Pelatihan Askom BNSP di UII Lahirkan 53 Asesor Kompetensi Baru
Palatihan asesor kompetensi ini diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari dosen Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Balai Besar Kerajinan Batik, Dirjen Perikanan, guru SMK, perusahaan logistik dan praktisi industri di wilayah Pulau Jawa. Pelatihan dibuka oleh Dekan Fakultas MIPA UII Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII ini menghadirkan anggota Komisi Sertifikasi BNSP, Dra. Nurmaningsih, MBA. Nurmaningsih menyampaikan kebijakan BNSP terkait dengan system dan peraturan sertifikasi dan pengembangan skema sertifikasi, terutama dalam menghadapi China-ASEAN Free Trade Area pada akhir 2015 mendatang. Pemerintah memiliki 12 sektor prioritas dalam menghadapi tantangan globalisasi dan salah satu program yang tengah digalakan oleh BNSP adalah membagun Indonesia Kompeten. Tenaga kerja dan tenaga professional Indonesia harus tersertifikasi untuk memastikan dan memilihara kompetensi sesuai dengan bidang yang dimiliki. Sertifikasi kompetensi sudah menjadi keharusan bagi para tenaga kerja untuk dapat bersaing di kancah internasional.
Salah satu program Indonesia Kompeten yang telah dicanangkan BNSP ini akan diwujudkan melalui peningkatan jumlah asesor kompetensi untuk mendukung peningkatan sertifikasi personel di Indonesia. Asesor kompetensi inilah yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan proses asesmen atau uji kompetensi sehingga seorang personel akan mendapatkan sertifikat kompetensi. Selain pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), perluasan Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan skema sertifikasi, BNSP juga memiliki program perkembangan asesor kompetensi.
Program Studi DIII Analis Kimia yang telah merintis Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sains Terapan FMIPA UII ditunjuk BNSP untuk menjadi penyelenggara Pelatihan Asesor Kompetensi Sektor Prioritas APBN-P TA. 2015. Menurut Yuli Rohyami, M.Sc. selaku Ketua Penyelenggara menuturkan bahwa, pelatihan yang diselenggarakan di Gedung FMIPA UII ini meliputi tiga angkatan sekaligus, yakni Angkatan 88, Angkatan 89 dan Angkatan 90 . Pelatihan Asesor Kompetensi BNSP dari tiga angkatan ini merupakan asesor kompetensi untuk bidang perikanan, logistic serta tekstil dan garmen.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Yuli Rohyami mengatakan bahwa selama pelatihan berlangsung, para calon asesor kompetensi mendapatkan pelatihan secara penuh dalam 3 unit kompetensi, yakni merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, mengembangkan perangkat asesmen, dan mengases kompetensi. Dari 60 peserta yang terdaftar, 53 calon asesor berhasil mengikuti pelatihan secara penuh selama 5 hari dari pukul 08.00 hingga pukul 21.30 WIB. Selama pelatihan, calon asesor langsung melaksanakan tugas asesor untuk menyusun perencanaan dan pengorganisasian asesmen, praktik mengembangkan perangkat asesmen sesuai dengan unit-unit kompetensi pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sesuai dengan bidang masing-masing. Calon asesor juga langsung melaksanakan praktek mengases kompetensi dengan metode role play.
Calon asesor kompetensi selain mengikuti pelatihan secara lengkap juga harus memiliki sekurang-kurangnya dua kali melaksanakan asesmen, sehingga dalam pelatihan ini juga difasilitasi dengan penugasan asesmen secara mandiri. Pada Sabtu, 12 September 2015 dari pukul 08.00 – 17.00 WIB seluruh calon asesor telah berhasil lulus uji kompetensi dan dapat direkomendasikan sebagai asesor kompetensi BNSP.