Pentingnya Manajemen Laboratorium

Tujuan dari manajemen adalah untuk memberikan panduan personel laboratorium untuk dapat melaksanakan tugas yang diberikan dalam waktu dan sumber daya yang terbatas. Hal ini termasuk di dalamnya adalah pengelolaan bahan habis pakai, peralatan, perancangan prosedur kerja atau SOP, pengawasan terhadap aktivitas keseharian, pelatihan personel yang lama maupun baru dan jika memungkinkan juga terkait dengan perolehan hibah atau bantuan dari pihak eksternal.

Pengelolaan laboratorium jasa dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang memadai kepada pelanggan, sehingga pelanggan dapat merasa puas terhadap layanan yang ada di laboratorium. Bentuk layanan yang dapat memuaskan pelanggan diantaranya adalah kecepatan hasil pengujian, kejelasan interpretasi data analisis, kemudahan akses informasi dan pembiayaan yang sebanding dengan pelayanan. Pengelolaan melibatkan integrasi dan koordinasi berbagai sumber daya yang terdapat di dalam struktur organisasi. Hal tersebut bertujuan untuk melihatr efektifitas kinerja staf laboratorium untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan tangung jawab masing-masing.

Laboratorium harus dikelola dengan baik untuk menjaga terjadinya berbagai kemungkinan kecelakaan akibat kerja. Berbagai potensi berbahaya yang ada di laboratorium kimia diantaranya adalah adanya bahaya bahan kimia yang mudah meledak atau terbakar. Laboratorium mikrobiologi berpotensi mengakibatkan orang dapat terpapar berbagai mikroorganismen seperti bakteri ataupun virus. Laboratorium yang banyak menggunakan peralatan elektronik memiliki potensi terjadinya hubungan pendek arus listrik yang dapat berdampak terjadinya kebakaran.

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan penelitian atau riset. Penelitian yang dihasilkan di laboratorium dapat dikembangkan menjadi produk masal yang mempunyai berbagai nilai seperti nilai ekonomis, estetis, dan ergonomis. Perguruan tinggi yang mempunyai tanggung jawab tri dharma dimana dharma kedua adalah penelitian, maka perguruan tinggi wajib senantiasa melakukan penelitian. Penelitian yang dilaksanakan di perguruan tinggi dilakukan oleh secara mandiri dosen dan mahasiswa atau merupakan kolaborasi antara keduanya. Hasil penelitian kemudian dapat di buat dalam bentuk naskah yang ditulis dalam dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah dan dipublikasikan di dalam jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional yang bereputasi.

Mahasiswa untuk mengasah ketrampilan maka dibutuhkan laboratorium untuk melakukan aktivitas praktikum. Materi praktikum yang disampaikan kepada mahasiswa berbentuk modul yang sudah dilakukan uji coba, sehingga tingkat keberhasilan pengujian analisis pada saat praktikum harus sangat tinggi. Mahasiswa yang sering melakukan praktik di laboratorium akan meningkatkan kompetensi teknis, sehingga mahasiswa dapat lebih adaptif apabila melakukan praktik yang sama pada saat Praktik Kerja Lapangan. Disisi lain ketrampilan atau skill mahasiswa yang lebih, dapat meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi pada saat lulus kuliah dan melamar pekerjaan.

Pengembangan laboratorium dapat digunakan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terkait dengan pengetahuan sains. Laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bagian wisata Pendidikan atau edu tourism yang berpotensi membangkitkan minat generasi muda untuk mempelajari sains. Konsepnya dapat dilakukan dengan membuat ruang laboratorium dibuat transparan sehingga siapapun dapat melihat atau menyaksikan aktivitas dan peralatan atau instrumentasi yang ada di laboratorium.

Pengelola laboratorium dapat memanfaatkan fasilitas yang dimiliki untuk mendapatkan penghasilan atau income generating. Laboratorium semacam ini adalah diarahkan untuk mendapatkan pengakuan melalui akreditasi yang diperoleh dari badan akreditasi di suatu negara. Khusus di Indonesia Lembaga yang mempunyai kewenangan untuk melakukan akreditasi adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hal yang paling mendasar dari laboratorium jasa adalah adanya pengendalian dan jaminan mutu pada setiap proses pengujian yang dilakukannya. Acuan yang digunakan oleh laboratorium dalam melakukan kegiatan pengendalian dan jaminan mutu adalah ISO 17025 yang berisi berbagai persyaratan umum untuk laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi yang terdiri dari 5 persyaratan yaitu umum, structural, sumber daya, proses dan system manajemen.

Manajemen laboratorium juga terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia yang ada di di dalamnya. Personel inti di dalam laboratorium paling tidak terdiri dari tiga yaitu pimpinan, pelaksanaan kegiatan dan bagian adminstrasi. Unsur pimpinan laboratorium dapat bisa satu lebih tergantung dari kapasitas aktivitas yang dilakukannya. Jika suatu laboratorium mempunyai banyak sekali aktivitas maka unsur pimpinan laboratorium bisa lebih dari satu orang, namun apabila bentuk kegiatan tidak terlalu banyak maka dapat pimpinan di laboratorium dapat satu orang. Begitu juga dengan pelaksana kegiatan ataupun bagian administrasi. Penyebutan personel yang mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan di laboratorium berbagai macam seperti analis, teknisi, laboran maupun tenaga penguji laboratorium.

Hasil pengujian yang dilakukan laboratorium memiliki dampak yang sangat besar ke berbagai macam sektor atau bidang. Contoh sector lingkungan yang perlu melibatkan adanya pengujian di laboratorium adalah terkait dengan berbagai pencemaran lingkungan seperti tanah, air maupun udara. Kasus pencemaran lingkungan yang dipastikan melalui pembuktian pengujian di laboratorium juga banyak terjadi di Indonesia seperti pencemaran merkuri Teluk Buyat (lutfiah, K, 2011), pembuangan limbah batik ke sungai (Paramnesi dan Riza, 2020) ataupun pencemaran logam krom yang termasuk kategori logam berat atau B3 (Rahardjo dan Prasetyaningsih, 2021) dan masih banyak lagi yang lainya.

Thorikul Huda, S.Si., M.Sc.

Pustaka

Paramnesi, P. A., & Reza, A. I. (2020). Dampak Pencemaran Limbah Batik Berdasarkan Nilai Kompensasi Ekonomi di Hulu dan Hilir Sungai Asem Binatur. Kajen: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembangunan, 4(01), 58-72.

Lutfillah, K. (2011). Kasus Newmont (Pencemaran Di Teluk Buyat). KYBERNAN: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 2(1), 17-29.

Rahardjo, D., & Prasetyaningsih, A. (2021, December). Pengaruh Aktivitas Pembuangan Limbah Cair Industri Kulit Terhadap Profil Pencemar Kromium di Lingkungan serta Moluska, Ikan dan Padi Di Sepanjang Aliran Sungai Opak Bagian Hilir. In Prosiding Seminar Nasional Unimus (Vol. 4).