Pabrik nano dapat mengawasi adanya komunikasi bakteri

Kata Kunci: bakteri, komunikasi, komunikasi bakteri, sinyal autoinducer

Para ilmuwan di Amerika Serikat telah mengembangkan suatu microdevice yang menyelidiki bagaimana bakteri berkomunikasi dengan satu sama lain untuk meningkatkan resistansi mereka terhadap suatu obat.
Bakteri berkomunikasi pada suatu proses yang disebut quorum sensing, dimana mereka mengeluarkan molekul yang memberi sinyal kecil disebut dengan autoinducers. Saat suatu bakteri menghasilkan quorum, resistansi mereka terhadap obat meningkat. William Bentley dan rekan kerjanya dari University of Maryland telah mengembangkan pabrik skala nano yang terinspirasi dengan bio dimana dapat menangkap bakteri, mengantarkan suatu obat tepat pada permukaan bakteri dan menguji tanggapan mereka.
‘Keseluruhan tujuan ini adalah untuk memahami bagaimana patogen berkomunikasi dengan satu sama lain untuk membuat suatu tim yang lebih dapat berformasi ketimbang masing-masing sel individu. Kita sedang mencoba untuk mengungkap apa sih sebenarnya quorum tersebut dan bagaimana cara kerjanya’, jelas Bentley.
 
Microdevice dapat membantu mengembangkan generasi selanjutnya dari antimicrobials

 

Pabrik nano merakit diri mereka sendiri pada elektroda yang diselubungi oleh chitosan didalam suatu alat microfluidic. Mereka berisi modul yang sangat banyak dimana masing-masing menunjukkan suatu fungsi berbeda, termasuk mentargetkan dan menangkap sel bakteri, merasakan bahan mentah disekitarnya dan mengubah bahan mentah menjadi beberapa molekul autoinducer dan mentransportasikan kembali pada permukaan sel bakteri. Bentley menggunakan sel bakteri yang secara khusus dibentuk untuk mengekspresikan protein fluorescent sebagai tanggapan terhadap pemberian sinyal  autoinducer, yang sangat mudah dapat dilihat. Beberapa molekul autoinducer yang dibuat oleh pabrik nano yang memicu tanggapan quorum sensing dari bakteri, menyebabkan mereka untuk mengekspresikan protein fluorescent.
‘Kita sedang mengembangkan peralatan yang memungkinkan perakitan sistem biologikal kompleks yang cepat dan biaya efektif pada suatu alat sehingga alat tersebut dapat menginterogasi apa yang biologi sedang lakukan’, tambah Bentley.
Michael Shuler, seorang ahli tentang bioengineering pada Cornell University, Ithaca, Amerika Serikat, menyebut konsep pabrik nano ‘Sangatlah membangkitkan minat dan baru’. Dia mengatakan bahwa sementara mengaplikasikan teknik untuk menangkap bakteri quorum sensing bacteria sangatlah penting dalam mengkontrol beberapa tipe bakteri tanpa antibiotik, thal yang paling menggembirakan bagi dirinya adalah potensi pabrik nano untuk diintegrasikan dengan microfluidic atau teknologi nano lainnya.
Di masamendatang Bentley berharap bahwa meningkatnya sistem biologikal kompleks dapat dirakit guna menciptakan kembali lingkungan yang bakteri dapat melihatnya. Dia berharap untuk menggunakan metode guna memelajari sistem lain termasuk epithelial dan sel kanker.

Fay Nolan-Neylan