Thorikul Huda, S.Si., M.Sc.                    Reni Banowati Istingrum, S.Si
                                 (Ketua Program)                                  (Sekretaris Program)  
Program D III Analis Kimia saat ini menginjak babak baru dalam kepemimpinan di unitnya. Terhitung sejak tanggal 1 Juni 2010, Program D III Analis Kimia telah berganti pengelola dengan dilantiknya Thorikul Huda, S.Si., M.Sc sebagai Ketua Program dan Reni Banowati Istiningrum S.Si., sebagai Sekretaris Program oleh Rektor Universitas Islam Indonesia Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. Keduanya dilantik setelah melalui proses pemilihan yang dilakukan selama bulan Mei 2010. Dengan energi segera dari pengelola yang baru, diharapkan Program D III Analis Kimia dapat segera mengatasi berbagai problematikanya.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Pengemban Amanah di Program D III Analis Kimia harus segera mungkin menyusun konsep rencana strategis (renstra) yang diterjemahkan dari paparan action plan oleh Ketua Program terpilih.  Renstra tersebut kemudian diturunkan menjadi rencana operasional (renop) dalam bentuk program kerja selama 4 tahun mendatang.  Rencana aksi yang disampaikan oleh Ketua Program terpilih diantaranya adalah:
1.    Penguatan Tata Kelola Akademik
2.    Penguatan Tata Kelola Sumberdaya dan Kelembagaan
3.    Penguatan Tata Kelola Infrastruktur
4.    Penguatan Tata Kelola Kemahasiswaan dan Alumni

Rencana Aksi  Program 1 terkait dengan penguatan tata kelola akademik meliputi  :
1.    Pengembangan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
2.    Peningkatan Status Akreditasi Program D III Analis Kimia

Rencana Aksi Program 2 terkait dengan penguatan tata kelola sumberdaya dan kelembagaan meliputi : 
1.    Peningkatan Mutu Sumberdaya Staf Pengajar (Dosen)
2.    Peningkatan Kualitas Penelitian dan Mutu Publikasi Ilmiah
3.    Peningkatan Kualitas Kerjasama
4.    Peningkatan Mutu pelayanan
5.    Keterlibatan dalam Sistem Penjaminan Mutu UII
6.    Peningkatan Disiplin dan Kenyamanan Kerja
 
Rencana Aksi Program 3 terkait dengan penguatan tata kelola infrastruktur meliputi :
1.    Penataan Sarana dan Prasarana
2.    PemanfaatanTeknologi Informasi (IT) untuk pelayanan akademik (SIMAK)
3.    Peningkatan sarana dan prasarana penunjang

Rencana Aksi Program 4 terkait dengan penguatan tata kelola kemahasiswaan dan alumni meliputi:
1.    Pengembangan Mutu Kegiatan Akademik Mahasiswa
2.    Pengembangan Mutu Kegiatan Non-Akademik Mahasiswa
3.    Pengembangan Kualitas dan Peran Alumni

Kata Kunci: bakteri, komunikasi, komunikasi bakteri, sinyal autoinducer

Para ilmuwan di Amerika Serikat telah mengembangkan suatu microdevice yang menyelidiki bagaimana bakteri berkomunikasi dengan satu sama lain untuk meningkatkan resistansi mereka terhadap suatu obat.
Bakteri berkomunikasi pada suatu proses yang disebut quorum sensing, dimana mereka mengeluarkan molekul yang memberi sinyal kecil disebut dengan autoinducers. Saat suatu bakteri menghasilkan quorum, resistansi mereka terhadap obat meningkat. William Bentley dan rekan kerjanya dari University of Maryland telah mengembangkan pabrik skala nano yang terinspirasi dengan bio dimana dapat menangkap bakteri, mengantarkan suatu obat tepat pada permukaan bakteri dan menguji tanggapan mereka.
‘Keseluruhan tujuan ini adalah untuk memahami bagaimana patogen berkomunikasi dengan satu sama lain untuk membuat suatu tim yang lebih dapat berformasi ketimbang masing-masing sel individu. Kita sedang mencoba untuk mengungkap apa sih sebenarnya quorum tersebut dan bagaimana cara kerjanya’, jelas Bentley.
 
