)
Program Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB) merupakan pola penerimaan mahasiswa baru di Program D III Analis Kimia melalui seleksi prestasi Bidang Akademik dan Minat-Bakat.  
 

  • Kategori Siswa Berprestasi Bidang Akademik

Ditujukan bagi siswa dengan kemampuan akademik yang tinggi yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata rapor pada semester III, IV dan V.  Selain itu juga prestasi akademik dapat berupa kompetisi atau lomba dalam bidang ilmu pengetahuan, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.  Contohnya adalah lomba olimpiade sains, lomba karya ilmiah, lomba cerdas cermat dan lain sebagainya.  

  • Kategori Siswa Berprestasi Minat-Bakat

Ditujukan kepada siswa yang mempunyai bakat dan prestasi dalam bidang olah raga dan seni di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasional. 

 
Persyaratan PSB Program D III Analis Kimia
  1. Masuk ranking 10 besar atau rata-rata raport minimal 6,5 (enam koma lima) pada kelas 11 atau prestasi pada bidang penalaran dan minat bakat tingkat kabupaten, provinsi atau nasional misalnya bidang karya tulis ilmiah, olah raga dan seni
  2. Menyerahkan pas foto terbaru ukuran 3 x 4 (berwarna) sebanyak 2 lembar
  3. Berkelakuan baik
  4. Tidak buta warna (dibuktikan dengan surat keterangan dokter)

Tempat Pendaftaran

 
Persyaratan pendaftaran melalui jalur PSB dapat ditujukan kepada PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM D III ANALIS KIMIA
d/a Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia
Jln. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Yogyakarta (55584)

Waktu Pendaftaran

Periode

Pendaftaran dan Penerimaan Dokumen

Evaluasi

Pengumuman Hasil Ujian

Seleksi Tahap II*

Pengumuman Seleksi Tahap II*

Registrasi

PSB-I

1-10 Januari

14 Januari

16 Januari

17-18 Januari 22 Januari

13-21 Maret

PSB-II

11 Jan – 14 Februari

18 Februari

20 Februari

21-22 Februari 26 Februari

13-21 Maret

PSB-III

15 Feb – 7 Maret

11 Maret

13 Maret

14-15 Maret 19 Maret

13-21 Maret

PSB-IV

8 Feb – 4 April

8 April

10 April

16-17 Mei 21 Mei

20-27 Mei

PSB-V

5 April – 9 Mei

13 Mei

15 Mei

16-17 Mei 21 Mei

20-27 Mei

PSB-VI

10 Mei – 6 Juni

10 Juni

12 Juni

13-14 Juni 18 Juni

17-24 Juni

PSB-VII
7 Juni – 11 Juli
15 Juli
17 Juli
18-19 Juli 23 Juli
21-27 Agustus
PSB-VIII
12 Juli – 18 Agustus
20 Agustus
22 Agustus
21-27 Agustus

Download Formulir PSB

Untuk mempermudah calon mahasiswa yang akan mendaftar melalui jalur Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB), maka formulir PSB dapat download disini.

 

