Untuk materi sebelum UTS bisa di Download disini
Peserta LKID, Sabtu, 26 April 2014 diajak untuk semakin mengenal diri sendiri (self awareness). Peserta diajak untuk semakin mengenali diri sendiri dengan mengenal Allah SWT. Dalam pelatihan ini, Sus Budiharto, S.Psi., M.Psi., Psi. mengajak peserta untuk merenungkan agar dalam setiap kehidupan kita senantiasa menemukan Allah, seperti dalam firman Allah,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Ali Imran : 190 – 191)
Saat berdiri yang ada Allah dan saat dudukpun selalu ada Allah. Saat belajar yang ada Allah, saat bekerja yang ada Allah sehingga nantinya sebagai seorang analis kimia ketika bekerja dan mendapatkan data bukan lagi karena ingin mencari ridho uang tetapi mencari ridho Allah.
Seluruh peserta diajak mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya. Melalui game yang interaktif, beliau mengajak peserta semakin mengenal dirinya. Mengenal diri akan menjadi semakin mengetahui apa yang sesungguhnya kita butuhkan dalam kehidupan ini. Ketika manusia sadar akan kebutuhan hidupnya, maka akan berupaya mencari dan mengejar kebutuhannya.
Sesi ini mengajak peserta untuk mengenal kekuatan dan kelemahan pribadi dan mengapa kita gagal atau sukses dalam suatu hal sehingga kita dapat memanfaatkan pengetahuan tentang diri untuk menjunjung cita cita. Semua yang yang ada dan terjadi dalam diri kita, ada Allah yang selalu bersama kita.
Beliau juga berpesan kepada perserta, setelah mengikuti pelatihan ini kita harus mulai membangun dan memperbaiki konsep diri, membangun danmemperbaiki paradigma tentang diri dan dunia dan membangun motivasi. Agar menjadi sukses, kuncinya harus ada ketulusan dalam hati.
Profesi seorang analis kimia membutuhkan skill dalam public speaking. Kemampuan public speaking seorang analis kimia menjadi sebuah kebutuhan dalam membangun kesuksesan di masa depan. Dalam pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka Latihan Kepemimpinan Islam Dasar (LKID) Drs. Imam Mujiono, M.Ag. sebagai trainer menyampaikan pentingnya public speaking sebagai sebuah ilmu, seni, dan ketrampilan dalam menyampaikan pesan dengan lancar, runtut, menarik dan berpengaruh.
Dalam pelatihan ini, trainer menuturkan pentingnya public speaking dalam melaporkan atau mempresentasikan hasil pekerjaan atau hasil analisis di laboratorium. Ketrampilan ini menjadi salah satu skill dalam standar kompetensi seorang analis kimia dalam menginformasikan data dan informasi dengan baik.
Seorang analis kimia juga memerlukan ketrampilan dalam bernegosiasi dan memimpin rapat. Ketrampilan ini akan sangat berguna apabila nantinya sudah berkarya, baik berkarir dalam dunia kerja maupun ketika menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat ataupun ketika nantinya menjadi pemimpin bangsa. Seorang yang hebat berangkat dari sebuah proses yang panjang. Suatu saat, seseorang tidak akan membayangkan dirinya menjadi forum star yang akan dikagumi banyak orang, dan semua butuh proses belajar public speaking. Ketrampilan ini bisa dikembangkan untuk menjadi seorang pembicara yang hebat, seorang motivator, seorang trainer atau seorang mubaligh bahkan akan menjadi pemimpin yang mampu memiliki talenta yang luarbiasa sehingga akan menjadi tokoh yang akan sering muncul di media dalam berbagai press conference.
Peserta juga mendapatkan bekal dari trainer, bagaimana menjadi seorang pribadi yang confidence (percaya diri) dan mampu menghilangkan nervous ketika di depan public. Dalam pelatihan ini, trainer mengajak kepada peserta untuk mengembangkan ketrampilan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Ketika berbicara di depan public, sangatlah penting untuk menggunakan intonasi yang tepat, menggunakan durasi yang benar, tempo yang teratur, dengan asentuasi dan diksi yang benar. Beliau menuturkan, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan antusiasme menjadi faktor penting dalam berkomunikasi.