Microdevice dapat membantu mengembangkan generasi selanjutnya dari antimicrobials

 

Pabrik nano merakit diri mereka sendiri pada elektroda yang diselubungi oleh chitosan didalam suatu alat microfluidic. Mereka berisi modul yang sangat banyak dimana masing-masing menunjukkan suatu fungsi berbeda, termasuk mentargetkan dan menangkap sel bakteri, merasakan bahan mentah disekitarnya dan mengubah bahan mentah menjadi beberapa molekul autoinducer dan mentransportasikan kembali pada permukaan sel bakteri. Bentley menggunakan sel bakteri yang secara khusus dibentuk untuk mengekspresikan protein fluorescent sebagai tanggapan terhadap pemberian sinyal  autoinducer, yang sangat mudah dapat dilihat. Beberapa molekul autoinducer yang dibuat oleh pabrik nano yang memicu tanggapan quorum sensing dari bakteri, menyebabkan mereka untuk mengekspresikan protein fluorescent.
‘Kita sedang mengembangkan peralatan yang memungkinkan perakitan sistem biologikal kompleks yang cepat dan biaya efektif pada suatu alat sehingga alat tersebut dapat menginterogasi apa yang biologi sedang lakukan’, tambah Bentley.
Michael Shuler, seorang ahli tentang bioengineering pada Cornell University, Ithaca, Amerika Serikat, menyebut konsep pabrik nano ‘Sangatlah membangkitkan minat dan baru’. Dia mengatakan bahwa sementara mengaplikasikan teknik untuk menangkap bakteri quorum sensing bacteria sangatlah penting dalam mengkontrol beberapa tipe bakteri tanpa antibiotik, thal yang paling menggembirakan bagi dirinya adalah potensi pabrik nano untuk diintegrasikan dengan microfluidic atau teknologi nano lainnya.
Di masamendatang Bentley berharap bahwa meningkatnya sistem biologikal kompleks dapat dirakit guna menciptakan kembali lingkungan yang bakteri dapat melihatnya. Dia berharap untuk menggunakan metode guna memelajari sistem lain termasuk epithelial dan sel kanker.

