

Workshop Penulisan lamaran, Strategi Psikotes dan Wawancara
Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII kembali menyelenggarakan Workshop Penulisan lamaran, Strategi Psikotes dan Wawancara pada :
Ahad, 22 Desember 2013 pukul 07.30 – 12.00 WIB
di Ruang Sidang II FMIPA UII
Pendaftaran : 3 – 16 Desember 2013
di Kantor Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII (Sdr. Dedy Sugiharto, S.Si.)
Kontribusi : Rp. 10.000,00
(Workshop dibatasi hanya untuk 50 mahasiswa)
Program DIII Analis Kimia FMIPA UII akan terapkan budaya K3 di laboratorium. Upaya ini sebenarnya bukan hal baru yang ada di prodi. Kegiatan praktikum merupakan kegiatan pembelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi Analis Kimia FMIPA UII. Budaya K3 akan mulai dicanangkan pada bulan K3 pada 12 Januari – 12 Februari 2014.
Bekerja di laboratorium memiliki resiko tinggi. Interaksi dengan bahan beracun dan berbahaya (B3) merupakan pekerjaan yang tidak dapat dihindari. Kecelakaan kerja dapat terjadi dari interaksi dengan bahan kimia secara langsung. Mahasiswa dapat terkena bahaya bahan kimia melalui saluran pernafasan (terhiru), pencernaan (tertelan) dan terkena kulit. Tumpahan dan percikan bahan kimia merupakan kecelakaan yang paling mungkin terjadi, sehingga memerlukan pengendalian agar resiko ini dapat dihilangkan. Uap bahan kimia dari pelarut organik yang bersifat volatile juga tidak dapat dihindari dari kegiatan praktikum. Begitu pula debu yang beterbangan di area laboratorium juga tidak memberikan jaminam bebas dari bahan kimia berbahaya.
Resiko kerja juga dapat terjadi dari alat dan instrumentasi. Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan fungsinya ataupun kondisi alat yang tidak layak juga menjadi penyebab kecelakaan kerja. Bahaya listrik dan mekanik juga menjadi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium. Resiko lain yang mungkin terjadi adalah resiko bahaya kebakaran. Kebakaran terjadi akibat adanya bahan kimia yang mudah terbakar, sumber api dan adanya oksigen di udara. Pengendalian dan pencegahan bahaya kebakaran perlu mendapat perhatian penting bagi seluruh mahasiswa, dosen dan laboratorium.
Sosialisasi menjadi langkah penting dalam menerapkan budaya K3. Meskipun setiap mahasiswa telah mendapatkan pelatihan K3, tetapi dalam implementasi masih ditemui budaya kerja yang belum sejalan dengan K3 maka upaya persuasif yang akan menjadi langkah yang efektif. Kesadaran budaya K3 harus diperhatikan dan diikuti dengan benar. Salah satunya, bekerja di laboratorium dengan bersenda gurau, menggakan alat komunikasi di laboratorium, membawa makanan dan minuman di laboratoriu, serta tidak memahami prosedur dengan benar merupakan budaya yang tidak sesuai dengan budaya K3. Mahasiswa juga dihimbau dapat memahami MSDS bahan kimia, sehingga dapat mengenal bahan kimia sebelum berinteraksi langsung. Menghiraukan budaya K3 berarti tengah merencanakan kecelakaan kerja untuk diri sendiri dan orang lain.
Mahasiswa juga perlu menyadari pentingnya menggunakan alat perlindungan diri seperti pakaian kerja (jas lab), menggunakan sepatu tertutup (tidak menggunakan sepatu berhak tinggi), tidak menggunakan lensa kontak dan perhiasan berlebihan, selalu menyediakan maskser dan sarung tangan, menggunakan kaca mata pengaman dalam pekerjaan khusus dapat memberikan perlindungan yang aman dalam bekerja di laboratorium.
Program DIII Analis Kimia, Sabtu, 23 November hingga Senin, 25 November 2013 kembali mengadakan Workshop Teknik Sampling. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa semester III ini merupakan kegiatan wajib yang terintegrasi dalam matakuliah Praktikum Teknik Sampling. Workshop diselenggarakan dalam 3 hari yang terdiri dari teori strategi sampling air, tanah dan udara dilanjutkan dengan praktik pengambilan sampel dan pengujian di laboratorium.
