HIMKA Produksi Sabun Mandi

Kreatifitas mahasiswa Program D III Analis Kimia yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Analis Kimia (HIMKA) UII mulai menampakkan hasilnya.  Kreatifitas tersebut terbukti dengan adanya unit produksi sabun mandi yang dikembangkan oleh divisi Dana dan Usaha (DANUS) yang ada di HIMKA.  Produksi  sabun mandi dilakukan di Laboratorium Pendidikan Kimia dengan mendapatkan arahan langsung Thorikul Huda, M.Sc selaku Ketua Program D III Analis.  “Kedepan dapat dikembangkan untuk memproduksi barang lainnya seperti pewangi ataupun yang lainnya”, ungkap Ketua Program D III Analis Kimia pada saat mendampingi mahasiswa yang sedang memproduksi sabun mandi.

Untuk mendukung pendanaan, HIMKA berencana memasarkan produk sabun kebeberapa tempat.  “Kami sudah mendapatkan penawaran dari salah saru distributor di Yogyakarta” ucap Muhammad Agung yang saat ini menjabat sebagai Ketua HIMKA.  Beberapa mahasiswa Program D III Analis Kimia yang selama ini aktif dalam usaha memproduksi sabun diantaranya adalah Lily Nurmala Sari, Perwitasari, Ida Ayu Sulistya, Siti Mufidatul K, Lelly Nurseptiati dan Eka Murniwati.  “Sebelumnya kami telah mencoba untuk membuat sabun transparan” tutur Perwitasari.  Menurut Perwitasari sabun transparan memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah penampilannya yang menarik dan mempunyai khasiat dari sisi kesehatan karena adanya minyak atsiri di dalam sabun trasparan tersebut.  “Untuk membuat sabun transparan tidak mudah”, lanjut Perwitasari yang saat ini sedang kuliah di semester 4.  
Untuk mengerahui kualitas sabun, maka dilakukan pengujian dengan membandingkan sabun yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar.  “Hasil pengukuran sabun yang kami buat, pHnya sama dengan sabun-sabun yang banyak dijual di masyarakat”, tambah Perwitasari.  Pada kesempatan tersebut Ida Ayu Sulistya juga ikut menjelaskan kalau proses pembuatan sabun sudah melalui try and error dengan waktu yang cukup lama.  Menurut Ida panggilan akarab Ida Ayu Sulistya, proses untuk mencoba membuat sabun sudah sekitar enam bulan.  “Untuk membuat produk sabun ini, kami menggunakan waktu-waktu yang tidak menggangu kuliah”, ucap Ida yang juga sangat akrab dengan Perwitasari.