Olimpiade Kimia SMA/MA Tingkat Nasional

 Dalam rangka memperingati Milad kesembilan Program D3 Analis Kimia UII, maka pada tanggal 23 Desember 2012 diadakan lomba olimpiade kimia nasional (OLIMPIKNAS) tingkat SMA/SMK/MA.  Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa sekolah dari Propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.  Olimpiade tersebut dibuka oleh Thorikul Huda, M.Sc selaku Ketua Program D3 Analis Kimia FMIPA UII.  Dalam sambutannya kaprodi D3 Analis Kimia menyampaikan ucapan selamat dating kepada para siswa SMA/SMK yang berpartisipasi dalam lomba OLIMPIKNAS yang diselenggarakan pada tahun 2012 ini.  Selain itu juga disampaikan profil UII sebagai perguruan tinggi nasional pertama di Indonesia.  “UII didirikan oleh tokoh-tokoh nasional pada tanggal 8 Juli 1945”, tutur Thorikul Huda, M.Sc.  Disamping itu juga Ketua Prodi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian D3 Analis Kimia terhadap ilmu pengetahuan khususnya kimia dan sekaligus mendekatkan D3 Analis Kimia dengan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.
Lomba yang diadakan pada hari Ahad tersebut diselanggarakan dengan dua tahapan.  Tahap pertama adalah tahap seleksi dimana semua peserta mendapatkan tugas untuk mengerjakan soal kimia.  Kelompok yang mendapatkan 3 skor terbesar berhak maju ke babak final.  Adapun yang berhasil masuk ke babak final adalah SMA N 2 Bantul, MAN 1 Yogyakarta dan SMA Debrito.  Untuk babak final dilaksanakan dengan model cerdas cermat yang terbagi menjadi soal paket, lemparan dan rebutan.  Pada saat soal paket masing-masing kelompok mendapatkan tugas untuk mempraktikkan cara menggunakan beberapa peralatan di laboratorium kimia.  Yang bertindak sebagai dewan juri pada lomba olimpiade untuk babak final adalah Yuli Rohyami, M.Sc dan Reni Banowati I., S.Si.  
Hasil keputusan dewan juri dinyatakan juara 1 diperoleh MAN 1 Yogyakarta sedangkan untuk Juara 2 dan 3 masing-masing adalah SMA N 2 Bantul dan SMA Debrito Yogyakarta.  Masing-masing juara mendapatkan hadiah piala sekaligus uang pembinaan.  Untuk juara 1 mendapatkan uang pembinaan sebesar 2,4 juta  rupiah, sedangkan untuk 2 dan 3 masing-masing adalah 1,5 juta dan 600 ribu rupiah.  Piala dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Ketua D3 Analis Kimia sekaligus menutup rangkaian kegiatan olimpiade nasional.