Fay Nolan-Neylan

Foto Suasana Mubes HIMKA
Organisasi kemahasiswaan di Program D III Analis Kimia kembali bergairah.  Hal tersebut terbukti dengan penyelenggaraan Musyawarah Besar (Mubes) Himpunan Mahasiswa Analis Kimia (HIMKA) yang kedua yang belum lama ini.  Mubes merupakan forum tertinggi dengan agenda mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya dan memilih kepengurusan baru untuk masa bakti 2010 – 2011.  Karena berbagai hal maka laporan pertanggunggjawaban pengurus lama ditiadakan.  Faktor utama penyebab ditiadakannya pertanggungjawaban yaitu personel pengurus lama sudah banyak yang lulus dan bekerja.  Untuk itu agenda terbesar dari Mubes yang diselenggarakan di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito hanya memilih Ketua HIMKA yang baru yang kemudian mempunyai kewajiban untuk membentuk pengurus periode 2010- 2011. 
Setelah dibuka oleh Riyanto, Ph.D. yang mewakili Ketua Program D III Analis waktu itu, Mubes HIMKA kali ini terlihat bergairah terbukti dengan banyak perdebatan mengenai persoalan yang ada di tata tertib Mubes.  Disela-sela acara Mubes, Ketua Program D III Analis Kimia untuk periode 2006 – 2010, Tatang shabur J., M.Si. yang didampingi Thorikul Huda, M.Sc., meninjau jalannya Mubes HIMKA tersebut.  “Kami tidak bisa hadir pada acara pembukaan dikarenakan ada tugas dari Universitas untuk mengawasi ujian masuk UII”, tutur Ketua Program D III tersebut.  Pada saat istirahat beberapa Tatang Shabur , M.Si. menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan peserta Mubes untuk menentukan beberapa agenda penting seputar Mubes dan agenda mahasiswa di masa yang akan datang.  
Pada Mubes yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 22 mei 2010 berhasil memilih Sdr. Muhammad Agung M. menjadi ketua HIMKA terpilih untuk periode 2010 – 2011.  Terpilihnya Agung sapaan akrab dari mahasiswa angkatan 2009 ini sudah diduga sebelumnya, karena selama ini Agung telah berhasil mengawal beberapa agenda Milad Program D III Analis Kimia.  “SELAMAT KEPADA PENGURUS HIMKA 2010-2011, SEMOGA PROGRAM D III ANALIS KIMIA BISA LEBIH MAJU”…. AMIN…..
Sabtu, 29 Mei 2009 Program D III Analis Kimia FMIPA UII menyelenggarakan acara cerdas cermat kimia yang diperuntukkan bagi siswa-siswi setingkat SMU/SMK/MA se Jateng-DIY.  Jumlah peserta yang mengiktu lomba tersebut sebanyak 16 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa.  Rangkaian lomba dimulai dengan registrasi, pembukaan, technical meetiing, babak penyisihan dan babak final.  Babak penyisihan diselenggarakan melalui tes tertulis, dimana masing-masing kelompok harus mengerjakan soal kimia dengan jumlah 60 dan dikerjakan selama 120 menit.  Berhasil lolos ke babak final adalah regu dari SMU N 1 Bantul, SMTI Yogyakarta dan SMU N 9 Yogyakarta dengan perolehan nilai pada babak penyisihan masing-masing adalah 84, 81 dan 72. 
Babak final lomba cerdas cermat dimulai tepat pukul 13.30 seusai pengumuman hasil babak penyisihan.  Bertindak selaku juri dalam lomba tersebut adalah Riyanto, M.Si., Ph.D dan Tatang Shabur Julianto, M.Si.  Pada babak final masing-masing regu mendapatkan soal paket sebanyak 5 soal, soal lemparan sebanyak 5 soal dan soal rebutan sebanyak 10 soal.  Pada saat pemberian soal paket masing-masing kelompok diharuskan memilih paket soal dan disetiap soal paket terdapat soal praktik yang berhubungan dengan analisis kimia.  Jenis praktik yang terdapat pada soal paket sebatas untuk mengetahui kemampuan peserta di dalam merangkai peralatan yang umum ditemukan di laboratorium kimia.  Jenis praktik tersebut diantaranya adalah cara merangkai alat untuk ekstraksi pelarut, titrasi dan pemindahan bahan cair menggunakan pipet volum atau pipet ukur.  
Diakhir pertandigan yang berhasil mendapatkan Juara Pertama adalah tim dari SMU N 1 Bantul, sedangkan untuk juara 2 dan 3 masing-masing adalah tim dari SMU N 9 Yogyakarta dan SMTI Yogyakarta.  Selisih nilai yang diperoleh dari ketiga tim tidak terlalu beda jauh dimana SMU N 1 Bantul mendapatkan nilai 1050, sedangkan SMU N 9 Yogyakarta dan SMTI Yogyakarta masing-masing adalah 975 dan 800.  
Kegiatan lomba cerdas cermat kimia 2010 merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Milad Program D III Analis Kimia yang ke-7.  “Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya Lomba Bulu Tangkis, Lomba Futsal dan masih ada beberapa kegiatan lagi yang akan kami selenggarakan”, ungkat Tatang Shabur selaku Ketua Program D III Analis Kimia.  

Pengumuman kepada seluluh Mahasiswa D3 Kimia Analis bahwa Masuk Kuliah Dimulai Hari Senin, Tanggl 8 Februari 2010.

adapun Jadwal Kuliah bisa didownload di sini .

{mosimage}
{mosimage}