{mosimage}Sehubungan dengan pertambahan penduduk yang semakin meningkat, maka permintaan akan pangan, sandang dan papan juga semakin meningkat. Hal ini mendorong peningkatan kegiatan pembangunan di berbagai sektor yang mengakibatkan pemanfaatan ekosistim secara tidak rasional dan tidak terkendali. Kegiatan pembangunan tersebut mengakibatkan penurunan kualitas bahkan perusakan ekosistim itu sendiri serta berdampak lanjut terhadap gangguan ekosistim lain yang berada di sekitarnya, sehingga mengakibatkan gangguan kehidupan organisme yang hidup di dalamnya maupun terhadap organisme pemanfaatnya termasuk manusia.
Proses pencemaran perairan pada umumnya disebabkan oleh berbagai kegiatan yang merupakan sumber bahan pencemar perairan antara lain pemukiman, industri, transportasi, dan pertanian. Kegiatan-kegiatan tersebut potensil menghasilkan bahan pencemar yang merusak sistim kehidupan di dalam ekosistim pantai. Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, dengan demikian perairan yang sudah tidak lagi berfungsi secara normal dapat dikatergorikan sebagai perairan tercemar. Selain itu definisi dari pencemaran air disebabkan oleh masuknya zat-zat asing ke dalam lingkungan, sebagai akibat dari tindakan manusia, yang merubah sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis lingkungannya. Bahan-bahan pencemar tersebut digolongkan ke dalam tiga tipe yaitu: (1) patogenik (menyebabkan penyakit pada manusia), (2) estetik (menyebabkan perubahan lingkungan yang tidak nyaman berdasarkan panca indera) dan (3) ekomorpik (bahan cemar yang menyebabkan perubahan sifat sifat fisika lingkungan).
Bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan perairan dapat berasal dari material organik maupun anorganik.  Parameter pencemaran biasanya saling terkait antara satu parameter dengan parameter lainnya.  Dalam pembahasan ini akan disampaikan hubungan antara parameter Total Padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid) dengan kekeruhan (Turbidity), dan Kelarutan oksigen (Dissolved Oyigen)
Total Suspended Solid atau Total Padatan Tersuspensi
TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi adalah padatan yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan inorganic yang dapat disaring dengan kertas millipore berporipori 0,45 μm. Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air karena mengurangi penetrasi matahari ke dalam badan air, kekeruhan air meningkat yang menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi organisme produser.
Turbidity atau Kekeruhan
Turbiditas atau kekeruhan digunkan untuk menyatakan derajat kegelapan di dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang.  Kekeruhan biasanya terdiri dari partikel organic maupun anorganik yang berasal dari DAS (Daerah Aliran Sungai) dan resuspensi sediment di dasar danau.
Dissolved Oxygen atau Kelarutan oksigen
Sumber oksigen dalam perairan dapat diperoleh dari hasil proses fotosintesis phytoplankton atau tumbuhan hijau dan proses difusi dari udara, serta hasil proses kimiawi dari reaksi-reaksi oksidasi. Keberadaan oksigen di perairan biasanya diukur dalam jumlah oksigen terlarut (dissolved oxygen) yaitu jumlah miligram gas oksigen yang terlarut dalam satu liter air.
Pada ekosistem perairan, keberadaan oksigen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain distribusi temperatur, keberadaan produser autotrop yang mampu melakukan fotosintesis, serta proses difusi oksigen dari udara. Di perairan umumnya oksigen memiliki distribusi yang tidak merata secara vertikal . Distribusi ini berkaitan dengan kelarutan oksigen yang dipengaruhi oleh temperatur perairan. Kelarutan oksigen bertambah seiring dengan penurunan temperatur perairan, walaupun hubungan ini tidak selamanya berjalan secara linier.
Tabel 1. Hubungan antara temperatur dan kelarutan oksigen di perairan.
suhu Kelarutan oksigen (mg/L)
 0  14,6
 4  13,1
 8  11,9
 12  10,8
 16  10,0
 20  9,2
 24  8,5
30 7,9
Sumber :Chanlett (1979)
 