Hari pertama, peserta mendapatkan teori teknik sampling air yang disampaikan oleh Yusuf Habibi, S.Si. dilanjutkan dengan teknik sampling udara oleh Puji Kurniawati, M.Sc. Hari kedua, peserta diajak terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengambilan sampel air, tanah dan udara. Peserta diajak ke lokasi wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Tim, Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. dan Ketua Program DIII Analis Kimia FMIPA UII, Thorikul Huda, M.Sc.
Pengambilan sampel air, dengan instruktur Reni Banowati Istiningrum, M.Sc., Bayu Wiyantoko, M.Sc., Thorikul Huda, M.Sc., Ida Ayu Sulistya ini mengambil beberapa titik pengambilan sampel di Waduk Gajah Mungkur dengan menggunakan alat pengambilan sampel air (water sampler) dan dengan bantuan kapal untuk parameter uji kualitas air, termasuk BOD. Peserta diajarkan teknik mengambil sampel dan parameter penting yang harus dilaporkan dalam pengendalian mutu pengambilan sampel.
Peserta juga mengikuti pengambilan sampel udara ambien dengan pengambilan tipe roadsite untuk parameter uji gas nitrogen dioksida dengan menggunakan metode SNI. Peserta diajak mengambil sampel udara di perlintasan jalan menuju kawasan objek wisata Waduk Gajah Mungkur, dengan instruktur Yuli Rohyami, M.Sc., Puji Kurniawati, M.Sc., dan Aprisilia Risky Wijaya. Selain sampel air dan udara, juga dilakukan pelatihan pengambilan sampel tanah untuk parameter uji kualitas tanah lahan pertanian dengan instruktur Tri Esti Purbaningtias, M.Si. dan Dwi Mahmudi, B.A.
Hasil pengambilan sampel dari lapangan kemudian diuji langsung di laboratorium, baik analisis air, tanah dan udara sebagai kegiatan pada hari terakhir yang dibimbing langsung oleh Reni Banowati Istingrum, M.Sc. dan Yuli Rohyami, M.Sc. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa dalam melakukan strategi sampling lingkungan baik, air, tanah maupun udara. Kegiatan ini juga menjadi strategi dalam penguatan kompetensi mahasiswa, baik dalam pekerjaan di lapangan dan di laboratorium.
Penyelanggaraan pendidikan di Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII memerlukan sistem manajemen K3. Komiten ini dibangun atas dasar aktivitas pembelajaran yang dilakukan di laboratorium kimia memiliki tingkat resiko bahaya yang tinggi. Peluang kecelakaan kerja di laboratorium yang tinggi membutuhkan pengendalian yang baik sehingga resiko yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.
Hasil pelatihan yang telah diikuti ini akan segera diwujudkan dalam merintis sistem manajemen K3 yang ada di laboratorium sehingga tercipta suasana belajar di laboratorium dengan zero accident. Adanya implementasi K3 ini diharapkan mahasiswa dapat bekerja di laboratorium dengan nyaman meskipun potensi bahaya yang ditimbulkan dari interaksi dengan bahan kimia, pemakaian alat, penggunaan prosedur kerja yang salah, bahaya mekanik dan listrik, serta resiko dari bahaya kebakaran dapat dikendalikan.
Jum’at, 15 November 2013 Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII adakan Studi Banding ke AKA Bogor. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi, Thorikul Huda, M.Sc. ini bertemu langsung dengan Direktur AKA Bogor. Kunjungan ini membahas beberapa agenda penting terkait dengan penguatan kurikulum sekolah vokasi.
Hal ini berkaitan dengan strategi pengembangan kurikulum baru yang akan dilaksanakan pada Tahun Akademik 2014/2015. Penguatan kompetensi seorang ahli madya di bidang analisis kimia harus dimunculkan dalam jumlah mata kuliah praktikum yang diselenggarakan. Kurikulum yang tengah dikembangkan ini telah merancang akan disesuaikan dengan standar yang ditetapkan, yaitu minimal 52 SKS matakuliah praktikum. Oleh karena itu, kurikulum baru yang nantinya akan berjalan akan membutuhkan pengawalan yang intensif sehingga kesesuaian kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Kompetensi Nasional Kimia Analisis (SKN-KA), dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah dirumuskan dalam program learning outcomes (kompetensi lulusan prodi) dapat tercapai.
Kunjungan yang diikuti oleh staf dosen Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII ini juga menjadi langkah inisiasi pendirian lembaga sertifikasi prosesi (LSP) dan keberadaan analis kimia dalam organisasi himpunan profesi analis kimia. Hasil studi banding ini akan segera ditindaklanjuti dalam upaya perbaikan dan pengembangan prodi sehingga mampu melahirkan lulusan yang unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.