Selain harus berlatih, berbicara di depan publik perlu sekali didukung dengan penampilan yang menarik. Ketika berbicara, banyak hal yang harus menjadi perhatian, mulai dari gerakan tangan, gerak tubuh, kontak mata pada audien, sampai ekspresi wajah. Sebagai trainer kondang yang memiliki jam terbang tinggi hingga ke manca Negara, beliau menekankan satu hal yang harus dilatih. Bahasa tubuh, terutama senyuman mampu melahirkan simpati, empati, dukungan dan kekaguman seseorang. Dalam sebuah forum, senyuman akan mampu mengubah suasana sendu menjadi bahagia dan suasana kaku menjadi cair. Senyuman menunjukkan sikap terbuka, bersahabat, percaya diri, mengesankan dan akan menjadi investasi besar dalam kehidupan seseorang.
Di akhir pelatihan ini, beliau juga menuturkan bahwa ada hal penting yang harus dihindari. Ketika di depan public, hindarilah terlalu merendahkan diri atau sebaliknya menonjolkan diri sendiri. Ketika berada di depan publik, hindari pula muncul rasa tidak percaya diri, terlalu takut salah, terlalu asyik dengan diri sendiri atau terlalu sering meminta-maaf hingga berulang-ulang.
Pelatihan ini, tentu saja sangat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan sekarang, saatnya memulai untuk belajar public speaking, perbaiki terus kualitas diri dan jangan pernah bosan untuk berlatih dan tetap berlatih.
Mahasiswa Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII, Sabtu 26 April 2014 mengikuti pelatihan Leadership Building dalam rangka Latihan Kepemimpinan Islam Dasar. Pelatihan yang dibuka oleh Ketua Kaprodi, Thorikul Huda, M.Sc. ini diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2013 dan mahasiswa yang belum mengikuti LKID. Pelatihan yang diselenggarakan di Ruang Sidang Audiovisual Gedung Perpustakaan UII ini menghadirkan trainer kondang Drs. Imam Mujiono, M.Ag.
Leadership Building merupakan salah satu materi pelatihan yang dipersiapkan bagi calon pemimpin di masa depan. Mahasiswa mendapatkan bekal konsep kepemimpinan dan manajemen kepemimpinan dalam Islam. Peserta mendapatkan bekal sebagai calon generasi bangsa dengan meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW.
Peserta dengan sangat antusias menyimak materi yang disampaikan oleh trainer. integritas moral menjadi sangat penting dalam karakter seorang pemimpin. Islam memiliki prinsip yang agung dalam kepemimpinan. Uswatun khasanah merupakan unsur dalam kepemimpinan Islam. Keteladanan menjadi hal penting dalam kehidupan. Keteladanan akan melahirkan banyak kebaikan dan dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajak kebaikan pada orang lain. Islam juga mengajarkan konsep musyawarah, dan tidak mengajarkan seorang pemimpin bersikap otoriter. Pemimpin juga harus memiliki sifat adalah (adil) dan beramar ma’ruf nahy munkar.
Kesuksesan seorang analis kimia, haruslah dibangun karakter seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus memiliki karakter yang dilandasi keimanan. Aspek spiritualitas mendasari segalanya dan menjadi pondasi akhlak seorang pemimpin. Keimanan akan melahirkan pemimpin yang adil. Karakter seorang pemimpin muslim memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, fatonah, akhlaq dan hikmah. Dalam pelatihan ini, peserta diajak trainer untuk mengenal role model yang bisa menjadi uswatun khasanah. Bagaimana agar menjadi pemimpin yang mampu memberikan keteladanan, dengan membangun maturity (emo-social, peaceful, self manage, solid maker), capability (intellectuality, creativity, visioner, problem solver), morality (integrity, fairness, trust, credibility) dan sprirituality (belief, worship, wise, inner beauty). Leadership Building ini nantinya akan menjadi bekal agar sebagai seorang analis kimia dapat menjadi pemimpin bagi dirinya dan mampu menjadi generasi pemimpin di masa depan.
Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII, Jum’at 18, April 2014 meluncurkan Bidang Penalaran Mahasiswa. Bidang yang langsung dikelola oleh Prodi merupakan salah satu bentuk pengembangan bidang penalaran mahasiswa untuk mengembangkan potensi besar mahasiswa dalam berbagai bentuk karya ilmiah. Beberapa kompetisi ilmiah yang ada, Prodi DIII Analis Kimia berpeluang besar dalam meraih prestasi akademik.
Perolehan hibah PKM dan prestasinya sebagai finalis dalam Project Sains Olimpiade Sains Nasional Pertamina Tahun 2014 merupakan semangat besar dalam mewujudkan prestasi-prestasi lain yang membanggakan. Salah satu tim PKM yang terdiri dari Ninda Prastika Sari, Nur Isnaini, Istiqonah Aprilia, dan Aris Purnomo merupakan prestasi besar yang harus dilanjutkan oleh seluruh mahasiswa. Tim yang tengah merampungkan proyek pembuatan limbah tepung ikan dengan enzim papain ini menjadi cikal bakal perolehan hibah PKM berikutnya.