 Hubungan antara Total Suspended Solid dengan Turbidity dan Dissolved Oxigen
Kekeruhan erat sekali hubungannya dengan kadar zat tersuspensi karena kekeruhan pada air memang disebabkan adanya zat-zat tersuspensi yang ada dalam air tersebut. Zat tersuspensi yang ada dalam air terdiri dari berbagai macam zat, misalnya pasir halus, liat dan lumpur alami yang merupakan bahan-bahan anorganik atau dapat pula berupa bahan-bahan organik yang melayang-layang dalam air. Bahan-bahan organik yang merupakan zat tersuspensi terdiri dari berbagai jenis senyawa seperti selulosa, lemak, protein yang melayang-layang dalam air atau dapat juga berupa mikroorganisme seperti bakteri, algae, dan sebagainya. Bahan-bahan organik ini selain berasal dari sumber-sumber alamiah juga berasal dari buangan kegiatan manusia seperti kegiatan industri, pertanian, pertambangan atau kegiatan rumah tangga. Kekeruhan memang disebabkan karena adanya zat tersuspensi dalam air, namun karena zat-zat tersuspensi yang ada dalam air terdiri dari berbagai macam zat yang bentuk dan berat jenisnya berbeda-beda maka kekeruhan tidak selalu sebanding dengan kadar zat tersuspensi.
Tontowi (2007) telah membuktikan bahwa peningkatan total padatan terlarut akan meningkatkan tingkat kekeruhan di Waduk Jati Luhur.  Kenaikan kadar zat tersuspensi dari 11 mg/L menjadi 50,5 mg/L atau mengalami kenaikan sebesar 390 %, sedangkan kekeruhan mengalami kenaikan dari 6,6 NTU menjadi 27,6 NTU atau mengalami kenaikan sebesar 318 %
Dampak kekeruhan pada air minum terutama adalah dapat menimbulkan estetika yang kurang baik. Orang menilai air minum pertama dari kekeruhannya. Air yang keruh ditinjau dari estetikanya tidak layak untuk diminum. Selain dari segi estetika, air yang keruh yang mengandung zat-zat tersuspensi dapat menyebabkan mikroorganisme patogen hidup dan berkembang dengan baik, bahkan adanya bahan-bahan tersuspensi tersebut dapat menyebabkan mikroorganisme lebih tahan terhadap proses desinfeksi.
Adanya kekeruhan akan manghambat proses masuknya sinar matahari ke dalam perairan.  Sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan proses fotosintesis tanaman (fitoplankton) menjadi terhambat.  Padahal seperti diketahui bersama, fotosintesis oleh tanaman akan menghasilkan gas O2 yang banyak dibutuhkan oleh organisme di lingkungan perairan.
Jika  oksigen hanya sedikit dan maka bakteri aerobic akan cepat mati karena suplay oksigennya sedikit dan bakteri anaerobik mulai tumbuh. Bakteri anaerobik akan mendekompisisi dan menggunakan oksigen yang disimpan dalam moleku lmolekulyang sedang dihancurkan. Hasil dari kegiatan bakteri anaerobikdapat membentuk Hidrogen Sulfida (H2S), gas yang berbau busuk dan berbahaya, serta beberapa produk lainnya
Kesimpulan
Peningkatan konsentrasi padatan terlarut berkorelasi secara positif dengan nilai kekeruhan dan berkorelasi negative dengan kelarutan oksigen
DAFTAR PUSTAKA

Chanlett, E.T., 1979. “Environmental Protection”. Mc Graw-Hill Book Company. New York.585 p.
Sunarto, 2003, “Peranan Dekomposisi Dalam Proses Produksi Pada Ekosistem Laut”
Pengantar Falsafah Sains (Pps702)Program Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor

 

 

Foto bersama dengan tamu dari Belanda

Jum’at 11 Juni 2010, Fakultas MIPA –UII menyelenggarakan acara ramah tamah bertempat di basement gedung Laboratorium Terpadu. Tujuan diadakannya kegiatannya tersebut adalah untuk memperat tali silaturahmi antar civitas akademika yang ada di FMIPA UII.  Hadir pada acara ramah tamah adalah Yandi Syukri, M.Si., Apt selaku Dekan FMIPA dan pejabat struktural lain yang ada di FMIPA seperti Ketua Program Studi Statistika, Ilmu Kimia dan Farmasi.  Selain itu juga turut hadir Ketua Program D III Analis Kimia dan Ketua Program Profesi Apoteker. 

Pada kesempatan yang sama juga datang tamu dari Belanda yang mengadakan kunjungan di Prodi Ilmu Kimia  yaitu Dr. Hands Siwon yang didampingi oleh Dr. Wiyono selaku asistennya.  Tamu dari Belanda selanjutnya diajak juga untuk menikmati sajian makan siang yang telah disediakan oleh panitia.  Suasana ramah tamah dilakukan selepas sholat Jum’at itu berlangsung sangat akrab, terbukti hampir semua civitas akademika menikmati makan siang bersama untuk kali pertama sejak pemilihan pimpinan di Fakultas MIPA.  
Prof. Dr. Hardjono Sastrohamidjojo selaku sesepuh FMIPA UII memberikan sambutan dan mengingatkan kembali arti pentingnya silaturahmi.  Pada kesempatan itu juga Mantan Ketua Prodi Ilmu Kimia kembali mengajak kepada civitas akademika FMIPA untuk mengadakan acara yang sama dan Insya Allah akan diselenggarakan di kediaman Prof. Dr. Hardjono Sastrohamidjojo pada tanggal 27 Juni 2010.  Acara penutupan dilakukan dengan foto bersama antara beberapa pengemban amanah di FMIPA dan tamu dari Belanda.