Pada sesi II setelah rehat makan siang dan sholat dhuhur disampaikan mengenai skema asesor kompetensi yang meliputi merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, mengembangkan perangkat asesmen dan mengases kompetensi. “Pelatihan asesor ini sebenarnya dapat dilaksanakan di BNSP secara gratis, asalkan institusi sudah menjadi calon LSP”, imbuh Ratna. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pengelola program studi untuk segera mewujudkan terbentuknya LSP-P1.
![](https://diploma.chemistry.uii.ac.id/images/stories/IMG_20140607_133607.jpg)
Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII mengirimkan 6 dosen dan 3 laboran dalam sertifikasi kompetensi di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telapi. Seluruh dosen dan laboran mengikuti uji kompetensi di tempat uji kompetensi (TUK) MBio di Bogor pada Sabtu, 7 Juni 2014. Sertifikasi kompentensi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Program Studi DIII Analis Kimia dalam menerapkan pengembangan pendidikan sekolah vokasi dalam mewujudkan kurikulum berbasis kompetensi. Selain itu, Program Studi DIII Analis Kimia yang tengah merintis Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) maka perlu mempersiapkan seluruh sumber daya agar juga memiliki sertifikasi kompetensi. Langkah awal yang telah ditempuh adalah melakukan sertifikasi kompetensi untuk paket analisis dasar yang meliputi analisis volumetri dan analisis gravimetri. Upaya ini akan menjadi program berkelanjutan untuk paket kompetensi analisis spektrofotometri dan kromatografi.
Analisis volumetri dan analisis gravimetri merupakan paket kompetensi yang menjadi unit kompetensi dalam Standar Kompetensi Nasional Kimia Analis (SKN-KA) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk bidang laboratori. Unit kompetensi ini menjadi kompetensi yang mendasar bagi seorang analis kimia sehingga dalam pekerjaan laboratorium seorang analis kimia dapat dikatakan kompeten apabila memiliki kualifikasi sesuai dengan assessment yang dilakukan oleh asesor yang ditunjuk oleh LSP.
Seluruh dosen yang mengikuti uji kompetensi ini telah mengikuti ujian kompetensi yang meliputi ujian tertulis, praktikum dan wawancara yang dilaksanakan di TUK MBrio Bogor. Hasil uji kompetensi yang telah diikuti selama satu hari penuh, berdasarkan hasil assessment yang telah dilakukan maka seluruh peserta dinyatakan kompeten dan lulus dalam uji kompetensi sehingga berhak mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Ketiga dari Telapi Jakarta yang telah mendapatkan mandat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kementerian Perindustrian. Hasil uji kompetensi dosen dan laboran yang dinyatakan lulus dan direkomendasikan untuk mengikuti uji kompetensi untuk paket berikutnya.
Program Studi DIII Analis Kimia dengan bangga, akhirnya dapat memiliki dosen dan laboran yang telah memiliki sertifikasi kompetensi. Selamat kepada Bapak dan Ibu yang telah berhasil mendapatkan sertifikasi kompetensi untuk paket dasar. Seluruh civitas akademika Program Studi DIII Analis Kimia mengucapkan selamat kepada Bapak Thorikul Huda, M.Sc., Ibu Reni Banowati I., M.Sc., Ibu Yuli Rohyami, M.Sc., Bapak Jamalul Lail, S.Si., Bapak Bayu Wiyantoko, M.Sc., Ibu Puji Kurniawati, M.Sc., Bapak Dwi Mahmudi, B.A., Sdr. Aprisilia Riski Wijaya, dan Sdr. Ida Ayu Sulitya, A.Md.
Usai penandatanganan naskah MoU ini, Kaprodi DIII Analis Kimia memberikan sambutan sekaligus membahas agenda terdekat yang akan menjadi program bersama antara Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII dengan AKA Bogor untuk merintis asosiasi profesi analis kimia di Indonesia. Kegiatan yang akan mengundang seluruh Prodi DIII Analis Kimia se-Indonesia yang akan diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang.
Thorikul Huda, M.Sc. selaku Kaprodi DIII Analis Kimia FMIPA UII menyatakan kesiapannya dalam mengundang seluruh elemen yang terkait dengan upaya perintisan asosiasi profesi analis kimia. Tantangan globalisasi terutama dalam menghadapi pasar bebas ASIA akan menjadi peluang bagi para professional muda di bidang analis kimia dalam mengambil peluang tantangan kerja yang semakin luas sehingga penguatan kompetensi lulusan sekolah vokasi sangat diperlukan. Dalam upaya ini, sertifikasi profesi menjadi sebuah kebutuhan bagi calon lulusan.
