Studi Banding DIII Analis Kimia Universitas Padjadjaran

 Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Studi Banding di Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII hari Jum’at, 28 Februari 2014.  Rombongan dosen yang dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi, Dr. Darwati, M.Si. ini membahas permasalahan terkait dengan pengelolaan pendidikan pada jenjang diploma.  Rombangan yang disambut langsung oleh Dekan FMIPA UII, Yandi Syukri, M.Si., Apt. dan Ketua Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII, Thorikul Huda, M.Sc. beserta staf dosen.

Dekan Fakultas MIPA, Yandi Syukri, M.Si., Apt. dalam sambutannya menyampaikan peluang besar pengembangan sekolah vokasi dengan upaya yang telah dipersiapkan dalam menyiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi.  Dalam sambutannya juga disampaikan bahwa, pembukaan pendidikan jenjang DIV dan SII terapan analis kimia harus segera diwujudkan.

Program DIII Analis Kimia FMIPA UII yang merupakan program pendidikan sekolah vokasi memiliki kesamaan tujuan dalam mempersiapkan tenaga ahli madya di bidang analis kimia.  Dalam kunjungannya, Program Studi DIII Analis Kimia yang tengah mengkaji pengembangan kurikulum baru tahun 2014 merupakan saat yang tepat untuk memberikan wacana arah pengembangan kurikulum sekolah vokasi.

Tantangan besar di era globalisasi adalah adanya persaingan tantangan kerja yang semakin ketat.  Peluang besar yang dapat dikembangkan sekolah vokasi adalah menyiapkan tenaga professional yang mampu bersaing secara nasional dan internasional.  Pengakuan kompetensi lulusan menjadi suatu keharusan yang harus dikembangkan dalam kurikulum pendidikan terutama pada level jenjang diploma III.  Program Studi DIII Analis Kimia telah mempersiapkan kurikulum baru yang disusun berdasarkan Kerangka Kualifiasi Nasional Indonesia (KKNI) level 5 yang telah dirumuskan dalam program learning outcomes (kompetensi lulusan program studi).  Penyusunan kurikulum mengacu pada  Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Laboratori dan  Standar Kompetensi Nasional Kimia Analisis (SKN-KA). 

Maping kurikulum telah dilakukan untuk merumuskan kompetensi lulusan yang mengarah pada standarisasi kompetensi lulusan.  Pengembangan sekolah vokasi dengan sistem multi entry multi exit ini ke depan akan menjadi peluang besar dalam menyiapkan tenaga professional yang mempunyai pengakuan dalam skala nasional dan internasional terutama di kawasan ASIA Tenggara. 

Kompetensi pada pada tahun pertama pada keahlian dalam pengujian gravimetri dan volumetric, sehingga mahasiswa yang telah menempuh pendidikan pada tahun pertama dapat memiliki sertifikasi dalam analisis gravimetric dan volumetric.  Tahun kedua, kompetensi yang harus dimiliki adalah pengujian secara spektrofotometri dan kromatografi, sedangkan pada tahun ketiga memiliki kompetensi dalam analisis elektrokimia, kalibrasi dan validasi metode. Dengan sistem multi entry multi exit ini mahasiswa dapat berkarya dalam setiap jenjang keahlian.

Oleh karena itu kurikulum yang dikembangkan mengarah pada unit kompetensi yang telah dirumuskan dalam SKKNI dan SKN-KA.  Peluang dan tantangan ini menjadi pembahasan penting dalam diskusi antara Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII dengan Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UNPAD.

Selain membahas pengembangan kurikulum, juga dibahas upaya dalam membentuk jaringan asosiasi di bidang analis kimia dan kedudukannya di Himpunan Kimia Indonesia.  Program Studi DIII Kimia Analis FMIPA UII dalam waktu dekat ini akan mengundang para analis kimia se-Indonesia dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa.

Pembahasan penting lainnya adalah sistem tata kelola yang meliputi sistem manajemen mutu, pembelajaran, praktikum, PKL, arah penelitian dan pengabdian masyarakat di sekolah vokasi.   Dalam penghujung acara kunjungan ini, Program Studi Diploma III Analis Kimia siap menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan dan pelatihan.