Prestasi yang telah diukir oleh Eka Wahyuni, Sumaryono dan Angga Kurniawan sebagai project Sains Olimpiade Sains Nasional Pertamina Tahun 2014 juga menjadi tonggak dalam mengukir prestasi yang lebih gemilang. Peluncuran bidang penalaran mahasiswa ini akan menjadi barometer dalam mencetak prestasi lain. Berbagai kompetisi ilmiah tersebut akan dipersiapkan secara matang sehingga dapat membangun motivasi yang kuat, proses pembinaan yang intensif dan penggodogan yang serius dalam mempersiapkan seluruh tim yang akan diikut sertakan dalam berbagai kompetisi ilmiah.
Komitmen Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII dalam membangun budaya ilmiah, Jum’at, 18 April 2014 selenggarakan Seminar Hasil Praktikum Mandiri. Seminar yang dilaksanakan di Auditorium FTSP UII ini menghadirkan tiga pembicara yang berasal dari mahasiswa. Seminar ini merupakan program rutin yang diselenggarakan setiap tahun untuk mempublikasikan hasil praktikum mandiri kepada seluruh mahasiswa dan dosen Program Studi DIII Analis Kimia.
Seminar yang menghadirkan pembicara Ida Sulistyaningrum, Tantra Jagad Prakarsa dan Desy Savitri Widiyanti ini membahas tema-tema hasil Praktikum Mandiri. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan yang terintegrasi dalam matakuliah Praktikum Mandiri yang telah diselenggarakan pada semester gasal. Meski demikian, tidak semua mahasiswa dapat mempublikasikan dalam seminar ini. Pembicara merupakan mahasiswa yang ditunjuk oleh program studi untuk mewakili para mahasiswa lainnya yang dinilai memiliki kemampuan terbaik dan memiliki tema yang menarik untuk dibahas dalam seminar ini. Bukan berarti mahasiswa lain tidak wajib mempublikasikan hasil praktikum mandiri. Semua mahasiswa telah melewati kegiatan seminar hasil praktikum mandiri secara terbuka yang diikuti mahasiswa sebagai bentuk ujian response praktikum.
Hasil praktikum mandiri ini merupakan kolaborasi kegiatan penelitian mahasiswa dan dosen Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII. Dalam seminar ini, salah satu narasumber Ida Sulistyaningrum membahas beberapa pengujian sifat fisikokimiawi hasil preparasi kitin dari cangkang udang yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menambah wawasan berbagai metode pengujian fisika dan kimia suatu biopolimer.
Kegiatan ini sangat mendapatkan apresiasi yang sangat baik oleh seluruh peserta dan narasumber. Seminar yang diakhiri dengan ramah tamah ini menjadi ajang curahan hati dalam selama mengikuti praktikum mandiri. Mahasiswa dapat belajar dari pengalaman, suka dan duka serta langkah strategis agar dalam melewati Praktikum Mandiri dengan sukses. Kiat sukses ini akan menjadi pengalaman berharga sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan dengan lebih matang.
Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII memberikan penghargaan kepada Ida Sulistyaningrum sebagai mahasiswa dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi. Penghargaan yang diberikan pada Jum’at, 18 April 2014 merupakan komitmen prodi dalam memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa agar memiliki tekad yang kuat dalam mengukir prestasi akademik. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Sekretaris Prodi, Reni Banowati I., M.Sc. sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang telah diraih dan dipertahankan oleh Saudari Ida Sulistyaningrum yang meraih IPK 3,97. Prodi juga memberikan hadiah berupa beasiswa pendidikan yang disaksikan oleh seluruh mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII.
Indeks prestasi yang patut dihargai, mahasiswa yang akrab dipanggil Ida ini memiliki ketekunan dalam menuntut ilmu. Tidak ada rahasia khusus bagi pemilik wajah manis dan sederhana ini untuk meraih kesuksesan tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Ida menyampaikan kiat sukses dalam belajar. Strategi yang memang patut dicontoh, bahwa dalam belajar membutuhkan keseriusan dalam belajar. Tidak ada cara belajar atau waktu belajar khusus, kuncinya adalah bersungguh-sungguh ketika kuliah sehingga materi yang dipelajari akan mudah dipahami. Kesuksesan tersebut juga menjadi kebanggaan tersendiri. Selain mempunyai IPK tertinggi, Ida juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Inilah sisi positif yang dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa, bahwa memiliki prestasi yang baik sangat penting, tetapi memiliki pengalaman kepemimpinan dan manajemen organisasi jauh lebih penting.
Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII menjalin kerjasama dengan Program Studi DIV Teknokimia Nuklir STTN BATAN. Prodi DIII Analis Kimia dan Prodi DIV Teknokimia Nuklir yang sama-sama merupakan sekolah vokasi ini akan menjalin hubungan kerja dalam peningkatan kualitas akademik dan mutu pelayanan pendidikan dan kiprahnya di masyarakat. Kerjasama ini telah tertuang dalam MoU yang telah ditandatangani pada Kamis, 24 April 2014. Ketua Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII, Thorikul Huda, M.Sc. dalam acara penandatanganan MoU menyampaikan keterbukaan prodi dalam mengangkat program kegiatan secara bersama untuk meningkatkan kualitas akademik dalam berbagai bidang. Prodi siap menjalin kerjasama dalam peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan magang bagi pendidik ataupun pertukaran mahasiswa.
Kerjasama ini juga akan diwujudkan dalam penyelenggaraan pelatihan bersama bagi tenaga akademik, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Ketua Prodi DIV Teknokimia dan Nuklir, Sugili Putra, S.T., M.T., menyampaikan bahwa pihaknya juga tengah mempersiapkan pendirian LSP. Olehkarena itu, pada kesempatan ini pihak STTN BATAN sangat mendukung adanya kolaborasi dalam pelatihan terkait. Pelatihan asesor lembaga sertifikasi profesi pihak pertama (LSP-P1) yang akan diselenggarakan pada tahun ini di Prodi DIII Analis Kimia siap diikuti juga bagi dosen Prodi DIV Teknokimia Nuklir. Selain itu, STTN BATAN juga telah mempersiapkan pelatihan pengujian kimia dengan menggunakan teknologi aktivasi neutron dan spektroskopi sinar bheta serta gamma bagi mahasiswa Prodi DIII Analis Kimia. Kedua belah pihak juga akan mempersiapkan upaya sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada calon alumni.
Dalam kesempatan ini, Prodi DIII Analis Kimia juga telah mempersiapkan dua dosen, Reni Banowati I., M.Sc. dan Puji Kurniawati, M.Sc. untuk mengikuti magang dalam pengelolaan praktikum sekolah vokasi pada awal Mei 2014 mendatang. Program ini merupakan upaya prodi dalam mempersiapkan penyelenggaraan praktikum sekolah vokasi pada kurikulum baru tahun 2015.
Bentuk kerjasama lain yang akan menjadi agenda lima tahun ke depan adalah kegiatan pengabdian masyarakat secara bersama. Pertengahan Mei dan penghujung Juni mendatang Prodi DIII Analis Kimia akan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Harjobinangun Pakem Sleman dan Desa Tirtonirmolo Kasihan Sleman yang sekaligus akan menjadi kegiatan bersama. Pengabdian masyarakat juga ditawarkan dalam pengabdian Prodi Teknokimia Nuklir dalam mengembangkan pertanian organik di Kabupaten Purworejo pada Mei hingga Juni mendatang. Selain kegiatan pengabdian masyarakat bersama, kedua belah pihak telah menyepakati kegiatan penelitian bersama.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Ust. Supriyanto Pasir, M.Ag yang mengetengahkan tentang akhlak dan perbedaannya dengan etika. Materi yang disampaikan secara santai dan interaktif ini mendapat sambutan yang baik oleh peserta yang hadir, terlihat dari antusiasme peserta ketika sesi tanya jawab. Ustad yang biasa menyampaikan materi dengan humor-humor segar ini menyampaikan bahwa setiap orang memiliki akhlak namun akhlak tersebut kemudian dibedakan menjadi akhlak baik dan buruk. Akhlak pun dapat dirubah dengan melakukan pembiasaan. Bedanya akhlak dengan etika terletak pada standar yang digunakan. Standar akhlak adalah al-quran dan sunah rosul sedangkan akal digunakan sebagai standar etika.
- Program DIII Analis Kimia FMIPA-UII
- Isi dari salah satu tujuan kampanye cinta kimia
Pengumpulan Desain | : | 2 Mei 2014 |
Pengumuman Pemenang | : | 8 Mei 2014 |
Pemberian Hadiah | : | 10 Mei 2014 |