Adanya asosiasi profesi ini juga akan mewadahi para professional muda di bidang analis kimia dalam mengembangkan kurikulum, kualitas pendidikan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan penelitian serta perluasan kerjasama terutama dengan pelaku industri sebagai salah satu stakeholder. Sistem pendidikan multi entry multi exit juga menjadi topik penting yang akan diangkat dalam pertemuan asosiasi profesi bulan Agustus yang akan datang. Sebagai sekolah vokasi, sangat berpeluang dalam membuka sistem pendidikan yang dapat meluluskan alumni mulai dari jenjang DI, DII, DIII dan DIV. Peluang dibukanya sampai ke jenjang DIV menjadi solusi bagi alumni yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga nantinya akan berlanjut ke jenjang S2 tanpa melalui program alih jalur S1.
Wacana ini disambut oleh Direktur AKA Bogor, Ir. Maman Sukiman, M.Si. didampingi Kaprodi Analis Kimia yang telah memiliki pengalaman dalam merintis jenjang pendidikan sampai di tingkat DIV. Pendirian DIV masih memiliki kendala birokrasi sehingga AKA Bogor sendiri sebagai lembaga pendidikan yang berada di bawah Kementerian Perindustrian belum berkesempatan merealisasikan langkah tersebut. Isu ini akan menjadi topik menarik yang akan dibahas dalam pertemuan asosiasi profesi yang akan menghadirkan pakar pendidikan sekolah vokasi dari DIKTI. Cita-cita ini akan diperjuangkan bersama melalui organisasi profesi sehingga peluang pendirian DIV tidak sekedar menjadi wacana.
Kerjasama antara Prodi DIII Analis Kimia FMIPA UII dengan AKA Bogor ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dalam menghadapi harmonisasi pasar global dan tantangan pendidikan khususnya pendidikan sekolah vokasi di bidang analis kimia dan penyelenggaraan sistem pendidikan berbasis kompetensi serta penyelenggaraan sertifikasi profesi.
Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII dalam mengembangkan kajian, penelitian dan pengembangan keilmuan yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat. Kegiatan masyarakat yang akan dilaksanakan dapat mendukung program pemerintah desa dalam melaksanakan pembinaan masyarakat. H.M. Marwan M.S. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama ini nantinya dapat memberikan manfaaat bagi masyarakat dan dapat memberikan barokah bagi kedua belah pihak.
Kunjungan kerja yang kedua kalinya ini juga membahas rencana kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama 1 tahun ke depan. Kegiatan ini akan dimulai dengan melakukan perintisan pengelolaan sampah di Dusun Menayu Kulon. Program ini akan dilaksanakan pertengahan Juni 2014 dengan menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pengelolaan sampah.
![](https://diploma.chemistry.uii.ac.id/images/stories/IMG_20140531_092207.jpg)
![](https://diploma.chemistry.uii.ac.id/images/IMG_20140523_092257.jpg)
![](https://diploma.chemistry.uii.ac.id/images/stories/IMG_20140517_135437.jpg)
Kebanyakan usaha yang diusulkan oleh peserta lomba yaitu terkait dengan produk makanan seperti sabun transparan, kumbu krenyezz, tokayaki konde, ice cream halloween, Bala-bala sambal petis, abon bekicot dan lain-lain. Dari Sembilan finalis tersebut terpilih 6 pemenang dengan masing-masing mendapatkan piagam penghargaan dan sejumlah uang pembinaan. Setelah kesembilan peserta tersebut mepresentasikan proposalnya, selanjutnya dewan juri melakukan rapat khusus untuk menentukan pemenang lomba. Adapun pemenang lomba business plan yang diselenggarakan khusus untuk mahasiswa D III Analis Kimia yaitu:
Juara | Judul Proposal | |
Pertama | : | Kumbu Krenyezz sebagai Cemilan Sehat dan Begizi |
Kedua | : | Semar Mesem (Serabi Maknyus Rasane Gawe Mesem) |
ketiga | : | Hot Dog Kimchi sebagai Produk Cepat Saji Andalan |
Harapan 1 | : | Ice Cream Halloween |
Harapan 2 | : | Pemanfaatan Kacang Biji Nangka sebagai Bahan Baku Pembuatan Coklat |
Harapan 3 | : | Abon Bekicot (Achatina fulica) sebagai Protein Alami para Pelajar |